29 Februari 2020

Tanggapan Kakankemenag Muara Enim Mengenai Penangguhan Visa Umroh

Liputansumsel.com
Muara Enim, Liputansumsel.com
Kepala Kantor Kementerian Agama (KakanKemenag) Kabupaten Muara Enim H. Abdul Harris Putra, S.Ag., M.Pd.I saat berjumpa di kantornya, Jumat (28/2/2020). Memberikan tanggapannya mengenai berita yang mengabarkan bahwa terjadi penangguhan keberangkatan para jemaah umroh yang akan berangkat.

Kakankemenag memberikan tanggapannya melalui Kasubag Tata Usaha H. Solihan, S.Ag, M.Pd.I dan Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Ainuddin, S.Pd.I.

"Secara resmi pihak kami belum mengetahui persis permasalahan penangguhan visa umroh tersebut dan masih menunggu instruksi dari Kantor Kemenag Pusat,"jelas mereka.

Selanjutnya perlu di ketahui bersama bahwa untuk penyelanggaraan umroh, pihak kami hanya memberikan surat rekomendasi untuk pembuatan passport dan pengawasannya saja. Selebihnya itu langsung ke travel bagian pelaksanaan umroh,"ungkapnya

Sampai saat ini belum ada para jemaah umroh yang berasal dari Kabupaten Muara Enim yang melaporkan perihal tersebut,"ujarnya.

Harapan kami ke depan tidak terjadi lagi seperti ini dan tidak juga berdampak kepada peserta jemaah yang beberapa bulan lagi akan pergi menunaikan ibadah haji.

Ribuan Penonton Mulai Ramaikan Ajang Gasstrack Bupati DRA Cup Open 2020 di Keluang

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-Jelang Pelaksanaan pembukaan Gasstrack Bupati DRA CUP Open tampak antuasias warga terlihat ribuan penonton sudah mulai ramaikan sekitar arena untuk menonton ajang Grass Track yang resmi digelar  hari besok, Minggu (1/3/2020) di Sirkuit Central Jaya Desa Mekar Jaya Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin.

Pantauan tim Dinkominfo Muba, Sabtu (29/2/2020) ajang ini memang menjadi makna tersendiri bagi masyarakat kabupaten Musi Banyausin  kecamatan Keluang khususnya. Selain itu, Para OPD yang terlibat dalam Kepanitian pun tampak mulai hadir di lokasi dan melakukan persiapan guna suksesnya acara tersebut ungkap Kepala Dinas Kominfo Musi Banyuasin Herryandi Sinulingga

Dalam kesempatan ini, salah satu masyarakat Ahmad Mulyadi mengatakan bahwa dirinya bersama masyarakat lainnya tidak sabar lagi ingin menyaksikan ajang bergengsi yang diselenggarakan Pemkab Muba untuk memberikan hiburan pada masyarakat.

"Kami tidak sabar untuk segera menyaksikan balap ini, semoga acara ini besok berjalan sukses,"ungkapnya.

Tampak antuasias juga masyarakat menyaksikan sejumlah pembalap yang sedang berlatih untuk persiapan esoknya.

Plt Kadispopar  Musi Banyuasin M. Fariz Menyatakan bahwa untuk hari besok Minggu dipastikan akan lebih ramai lagi  pecinta otomotif datang, karena sejumlah pembalap nasional dan Sumsel akan adu nyali menunjukkan skill dan kemampuannya. Adapun nama nama pembalap nasional tersebut, diantaranya adalah Namo SS dari Jogjakarta, Risky HK Wonosobo Jawa Tengah, Inggil Bernarditus Sragen Jawa Tengah, Royong SS Lampung, Sanip SS Lampung, dan AA Topan Sumsel

M.Fariz Menjelaskan bahwa 12 kelas yang akan dilombakan besok yakni, Bebek Standar 2T 116/4T 125CC Senior Open, Bebek Modifikasi 2T 116/4T 125CC Senior Open, Sport dan Trail S/D 250 CC Senior Open, Bebek Standar 2T 116CC/ 4T 125CC Pemula Open, FFA S/D 250 CC Pemula Open, Bebek Standar 2T 116CC/4T 125CC Lokal Sumsel, Bebek Modifikasi 2T 116CC/4T 125CC Lokal Sumsel, Sport dan Trail S/D 250 CC Lokal Sumsel, Bebek Standar 2T 116CC/4T 125CC Lokal Muba/Banyuasin, FFA S/D 250 CC Lokal Muba/Banyuasin, Kelas Motor Kebun Lokal Keluang, dan Kelas Adventure Non Pembalap U35+Lokal Muba.(agung/rill).

28 Februari 2020

Mawardi Minta MUI Sumsel Ingatkan Masyarakat Soal Toleransi

Liputansumsel.com
PALEMBANG –liputansumsel.com-- Peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) memang sangat dibutuhkan dalam menjaga kerukunan dan silahturahmi antar sesama umat muslim masupun umat beragama lainnya. Oleh sebab itu, Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya menegaskan agar MUI Sumsel terus berkontribusi meningkatkan toleransi kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan Mawardi saat menerima Dewan Pimpinan MUI Sumsel sehubungan dengan akan mengikuti Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) Ke VIII Tahun 2020 di Bangka Belitung, Senin (24/2).

“Salah satu tugas MUI Sumsel ini adalah membatu menjaga silahturahmi di Sumsel ini agar tetap rukun terutama sesama musli ini,” kata Mawardi.

Sebab, lanjutnya, terpecah belahnya persatuan disebabkan karena tidak adanya toleransi antar sesama.

“Yang memutuskan silahturahmi itu adalah kurangnya toleransi. Kami minta agar MUI Sumsel ini terus meningkatkan pemahaman masyarakat tentang arti penting toleransi. Mungkin bisa dilakukan melalui berbagai kesempatan seperti pengajian, seminar maupun sosialisasi langsung,” tegasnya.

Bahkan, Mawardi  berharap, persoalan toleransi antar umat beragama dapat dibawa KUII Ke VIII Tahun 2020 di Bangka Belitung tersebut untuk dapat dijadikan bahan pembahasan.

“Toleransi ini harus terus dijaga. Mungkin bahasan soal toleransi ini dapat dibawa ke KUII di Bangka nanti sehingga persatuan baik sesama muslim maupun agama lain tetap sebagaimana mestinya,” harapnya.

Sementara itu, Ketua MUI Sumsel Prof Dr Aflatun Muchtar mengatakan, jika pihaknya tentu akan membantu pemerintah dalam menjaga kerukunan khususnya di Sumsel.

“Peran kami memang untuk melayani umat dan masyarakat. Tentu kami akan mendukung serta membantu pemerintah dalam menjaga toleransi antar masyarakat di Sumsel ini sehingga Sumsel kerukunan di Sumsel tetap terjaga,” tuturnya.

Dia juga memastikan, jika pihaknya juga akan mendukung seluruh program yang saat ini sudah dicanangkan Pemprov Sumsel.

“Semua program tentu kami dukung asalkan untuk mensejahterakan masyarakat. Termasuk program rumah tahfidz yang menurut kami sangat luar biasa,” pungkasnya

DPRD Sumsel Lanjutkan Pembahasan 7 Raperda Usulan Pemprov

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com-Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Ir H. Mawardi Yahya menghadiri langsung Rapat Paripurna XI DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), dengan agenda pemandangan umum Fraksi-Fraksi DPRD Provinsi Sumsel atas penjelasan Gubernur Sumsel terhadap 7 Raperda Provinsi Sumsel. Bertempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sumsel, Rapat Paripurna dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumsel Muchendi Mahzarekki, Senin (24/2).

Adapun 7 Raperda yang dimaksud antara lain  Raperda tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana, Raperda tentang pengelolaan hutan produksi dan hutan lindung Provinsi Sumsel. Kemudian Raperda tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi, Raperda Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Perseroan Terbatas Penjaminan Kredit Daerah Provinsi Sumsel. Raperda tentang perubahan atas Perda Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumsel.

9 Fraksi yang ada di DPRD Sumsel melalui masing-masing melalui juru bicaranya satu persatu menyampaikan pendangan umumnya. Diantaranya  fraksi PKB melalui juru bicaranya  mengapresiasi dan menyambut baik Raperda tentang Penyelenggaraan Penanggulangan dan Bencana. Mengingat bencana alam sejenisnya merupakan hal yang bersifat dinamis, dan Sumsel adalah daerah yang sering terjadi kerawanan bencana seperti longsor, banjir, kebakaran dan semacamnya. 

“Sehingga diperlukan penanganan yang baik dan cepat; mulai dari mencegah, mengatasi, hingga merenovasi setelah bencana. Maka dalam rangka memberikan landasan yang kuat, penyelenggaraan penanggulangan bencana di Provinsi Sumatera Selatan sangat perlu untuk diatur dalam Peraturan Daerah. Dengan adanya Perda mengenai Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Provinsi Sumatera Selatan ini, diharapkan semua permasalahan bencana akan dapat diatasi dengan cepat dan tepat,” katanya.


 Sementara Fraksi Demokrat menyetujui adanya Raperda tentang perubahan keempat atas peraturan daerah Nomor 3 tahun 2012 tentang retribusi jasa umum, dimana menurutnya dengan ditetapkannya Balai Pengobatan KORPRI yang berada dilingkungan Kantor Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sebagai Balai Pengobatan yang melayani masyarakat umum sehingga membutuhkan payung hukum dalam penentuan tarif retribusinya.


“Pada prinsifnya Fraksi Demokrat dapat menyetujui Raperda Tentang Perubahan ke tujuh atas Perda Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Usaha, agar pemanfaatan aset lebih berdaya guna dan berhasil guna serta mampu memberikan kontribusi yang sebesar besarnya bagi pendapatan daerah dengan tetap mengutamakan pelayanan, pemenuhan sarana dan prasarana dalam menunjang pelaksanaan tugas perangkat daerah,” tambahnya. (ril humas

Wagub Mawardi Yahya Apresiasi Forwida Sumsel

Liputansumsel.com
Palembang -liputansumsel.com-- Selain mempertahankan budaya di Sumsel, Pengurus Forum Pariwisata dan Budaya (Forwida) Sumsel diharapkan dapat  memiliki tanggungjawab besar dalam membentengi budaya luar yang nantinya akan merusak budaya Sumsel.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya saat Menerima Pengurus Forwida Sumsel sehubungan dengan akan mengadakan Festival Seguntang dengan tema " Bersama Forwinda Melestarikan Seguntang Sebagai Hulu Melayu Tahun 2020 tanggal 28 Februari - 1 Maret 2020  mendatang, audensi berlangsung di ruang tamu Wagub, Senin (24/2).
Tak sampai disitu, agar budaya ini tidak dilupakan begitu saja, Wagub juga meminta kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel untuk melibatkan Sekolah-sekolah agar menambahkan mata pelajaran yang mengenalkan Budaya.  Ini penting dilakukan, karena dia menilai sejak sekarang anak-anak untuk lebih dikenalkan kalau tidak dikenalkan kepada mereka maka budaya itu akan hilang.
"Kalau kita tidak mulai sekarang maka akan hilang. Harapan kita melalui Dinas Pendidikan juga untuk menambahkan ektrakulikuler dalam mengenalkan Budaya. Apakah di sekolah baik tingkat SD, SMP ada kegiatan mengenal budaya. Kalau kita tidak di mulai dari anak-anak maka ini akan bias, maka itu, kita lakukan mulai dari anak-anak sehingga budaya tidak akan dilupakan oleh mereka,"  harapnya.
Dalam menyambut kegiatan Festival Seguntang diakhir pekan ini Wagub menyambut baik dengan harapan untuk tidak melupakan dan mengenalkan budaya yang ada.
"Terima kasih kepada Forwida dengan inisiatifnya melakukan kegiatan ini. Pemprov Sumsel sangat menyambut baik kegiatan ini, dengan tidak melupakan potensi budaya yang kita miliki,"  imbuhnya.
Sementara, Pembina Forwida Sumsel, Toni Panggarbesi mengatakan bahwa Forwida merupakan organisasi yang baru di bentuk beberapa tahun belakangan. Dia mengaku sengaja dibentuk agar dalam hal ini Forwida dapat mempertahankan budaya di Sumsel mengingat budaya Sumsel itu begitu luas maka dibentuk Forwida.
"Kenapa dibentuk Forwida karena budaya di Sumsel luar biasa. Namun budaya yang Begitu luas tetapi tida bisa di handle oleh Dinas-Dinas saja maka itu kami membetuk Forwida," terangnya.
Dia menyebutkan, Forwida sendiri merupakan wadah yang terdiri dari berbagai seniman, pelaku budaya, psikolog dan golongan lainnya.
"Kita sengaja gelar di Bukit Seguntang karena disana mempunyai potensi yang tinggi bahkan diakui potensi budayanya,"ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, Toni mengharapkan kehadiran baik Gubernur Sumsel maupun Wakil Gubernur Sumsel untuk memberikan arahan maupun semangat bagi Forwida sehingga nantinya Forwida akan lebih bersemangat menggali budaya di Sumsel.
"Budaya ini akan kami gali apalagi di 17 Kabupaten/Kota mempunyai adat budaya sendiri. Insya Allah secara bertahap akan kami lakukan . Karena adat budaya inilah yang menajadi pemersatu kita. Kami sangat mengharapkan kehadiran bapak Gubernur ataupun bapak Wagub nantinya," tandasnya. (ril humas