28 Maret 2020

Lawan Corona, Sahabat Percha Gelar Aksi Penyemprotan Cairan Desinfektan Massal

Liputansumsel.com
OKU TIMUR- liputansumsel.com-- Bentuk kepedulian yang nyata  ditunjukan langsung oleh  sejumlah pemuda yang tergabung dalam Relawan Sahabat Percha Kabupaten OKU Timur  terhadap kesehatan masyarakat  khususnya di tengah merebaknya virus corona (Covid-19).



Aksi sosial tersebut dilakukan dalam bentuk penyemprotan cairan desinfektan disejumlah rumah pemukiman penduduk, termasuk  ruang belajar disejumlah sekolah dan pasilitas umum lainnya seperti kantor desa, masjid dan pusat keramaian lainnya yang ada ditingkat desa disejumlah kecamatan di bumi Sebiduk Sehaluan.



Menurut Brendy Gapatutugan  salah seorang perwakilan dari Relawan Sahabat Percha di Martapura, Sabtu (28/3) menyebutkan, aksi sosial dalam bentuk penyemprotan cairan desinfektan dimaksudkan sebagai salah satu antisipasi terhadap penyebaran virus corona yang saat ini tengah marak terjadi disejumlah negara, termasuk di Indonesia tak terkecuali di Sumsel dan dikhawatirkan jika tidak dilakukan langkah antisipasi  wilayah OKU Timur juga akan ikut terpapar wabah mematikan tersebut.



"Kita berharap melalui aksi sosial penyemprotan cairan desinfektan ini akan membuat warga lebih nyaman dalam beraktivitas.  Ini juga kita maksudkan sebagai bentuk edukasi atau pembelajaran bagi masyakat yang ada di desa. Agar tahu arti pentingnya dalam menjaga kesehatan utamanya dalam menghadapi penyebaran virus corona yang sedang mewabah saat ini," tegas Brendy.



Dikatakan, sesuai dengan  intruksi langsung dari Hj. Percha Lenpuri yang meminta kalangan relawan Sahabat Percha di OKU Timur untuk segera berbuat demi keselamatan masyarakat. Salah satunya dengan melakukan penyemprotan cairan desinfektan secara massal utamanya dipemukiman padat penduduk, rumah ibadah, gedung sekolah, kantor desa dan pusat keramaian lainnya.



"Penyemprotan cairan desinfektan ini kita lakukan secara serentak, terbagi menjadi tiga zona. Yakni zona pesisir komering, zona Belitang dan zona Martapura," tambah Brendy.



Lebih lanjut Brendy atas nama semua relawan Sahabat Percha mengucapkan terimakasih pada warga yang telah bersedia menerima keberadaan relawan yang melakukan penyemprotan desinfektan dan tetap mengingatkan warga  untuk  tidak panik yang berlebihan akan isu merebaknya virus corona. Namun warga diwilayah itu juga tetap diajaknya untuk waspada dengan cara menerapkan perilaku hidup sehat.



"Penyemprotan desinfektan ini sifatnya hannya stimulan saja. Warga kita ajak untuk  menjaga imun tubuh melalui konsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Sesering mungkin mencuci tangan dengan sabuan cairan anti septik lainnya agar tidak mudah sakit," tandasnya.



Sementara itu  warga yang dimintai komentarnya terkait dengan aksi sosial yang dilakukan relawan Sahabat Percha  ini mengucapkan terimakasih dan berharap aksi seperti ini terus berlanjut.



"Senanglah, adanya penyemprotan massal seperti ini. Kalau bisa sering dilakukan. Salut untuk relawan Sahabat Percha yang sudah ikut peduli. Semoga barokah dan kita disini aman dari virus corona, Aamiin," ucapnya. *****

Polsek Keluang Terus Gencar Menyampaikan Maklumat Kapolri Pencegahan COVID-19

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-menyampaikan maklumat kapolri nomor : Mak / 2 /III / 2020. Diantaranya masyarakat diminta untuk tidak mengadakan kegiatan sosial yang melibatkan orang atau massa dalam jumlah besar. Baik ditempat umum maupun dilingkungan sendiri.

Kapolres Musi Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem SIk melalaui kapolsek Keluang AKP,Sapta Eka Yanto SH.MH terus gencar berkeliling desa di wilayah kecamatan Keluang Kabupaten Musi Banyuasin dengan diiringi Anggotanya bersama Koramil Sungai Lilin Pol PP hal ini di lakukan untuk guna pencegahan menyebarnya Virus Corona Covid – 19.

Dalam pantauan awak media Rabu (25/3/20) Kapolsek bersama anggotanya bersama anggota koramil Sungai Lilin anggota Pol PP berjalan kaki melewati di depan rumah warga sambil membawa toa menghimbau warga agar mematuhi maklumat Kapolri mensosialisasikan maklumat Kapolri ke warga terus kita lakukan dan meminta masyarakat yang berkumpul agar membubarkan diri.Ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan penyebaran Virus Corona Covid 19 yang sangat berbahaya,” himbaunya.

Sebagai upaya pencegahan dan antisipasi sejak dini melindungi masyarakat agar merasa lebih aman dan tidak takut dan tidak panik tetapi tetap waspada terhadap Covid-19 atau virus Corona,” ujar nya.

Kapolsek juga menghimbau kepada masyarakat mengurung diri didalam rumah dulu tidak berada di tempat tempat yang sifatnya bergerombol atau kerumunan massa.
Sementara ini yang sifatnya hajatan ataupun ada arisan ibu-ibu sementara kita hentikan dulu untuk menghindari berkumpul perlu di ketahui Virus Corona ini apabila kita dekat akan menular kita tidak mengetahui kapan virus itu datang tapi kita mencegah paling tidak minimal orang orang jaraknya 1 – 2 meter.

Karna Maklumat kapolri yang sipatnya tidak menimbulkan massa atau keramaian apabila ada yang melakukan hajatan kita akan upayakan untuk di tunda,”tuturnya.(agung/rill).

Antisipasi Virus Corona Kades Lubuk Amplas Lakukan Hal Ini

Liputansumsel.com

Muara Enim, Liputansumsel.com
Untuk mengantisipasi mewabahnya virus corona di lingkungan masyarakat, Pemerintah Desa Lubuk Amplas Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim, membatasi peserta dan acara-acara kepada warganya, Kamis (26/3/2020).

Selain pembatasan peserta dan acara-acara pesta hingga yasinan di Desanya, Kepala Desa Lubuk Amplas Farizal saat berjumpa di ruang kerjanya menjelaskan juga membagi staff yang bertugas di Kantor Desa menjadi 2 bagian.

"Jumlah staff di Kantor kami ada 12 orang di bagi 2 shift, jadi perhari 6 orang yang masuk dan 6 orang lagi standbye di rumah. Jika di perlukan mereka saya hubungi via telepon,"tutur Farizal.

Kemudian setiap tamu dan warga yang berkunjung dan balik ke Desa Lubuk Amplas dari luar Kabupaten/Kota/Propinsi wajib lapor dan periksa ke Puskesmas Kecamatan Muara Enim untuk menghindari serta mengantisipasi virus corona (covid 19),"tegas Farizal.

Selanjutnya untuk penyemprotan disinfektan di Desa kami belum melaksanakan belum punya anggarannya karena Dana Desa belum turun sampai hari ini jadi hanya membagi dan menempelkan selebaran pengumuman antisipasi corona saja di rumah-rumah warga,"ujarnya.

Dodi Reza Fasilitasi Seribu Warga dan Paramedis di Muba Rapid Tes Gratis

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com- Meski upaya sosialisasi dan edukasi serta penyemprotan disinfektan hingga ke daerah pelosok terus digencarkan di Kabupaten Musi Banyuasin, namun Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin tidak berhenti disitu saja dalam upaya pencegahan ancaman virus Covid-19 atau virus Corona, Jumat (27/3/2020) malam Ketua Kamar Dagang Industri (KADIN) Sumsel ini mendatangkan sebanyak satu ribu alat rapid test untuk mendeteksi Covid-19 kepada warga dan paramedis di Kabupaten Muba.

Dalam upaya pencegahan dan antisipasi ancaman masuknya virus Covid-19 tersebut ke wilayah Muba, Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin menggelontorkan anggaran sebesar Rp6.1 Miliar yang juga digunakan untuk pembelian alat rapid test sebanyak 1 ribu unit yang langsung dilakukan pada Jumat (27/3/2020) malam kepada 5 ODP di RSUD Sekayu dan 10 tim paramedis di RSUD Sekayu. 

Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin mengaku meski Pemerintah pusat akan memberikan alat rapid tes kepada setiap daerah, namun dirinya akan memaksimalkan lagi kesigapan antisipasi agar virus berbahaya tersebut tidak masuk ke wilayah Muba.

"Karena sampai saat ini bantuan alat rapid test dari pemerintah pusat masih menunggu, alhasil alat rapid test yang kita siapkan secara mandiri oleh Pemkab Muba melalui Dinas Kesehatan Muba telah datang sebanyak seribu unit, upaya ini kita lakukan supaya pencegahan virus covid-19 ini tidak terpapar kepada warga Muba dan bisa kita deteksi sedini mungkin," tegasnya.

Dikatakan Dodi, Rapid tes dilakukan oleh tim paramedis Dinkes Muba dan RSUD Sekayu. "Untuk sementara ini rapid tes hanya diperuntukkan bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) serta paramedis yang menangani  virus Covid-19 di Muba, terangnya. 

Dijelaskan, hasil rapid tes nantinya akan diteliti oleh tim paramedis di Muba. "Kita berharap hasil rapid tes nantinya dan memudahkan Tim medis Kita Menganalisa Perkembangan keadaan Pasien dan kita berharap Muba  zero virus Copid-19," tuturnya

Dodi mengaku, langkah rapid tes mandiri tersebut merupakan tindakan yang harus dilakukan dan saat ini dibutuhkan warga Muba khususnya. "Rapid tes ini langkah konkrit, kita tidak hanya pemantauan saja. Secara medis rapid tes bisa memberikan kepastian kepedulian kita kepada warga Muba dan disaat seperti ini Pemerintah wajib hadir secara maksimal untuk mengurus warganya ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Muba dr Azmi Dariusmansyah MARS menyebutkan, setelah didatangkan alat rapid tes pihaknya langsung melakukan tes kepada ODP, PDP dan paramedis di Muba.

"Jadi prioritas utama yang dilaksanakan  rapid tes yakni mereka yang masuk kategori ODP, PDP  dan paramedis yang menangani ODP dan PDP yang ada di Muba," ungkapnya.

Lanjutnya, rapid tes akan dilakukan secara masif dan random di wilayah Muba. "Upaya ini juga dapat meredam keresahan warga akibat ancaman virus covid-19 yang dikhawatirkan dapat terpapar bagi warga Muba," ulasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Muba Dr Povi Pada Indarta Sp P, menjelaskan pelaksanaan rapid tes tersebut
fungsinya lebih untuk mengetahui munculnya anti-bodi. Antibodi yang dihasilkan akibat paparan virus tersebut.

"Rapid tes ini awal pemeriksaan, biasanya setelah 7 hari terpapar muncul antibodi tersebut dan apabila rapid test positif kita akan lanjutan pemeriksaan untuk diagnosa swab pastinya," terangnya.

Ditambahkan, sistem imun menurutnya membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua minggu untuk memproduksi antibodi. Prinsip antibodi itulah yang menurut Povi bisa dideteksi oleh rapid test.

"Jadi kalau hasilnya positif kita akan lanjutkan dengan tes swab . Tapi kalau negatif belum tentu negatif maka akan dilakukan tes yang kedua, Karena itu perlu waktu," ujarnya.

Lanjutnya, metode rapid test hanya bisa mendeteksi penderita yang sudah terinfeksi 7-10 hari. Jika masa infeksi di bawah angka tersebut, penderita masih bisa lolos dari pemeriksaan. "Dan apabila negatif rapid test itu akan kita ulang 7 hari lagi," pungkasnya.(agung/rill).

Herman Deru Tunjuk Wagub Sumsel Jadi Ketua ODP Center Covid-19

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com--Pasca ditetapkannya Wisma Atlet sebagai OPD Center, Gubernur Sumsel H. Herman Deru langsung menunjuk Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya sebagai Ketua Umum ODP Center tersebut.

Hal itu diketahui, saat HD beserta Forkompimda Sumsel melihat dan mengecek langsung kesiapan ODP Center yang berada di kawasan Komplek Jakabaring Sport City Palembang, Jum'at (27/3) petang.

Menurut HD, ODP Center ini akan dijadikan tempat screening center bagi para OPD untuk menjalankan tes guna memastikan apakah para ODP tersebut dianjurkan untuk diisolasi atau tidak. Tak main-main, sekitar 1000 kamar disiapkan di OPD Center tersebut.

"Demi kematangan kesiapan ODP Center ini maka saya langsung menunjuk Wagub Mawardi Yahya untuk menjadi Ketua Umum ODP Center ini," tegas HD

Dia menerangkan, dibuatnya OPD Center ini sebagai salah satu upaya serius Pemprov Sumsel menyikapi kondisi wabah Covid-19 di Sumsel

"Seperti yang saya sampaikan, ini upaya untuk menyikapi kondisi atau mengantisipasi peningkatan ODP dan PDP covid- 19. Pemprov Sumsel telah melakukan rembuk bersama forkompinda, dokter, dan dinas Kesehatan untuk mengambil langkah menjadikan wisma atlet sebagai tempat screening awal bagi para ODP," bebernya.

Usai ditunjuk sebagai Ketua Umum ODP Center, Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya juga turun langsung melakukan tugas pertamanya memastikan kesiapan ODP Center baik dari segi alat kesehatan maupun fasilitas lainnya.

"Saya harap pihak PLN untuk listrik jangan padam termasuk pihak JSC memastikan agar Air di Wisma Atlet ini tidak kurang atau mati. Kita akan terus maksimalkan wisma atlet ini sebagai ODP Center," pungkasnya.