19 Februari 2020

Bupati OKI Luncurkan Buku Baca Tulis Al-Qur'an untuk Anak

Liputansumsel.com
OKI---liputansumsel.com Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE meluncurkan buku baca tulis Al-qur'an untuk anak-anak.

Bupati Iskandar mengungkap kehadiran buku ini sebagai tindaklanjut dari Peraturan Daerah nomor 12 Tahun 2016 tentang baca tulis Alqur'an.

"Dalamrangka regenerasi dan menanamkan kecintaan Al-Qur'an bagi anak-anak kita, bahkan kita sudah ada Perdanya" Ungkap Iskandar pada pembukaan MTQ Tingkat Kabupaten OKI di Kecamatan Pampangan, Rabu (19/2).
.
Iskandar turut mengapresiasi buku karangan KH. Bukhori, M. Hum ketua Dewan Masjid Provinsi Sumatera Selatan ini.

"Kehadiran buku ini sebagai bagian dari upaya untuk terus menjaga masyarakat OKI yang tetap religius. juga diharapkan berkontribusi dalam mensyiarkan Alqur'an bagi warga OKI"
.
Sementara Kepala Bagian Kesra Setda OKI, Syamsuddin, SH.i mengungkap program pembangunan keagamaan yang terus digulirkan Pemkab OKI selama ini akan semakin ditingkatkan.
.
"Ustad/ustadzah, para imam masjid dibantu pemerintah kesejahteraannya, fokus ke depan pendidikan qurani bagi anak-anak generasi penerus" Ungkap Syam.
.
Dia menjelaskan, buku ini membantu misi Pemkab OKI dalam membangun kehidupan keagamaan, kualitas pendidikan agama yang lebih baik.
.
"Terimakasih kepada penulis yang telah mendermakan ilmu untuk masyarakat OKI" tandasnya.

Syam menilai penerbitan buku ini, dari sisi waktu sangat tepat. Sebab, sesuai dengan visi misi OKI Mandira berlandaskan Iman dan Taqwa juga merupakan tindaklajut dari Perda Baca Tulis Al-qur'an.(PD)

MTQ OKI ke 29 Syiar Alquran Hingga Pelosok Desa

Liputansumsel.com
OKI--liputansumsel.com Beragam cara dilakukan untuk memperkokoh syiar keislaman di tengah masyarakat. Termasuk Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-29 tingkat Kabupaten Ogan Komering Ilir. Menariknya kegiatan ini justru berlangsung di kecamatan dan tidak dilakukan di pusat kota.

Pada 2020  MTQ tingkat Kabupaten OKI digelar di Pondok Pesantren Al Furqon Desa Pampangan Kecamatan Pampangan Kabupaten OKI dan dibuka langsung oleh Bupati OKI, H. Iskandar, SE pada Rabu (19/2).


Gelaran MTQ kali ini mengambil tema mensyiarkan Alqur'an sebagai rahmatan lil alamin.

''Kita syiarkan Alqur'an sebagai kitab rahmat bagi seluruh alam, agar rahmat-NYA itu senantiasa menaungi kita sebagai warga masyarakat  Ogan Komering Ilir'' ujar Bupati OKI, H. Iskandar, SE.

Dalam MTQ ini ada delapan belas kecamatan yang mengirimkan kafilah yang akan melaksanakan dan menunjukan syiar keagamaan dan syiar keislaman.

Bupati Iskandar mengatakan, Selain MTQ tidak dilakukan di pusat kota melainkan di pedesaan agar semarak keagamaan terasa hingga desa-desa.

''Ketika dibacakan lantunan ayat suci Alqur'an tadi, saya teringat gebyar acara luar biasa dan MTQ ini jadi kebanggaan umat Islam,'' imbuh Iskandar. Hal ini menunjukkan MTQ semakin mengokohkan pribadi Muslim.

Selain itu, Iskandar juga menyorot dampak sosial kemasyarakatan atas digelarnya kegiatan ini termasuk dampak ekonomi bagi warga sekitar.

"Bukan sekadar seremonial atau rutinitas dilakukan setiap saat. Ada fungsi sosial dengan diinapkannya para kafilah dirumah-rumah warga serta dampak ekonomi bagi warga sekitar" imbuhnya.

''Mari gebyarkan MTQ di tahun selanjutnya, bukan hanya jadi juara melainkan silaturahim, kolaborasi, dan kebersamaan serta peningkatan kualitas keimanan yang akan dituju,'' kata Iskandar.

Ketua Panitia Penyelenggara sekaligus Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda OKI, Syamsudin, SH.i mengatakan selain jadi ajang syiar Alqur'an gelaran MTQ juga untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah di Kabupaten OKI.

"Sebagai tuan rumah tentu kecamatan Pampangan merasa berbangga bersama masyarakat kami akan sekuat tenaga melayani semua kafilah" Ujar Dia.

Syamsudin juga berterimakasih atas dukungan dan peran kolaborasi dan silaturahmi dari semua pihak atas penyelenggaraan MTQ kali ini

"Nilai kebersamaan persaudaraan dan persaudaraan muncul. Bahkan tahun ini dukungan dari berbagai sponsor dunia industri dan usaha berkolaborasi" ujar dia.

Senada Pimpinan Ponpes Al Furqon Pampangan, KH. Khoiri, HZ yang mengaku terhormat telah dipercaya sebagai tuan rumah MTQ tingkat Kabupaten OKI 2020.

"Kami akan berusaha memberi yang terbaik dan tentu menjadi tuan rumah yang baik" tandasnya.(PD)

Walikota-Bupati Diminta Paham Soal Regulasi Pengelolaan Keuangan Daerah

Liputansumsel.com
APBD Fokus Untuk Kesejahteraan Masyarakat
PALEMBANG - liputansumsel.com--Gubernur Sumsel H. Herman Deru meminta BPK maupun BPKP Sumsel untuk memberikan bimbingan kepada Walikota maupun Bupati serta instansi berwenang di Sumsel terkait soal regulasi yang berlaku dalam pengelolaan keuangan  daerah yang akuntabel sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

Hal itu disampaikan Herman Deru disela Pengukuhan Kepala Perwakilan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sumsel Tri Handoyo, yang digelar di Griya Agung, Palembang, Rabu (19/2).

Menurut Deru, bimbingan tersebut harus diberikan agar penyelenggaraan pelaksanaan program pemerintah dapat berjalan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Saya secara fulgar meminta agar BPK dan BPKP memberikan bimbingan terus menerus kepada pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan daerah agar tidak mengabaikan legalitas yang ada saat ini," kata Deru.

Hal itu dilakukan juga mengingat tidak semua pimpinan daerah di Sumsel menguasai regulasi yang berlaku.

"Bupati, Walikota dan pimpinan ini memiliki latar belakang yang berbeda-beda, jadi tidak semua memahami regulasi yang berlaku. Maka yang sangat mungkin memandu yakni BPK maupun BPKP kalau di daerah inspektorat," tuturnya.

Termasuk juga bimbingan dalam melakukan pengawasan dan pemanfaatan dana desa agar sesuai dengan peruntukkannya.

"Ini harus selalu sinergi agar keuangan yang dikelolah ini tepat sasaran," terangnya.

Tidak hanya itu, Deru juga mengingatkan, dalam pelaksanaan belanja daerah harus sesuai dengan kebutuhan yang difokuskan.

"Kita jangan pernah memaksakan belanja untuk sesuatu yang bukan potensi. Artinya fokus saja sama kebutuhan untuk masyarakat. Mensegerakan penurunan kemiskinan, APBD ini dibelanjakan untuk mensejahterakan masyarakat. Jangan sampai salah belanja," bebernya.

Sebab, salah belanja berdampak pada tingginya angka kemiskiskinan.

"BPK dan BPKP inilah yang berperan untuk memberikan arahan dan konsep untuk menurunkan angka kemiskinan. Target kita satu digit," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala BPKP RI Muhammad Yusuf Ateh menekankan, agar BPKP memberikan kontribusi besar dalam pembangunan di Sumsel.

"Program pembangunan jangan hanya selesai begitu saja, namun harus juga dirasakan masyarakat. BPKP harus membantu dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Yusuf.

Dia juga berkomitmen, untuk turut andil dalam peningkatan pembangunan.

"Senergitas dalam pembangunan ini tentu harus berkesinambungan sehingga manfaatnya apat dirasakan secara luas," pungkasnya

Wagub Mawardi Yahya : Pramuka Tempat Menimba Kreatifitas

Liputansumsel.com
OGAN ILIR - liputansumsel.com--Generasi Muda yang tergabung dalam organisasi Kepramukaan diharapkan dapat memiliki semangat kebangsaan melalui peningkatan keterampilan dengan mengedepankan kecerdasan spritual, intelektual, emosional, sosial dan wawasan kebangsaan.

Harapan tersebut diungkapkan Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Ir H. Mawardi Yahya ketika menyampaikan amanat dalam kegiatan  pembukaan Perkemahan Gebyar Lomba Aksi Penggalang Penegak III Tingkat Provinsi Sumsel Tahun 2020  yang dipusatkan Bumi Perkemahan SMA Negeri 1 Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir (OI), Rabu (19/2).

"Melalui kegiatan kepramukaan sepetri ini selain untuk melatih keterampilan juga sebagai ajang dalam menimba ilmu interaksi dalam rangka meningkatakan kreatifitas anak sehingga mampu bersaing dalam menghadapi kondisi  yang kian kompetitif,” tegasnya.

Lebih lanjut Wagub menambahkan, karakter  generasi muda ditengah pesatnya kemajuan teknologi digital harus senantiasa diasah dengan tetap mengukuti  perubahan zaman karena kian besarnya tantangan yang ad didepan.

“Anak muda harus siap bersaing dengan terus melakukan langkah inovasi   sehingga tidak ketinggalan zaman,” imbuhnya.

Terkait dengan  Sumsel menjadi tuan rumah Sakabayangkara pada tahun 2021, Mawardi Yahya mengaharapkan pramuka  di Sumsel  harus menyiapkan dengan menghadapi ajang tersebut.

"Karena kita dipercaya sebagai tuan rumah kita harus siap mensukseskan kegiatan tersebut. Bukan saja sukses menjadi tuan rumah melainkan juga sukses dalam berbagai agenda yang akan dilaksanakan selama  kegiatan itu digelar," harapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Indralaya Selatan, H. Heru Supeno mengucapkan terima kasih kepada Wagub   yang telah menyempatkan hadir  membuka  Perkemahan Gebyar Lomba Aksi Penggalang Penegak III Tingkat Provinsi Sumsel Tahun 2020  yang dipusatkan Bumi Perkemahan SMA Negeri 1 Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir (OI)  sebagai bentuk dukungan kegiatan ektrakulikuler wajib di sekolah yang  dipimpinnya.

“Peserta perkemahan kali ini sebanyak 1.622 orang yang diharapkan dapat menumbuhkan rasa kemandiran dan gotong ronyong, kegiatan ini juga bertujuam sebagai ajang kreatiftas anak pramuka di Ogan Ilir,” tandasnya. (ril humas

Sekda Paparkan Aspirasi Daerah Terhadap Kebijakan Pemangkasan Eselon III dan IV di Hadapan Ketum Korpri

Liputansumsel.com
Jakarta - liputansumsel.com--Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sekaligus sebagai Ketua Umum Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Forum Sekretaris Daerah Indonesia (Forsesdasi) H. Nasrun Umar, menjadi narasumber pada Focus Group Discussion (FGD) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Auditorium Ditjen Dukcapil, Kementerian Dalam Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/2). 

Dalam paparannya mengenai aspirasi daerah terhadap kebijakan pemerintah tentang pemangkasan Eselon III dan IV, Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel Nasrun Umar mengatakan, penyederhanaan tersebut harus dimaknai sebagai faktor pendorong kinerja yang lebih baik bagi pemerintah Provinsi, Pemerintah kabupaten/kota untuk  stabilitas dan kondusivitas, akselerasi atau percepatan pembangunan  dan daerah.

Ia mengungkapkan, penyederhananaan  birokrasi pada pemerintah daerah selain sesuai dengan arahan Presiden dan Wakil Presiden RI, juga mengacu pada SE Menpan RB RI Nomor 390 tahun 2019 dan Nomor 391 Tahun 2019 tanggal 13 November 2019 untuk mengidentifikasi, memetakan Jabatan Eselon III, IV, dan Eselon serta melakukan penyelarasan kebutuhan anggaran atas kebijakan penyederhanaan birokrasi.

Kemudian, sesuai pula dengan Surat Setjen Kemendagri RI Nomor 130/14106/SJ tanggal 18 Desember 2019 mengenai penyederhanaan birokrasi dilakukan pada jabatan pengawas (Ess IV) yang menangani perizinan, investasi dan pelayanan publik. 

“Seyogyanya Pemprov akan memberikan kontribusi yang baik  bagi apa yang diamanatkan Presiden dan Wakil Presiden dalam rangka menunjang pembangunan nasional,  untuk di Provinsi Sumsel Saya sudah tugaskan Organiasi perangkat daerah untuk melakukan pemetaan mana-mana saja yang dimungkinkan di pangkas mana yang harus di pertahankan dengan prioritas memperhatikan surat Setjen Kemendagri RI Nomor 130/14106/SJ tanggal 18 Desember 2019, Pemprov Sumsel lakukan pada Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Provinsi Sumsel, yakni eselon IV perizinan yang harus diisi oleh pejabat fungsional yang memiliki kemampuan dan kredibiliti yang mengelola itu,” katanya 

Sementara untuk rencana aksi jangka pendek terhadap implementasi kebijakan penyederhanaan birokrasi, lebih jauh Nasrun menguraikan, yakni melalui identifikasi dan melakukan pemetaan terhadap jabatan eselon III, IV dan eselon v yang dapat disederhanakan menimbang karakteristik jabatan yang dapat disederhanakan.

“Selanjutnya melakukan penyelarasan kebutuhan anggaran terkait dengan penghasilan pada jabatan yang terdampak kebijakan oleh penyederhanaan birokrasi, serta melakukan rapat koordinasi nasional dalam forum sekretaris daerah seluruh indonesia untuk menampung saran dan masukan dari pemerintah provinsi dan pemerintah kab/kota se-indonesia atas kebijakan penyederhanaan birokrasi,” pungkasnya 

Dalam kesempatan ini pula Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H, M.H mengatakan, Melalui FGD ini sebagai  langkah-langkah implementasi kebijakan Presiden mengenai pemangkasan eselon III dan IV, sehingga nantinya dapat melakukan pilihan-pilihan dan tindakan secara tepat.

“Ketika nanti di pusat eselon III dan eselon IV nya tidak ada, bagaimana tata kelola yang kita lakukan itu bisa berjalan cepat tidak ada masalah hukum didalamnya. tata kelolanya tidak terganggu sehingga harapan Presiden tata kelola pemerintahan bisa berlangsung dengan baik karena motor penggerak dari tata kelola pemerintahan adalah para Aparatur Sipil Negara (ASN),”katanya 

Baginya, Korpri berkontribusi memastikan layanan bidang perzinan, investasi, dan pelayanan publik tetap berjalan lancar dengan baik. Oleh sebab itu Korpri merumuskan mulai dari level makro hingga level teknis, apa yang harus dilakukan oleh para ASN setelah beralih menjadi pejabat fungsional. 

“Khusus untuk di daerah-daerah di kabupaten/kota kalau eselon III juga dipangkas, itu psti akan timbul masalah karena di daerah itu kebanyakan dinasnya hanya berisi eselon II,III dan eselon IV. Kalau eselon III dan IV didaerah dipangkas maka hanya tinggal eselon II yang akan kesulitan untuk merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan hingga ke level pertanggung jawaban karena harus ada unit manajemen tertinggi dan manajemen terendah,” tambahnya 

“Kalau di daerah, eselon III dipangkas  itu berbahaya karena camat di daerah itu merupakan eselon III, oleh karena itu kita harus merumuskan betul kebijakan ini dari level makro hingga level tekhnis, Harini kita mensimulasikan itu bagaimana sampai ke tekhnisnya,” pungkasnya