29 Maret 2020

Awasi Pendatang dari Zona Merah

Liputansumsel.com
OKI---LiputanSumSel.Com Pemerintah Kabupaten OKI mengambil langkah untuk mengawasi pendatang dari daerah darurat COVID-19 seperti Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Arus mudik dari zona merah ini dikhawatirkan akan memperluas penyebaran virus corona/COVID-19.

Berdasarkan data dari Dinkes OKI sebanyak 1.401 orang pelaku pejalan dari wilayah terjangkit (PPT) diperiksa dan dicek kesehatan. Jumlah orang dalam pantauan (ODP) berdasarkan data yang dirilis Minggu, (29/3) sore juga bertambah menjadi 25 orang dari sebelumnya 21 orang.

"Kita tidak menyalahkan perantau membawa virus, tapi lonjakan orang dalam pemantauan terus meningkat" Kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 OKI, Listiadi Martin, Minggu (29/3/20).

Dari pantauan sejak minggu lalu gugus tugas OKI mendirikan posko di Pintu tol Kayuagung. Tim gabungan dari Kepolisian, Kodim, Dishub dan Dinkes memeriksa suhu tubuh penumpang.

"Memastikan jika suhu badan lebih dari 38 derajat ditambah gejala batuk atau keluhan pernapasan perlu diantisipasi" ujar Iwan Setiawan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI.

Di desa-desa dengan melibatkan masyarakat gugus tugas kecamatan mengecek kedatangan pendatang dari luar daerah.

"Kalau ada langsung kita minta isolasi mandiri 14 hari, kita pantau, kalau berlanjut segera ditangani" Tambah Iwan.

Tidak hanya mengawasi pendatang, Pemerintah daerah juga memberlakukan himbauan tertib psycal distancing di ruang publik juga menjadi upaya yang dijalankan Polres OKI bersama Sat Pol PP OKI. Seperti membubarkan kerumunan warga.

"Kami tidak pernah berhenti melakukan pencegahan terhadap penyebaran Virus Corona demi keselamatan masyarakat. Segala upaya telah ditempuh. Saat ini kami fokus mengawasi kedatangan bus dari zona merah," jelas Kepala Satuan Pol PP OKI, Abdurahman.(PD)

Pendatang dari Luar Daerah, Wajib Lapor

Liputansumsel.com
OKI---LiputanSumSel.Com Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten OKI untuk mencegah masuknya Virus Corona.

Salah satunya mewajibkan pendatang dari luar daerah  atau penduduk OKI yang pulang bepergian dari luar daerah terpapar Virus Corona untuk melaporkan diri ke kepala desa setempat.

"Diminta kepada camat dan kepala desa untuk memantau warganya, pendatang maupun warga yang baru pulang bepergian dari luar daerah khususnya daerah yang sudah terpapar Covid-19 wajib lapor" Ungkap Bupati OKI melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda OKI, Antonius Leonardo pada rapat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Kabupaten OKI di Aula Dinkes OKI, Senin, (23/3).

Upaya ini sebagai langkah untuk melakukan memperketat pengawasan dan mencegah penyebaran dan paparan Virus Corona di Kabupaten OKI kata Anton.

Sebelumnya dilaporkan ada puluhan warga OKI yang baru pulang dari luar daerah. Dinkes OKI melalui Puskesmas setempat diminta untuk melakukan pemantauan terhadap warga yang baru pulang dimaksud.

“Semalam kami menerima laporan bahwa ada warga OKI baru pulang dari kunjungan ke luar daerah. Sudah diperiksa hasilnya normal tidak ada yang bermasalah kesehatannya, suhu badan kondisi badan normal,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI, Iwan Setiawan SKM, M. Kes.

Meskipun demikian, dijelaskan Iwan, para warga yang baru pulang ini tetap akan dilakukan pemantauan hingga beberapa hari ke depan.

“Mereka tetap dipantau dan mereka akan memeriksakan kesehatan dalam tiga hari ke depan. Jika tidak ada keluhan, mereka disarankan tetap mengisolasi diri di rumah,” jelasnya.

Selain mengantisipasi dengan melakukan pendeteksian diri melalui pemeriksaan kesehatan, Gugus Tugas Covid-19 di Kabupaten OKI juga mengimbau agar masyarakat menunda kegiatan yang memungkinkan terjadinya kontak fisik secara massa atau hindari tempat kerumuman.
.
Hal ini juga sejalan dengan imbauan pemerintah pusat dan Bupati OKI untuk menutup diri sementara waktu.

“Imbauan pemerintah itu dilaksanakan, social distancing, jauhi kerumunan, pembatasan aktivitas di luar. Kalau semua imbauan ini dilaksanakan, maka insyaallah rantai penularan virus ini bisa diputus,” tegasnya.

Pihak Dinas Kesehatan juga telah melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan hingga Kelurahan dan Pemerintah Desa untuk segera mengkoordinasikan dengan petugas kesehatan jika ada warga yang baru pulang dari luar daerah, khususnya daerah pandemi Covid-19.(PD)

Wagub Ingin ODP Covid-19 Nyaman di Wisma Atlet

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Sehari setelah ditunjuk menjadi Ketua ODP Center, Wakil Gubernur Sumsel H.Mawardi Yahya Minggu (29/3) siang kembali datang ke Wisma Atlet untuk melakukan pengecekan ulang. Saat pengecekan, Wagub tampak didampingi Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Dra Lesty Nurainy, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Yusuf Ahmad, serta Kepala Dinas Pariwisata Sumsel Aufa Syarkowi dan Dirut PT JSC Meina Fatriani Paloh.

Tak hanya kamar di Wisma Atlet, Wagub juga tampak mengecek jalur evakuasi pasien di depan pintu masuk Poliklinik di kawasan Jakabaring Sport City (JSC).

Dengan menggunakan golf car, Wagub juga terlihat mengecek tower yang akan digunakan sebagai lokasi karantina ODP Covid-19, dengan total 340 kamar dan daya tampung 1.000 orang. 

" Nantikan mereka kalau sudah discreening dan  memang benar ODP akan diisolasi disini. Nah kita upayakan mereka ini tetap nyaman dan tidak terasing disini. Intinya kita ingin memanusiakan manusia," tegas Mawardi.

Sebelumnya Mawardi mengatakan meski masih berstatus ODP, penanganan pasien ini mesti sesuai protapnya agar penyebaran Covid-19 dapat diminimalisir di Sumsel. Dalam pelaksanaan operasional ODP Center Ia juga berencana akan melibatkan TNI dan Polri. 

"Pengamanan juga melibatkan TNI, Polri, Satpol PP dan pihak keamanan lainnya. Jadi tempat ini memang betul-betul ketat. Hal ini untuk keamanan bersama," beber HD.

"Yang pasti kita harus action sekarang. Saat ini pencegahan meluasnya wabah ini masih memungkinkan untuk dilakukan," pungkasnya.

Herman Deru Himbau Warga yang Merantau Jangan "Balek Dulu"

Liputansumsel.com
#Juga Tetap Jaga Imunitas 

Palembang -liputansumsel.com-- Di sela waktu akhir pekannya, Minggu (29/3) siang Gubernur Sumsel H.Herman Deru masih menyempatkan diri memantau kesiapan operasional ODP Center di Wisma Atlet Jakabaring.

Dalam kesempatan itu Gubernur Sumsel memberikan himbauan agar masyarakat Sumsel yang saat ini berada di luar daerah Sumsel khususnya daerah-daerah zona merah Covid-19 untuk menahan diri pulang mudik ke Sumsel.

"Dengan ini Saya minta agar Warga sumsel yang ada di perantauan atau pemimpin organsiasi kesukuan dan profesi yang ada di luar jangan balek dulu sementaro ini. Tahan dulu  mudiknyo kasian dengan warga yang ado di sini," tutur HD.

Menurut HD dukungan kerjasama dan pengertian ini sangat dibutuhkan pemerintah agar lebih cepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Sumsel.

" Bantulah kami dengan doa dan dak usah balek dulu sampai kondisi membaik. Untuk warga Sumsel yang berdomisili di Sumsel jika tidak ada keperluan mendesak tahan dulu jangan lakukan perjalanan keluar kota," tegasnya.

Selain memberikan himbauan itu HD juga mengajak masyarakat Sumsel untuk menjaga imunitas. Karena dengan imunitas yang baik dapat meminimalisir penularan Covid-19.

" Selain social distancing, yang tak kalah penting kita juga harus menjaga ketahanan tubuh. Jaga makan, jaga pola tidur, jaga gerak dan selalu positif thinking. Agar terbentuk imunitas yang kuat pada masing-masing individu," tandasnya.

Menurut HD himbauan itu dikeluarkannya karena mereka yang pulang mudik dari daerah zona merah. Karena itu jika memang tidak begitu mendesak keinginan untuk pulang mudik ditunda sementara waktu.

Ditanya soal penutupan akses pintu masuk ke Sumsel termasuk soal apakah ada rencana untuk lockdown, HD mengatakan keputusan tersebut tidak bisa langsung serta merta dibuat begitu saja. Karena dampak penutupan maupun lockdown sangat  besar.

"Mengenai penutupan, apalagi itu aset milik negara tentu kita harus samakan dengan program nasional. Tidak bisa kita lakukan dengan selera sendiri, tutup sendiri tanpa memikirkan dampaknya," ujar HD.

Namun demikian meski belum ada penutupan, Herman Deru mengatakan sangat memprioritaskan pengecekan baik di ASDP, bandara, dan terminal untuk tetap menjaga standar cegah Covid-19 di tempat-tempat tersebut.

" Begitu juga soal lockdown itu domain pemerintah pusat. Dan kita harus bijak melakukan tindakan karna ini multi dampak," jelasnya.

Dalam kesempatannya mengecek kesiapan operasional ODP Center, selain Gubernur Sumsel tampak hadir juga Wakil Gubernur Sumsel H.Mawardi Yahya, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Dra Lesty Nurainy, Juru Bicara Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Sumsel, Prof Yuwono, Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSUP MH Palembang, dr Zen Ahmad, Wadir SDM dan Kerjasama RS Siti Fatimah dr. Syamsuddin Isaac SM, Sp.OG, serta Kepala BPBD Sumsel Iriansyah.

Gubernur Sumsel Instruksikan Bupati-Walikota Membuat ODP Center Penanganan Covid-19

Liputansumsel.com
PALEMBANG -liputansumsel.com-- Dialihkannya Wisma Atlet di Komplek Jakabaring Sport City menjadi ODP Center merupakan salah satu bentuk keseriusan Pemprov Sumsel dan instansi terkait lainnya dalam pencegahan dan penanganan wabah Corona Virus atau Covid-19 yang saat ini penyebarannya kian masif.

Sebab itu, Gubernur Sumsel H. Herman Deru menekankan agar setiap kabupaten/kota di Sumsel juga turut membuat ODP Center untuk mempermudah koordinasi serta perkembangan Covid-19.

"Saya harapkan kabupaten/kota segera mengambil tindakan penanganan Covid-19 ini. Saya instruksikan mereka membuat ODP Center masing-masing dan ini akan saya cek langsung baik melalui digital atau bila memungkinkan saya akan datang mengecek lokasinya," kata HD, Sabtu (28/3).

Jika pun sudah membuat ODP Center namun belum siap operasi, lanjutnya, pemkab atau pemkot bisa merujuk ODP tersebut ke ODP Center Jakabaring.

"Sementara menunggu kesiapan, pemkab atau pemkot bisa mengirim ODPnya kesini. Karena ini ODP Center Sumsel sekaligus untuk masyarakat Palembang," tegasnya.

Kendati begitu, bukan tidak mungkin ODP Center ini juga digunakan untuk PDP jika terjadi lonjakan di rumah sakit.

"Kita persiapkan ruangan untuk PDP secara bertahap sesuai kebutuhan. Itu jika PDP membeludak," terangnya.

Sebab, sambungnya, penanganan ODP dan PDP Covid-19 juga berbeda dan tentu harus diperiapkan dengan matang.

"Untuk PDP, jelas harus ada alat kesehatannya. Ruang yang dibutuhkan juga harus sesuai standar," bebernya.

Senada dengan itu, Ketua Umum ODP Center H. Mawardi Yahya menambahkan, sejak awal Pemprov Sumsel telah melakuan persiapan tempat bagi para ODP dan ODP di Sumsel.

"Kita lengkapi ruang untuk PDP secara perlahan dan disesuaikan. Itu kalau terjadi lonjakan PDP. Kita terus pantau perkembangannya," tukasnya.