13 Maret 2020

Herman Deru Berikan SK Penegerian Dua SMA di Pelosok Muratara

Liputansumsel.com
Motivasi Warga dengan Cerita Manusia dan Besi Bekas 
Muratara - Gubernur Sumsel H.Herman Deru tak pernah kehabisan cara untuk memotivasi warganya agar memperhatikan pentingnya pendidikan. Tak terkecuali lewat cerita perumpamaan manusia dan besi bekas yang disampaikannya saat Ia menyerahkan petikan SK Penegerian di sekolahnya SMA Napallicin dan SMA Sukamenang secara resmi di Kecamatan Musirawas Ulu Kabupaten Muratara, Kamis (12/3) siang. 

Di hadapan ribuan warga Kecamatan Musirawas Ulu yang sudah menanti kedatangannya sejak pagi, HD langsung menekankan pentingnya pendidikan sebagai modal manusia menjalani kehidupan. Baginya tanpa pendidikan, manusia tak ubahnya onggokan besi bekas yang berarti. Karena itupula seiring kenaikan status SMA Napallicin  yang diresmikannya itu HD mengajak warga setempat untuk lebih semangat menyekolahkan anak-anak mereka.

" Manusio ini kalo diibaratke cak besi bekas Yang karatan itu, kalo dijual kiloan paling laku Rp4.000. Tapi kalo besi itu ambek bae cak 3 ons terus ditempah dipandai  besi dibagusi biso jadi pisau. Hargonyo biso naek jadi belasan ribu. Nah mak itulah kiro-kiro kito kalo belum berilmu dan pendidikan, cak besi bekas. Makonyo aku minta nian dengan bapak ibu disini payo sekolahke anak-anaknyo. Ini sudah ado sekolah bagus kito negerikan," tegas HD.

Atas dasar itu pula Ia mengajak semua masyarakat  Musirawas Ulu semakin sering bersemangat mengutamakan pendidikan untuk menempa diri menjadi manusia yang bernilai dan lebih berarti. "Tapi ilmu juga harus dibarengi dengan agama dan akhlak yang baik. Percuma sukses kalau sombong, dan percuma juga kaya tapi tidak perhatian dengan rakyat," tambahnya.

Mengenai fasilitas masyarakat menurutnya tak perlu risau karena negara sudah memberikan fasilitas mulai dari PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA. Orang tua tinggal pilih mau sekolahkan anaknya dimana.

" Jingoklah kalo idak sekolah mano biso pak Syarif ini jadi Bupati. Mak itu jugo pak Fauzi Amro mano pacak jadi anggota DPR kalo idak sekolah. Nah jadi sekarang tinggal wong tuonyo, apo anaknyo nak tetap jadi besi buruk apo besi yang behargo " ujar HD.

Selain meningkatkan nilai manusia dan menciptakan SDM unggul, pendidikan kata HD juga jadi modal utama mengentaskan kemiskinan di Sumsel. Karena itu sejak dilantik Ia getol meningkatkan kualitas pendidikan di Sumsel. " Ini baru permulaan, nanti kita laksanakan juga ini di daerah lain," tuturnya.


Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Riza Pahlevi mengatakan bahwa penyerahan SK Penegerian ini dilakukan di dua SMA yakni SMA Napallicin (menginduk di SMAN Muara Kulam) dan SMA Sukamenang (menginduk di SMAN Karang Jaya).

Secara histori dikatakannya  SMA kelas jauh Napallicin dimulai tahun 2010. Dimana kondisinya saat ini memiliki 133 siswa dan telah meluluskan sebanyak 525 siswa dengan meminjam gedung PNPM Perdesaan Desa Napallicin. 

" Adapun potensi SMAN Napallicin untuk kedepannya didukung oleh beberapa sekolah di antaranya SMPN Napallicin, SMP Kelas jauh Kuto Tanjung, SMP kelas jauh Sosokan dan MTs Sosokan. Dengan jarak SMA terdekat 20 Km dengan waktu tempuh 1 jam. Dan kita lihat potensi lulusan SMP penunjangnya yang bisa ditampung memenuhi syarat," jelas Riza.

Selain SMA Napallicin, SK Penegerian kedua berikutnya kata Riza diberikan kepada SMA kelas jauh Sukamenang yang selama ini menginduk di SMAN Karang Jaya. SMA ini sudah dimukai sejak tahun 2014 dengan jumlah siswa sebanyak 272 orang. Sekolah ini memiliki sekolah pendukung dari SMPN Muara Batang Empy, SMPN Terusan, MTs Tanjung Agung, MTs Bahrul Ulum, dengan jarak tempuh ke SMA terdekat 40 KM dengan jarak tempuh 60 menit lebih dari sekolah induk.

Karena sekolah ini sudah dinegerikan dan pihaknya sudah menugaskan Plh Kepala Sekolah, Riza pun meminta agar pada  kesempatan ini  Gubernur  Sumsel H.Herman Deru menunjuk Plt Kepala Sekolah dari dua sekolah tersebut.

" Prinsipnya sejak awal memang Gubernur Herman Deru ingin mendekatkan akses pendidikan kepada masyarakat agar pendidikan semakin merata di Sumatera Selatan.  Karena Gubernur sangat care dalam pengembangan pendidikan kedepan agar terhambat," jelasnya.

Untuk tahun 2020, penyerahan SK penegerian ini baru dilakukan untuk dua sekolah tersebut. Namun untuk kepentingan peningkatan kualitas pendidikan di Sumsel pihaknya kata Riza akan segera survei ke beberapa daerah lainnya melakukan hal serupa.

"Untuk tahap awal ini memang kita utamakan yang jauh dulu seperti di Muratara ini. Tahun ini kita kaji lokasinya agar 2021 bisa diusulkan segera pembangunannya," ujar Riza.

Sementara itu raut gembira tak dapat disembunyikan dari wajah, Rigal, 16, dan teman-temannya saat Gubernur Sumsel H. Herman Deru secara resmi menyerahkan petikan SK Penegerian di sekolahnya SMA Napallicin di Kecamatan Musirawas Ulu Kabupaten Muratara, Kamis (12/3) siang. 

Dengan peningkatan status ini, pelajar kelas 1 SMA Napallicin itu berharap kegiatan belajar mengajar di sekolahnya menjadi lebih aktif dibandingkan sebelumnya. Selama ini SMA Napallicin yang mulai dioperasikan sejak tahun 2010 masih menginduk di SMAN Muara Kulam dengan sistem kelas jauh menggunakan  pinjam pakai gedung PNPM Pedesaan Desa Napallicin untuk kegiatan belajar mengajar sehari-hari.

Hal itu diakui Rigal kerap membuat aktifitas belajar mereka menjadi sangat terbatas. Terutama keterbatasan tenaga pengajar sehingga membuat mereka kerap hanya belajar satu mata pelajaran saja perhari.

" Sudah pasti senang sekali karena nanti sekolah ini jadi lebih aktif. Jadi kami bisa belajar lebih banyak setiap hari. Selama ini karena kelas jauh kadang sering tidak belajar," ungkapnya.

Iapun berharap setelah diberikan SK ini, pembangunan sekolahnya bisa segera dimulai agar mereka bisa belajar layaknya anak-anak di sekolah negeri lainnya. " Semoga gedungnya cepat dibangun. Biar kami tambah semangat sekolah," tambah Rigal.

Selain didampingi Bupati Muratara Syarif Hidayat, Gubernur HD tampal datang ditemani anggota Komisi IV DPR RI asal Sumsel Fauzi Amro dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Sumsel dan Kabupaten Muratara

Fauziah Mawardi Dorong Majelis Taklim Suburkan Rumah Tahfidz di Sumsel

Liputansumsel.com
Tanjung Raja-liputansumsel.com-- Memaknai peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1451 H, sekaligus meningkatkan silaturahmi, Wakil Ketua TP PKK Sumsel H. Fauziah Mawardi Yahya menghadiri pengajian rutin bulanan yang digelar Majelis Taklim Darussalam di Desa Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Jumat (13/3) siang.

Selain menambah ilmu keagamaan, moment ini kata Fauziah sangat baik dimanfaatkan untuk mengokohkan silaturahmi antar majelis taklim dan sesama umat muslim lainnya di Ogan Ilir (OI).

Ia pun berharap setelah majelis taklim Darussalam ini diresmikan, kedepan dapat lebih aktif menggelar kegiatan positif lainnya. Terutama kegiatan yang berkaitan dengan peran ibu-ibu untuk peran asuhnya dalam keluarga. Termasuk jug mendorong tumbuhnya rumah tahfidz di wilayah sekitar masjid.

" Terimakasih sekali atas sambutannya ini sangat luar biasa. Sejak awal Saya senang sekali saat tahu mendapat undangan kesini," ujarnya.

Sementara itu Ketua MUI Tanjung Raja, Ustad Syafei dalam tausiahnya mengungkapkan bahwa perintah shalat yang didapat Nabi Muhammad SAW saat perjalanan Isra Miraj adalah pertanda bahwa shalat ibarat kepala dari seluruh ibadah. Oleh karena itu shalat menjadi ibadah yang tak boleh ditinggalkan semua umat muslim.

Lebih jauh dikatakannya ilmu agama bukan sekedar teori belaka tapi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu melalui pengajian majelis taklim ini diharapkan dapat mengubah pemahaman ilmu agama menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

" Yang tak kalah penting lagi ilmu ini harus diamalkan, dan membawa manfaat bagi orang lain," jelasnya.

Tak hanya membahas soal ibadah shalat, dalam kesempatan tausiahnya Ia juga menjelaskan pentingnya mendidik anak dalam kehidupan berkeluarga. Dengan meniru cara Nabi Muhammad SAW mendidik anak orang tua menurutnya harus bisa menempatkan anak sesuai usianya

"Umur 7 tahun ke bawah jadikan mereka seperti raja, saat mulai berusia remaja jadikan mereka sahabat. Barulah saat mereka berusia lebih dari 20 tahun berikan tanggungjawab," kata Syafei.

Dengan demikian anak akan terhindar dari prilaku-prilaku negatif seperti narkoba, pornografi dan lainnya yang dapat merusak mental anak. Tak hanya itu untuk membina mereka anak-anak milenial ini perlu diberikan kesempatan memimpin.

" Selain itu kita bina juga mereka dengan ilmu agama. Basicnya ada dalam pendidikan keluarga. Asah asih asuh inilah yang menjadi pondasi kuat melindungi anak-anak kita dari hal negatif," ujarnya.

Tak hanya diisi dengan tausiah, kegiatan pengajian itu juga dilengkapi dengan tanya jawab serta shalat Ashar bersama dan ditutup dengan pembagian doorprize.

Dalam kesempatan itu Wakil Ketua TP PKK Sumsel Hj Fauziah Mawardi Yahya tampak ditemani, pengurus TP PKK Provinsi Sumsel, Lurah Tanjung Raja, Fitrianti dan tokoh masyarakat Tanjung Raja

HD: Silahturahmi Dapat Membuka Banyak Peluang

Liputansumsel.com
PALEMBANG -liputansumsel.com-- Gubernur Sumsel H. Heman Deru kembali bersilahturahmi dengan masyarakatnya melalui Safari Jum'at.

Kali ini, Jum'at (13/3), safari jum'at itu dilakukan di masjid Al Ikhlas Desa Simpang Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir.

Seperti biasa, pada kesempatan itu HD meminta agar masyarakat tetap menjaga hubungan baik dan tidak membatasi silahturahmi baik dengan sesama masyarakat sipil maupun pemerintah.

"Silahturahmi tidak dapat dibatasi oleh itu apapun baik kedudukan atau jabatan. Pejabat maupun masyarakat tetap sama dalam silahturahmi," kata HD.

Dalam silahturahmi, lanjutnya, banyak manfaat yang akan didapat. Seperti menambah rezeki dan terbukanya berbagai kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup.

"Para pejabat atau orang-orang kaya tetap harus mempererat silahturahmi. Sedangkan masyarakat yang mungkin ada dibawah jangan takut juga untuk mendekat dan bersilahturahmi. Banyak peluang terbuka dalam silahturahmi ini," tuturnya.

Selain itu, HD juga mengajak agar masyarakat tetap memakmurkan masjid. Dimana masjid tidak hanya dapat dijadikan tempat ibadah saja. Kegiatan lain di bidang keagamaan tetap boleh dilakukan di masjid.

"Akad nikah, tasyakur khitan dan lainnya tetap boleh dilakukan di masjid. Yang tidak boleh adalah kegiatan yang berkaitan dengan politik," tegasnya.

Sementara itu, Pengurus Masjid Marwah Jamal mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada HD. Sebab, sebagai sosok gubernur, HD tak segan datang ke masjid yang baru direnovasi tersebut.

"Pak Herman Deru ini satu-satunya Gubernur yang mengunjungi masjid kami. Kami bangga, karena silahturahmi gubernur ini bukan dilakukan karena undangan kami, tapi memang karena inisiatif pak gubernur," pungkasnya

Wagub Mawardi Yahya Segera Lantik DPW Srikandi Pemuda Pancasila Sumsel

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Sesuai rencana dalam waktu dekat Wakil Gubernur Sumatera Selatan segera melantik kepengurusan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Srikandi Pemuda Pancasila Sumsel.

Hal ini terungkap saat Wagub Mawardi Yahya menerima audiensi DPW Srikandi Pemuda Pancasila Sumsel di ruang kerjanya, Jumat (13/03/2020).

"Iya, jika tak ada halangan saya berkenan melantik kepengurusan DPW Srikandi Pemuda Pancasila, pada 28 Maret mendatang di Griya Agung", kata Mawardi.

Lebih lanjut Wagub Mawardi Yahya berharap agar Srikandi Pemuda Pancasila dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan Sumsel. "Kita membutuhkan organisasi yang solid dan kuat untuk memberikan masukan dan ide-ide segar. Pembangunan dan kemajuan bagi Sumsel membutuhkan peran serta dan andil semua pihak", tandasnya.

Sementara Ketua DPW Srikandi Sumsel Hj Sunnah mengungkapkan dirinya terpilih sebagai Ketua DPW setelah melalui proses pemilihan pada Musyawarah Wilayah (Muswil) September 2019.

"Kami sampaikan pada pak Wagub susunan kepengurusan DPW Srikandi Sumsel dan legalitasnya telah lengkap. Pengurus dari pusat jg akan hadir", terangnya.

Dilanjutkan Hj Sunnah selain pelantikan DPW Srikandi Sumsel, juga akan dilaksanakan pelantikan pengurus DPC 17 kabupaten/kota se-Sumsel dan bakal dihadiri sekitar 750 orang.

SMSI Masuk Tim Media Task Force Sustainability Dewan Pers

Liputansumsel.com
Liputansumsel.com--Setelah sebelumnya melakukan diskusi secara bergilir dari Menara Kompas dan di iNews Centre MNC,  Media Task Force Sustainability yang dibentuk Dewan Pers kembali menggelar kajian rutinnya di Gedung Dewan Pers, Jumat (13/3/2020).

Seperti sebelumnya, pada diskusi ini dihadiri perwakilan dari asosiasi media dan wartawan untuk membahas keberlangsungan media di Indonesia. Kali ini mendatangkan beberapa narasumber: Grace Amelia, Group Digital Director Dentsu Aegist Network Indonesia, Edi Taslim, CEO Kaskus/GDP Group. Suryo Utomo, Dirjen Pajak Menteri Keuangan

Sebagaimana diketahui, kelompok kerja keberlanjutan Media (Media- Sustainability) ini adalah sebuah kelompok kerja yang dibentuk berdasar SK Dewan Pers No 12/SK-DP/I/2020, dengan masa kerja selama satu tahun, dimulai dari 7 Januari hingga 31 Desember 2020.

yang bertugas untuk mengurai problem media di era digital serta merumuskan alternatif regulasi bagi pemerintah dan stake holders media untuk menjaga keberlangsungan media di Indonesia.

Agus Sudibyo sebagai Koordinator Task Force, mereview terlebih dahulu rumusan-rumusan yang sudah disepakati sebelumnya.

Pria berkacamata ini mengingatkan bahwa tujuan Task Force ini bukanlah untuk menolak keberadaan platform digital di Indonesia, meski dalam banyak hal sudah merugikan media di Indonesia secara ekonomis, tapi untuk merumuskan rancangan regulasi supaya kompetisi media di Indonesia berlangsung secara fair dan transparant.

Menurutnya, platform digital sebagai new media, mesti duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan media konvensional yang sudah ada.

Kelompok kerja (Pokja) Keberlanjutan Media (Media- Sustainability) yang di bentuk Dewan Pers ini, terdiri dari Agus Sudibyo (koordianator merangkap anggota), Arif Zulkipli (sekretaris merangkap anggota), Ahmad Djauhar (anggota), Agung Dharmajaya (anggota), Mirza Zulhadi (PWI), Abdul Manan (AJI), Makroen Sanjaya (IJTI), Purwanto (SPS), Santi Ruwyastuti (ATVSI),   Teguh Suharjono (AVTLI), Candra Sinaga (PRRSNI), Wenseslaus Manggut ( AMSI), Wilson Lumi (SMSI), Kemal Effendi Gani (Forum Pemimpin Redaksi), Andry Novelino (PFI), Agung Suprio (KPI Pusat), Bambang Harymurti (tokoh masyarakat), dan Imam Suyudi (tokoh masyarkat).

Bernardus Wilson Lumi, perwakilan dari  SMSI, sewaktu ditanyakan tentang materi-pembahasan dalam diskusi,  mengatakan, materi  terkait rumusan regulasi, masih terus dalam penggodokan tim. Jika ditanyakan hasilnya, saya tidak punya wewenang untuk menyampaikan kepada publik. Saya secara berkala melaporkan hasil diskusi kepada Ketua Umum SMSI, karena kami di tunjuk untuk mewakili SMSI. "Apapun materinya, secara berkala saya bersama Deliarnur terlebih dahulu akan menyampaikannya kepada ketua Umum" ujarnya.(***)