28 Februari 2020

Mawardi Minta MUI Sumsel Ingatkan Masyarakat Soal Toleransi

Liputansumsel.com
PALEMBANG –liputansumsel.com-- Peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) memang sangat dibutuhkan dalam menjaga kerukunan dan silahturahmi antar sesama umat muslim masupun umat beragama lainnya. Oleh sebab itu, Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya menegaskan agar MUI Sumsel terus berkontribusi meningkatkan toleransi kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan Mawardi saat menerima Dewan Pimpinan MUI Sumsel sehubungan dengan akan mengikuti Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) Ke VIII Tahun 2020 di Bangka Belitung, Senin (24/2).

“Salah satu tugas MUI Sumsel ini adalah membatu menjaga silahturahmi di Sumsel ini agar tetap rukun terutama sesama musli ini,” kata Mawardi.

Sebab, lanjutnya, terpecah belahnya persatuan disebabkan karena tidak adanya toleransi antar sesama.

“Yang memutuskan silahturahmi itu adalah kurangnya toleransi. Kami minta agar MUI Sumsel ini terus meningkatkan pemahaman masyarakat tentang arti penting toleransi. Mungkin bisa dilakukan melalui berbagai kesempatan seperti pengajian, seminar maupun sosialisasi langsung,” tegasnya.

Bahkan, Mawardi  berharap, persoalan toleransi antar umat beragama dapat dibawa KUII Ke VIII Tahun 2020 di Bangka Belitung tersebut untuk dapat dijadikan bahan pembahasan.

“Toleransi ini harus terus dijaga. Mungkin bahasan soal toleransi ini dapat dibawa ke KUII di Bangka nanti sehingga persatuan baik sesama muslim maupun agama lain tetap sebagaimana mestinya,” harapnya.

Sementara itu, Ketua MUI Sumsel Prof Dr Aflatun Muchtar mengatakan, jika pihaknya tentu akan membantu pemerintah dalam menjaga kerukunan khususnya di Sumsel.

“Peran kami memang untuk melayani umat dan masyarakat. Tentu kami akan mendukung serta membantu pemerintah dalam menjaga toleransi antar masyarakat di Sumsel ini sehingga Sumsel kerukunan di Sumsel tetap terjaga,” tuturnya.

Dia juga memastikan, jika pihaknya juga akan mendukung seluruh program yang saat ini sudah dicanangkan Pemprov Sumsel.

“Semua program tentu kami dukung asalkan untuk mensejahterakan masyarakat. Termasuk program rumah tahfidz yang menurut kami sangat luar biasa,” pungkasnya

DPRD Sumsel Lanjutkan Pembahasan 7 Raperda Usulan Pemprov

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com-Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Ir H. Mawardi Yahya menghadiri langsung Rapat Paripurna XI DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), dengan agenda pemandangan umum Fraksi-Fraksi DPRD Provinsi Sumsel atas penjelasan Gubernur Sumsel terhadap 7 Raperda Provinsi Sumsel. Bertempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sumsel, Rapat Paripurna dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumsel Muchendi Mahzarekki, Senin (24/2).

Adapun 7 Raperda yang dimaksud antara lain  Raperda tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana, Raperda tentang pengelolaan hutan produksi dan hutan lindung Provinsi Sumsel. Kemudian Raperda tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi, Raperda Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Perseroan Terbatas Penjaminan Kredit Daerah Provinsi Sumsel. Raperda tentang perubahan atas Perda Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumsel.

9 Fraksi yang ada di DPRD Sumsel melalui masing-masing melalui juru bicaranya satu persatu menyampaikan pendangan umumnya. Diantaranya  fraksi PKB melalui juru bicaranya  mengapresiasi dan menyambut baik Raperda tentang Penyelenggaraan Penanggulangan dan Bencana. Mengingat bencana alam sejenisnya merupakan hal yang bersifat dinamis, dan Sumsel adalah daerah yang sering terjadi kerawanan bencana seperti longsor, banjir, kebakaran dan semacamnya. 

“Sehingga diperlukan penanganan yang baik dan cepat; mulai dari mencegah, mengatasi, hingga merenovasi setelah bencana. Maka dalam rangka memberikan landasan yang kuat, penyelenggaraan penanggulangan bencana di Provinsi Sumatera Selatan sangat perlu untuk diatur dalam Peraturan Daerah. Dengan adanya Perda mengenai Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Provinsi Sumatera Selatan ini, diharapkan semua permasalahan bencana akan dapat diatasi dengan cepat dan tepat,” katanya.


 Sementara Fraksi Demokrat menyetujui adanya Raperda tentang perubahan keempat atas peraturan daerah Nomor 3 tahun 2012 tentang retribusi jasa umum, dimana menurutnya dengan ditetapkannya Balai Pengobatan KORPRI yang berada dilingkungan Kantor Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sebagai Balai Pengobatan yang melayani masyarakat umum sehingga membutuhkan payung hukum dalam penentuan tarif retribusinya.


“Pada prinsifnya Fraksi Demokrat dapat menyetujui Raperda Tentang Perubahan ke tujuh atas Perda Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Usaha, agar pemanfaatan aset lebih berdaya guna dan berhasil guna serta mampu memberikan kontribusi yang sebesar besarnya bagi pendapatan daerah dengan tetap mengutamakan pelayanan, pemenuhan sarana dan prasarana dalam menunjang pelaksanaan tugas perangkat daerah,” tambahnya. (ril humas

Wagub Mawardi Yahya Apresiasi Forwida Sumsel

Liputansumsel.com
Palembang -liputansumsel.com-- Selain mempertahankan budaya di Sumsel, Pengurus Forum Pariwisata dan Budaya (Forwida) Sumsel diharapkan dapat  memiliki tanggungjawab besar dalam membentengi budaya luar yang nantinya akan merusak budaya Sumsel.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya saat Menerima Pengurus Forwida Sumsel sehubungan dengan akan mengadakan Festival Seguntang dengan tema " Bersama Forwinda Melestarikan Seguntang Sebagai Hulu Melayu Tahun 2020 tanggal 28 Februari - 1 Maret 2020  mendatang, audensi berlangsung di ruang tamu Wagub, Senin (24/2).
Tak sampai disitu, agar budaya ini tidak dilupakan begitu saja, Wagub juga meminta kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel untuk melibatkan Sekolah-sekolah agar menambahkan mata pelajaran yang mengenalkan Budaya.  Ini penting dilakukan, karena dia menilai sejak sekarang anak-anak untuk lebih dikenalkan kalau tidak dikenalkan kepada mereka maka budaya itu akan hilang.
"Kalau kita tidak mulai sekarang maka akan hilang. Harapan kita melalui Dinas Pendidikan juga untuk menambahkan ektrakulikuler dalam mengenalkan Budaya. Apakah di sekolah baik tingkat SD, SMP ada kegiatan mengenal budaya. Kalau kita tidak di mulai dari anak-anak maka ini akan bias, maka itu, kita lakukan mulai dari anak-anak sehingga budaya tidak akan dilupakan oleh mereka,"  harapnya.
Dalam menyambut kegiatan Festival Seguntang diakhir pekan ini Wagub menyambut baik dengan harapan untuk tidak melupakan dan mengenalkan budaya yang ada.
"Terima kasih kepada Forwida dengan inisiatifnya melakukan kegiatan ini. Pemprov Sumsel sangat menyambut baik kegiatan ini, dengan tidak melupakan potensi budaya yang kita miliki,"  imbuhnya.
Sementara, Pembina Forwida Sumsel, Toni Panggarbesi mengatakan bahwa Forwida merupakan organisasi yang baru di bentuk beberapa tahun belakangan. Dia mengaku sengaja dibentuk agar dalam hal ini Forwida dapat mempertahankan budaya di Sumsel mengingat budaya Sumsel itu begitu luas maka dibentuk Forwida.
"Kenapa dibentuk Forwida karena budaya di Sumsel luar biasa. Namun budaya yang Begitu luas tetapi tida bisa di handle oleh Dinas-Dinas saja maka itu kami membetuk Forwida," terangnya.
Dia menyebutkan, Forwida sendiri merupakan wadah yang terdiri dari berbagai seniman, pelaku budaya, psikolog dan golongan lainnya.
"Kita sengaja gelar di Bukit Seguntang karena disana mempunyai potensi yang tinggi bahkan diakui potensi budayanya,"ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, Toni mengharapkan kehadiran baik Gubernur Sumsel maupun Wakil Gubernur Sumsel untuk memberikan arahan maupun semangat bagi Forwida sehingga nantinya Forwida akan lebih bersemangat menggali budaya di Sumsel.
"Budaya ini akan kami gali apalagi di 17 Kabupaten/Kota mempunyai adat budaya sendiri. Insya Allah secara bertahap akan kami lakukan . Karena adat budaya inilah yang menajadi pemersatu kita. Kami sangat mengharapkan kehadiran bapak Gubernur ataupun bapak Wagub nantinya," tandasnya. (ril humas

Perencanaan dan Pengawasan jadi Fokus Gubernur HD Dorong Percepatan Pembangunan di Daerah

Liputansumsel.com
Jakarta -liputansumsel.com-- Kemajuan dan percepatan pembangunan daerah adalah satu hal yang tak bisa dipungkiri harus segera dilakukan. Terlebih sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo pembangunan di Indonesia harus bersifat Indonesia centris, mulai dari pembangunan di seluruh daerah dan merata. Menyadari hal tersebut, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru berupaya untuk mendorong percepatan pembangunan daerah, khususnya kemajuan pembangunan di Sumsel dengan memfokuskan pada dua hal utama.

"Percepatan pembangunan di daerah utamanya yang telah dianggarkan melalui ABPD ini yang dijalankan, dan sudah terencana dengan tepat. Fokus di perencanaan secara matang, sehingga tidak bisa akan melenceng dari apa yang sudah ditetapkan. Kemudian yang harus dilakukan adalah pengawasan serta penggunaan anggaran", kata HD dibincangi saat menghadiri seminar nasional bertajuk "Penegakan Hukum Dalam Kerangka Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Percepatan Pembangunan Daerah", di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta , Senin (24/02).

Fokus Sumsel sendiri pada percepatan pembangunan dilanjutkan HD adalah menurunkan angka kemiskinan hingga satu digit, sehingga program yang tidak berkenaan dengan visi misi HDMY tentu tidak akan dijalankan. "Dengan menekan angka kemiskinan hingga satu digit, ini juga merupakan langkah kita dalam mendorong percepatan pembangunan. Selanjutnya adalah sinergi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota. Bagaiamana penyelenggaraan APBD di kabupaten/kota itu juga kita evaluasi. Selain itu, untuk pengawasan kita inginkan pengawasan berlangsung sejak awal pembangunan jangan saat selesai baru kemudian ada pengawasan (pemeriksaan)", tandasnya.

Lebih lanjut HD menyampaikan percepatan pembangunan daerah juga harus mengedepankan kemudahan dalam izin berinvestasi serta kepastian jaminan keamanan dan hukum. "Saya memang sengaja hadir ke acara seminar nasional ini, karena manfaatnya penting sekali. Seperti pengelolaan dana desa, yang harus dikelola dengan baik. Kita tahu bahwa kepala desa sebagian besar kurang memahami administrasi, sehingga ini perlu pembinaan agar dana desa berjalan dengan baik dan tidak melenceng", imbuhnya.

Adapun seminar nasional tersebut dibuka langsung oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, yang dalam sambutannya menekankan tentang pentingnya mempercepat pembangunan daerah. "Di sini lah peran dan kepentingan kami sebagai perwakilan di daerah mendorong percepatan pembangunan daerah. "Jika daerah maju maka Indonesia akan maju, mewujudkan pembangunan yang merata namun tanpa melanggar hukum", katanya.

AA La Nyalla Mahmud Mattalitti menambahkan saat ini masih dijumpai kepala daerah yang ragu-ragu dalam mengambil kebijakan dalam memajukan daerahnya. Selain itu penegakan hukum pun perlu dihormati, tetapi percepatan pembangunan tetap harus dilaksanakan. "Mengingat pentingnya investasi dan penciptaan lapangan kerja sesuai arahan Presiden", bebernya.

Dalam seminar nasional yang dipandu Rosianna Silalahi tersebut menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Ketua Komite 1 DPD RI Agustin Teras Narang, Ketua KPK RI Firli Bahuri, Kepala Kejaksaan Agung RI ST Burhanuddin, Kapolri yang diwakili Wakapolri Komjen Pol Gatot Edi Pramono, dan Mendagri yang diwakili Dirjen Administrasi Kewilayahan Kemendagri Eko Subowo

SMSI Raih Penghargaan MURI

Liputansumsel.com
Jakarta,liputansumsel.com--Bertempat di Jaya Suprana Institute, Lantai  LG Mall Of Indonesia, Jalan Boulevard Raya RSVP, Jumat, 28 Februari 2020, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), organisasi berhimpunnya perusahaan media siber, dianugrahi penghargaan oleh Museum Dunia Rekor Indonesia (MURI) yang diserahkan langsung oleh pendiri Muri, Jaya Suprana.

Penghargaan peraihan rekor dunia MURI ini, diberikan atas kecepatan, daya sebar dan banyaknya media siber yang tergabung di SMSI dalam menyampaikan opini "MENDAMBAKAN KEADILAN SOSIAL"

Hanya dalam waktu tujuh setengah jam, opini yang disampaikan SMSI kepada anggota sudah dimuat 571 media yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Capaian SMSI ini, merupakan kali pertama dicapai oleh organisasi perusahaan media Siber di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, dalam perjalanannya, SMSI telah mengalami tiga kali pergantian ketua umum.

Ketua Umum pertama, dijabat Teguh Santosa, kemudian Auri Jaya menggantikan Teguh Santosa. Baik Teguh maupun Auri keduanya diangkat oleh para pendiri, sampai dengan pelaksanaan kongres.

Kemudian pada kongres perdana 20 Desember 2019, Firdaus terpilih sebagai ketua umum, mengalahkan Teguh Santosa yang penah menjabat sebagai ketua Umum. Firdaus tercatat sebagai ketua umum SMSI pertama yang dipilih melalui kongres.

Bulan Januari 2020, kepengurusan SMSI Pusat, dibawah nakhoda Firdaus, resmi terbentuk. Usai menerima SK, SMSI langsung tancap gaspol.

Berkat kompaknya jajaran kepengurusan SMSI dari pusat hingga daerah, yang semula pengurus di tingkat provinsi SMSI hanya ada di 27 provinsi, kini sudah ada 30 cabang provinsi di tanah air.

Kepada awak media, ketika ditemui di sela-sela sebuah acara, Ketua Umum SMSI Firdaus mengaku bahwa, capain yang berhasil ditorehkan SMSI, dan salah satunya dapat memecahkan rekor MURI, tidak terlepas dari peran serta dan dukungan segenap pendiri, penasehat dan jajaran pengurus SMSI dari Pusat hingga Daerah

Firdaus mengatakan, dimasa akan datang, masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan pengurus SMSI. Salah satunya adalah bagaimana SMSI menjadi konstituen Dewan Pers. Adapun sarat untuk itu diantaranya memiliki anggota paling sedikit 200 perusahaan dan tersebar minimal di 15 Provinsi.

"Syukur kini SMSI, anggotanya sudah lebih dari 500 perusahaan, dan tersebar lebih dari 15 Provinsi. Dan Pengurus SMSI Provinsi yang sudah di verifikasi faktual, 19 Pengurus Provinsi dan ditambah satu pengurus Pusat," pungkas Firdaus.

Firdaus, sebelum terpilih menjadi ketua umum SMSI, dimasa kepemimpinan dua ketua SMSI sebelumnya, Firdaus menjabat sebagai Sekretaris Jenderal.
Merunut sedikit pengalaman Firdaus dalam mengelola organisasi, dirinya pernah menjadi Ketua PWI Provinsi Banten dua periode, sebelum menjadi ketua  PWI Banten, Firdaus menjabat sekretaris PWI Banten satu periode. Dan selain itu, Firdaus juga pernah menjabat sebagai Sekretaris SPS Banten selama 14 tahun. Sejak  2004 hingga 2018, Firdaus mendampingi Ketua SPS Banten, Priyo Susilo.

Pengalaman menjadi sekretaris SPS bersama Priyo Susilo dalam membesarkan SPS Banten kala itu,  mengajarkannya banyak hal. Salah satunya keteladanan yang ditularkan Priyo Susilo sebagai ketua kepadanya. Dari contoh yang diberikan Priyo,  Firdaus mampu memberhentikan kebiasaanya merokok hingga rajin melaksanakan puasa senin-kamis.

"Jika seorang pemimpin tegak lurus, maka siapapun  dibawahnya akan ikut dan  patuh," ucap Firdaus yang juga dikenal sebagai pribadi yang kritis dan tegas ini.

Penyerahan Penghargaan Rekor Indonesia:

1. Rekor Pertama : Trainer yang Berhasil Menurunkan Berat Badan Anak yang Memiliki Bobot Terberat secara Sehat dalam Waktu Satu Tahun,  (turun berat badan sebanyak 110 Kg)
Rekoris : Ade Rai

2. Rekor Kedua : Anak yang Berhasil Menurunkan Berat Badan Terberat Selama Satu Tahun, (turun berat badan sebanyak 110 Kg)
Rekoris: Aria Permana

3. Rekor Ketiga : Tim Pelajar Indonesia Pertama yang Berhasil  Mencapai Puncak Gunung Elbrus,       (pelaksanaan. 17/8/2018)
Rekoris              : ELPALA SMAN 68
(pendaki : Geas Aldino, Ryan Muhammad, Salsa Khusnus dan Timothy Jonathan)

4. Rekor Keempat : Pelajar Bersaudara Termuda yang Berhasil Mencapai Puncak Gunung Kilimanjaro, (pelaksanaan. 17/3/2019)
Rekoris:  Matthew Richard (15 thn 9 bln 21 hr) &
Jonathan Philip (13 thn 9 bln 3 hr)

5. Rekor Kelima : Barista Tuli Pertama di Indonesia
Rekoris: Tri Erwinsyah Putra

6. Rekor Keenam : Perusahaan Direct Selling yang Mengunjungi Negara Terbanyak,
(sebanyak 37 Negara)
Rekoris: PT. KK INDONESIA

7. Rekor Ketujuh : Webinar Tanpa Henti Terlama, (100 jam)
Rekoris: Perhimpunan Pelajar Indonesia Se-Dunia  (PPI DUNIA)

8. Rekor Kedelapan : Baklava dengan Harga Tertinggi,  (Rp. 14.000.000,-)
Rekoris: Mardin Baklava & Patisserie

9. Rekor Kesembilan : Perempuan Indonesia Termuda Peraih Gelar Doktor di Perguruan Tinggi
Tiongkok, (usia 25 thn 5 hari)
Rekoris: Bryna Meivitawanli

10. Rekor Kesepuluh : Anak Perempuan Pemilik Rambut  Terpanjang, (Panjang Rambut. 140 cm,
pengukuran 18 Juli 2019)
Rekoris: Beatrice Anggraini Pramana, usia 13 thn

11. Rekor Kesebelas : Atlet Paralayang Tertua, (usia 79 thn)
Rekoris: Julius Early Rawis

12. Rekor Keduabelas: Mendirikan Telur diatas Jenis Terbanyak, (25 jenis benda)
Rekoris: Sofian

13. Rekor Ketigabelas : Penggagas Alat Musik Gesek dengan
Kotak Bermotif Batik  (???)
Rekoris : Fredy

14. Rekor Keempatbelas : Serikat Media Siber yang Menggerakkan 571 Anggotanya  Memuat Naskah    “Mendambakan
Keadilan Sosial”
Rekoris: Serikat Media Siber Indonesia - SMSI

Penyerahan Penghargaan Rekor Dunia

15. Rekor Kelimabelas : The One and Only Band Founded by A Four Star Army General Still Active in  Performing / (Band Pimpinan Jenderal)
Rekoris: Band Playsets

16. Rekor Keenambelas : Inventor Superpave (Superior Performing Asphalt Pavement) Grade 
PG 60-16 & PG 70-16 Berkualitas Dunia
Rekoris: Ir. Sayono

17. Rekor ketujuh belas: Penyerahan Penghargaan Prestasi Nusantara Penghapal 217 Ayat Ayat Alkitab Rekoris: Anneke A. Polak - Penghapal 217 Ayat Ayat Alkitab
Penguji: Bapak Jusuf Ngadri (***)