08 Maret 2020

Media dan Kemaslahatan Sosial

Liputansumsel.com
Oleh Amir Machmud NS
SEBEBAS apa pun ruang yang dibuka oleh atmosfer kemerdekaan pers dewasa ini, kepentingan kemaslahatan dan kemanusiaan tetap merupakan mahkota yang harus dijaga dan ditegakkan dalam berjurnalistik.
“Pesan moral” ini mengemuka sebagai simpulan atas respons terhadap wacana model pemberitaan tentang virus Corona. Kinerja kewartawanan dan kemediaan diingatkan, termasuk secara formal melalui surat edaran Dewan Pers, untuk tetap mematuhi rambu-rambu etika dan tujuan kemaslahatan sosial.
Pesan serupa (seharusnya) juga direfleksikan oleh model pemberitaan tentang musibah banjir di Ibu Kota RI, belum lama berselang. Rata-rata pemberitaan banjir Jakarta, menurut penilaian saya, terasa lebih berkecenderungan mengumbar ekspresi syahwat politik ketimbang memuarakan solusi teknis yang efektif dan semangat kemanusiaan. Media seolah-olah membuka diri, menyediakan ruang bagi kepentingan-kepentingan politik kekuasaan yang bertarung head to head.
Jurnalisme hakiki, apabila kita meresapinya sebagai tugas etis, memang seharusnya mengetengahkan orientasi yang tidak kalah penting ketimbang hanya eksplorasi mengenai eksklusivitas unggahan informasi demi kepentingan survivalitas perusahaan media. Orientasi itu adalah kepentingan kemanusiaan. Pertanyaannya, apakah tujuan berjurnalistik sekadar menumpang jiwa bisnis media, atau sebaliknya? Atau boleh jadi pula, punya jalan tengah yang keberiringan antara ideologi media dan tujuan membangun perusahaan yang sehat?
Kondisi perusahaan yang sehat tidak selalu dihadirkan oleh kemenangan rating atau unjuk viral dari model-model bermedia yang bermagnet penyajian sensasi. Yang harus dibangun adalah justru bagaimana good news menjadi penyangga bagi kekuatan berita-berita yang mengilhami atau inspirational news. Sensasi dan magnetnya ada pada kehendak mewujudkan impian masyarakat tentang keteladanan, kebutuhan akan contoh-contoh kisah sukses dari para “hero” dalam berbagai bidang kehidupan. Model jurnalistik ini akan menjadi semacam “klinik” yang memberi pencerahan kepada masyarakat.
Nalar inspirational news ini tidak lantas membatasi sifat kritis media yang menjadi representasi kontrol masyarakat terhadap penyelenggaraan negara dan pemerintahan di semua lini. Fungsi media untuk memberi informasi dan mengedukasi -- sebagai wujud ekspresi kemerdekaan pers -- tetap melekat, karena orientasi sajian pemberitaan adalah untuk kontribusi menciptakan kemaslahatan bersama.

Tujuan Kemanusiaan
Sikap etis dalam pemberitaan virus Corona dan banjir Jakarta, dari perspektif ini, adalah untuk tujuan kemanusiaan menyelamatkan bangsa. Peran ini boleh jadi amat berat disangga oleh realitas kekuatan wartawan dan media, akan tetapi sebagai representasi masyarakat untuk menyalurkam pendapat, etika kewartawanan dan bermedia ini menjadi moralitas profetik yang harus terawat dan konsisten ditransformasi sebagai “laku”. Dan, seperti pada peristiwa virus Corona inilah dunia media kita mendapat ruang nyata untuk unjuk keberpihakan kepada maslahat.
Seperti terkutip dari buku Adab Jurnalistik, makin banyak bukti betapa media berperan secara determinatif dalam menemukan, mengangkat, membuka, lalu mendorong penyelesaian persoalan-persoalan publik. Keterangkatan kasus-kasus korupsi, penangkapan bandar karkotika, dan berita-berita di seputar terorisme juga memperlihatkan peran masif media untuk membangun kemaslahatan publik. Kegairahan orang-orang media boleh jadi tak hanya didorong oleh orientasi “kebaikan” sebagai jabaran fungsi ideal berjurnalistik, karena memang terdapat sisi-sisi lain yang terkait dengan perkembangan praksis jurnalisme lantaran perkembangan pesat teknologi informasi (Amir Machmud NS: 2017).
Tata krama pemberitaan di seputar virus Corona merupakan bentuk keterlibatan yang berorientasi pada produk “kebaikan bersama”. Yakni agar tidak menimbulkan peningkatan kepanikan, memberi pengetahuan untuk bersikap preventif, mendorong hidup yang lebih sehat, menguatkan kemampuan teknis wartawan dan media dalam mengemas pesan-pesan, dan mengelola kerja sama antara masyarakat dengan pemerintah. Dari sisi kewartawanan, tentu bertujuan agar tidak muncul bias dalam penyajian informasi yang justru kontraproduktif dengan tujuan berjurnalistik dan bermedia.
Model itu tentu sama dengan idealita tata krama di seputar pemberitaan banjir. Yakni agar media tidak terjebak di tengah pertarungan politik yang secara verbal tampak dan terasa dari aneka pernyataan, baik dari lingkaran Anies Baswedan cs (Pemerintah DKI Jakarta) maupun dari lingkaran oposannya, termasuk dari kalangan pemerintah pusat. Keterjebakan pada kampanye politik yang saling memojokkan itu berpotensi bias untuk melalaikan tugas utama berupa ikhtiar menemukan “kebenaran jurnalistik” yang memberi kontribusi terhadap solusi efektif dalam manajemen pengendalian banjir di Ibu Kota.
Kalau sikap itu kita maknai sebagai misi jurnalisme, maka pijakan pada kode etik akan menuntun praktik berjurnalistik kita sebagai seorang “wartawan negarawan”.
Bukankah, seperti disampaikan oleh Bill Kovach dan Tim Rosenstiel dalam buku legendaris Elemen-elemen Jurnalisme, kode etik dan misi jurnalisme menghasilkan kesaksian yang sama? Tujuannya, seperti dalam Kode Etik American Society of Newspaper Editors, “untuk melayani kesejahteraan umum dengan menginformasikan berita kepada orang-orang”. Pernyataan yang kemudian menjadi klasik dalam praksis ini adalah, “Berikan sinar, dan orang-orang akan menemukan jalan mereka sendiri” (Kovach & Rosenstiel: 2004).
Dari pemaknaan untuk tujuan kebaikan bersama, inilah sejatinya nalar “jurnalisme inspiratif” yang harus terus menerus kita rawat dan kembangkan.

 Amir Machmud NS, wartawan senior dan Ketua PWI Provinsi Jawa Tengah.


Dua Jemaah Umroh Sumsel Negatif Mers-Cov dan C FCorona, Gubernur Himbau Warga Tetap Tenang

Liputansumsel.com

Palembang -  liputansumsel.com--Setelah dilakukan dua kali pemeriksaan, dua jemaah umroh asal Sumsel yang sempat diduga terpapar  Mers -cov dan atau virus Corona(Covid -19)  akhirnya dinyatakan negatif. Hal ini berdasarkan hasil Laboratorium Litbangkes Jakarta yang diterima Dinkes Kesehatan Provinsi Sumsel, Minggu (8/) pagi.

" Melihat hasil yang kami terima melalui Public Health Emergency Operation Center (PHEOC) Kemenkes RI Jakarta pada tanggal 8 Maret 2020, finalnya kedua orang tersebut di atas dinyatakan negatif Mers-Cov dan Covid-19," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Dra Lesty Nurainy, Minggu (8/3) pagi.

Sebelumnya kata Lesty, dua pasien yang masuk dalam pengawasan corona virus disease (covid-2019) dilakukan dua kali pemeriksaan specimen. Kini setelah didapat hasil finalnya, penanganan kedua pasien itu kata Lesty diserahkan dan  akan ditindaklanjuti pihak RSMH sesuai prosedur yang berlaku.

" Segera kita kirim hasil ini ke RSMH Cq Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) untuk ditindaklanjuti," kata Lesty.

Sebelumnya secara beruntun dua jemaah umroh yang baru pulang beribadah ke Tanah Suci awal Maret  menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) karena diduga terjangkit Virus Corona.

Salah seorang pasien itu juga diketahui dirujuk dari RS Hermina Palembang, karena mengalami gejala demam dan batuk usai pulang umroh sekitar sepekan lalu.

Terkait hasil ini, Gubernur Sumsel.H.Herman Deru pun meminta masyarakat Sumsel untuk tetap tenang. Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Ia pun meminta warga meningkatkan kewaspadaan dengan meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga  kebersihan diri dan lingkungan.

Dengan cara sering  mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun,  menutup hidung atau mulut dengan atau tisu saat batuk, menghindari kontak dengan orang bergejala flu, memasak telur dan daging sampai matang, dan menghindari kontak dengan hewan liar.

 Yang tak kalah penting kata Gubernur Herman Deru masyarakat juga tidak mudah menyebarluaskan /memforward informasi dan kepanikan terkait seseorang yang baru diduga terjangkit virus Corona. Serta tidak mudah percaya akan informasi yang belum terkonfirmasi (hoaks) oleh pihak berwenang dengan meneliti sumber berita atau foto yang tersebar.

" Jangan pula menyebarkan identitas sesorang yang baru terduga atau positif Virus Corona. Serta harus memiliki empati terhadap orang yang baru diduga terkena virus atau yang sudah dinyatakan positif Corona," tutupnya.

OKI Pantau Warganya yang Pulang dari Luar Negeri,Antisipasi Virus Corona Dan Tingkatkan (PHBS)

Liputansumsel.com
OKI---LiputanSumSel.Com Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir memantau warganya yang baru pulang dari luar negeri. Upaya ini untuk mengantisipasi dan mencegah merebaknya penyebaran novel coronavirus (2019-nCov).

Himbauan tersebut disampaikan Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE melalui surat edaran tentang kesiapsiagaan menghadapi penyebaran virus corona.

Pada surat edaran dengan nomor: 109/SE/Dinkes/2020 tersebut Bupati Iskandar meminta Satuan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) meningkatkan koordinasi dalam mencegah dan mendeteksi penyakit tersebut.

Dinas terkait juga diminta melakukan pengawasan intensif terhadap warga yang baru pulang bepergian dari luar negeri selama 14 hari kedatangan.

Kepada petugas fasilitas kesehatan pertama (puskesmas, poskesdes, posyandu) diminta untuk melakukan rujukan standar ke RSUD Kayuagung jika ditemukan kasus infeksi corona virus.

Meski demikian, Bupati Iskandar menghimbau warga untuk tidak panik jika mengalami gejala demam, batuk disertai kesulitan pernapasan, Warga diminta segera mencari pertolongan ke pusat layanan kesehatan terdekat.

Warga dihimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan rutin mencuci tangan dengan sabun, mengkonsumsi, makanan yang telah dimasak sempurna, menjaga kebersihan lingkungan, memperbanyak minum air putih dan rutin berolahraga.(rel/Povi)

Pasangan Enos-Yudha Yakinkan Petinggi Partai Demokrat

Liputansumsel.com
* Enos-Yudha Paparkan Visi-Misi
PALEMBANG- liputansumsel.com--Pasangan Bakal Calon (Balon) Bupati OKU Timur H. Lanosin Hamzah, ST dan Balon Wakil Bupati Yudha Purna Pratama (Enos-Yudha)  terlihat kompak dan meyakinkan menjawab pertannyaan sejumlah petinggi partai Demokrat pada acara paparan visi-misi yang diselenggarakan DPD Demokrat Sumsel yang berlangsung di Hotel Harper Palembang, Minggu (8/3/2020).


Enos dengan didampingi  Yudha memaparkan visi misinya lima  kedepan jika dipercaya  menjadi Bupati dan Wakil Bupati dihadapan panelis Partai Demokrat tersebut. Diantaranya pasangan ini bertekad menurunkan angka pengangguran dengan cara memperluas lapangan kerja, menarik investor ke OKU Timur dan melakukan pembangunan infrastruktur yang merata.


"Ini semua akan tercapai tentu muaranya perbaikan ekonomi masyarakat. Dan nantinya di OKU Timur tidak ada lagi kesenjangan ekonomi, pengangguran berkurang," ucap Enos.


Enos menambahkan, dirinya yakin berkat dukungan semua pihak terutama dari kalangan Parpol akan menjadi motivasinya dalam mewujudkan apa yang diharapkan warga OKU Timur. Di samping itu Enos-Yudha berjanji akan meningkatkan kualitas pendidikan baik dibidang sarana prasarana maupun SDM yang muaranya menciptakan peserta didik di OKU Timur berprestasi dan berbudipekerti luhur.


"Yang tidak kalah penting kita akan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berkualitas melalui SDM yang profesional," tambahnya.


Selain itu Enos juga akan melakukan pembangunan infrastruktur di OKU Timur secara merata. Enos menyebutkan, dia telah menyiapkan program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan perekonomian kerakyatan.


Ketika dibincangi usai paparan Enos dengan santai menyebut, dirinya sengaja hadir dalam memaparakan visi-misi di hadapan petinggi partai Demokrat. Dirinya juga mengaku optimis Partai Demokrat secara aklamasi akan memberikan mandat pada dirinya dan Yudha untuk memenangkan Pilbup di OKU Timur 23 September 2020 mendatang.


"Jika dalam visi-misi kami belum sempurna  melalui forum ini, saya minta masukan dan tambahan dari para akademisi, tokoh agama, tokoh Pemuda dan khususnya dari Partai Demokrat sendiri. Kita ingin dalam memimpin OKU Timur kedepan mendatangkan rahmat demi OKU Timur Maju Lebih Mulia," paparnya sembari mengaku optimis DPP Partai Demokrat akan memberikan kepercayaan pada dirinya dan Yudha untuk memenangkan suksesi Pilkada September mendatang. ******

Gubernur Herman Deru Sebut Sertu Iskandar Sebagai Pahlawan

Liputansumsel.com
BANYUASIN -liputansumsel.com-- Gubernur Sumsel H. Herman Deru menyambangi secara langsung kediaman almarhum Sertu Iskandar, anggota TNI AD yang gugur saat menyelamatkan seorang warga yang diserang gajah liar di Desa Banyu Biru Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dua hari lalu.

Kedatangan Herman Deru ke kediaman korban yang berada di Perumahan Tiga Putri Blox E 2 No 17 RT 3, KM 14, Tanah Mas Kabupaten Banyuasin tersebut tak lain sebagai bentuk bela sungkawa atas gugurnya almarhum.

"Saya turut berduka atas gugurnya Sertu Iskandar ini. Semoga almarhum diterima disisi allah SWT," kata Deru, Jum'at (6/3) siang.

Deru menyebut, almarhum Sertu Iskandar merupakan seorang pahlawan. Sebab, almarhum sudah merelakan nyawanya demi menyelamatkan seorang warga.

"Almarhum ini adalah seorang pahlawan. Tanpa almarhum, mungkin gajah tersebut akan menyasar warga lainnya dan akan banyak lagi korban. Tugas kita sekarang hanya mengikhlaskan dan terus mendo'akannya," tuturnya.

Dalam kesempatan itu juga, Herman Deru tak lupa mengajak jajarannya dan keluarga korban untuk mendo'akan almarhum.

Diketahui, kedatangan Gubernur Sumsel H. Herman Deru kekediaman almarhum disambut oleh Bariah istri almarhum, dan dua anak almarhum Ivana Indri Insani serta Oka.

Bahkan tangis istri almarhum pecah saat menyambut kedatangan Gubernur ke kediamannya. Hal itu lantaran, Bariah masih belum percaya jika suaminya pergi dengan cara seperti itu.

"Kita semua pasti akan pergi. Cuma memang caranya berbeda. Saya yakin almarhum akan tenang karena almarhum gugur dalam tugasnya menyelamatkan warga," ujar Deru menyemangati.

Sementara, Oka anak almarhum berterima kasih atas kedatangan orang nomor satu di Sumsel itu.

"Kami tak menyangka pak gubernur memberikan perhatian yang luar biasa. Terima kasih pak Herman Deru," tegasnya.

Sertu Iskandar sendiri saat ini mendapatkan penghargaan dengan kenaikan pangkat satu tingkat menja Serka Anumerta