27 Februari 2020

Dirjen PUPR Hadiri Ground Breaking Perumahan Pasukan Biru

Liputansumsel.com
Prabumulih--liputansumsel.com Ground Breaking sebagai tanda dimulainya Pembangunan Perumahan Komunitas Petugas Kebersihan Kota Prabumulih dilaksanakan pada Kamis (27/2) dilakukan Oleh Dirjer kementrian PUPR Khalawi Abdulah,Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan Walikota Prabumulih Ir Ridho Yahya MM.

Dalam semepatan itu juga diberikan  Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau biaya untuk perbaikan/bedah rumah  yang merupakan Program Kementerian PU PR yang diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul kepemerintah kota Prabumulih. Disambut baik oleh walikota Prabumulih Ir Ridho Yahya MM.

Walikota Prabumulih Ir Ridho Yahya, dalam kata sambutannya mengatakan, sangat berterima kasih,  kepada kementerian PUPR telah memberikan bantuan pembangun rumah untuk para penyapu jalan atau pasukan biru.

Masih kata Ridho, masih ada dua lagi yang akan kita bangunkan rumahnya adalah untuk pemulung dan penarik becah,  apa bapak dirjen berkenan untuk membantu lagi kurang lebih sebanyak 180 rumah untuk pemulung dan penarik becak. "ujarnya.

Kreatif dan Inovatif, Pembangunan Perumahan Komunitas Petugas Kebersihan Kota Prabumulih Kelurahan Anak Petai Kota
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru saat melakukan Ground Breaking Pembangunan Perumahan Komunitas Petugas Kebersihan Kota Prabumulih.

"Saya Atas nama Pemprov Sumsel Mengucapkan selamat atas dimulainya Pembangunan Perumahan Komunitas Petugas Kebersihan ini, Hendaknya program ini dapat dipublikasikan dengan besar agar gagasan ini nantinya dapat di jadikan contoh untuk daerah lain" ujarnya.

Dikatakan Pembangunan 223 unit rumah di Area seluas 4 Hektar dengan tipe 36 ini termasuk hal yang membanggakan dan mendukung Program sejuta rumah yang dicanangkan oleh Presiden RI, serta dapat mengurangi jumlah Backlock Perumahan di Provinsi Sumatera Selatan yang mencapai 477.015 unit rumah sampai dengan tahun 2019.

Ia juga mengatakan, Program ini bertujuan untuk terciptanya transaksi bisnis melalui sosialisasi rumah berbasis komunitas, dengan melibatkan peran aktif pemerintah untuk mensejahterakan kehidupan sosial masyarakat melalui kerjasama Pemerintah, BUMD, pihak swasta dan masyarakat yang tergabung dalam komunitas ini.

Ia juga berharap proses pembangunan dapat berjalan lancar, sehingga masyarakat dapat merasakan kebahagiaan sekaligus  menikmati hasil pembangunan, kegiatan ini juga diharapkan dapat berjalan secara berkesinambungan sehingga meningkatnya taraf hidup masyarakat.

Di kesempatan itu juga diserahkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau biaya untuk perbaikan/bedah rumah  yang merupakan Program Kementerian PU PR yang diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dan Gubernur Sumsel H Herman Deru.

Turut Hadir Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR RI Dr. Khalawi Abdul Hamid, Walikota Prabumulih Ir. H. Ridho Yahya ,MM, Wakil Walikota Prabumulih Andriansyah Fikri, SH, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sumsel, Dra. Lesty Nurainy Apt.,M.Kes, Kasat Pol PP Prov. Sumsel, H. Aris Saputra, Ketua DPRD Kota Prabumulih Sutarno,SE

Dinkes Sumsel Pastikan Warga yang Diisolasi di RSMH Negatif Virus Corona

Liputansumsel.com
Palembang -liputansumsel.com-- Setelah dilakukan dua kali uji laboratorium, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Dra Lesty Nurainy, dalam jumpa pers Senin (24/2) sore memastikan,  pasien berinsial TH, 62, yang sempat diisolasi di RSMH negatif virus Corona.

Menurut Lesty Nurainy, setelah menjalani dua kali pemeriksaan sampel di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), TH  dipastikan negatif dari infeksi corona virus, oleh tim rsmh didiagnosa hanya terkena penyakit radang paru-paru. Hal itu diperkuat oleh hasil uji sample terhadap TH sebanyak dua kali yang semuanya negatif.

Dijelaskan Lesty, uji laboratorium pertama,  dilakukan pada (17/2), kemudian setelah tiga didapat hasil bahwa pasien negatif terkena virus corona.

“Pemeriksaan kedua dilakukan  tgl 22 , hal ini sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), hal ini untuk lebih memastikan lagi,”. kata  Lesty Nurainy, saat jumpa pers. 

Dikatakan Lesty pasien TH memang sebelumnya sempat melakukan perjalanan ke Malaysia dalam rangka pengobatan. Setiap bulan TH rutin ke Malaysia  untuk kontrol penyakit jantung.

Namun beberapa waktu lalu, saat pulang ke Indonesia, TH mengalami keluhan sesak nafas sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Charitas Palembang hingga akhirnya dirujuk dan ditempatkan di ruang isolasi.

"Karena sudah dirujuk ke RSMH sehingga dilakukan penanganan sesuai standar untuk pasien dalam pengawasan.

Sementara itu, Ketua tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSMH Palembang dr Zen Ahmad  menerangkan, TH mengalami radang paru-paru atau yang disebut Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Sejak dirawat, ia meyakini bahwa TH tidak terkena virus corona yang berasal dari Cina tersebut.

"Pasien ini hanya terkena radang paru-paru akibat bakteri biasa. Tidak ada hubungannya dengan virus corona,"kata Zen.

Lebih jauh Zen meninformasikan bahwa kondisi TH saat ini justru telah membaik. Bahkan, dalam beberapa hari kedepan ia diizinkan pulang karena telah sehat.

"Nanti kalau memang sudah sehat tentu tidak perlu dirawat lagi. Kondisinya pasien sekarang sudah bisa makan, tidur dan mulai membaik,"terangnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga Palembang, Sumatera Selatan berinisial TH dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) setelah pulang dari Malaysia.

TH dirawat di ruang isolasi lantaran mengalami batuk serta sesak napas usai bepergian ke negeri Jiran.

Humas Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang, Ahmad Suhaimi mengatakan, TH sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit RK Charitas. Namun setelah itu ia di rujuk untuk menjalani perawatan lebih lanjut di RSMH.

"Belum terduga suspek (Corona), karena bukan dari daerah endemis Corona,"kata Suhaimi melalui pesan singkat, Senin (17/2/2020).

Sumsel Piloting Penilaian Kinerja ASN Berbasis Online di Indonesia

Liputansumsel.com


 JAKARTA - liputansumsel.comProvinsi Sumatera Selatan(Sumsel)  patut bangga karena dari 34 provinsi saat ini terpilih sebagai piloting E-Kinerja ASN Terintegrasi bersama  25 Kementerian/Lembaga/ Daerah oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Hal ini diungkapkan Sekda Sumsel Nasrun Umar ketika menghadiri dan menandatangani surat pernyataan kesanggupan instansi pusat/daerah sebagai piloting E-Kinerja ASN Terintegrasi di Hotel Premier Best Western, Jakarta, Selasa (25/02).

"Kita komitmen untuk melaksanakan penilaian kinerja secara digital dan online. Yang melakukan penilaian adalah BKN, langsung oleh Pusat. Ini hal baik bahwa memang kita ASN dituntut untuk bekerja secara maksimal, meningkatkan performa kerja kita,” kata Nasrun Umar.

Penilaian kinerja secara digital dan online tersebut menurut Nasrun Umar bukan sesuatu hal yang perlu dikhawatirkan. Sebaliknya dengan penilaian itu akan menjadi pemicu bagi ASN dalam meningkatkan performa kerjanya.

 "Di era serba digital saat ini, mau tidak mau kita harus mengikuti perkembangan zaman. Siapa yang bekerja dengan baik akan ada reward, pun sebaliknya bagi yang kinerjanya buruk akan ada punishment,” tuturnya.

Bagi Nasrun komitmen Pemprov Sumsel sebagai piloting E-Kinerja ASN Terintegrasi harus dilaksanakan sebaik mungkin, sebab pada bulan Oktober akan dilakukan evaluasi atas pelaksanaan komitmen tersebut.

Sementara Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian BKN Haryomo Dwi Putranto dalam sambutannya menyampaikan instrumen pelaksanaan E-Kinerja ASN Terintegrasi saat ini telah ada, yang penerapannya dilaksanakan pada 25 instansi guna meningkatkan manajemen ASN dengan baik.

 "Sehingga pada saatnya nanti tidak ada lagi ASN yang meninggalkan pekerjaannya pada waktu jam kerja. BKN pada tahun 2020 segera melakukan pembinaan E-Kinerja ASN Terintegrasi di 25  kementerian/lembaga/daerah,” tambahnya.

Kepala BKN Bima Haria Wibisana dalam arahannya menyoroti tentang rencana Presiden Joko Widodo yang berkeinginan memangkas pejabat eselon 3 dan eselon 4 ASN.

"Karena organisasi kini berubah dan tidak berdasarkan hierarki lagi. Perubahan ini memang membutuhkan proses. Ke depan fungsional ASN dapat mengambil keputusan dan bertanggung jawab terhadap keputusan tersebut, namun harus sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya,”pungkasnya. (ril humas)

HD Sepakat Karakter Building Harus Dilakukan Sedini Mungkin

Liputansumsel.com


Palembang --liputansumsel.com Selasa (25/2) siang, Gubernur Sumsel H. Herman Deru menerima kedatangan rombongan Forum Komunikasi Alumni (FKA) ESQ Sumsel untuk beraudiensi di ruang tamu Gubernur. Rombongan ini datang dalam rangka mendapatkan dukungan penyelenggaraan Training ESQ New Chapter Palembang pada akhir Maret mendatang.

Terkait hal itu, Gubernur Sumsel H.Herman Deru mengatakan mendukung kegiatan tersebut sebagai salah satu bentuk kontribusi bagi pembangunan di Sumsel khususnya pembangunan katakter masyarakat 

"  Yang penting untuk pembangunan itu bukan cuma fisik saja tapi karakter juga. Makanya yang sudah menjadi alumni ESQ ini harusnya bisa menularkan hasil traningnya. Karena pembangunan karakter penting bagi kalangan milenial " kata HD.

Sementara itu Ketua Panitia Training ESQ New Chapter Palembang, Elfan Gema Angkasa mengatakan selain bersilaturahmi, kedatangan mereka ini  dalam rangka mendapatkan dukungan  untuk penyelenggaraan acara mereka ESQ New Chapter Training.

Menurut Elfan training mereka kali ini menyasar masyarakat umum terutama kalangan milenial. Melalui training ini nanti diharapkan para peserta akan menemukan jati diri keberadaan kira sebagai manusia di dunia dan mampu menggali potensi terdalam diri.

"Juga meningkatkan integritas, meminimalisir emosi negatif dan mengekuarkan sifat positif sehingga berpikir, bertindak dan berkata lebih bijak dalam meraih hubungan sosial yang positif," jelasnya.

Dalam kesempatan itu Gubernur Sumsel didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sumsel H. Ahmad Najib, Plt Karo Kesra Pemprov Sumsel M. Iqbal Alisyahbana S.STP, kemudian Dewan Pembina Forum Komunikasi Alumni ESQ Sumsek Herry Zaman, Kepala Cabang Leadership Center Palembang Andre Fallash.(rilis)

Tak Puas Angka Kemiskinan Turun Tipis, HD Perketat Evaluasi APBD Kabupaten/Kota

Liputansumsel.com


Palembang - liputansumsel.com Gubernur Sumsel H.Herman Deru mengaku tak puas pada beberapa Kabupaten/Kota yang memiliki APBD menonjol namun belum mampu mengurangi angka kemiskinan di daerahnya secara signifikan. Karena alasan itu pula Ia memastikan akan memperketat evaluasi APBD di 17 kab/kota di Sumsel.

" Saya minta betul, saat evaluasi APBD nanti dilihat. Kalau tujuannya tidak sama, muaranya tidak sama untuk menurunkan angka kemiskinan di Sumsel langsung coret saja," tegas HD saat membuka  Rapat Koordinasi High Level  Meeting Tim Pengendalian Inflasi  Daerah (TPID)Provinsi Sumsel, di Ruang Rapat Bina Praja, Rabu (26/2) siang.

Menurut HD kabupaten/kota seperti itu perlu dibimbing agar pembelanjaan APBDnya berpengaruh pada penurunan angka kemiskinan di daerahnya. Sehingga berdampak pada penurunan inflasi secara keseluruhan di Sumsel yang masih di atas nasional.

" Ada beberapa daerah yang menonjol APBDnya artinya benar pembelanjaan uangnya dengan tujuan utama menurunkan angka kemiskinan dengan begitu baik. Tapi ada juga yang tidak ada perubahan alias stuck. Nah ini yang akan kita guide pembelanjaannya. Caranya apa melalui evaluasi APBD," jelasnya.

Sementara itu terkait rapat high level meeting (HLM),  HD juga menyampaikan beberapa hal. Diantaranya Ia mengingatkan agar rapat kali ini dapat menghasilkan rumusan yang pas untuk pengendalian inflasi di Sumsel. Kemudian tim juga perlu memikirkan antisipasi  dampak virus korona yang melanda Cina terhadap komoditas impor Sumsel seperti  bawang putih dan lainnya.

" Saya tidak mau rapat ini hanya menghasilkan rapat lagi. Begitu seterusnya. Tapi bagaimana kita sebagai koorrinator harus memandu kab/kota melakukan  inovasi tertentu untuk menurunkan angka kemiskinan," tuturnya.

Meskipun saat ini Sumsel mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera, namun Ia meminta TPID dan instansi terkait dapat menjaga kestabilan inflasi. Mengingat  inflasi yang stabil dan cenderung rendah akan  mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi daerah yang baik dan berkelenjutan. Bahkan mendukung pertumbuhan unit-uniy usaha kecil menengah dan mengurangi tingkat kemiskinan.

Berdasarkan data BPS Provinsi Sumsel bahwa tingkat inflasi Sumsel menunjukkan kecenderungan menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Seperti pada kisaran 5 tahun lalu 2014 tingkat inflasi Sumsel mencaoai 8,48 % dan Tahun 2019 sebesar 2,06% rendah di bawah caoaian nasional sebesar 2,72%.

" Ini menunjukkan sejak dibentuk TPID  tingkat inflasi  Sumsel cenderung mengalami penurunan, rendah dan stabil," jelasnya.

Ada 8 komoditas strategis yang seringkali ikut andil menyumbangkan inflasi antara lain beras, bawang merah, gula merah, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras serta minyak goreng.

Komoditi tersebut menurutnya sangat dioengatuhu oleh pola distribusi perdagangab komoditi. Misalnya pola komoditi beras Sumsel tahun 2017 memiliki Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) tertinggi di Indonesia di mana produsen melalui beberapa rantai dagang seperti agen, pedagang grosir, pengecer dan konsumen akhir.

" Namun pada tahun 2018 MPP mengalami perubahan dari produsen, pedagang pengecer dan konsumen akhir, Sumsel berada pada peringkat 6 MPP terendah komoditi beras secara nasional," jelasnya.

Untuk menjaga inflasi, Pemprov Sumsel lanjut HD akan tetap melanjutkan strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif). Yakni mendorong perdagangan antar daerah dengan memperhatikan kecukupan pasokan di daerah masing-masing melalui penguatan peran BUMD. Kemudian memanfaatkan penggunaan teknologi pwnyimpanan seperti controlles atmosphere storage (CAS) dan memperkuat implementasi sistem resi gudang.

"Harapan saya agar kita sebagai anggota TPID Provinsi Sumsel dan Saya selaku ketua Umum TPID Provinsi Sumsel untuk meningkatkan kinerja Program-Program TPID Provinsi Sumsel dengan inovasi serta melaksanakan program yang telah menjadi kegiatan tetap seperti pelaksanaan Rapat koordinasi, Capacity building dan lainya," jelas HD.

Hadir dalam rapat tersebut di antaranya Kepala BI Perwakilan Sumsel Hari Widodo, Kepala BPS Sumsel Endang Triwahyuningsih, dan Kepala Biro Ekonomi Sumsel Aprian Jhoni.