01 April 2020

Pemerintah Kecamatan Keluang Gencar Sosialisasi Kepada Masyarakat

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-,dengan ditetapkan negara kita sedang darurat Virus Corona ataupun covid-19 pemerintah kecamatan keluang kabupaten musi Banyuasin terus menyuarakan kepada seluruh lapisan masyarakat di wilayah kerjanya untuk memerangi,memutuskan mata rantai penularan Virus Corona ataupun covid-19.

saat di jumpai awak media di kantor nya rabu(01/0420) DEBBY HERYANTO,Sstp,Msi selaku camat keluang kabupaten musi Banyuasin menyampaikan bahwasanya"kita terus melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya di wilayah kecamatan keluang tak terkecuali agar kami minta kepada masyarakat di kec keluang untuk menuruti himbauan ataupun intruksi dari pemerintah bahwa Masyarakat jangan panik
Jangan membuat ISU yang bisa membuat kisruh Atau menyebarkan berita palsu/hoaxs Dan yang terakhir kami memantau masyarakat yang keluar masuk kecamatan Keluang supaya bisa mengetahui lebih awal kalau ada masyarakat di kecamatan keluang yang positif agar bisa memutuskan mata rantai penularan virus Corona ataupun covid-19 tersebut,jelas debby.

Masih jelasnya, pelayanan kami masuk seperti biasa, Kita menyiapkan cuci tangan sebelum masuk kantor Kami juga terus antisipasi dan tetap menjalin koordinasi dengan Polsek dan Puskesmas setempat
Kami tetap melayani secara prima walaupun saat ini tengah di landa wabah virus Corona atau Covid-19,cetusnya.

Masih di tambahnya,ada beberapa masyarakat yang tidak mau di periksa suhu tubuh, setelah kita beri penjelasan akhirnya masyarakat yang pertamanya menolak sekarang mereka mau memeriksa kesehatannya, dengan tiada hentinya kami melakukan sosialisasi dan memberi himbauan kepada masyarakat insya allah kita bisa memutuskan mata rantai penularan virus corona ataupun covid-19. ujarnya.(agung).

Jangan Khawatir, HD Upayakan Bantuan Disinfektan dan APD Tersalur dengan Baik

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com--Sejumlah bantuan baik berupa cairan disinfektan maupun Alat Pelindung Diri (APD) pencegahan dan penanganan Corona Virus atau Covid-19 di Sumsel terus berdatangan.

Kali ini, Pemprov Sumsel kembali menerima bantuan sedikitnya puluhan liter biang disinfektan yang jika dicampur dengan air dapat menjadi 100 ribu liter dari Asosiasi Obat Hewan Indonesia (Asohi) Sumsel yang bekerjasama Asosiasi Masyarakat Perunggasan Sumsel dan 1700 set APD dari Paguyuban Masyarakat Anxi Sumsel, Rabu (1/4).

Gubernur Sumsel H. Herman Deru menyebut, mengalirnya bantuan tersebut merupakan bentuk dukungan dari berbagai pihak terhadap pemerintah dalam penanganan Covid-19 di Sumsel.

"Begitu banyak kepedulian terhadap penanganan Covid-19 di Sumsel ini dan saya sangat mengucapkan terima kasih," kata HD saat menerima bantuan tersebut di depan Posko Penangan Covid-19.

HD menjamin, bantuan berupa cairan disinfektan tersebut dipastikan akan diberikan kepada masyarakat. Termasuk juga APD, akan diperuntukkan mulai dari tenaga medis hingga ke tenaga pemakaman.

"Karena bukan hanya tenaga medis yang butuh APD. Tenaga lain yang bersentuhan langsung dengan penderita juga memerlukannya. Termasuk petugas pemakaman. Kalau berani memakamkan penderita Covid-19 dengan alasan hati nurani, itu betul. Tapi jika tidak memakai APD itu tidak lazim," tegasnya.

Tim gugus tugas penanganan Covid-19 Sumsel memang membuka penerimaan bantuan baik dari semua pihak.

"Yang kita terima hanya berupa barang, bukan uang untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Bantuan itu tentu akan kita pertanggungjawabkan secara akuntabel," tuturnya.

Tidak hanya cairan disinfektan dan APD, dia menerangkan, bantuan berupa obat-obatan dan vitamin juga dibutuhkan untuk menjaga imunitas.

"Vitamin akan kita sebar ke masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh. Kita harus sama-sama menangani ini. Semoga dengan adanya persoalan ini membuat diri kita semakin menumbuhkan cinta kepada sesama," tandasnya.

Herman Deru Tetap Update Penanganan Covid-19 Sumsel Secara "Online" Bareng Awak Media

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Social distancing yang wajib diterapkan guna menghindari penyebaran virus Covid-19 tak menghalangi kegiatan Gubernur Sumsel H.Herman Deru untuk terus menyampaikan informasi-informasi terkini seputar perkembangan penanganan Covid-19 di Sumsel kepada awak media. Rabu (1/4) tadi misalnya, Gubernur Sumsel H.Herman Deru  mulai memanfaatkan aplikasi Zoom meeting online untuk  berdiskusi sekaligus melakukan tanya jawab secara serentak bersama puluhan insan pers di Sumsel dari Command Center Pemprov Sumsel.

Seperti diketahui sejak wabah Covid-19 mewabah beberapa bulan terakhir seluruh lapisan masyarakat tak terkecuali insan pers mesti menjaga jarak alias social distancing. Tak hanya menjaga jarak, para kuli tinta bahkan dianjurkan mengurangi kegiatan wawancara langsung, doorstop atau jumpa pers. Hal ini tak pelak membuat awak media cukup kesulitan mendapatkan informasi.

Tak mau informasi kepada warganya terganggu, Gubernur Herman Deru melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Sumsel, juga Humas Biro Humas dan Protokol Pemprov Sumsel dan Jubir Satgas Covid-19 Sumsel pun langsung merespon hal ini dengan memanfaatkan aplikasi Zoom dan menghubungkannya dengan semua rekan media yang biasa meliput di Pemprov Sumsel.

Pada panggilan video bersama untuk pertama kalinya itu sejumlah insan pers dari berbagai media baik cetak, online maupun elektronik baik lokal maupun nasional mauoun organisasi kewartawanan terlihat ikut bergabung. Seperti perwakilan dari wartawan Sumatera Ekspres, Tribun Sumsel, Kompas, DetikSumsel, Kantor Berita Antara AJI Sumsel, IJTI Sumsel, AMSI Sumsel. 

Tak hanya Gubernur, dalam panggikan video  bersama yang dilakukan itu tampak juga Forkompimda di antaranya Pangdam II Sriwijaya, Kapolda Sumsel, Ketua DPRD Sumsel hingga Kejati Sumsel.

Selain bermanfaat untuk panggilan video, Zoom Cloud meeting sendiri  memungkinkan penggunanya untuk berkirim pesan teks satu sama lain, maupun melakukan presentasi secara langsung. Zoom Cloud Meetings juga dapat digunakan untuk melakukan pertemuan dalam grup selama empat puluh menit secara gratis. Sehingga benar-benar menjadi alternatif pilihan bermanfaat untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti biasa dengan tetap menjaga jarak aman agar terhindar dari Covid-19.

" Wabah Covid-19 ini tidak boleh menganggu langkah-langkah kita. Manfaatkan dong kan teknologi banyak sekarang. Makanya hari ini Saya adakan pertemuan online, supaya tetap bisa diskusi dengan rekan media walaupun tidak bisa wawancara langsung. Jadi informasi tetap update," tutur HD.

Hal ini kata Gubernur sekaligus menindaklanjuti hasil pokok pikiran wartawan Sumsel yang sampai ke pihaknya beberapa hari lalu terkait solusi Peliputan dan Penyajian Berita Covid-19.

Mereka terdiri dari sejumlah organisasi jurnalis/wartawan di Sumatera Selatan (antara lain AJI Palembang, IJTI Sumsel, PWI Sumsel, PFI Palembang dan AMSI Sumsel) bersama Perusahaan Media (Tribun Sumsel, Sriwijaya Post dan Sumatera Ekspres).

Dimana perusahaan media massa merasa perlu untuk merumuskan sikap dan memberikan rekomendasi yang solutif pada otoritas penanggulangan Covid1-9 dalam hal ini pemerintah daerah dan gugus tugas di Sumatera Selatan. Khususnya pada urusan-urusan yang berhubungan dengan jurnalisme. 

Beberapa pokok-pokok pikiran, seruan dan solusi tersebut di antaranya yakni meminta agar  Otoritas Penanggulangan Covid-19 (Pemprov Sumsel, Pemda dan Gugus 
Tugas) 1.  Otoritas penanganan covid-19 menghindari penyelenggaraan konferensi pers/siaran pers tatap muka secara langsung yang mengundang jurnalis. 

Kemudian yang kedua otoritas penanganan Covid-19 menghentikan agenda seremonial yang kecenderungannya juga mengundang kerumunan baik jurnalis dan masyarakat. 

Dan ketiga memaksimalkan fungsi-fungsi kehumasan dari otoritas terkait. Juru bicara otoritas penanganan Covid-19 harus responsip, khususnya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari jurnalis via alat  telekomunikasi (Standby Ponsel 24 Jam) serta  Meniadakan wawancara doorstop. 

Selain berdiskusi melalui aplikasi ini Pemprov lanjut HD akan dimanfaatkan sebagai sarana pengumuman perkembangan covid 19 di provinsi Sumatera Selatan oleh jubir yang akan di laksanakan pada pukul 16.30wib via aplikasi zoom dan live Ig humas dan Kominfo. Kegiatan ini akan dilaksanakan setiap hari setelah pengumuman dari jubir gugus tugas nasional.

HD: Silahkan Pulang Asalkan Mau Diisolasi

Liputansumsel.com
Palembang - Liputansumsel.com--Gubernur Provinsi Sumatera Selatan H. Herman Deru menanggapi bijak respon warganya yang pro dan kontra atas kebijakannya menghimbau perantau untuk tidak pulang kampung sementara waktu.

Selaku pegambil kebijakan di Provinsi Sumsel, Ia menegaskan tidak melarang masyarakat atau dalam hal ini mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di luar daerah untuk kembali ke daerah asal. Hanya saja syaratnya mereka juga harus mau dan bersedia menjadi rrang dalam pemantauan (ODP). 

“Saya juga sudah dengar beberapa mahasiswa mau pulang kampung tapi sudah viral himbauan jangan balek dulu. Kita ada solusi karena sudah menyiapkan Jakabaring Sport City untuk masyarakat mengisolasi diri. kalau mereka mau dikarantina dulu tidak masalah, jadi ODP. apalagi mereka datang dari daerah terpapar,” tegasnya usai memimpin langsung Diskusi online melalui aplikasi zoom mengenai Solusi peliputan media massa Provinsi Sumsel selama pandemi Covid-19, di Command Center Kantor Gubernur Sumsel 

Menurutnya,  daerah di seluruh provinsi Sumsel saat ini sudah terpapar oleh sebab itu tidak bisa menyeleksi individu dari daerah tertentu.

“Jadi kalau mereka punya kesadaran para mahasiswa, monggo kalau mau pulang tapi dengan cara khusus mereka harus mengisolasi diri, karena masyarakat sudah sangat sadar bahwa jika ada orang datang dari rantauan ini ditolak sama warga bahkan sudah terjadi di beberapa daerah,” tuturnya 

Ia juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Provinsi Sumsel yang telah mentaati setiap himbauan yang dibuat oleh pemerintah.

“Mulai dari peningkatan Sumsel status waspada sampai tanggap darurat, dan saat ini dengan himbauan jangan balek dulu yang viral dan punya dampak cukup signifikan untuk kedatangan orang di Provinsi Sumsel. terakhir kemarin di informasikan penurunan 71% di bandara dan kereta api 72% bahkan di hari ini PT KAI telah menutup pergi dan ke palembang,” ujarnya.

Sementara itu salah seorang warga Sumsel yang juga tinggal di Jakarta sejak 2012 silam, Novi Yulianti, 38 mengatakan justru memahami himbauan Gubernur Sumsel H.Herman Deru yang meminta warga Sumsel di perantauan tidak mudik sementara waktu ini.

" Menurut Saya himbauan itu bener juga. Karena kalau pulang kampung kasihan juga yang di daerah.  Karena kita kan bisa saja menjadi jadi carrier. Sebaiknya memang ditunda sementara sampai kondisi membaik. Setelah itukan bisa pulang," tuturnya.

Menurut wanita yang tinggal di Depok ini, pulang kampung adalah moment yang ditunggu-tunggu apalagi mendekati puasa. Namun demikian jika bisa mengancam kesehatan keluarga sendiri tentu lebih baik dihindari.

" Iya misal nih kita sehat, tapi kan bisa juga carrier. Jangan sampai mau pulang kampung justru senang sama keluarga tapi malah membawa masalah baru.," jelasnya.

Novi sendiri mengaku tiap kali Lebaran mengusahakan mudik untuk bertemu keluarganya di kawasan Demang Lebar Daun. Namun dengan kondisi demikian menurutnya keluarga besar di Palembang juga pasti bisa memaklumi jika kali ini mereka absen mudik.

Virus Corona Menyerang Warga OKU RT 13-19 Sekarjaya Lockdown

Liputansumsel.com
BATURAJA - liputansumsel - Mewabahnya virus Corona - Covid 19 membuat warga RT 13 dan RT 19 Kelurahan Sekar Jaya Baturaja Timur Kabupaten OKU Sumatera Selatan memutuskan untuk Lockdown warganya agar virus Corona tidak masuk dilingkungan mereka.


Keputusan Lockdown tersebut diambil mengingat jarak rental hanya sekitar tiga kelometer dari warga Air Pauh, Mantan Pejabat dilingkungan PKBM OKU, HS yang positif Corona berdasarkan surat dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumsel, nomor 44333/277/P2P/KES/VII/2020 tentang tindaklanjut hasil laboratorium covid 19 an. HS.

Menurut Ketua RT 13, Erlan mengatakan sebelum memutuskan Lockdown bagi warganya di RT 13, mereka mengadakan rapat bersama dengan RT 19 yang difasilitasi oleh anggota DPRD OKU dari Partai PKS, Naproni.

" Kita rapat bersama dilingkungan RT 13 dan RT 19  bersama anggota DPRD OKU, Naproni yang hasilnya menyepakati bersama RT 13 dan RT 19 Lockdown demi  penanggulang penyebaran virus Corona khusunya bagi warga kami, " jelas Erwan.

Setiap warga dilarang untuk keluar rumah bila tidak penting dan jika warga membutuhkan keperluan keluarganya dibolehkan keluar rumah namun harus sepengetahuan ketua RT.

" Selain itu warga dilarang menerima tamu, dikunjungi oleh warga  luar kota yang memiliki garis merah penyebaran covid 19 dan bila ada keluarga yang akan datang dari luar daerah mereka harus melapor kepada ketua RT, " jelasnya.

Senada juga diungkapkan Ketua RT 19,  Darmawansyah  bahwa warga mereka kompak untuk melakukan Lockdown demi penanggulangan penyebaran virus Corona.

" Memang kami mengalami banyak kendala termasuk kurangnya perolehan masker dan hal lainnya guna mengantisipasi penyebaran virus Corona. Oleh karena itu pula kita menghimbau warga agar selalu waspada dan menjaga diri, " cerusnya.

Terkait dengan keputusan Lockdown mandiri tersebut, kami berharap hal ini dapat diikuti Ketua RT lainnya khusunya di wilayah RS Sriwijaya.

" Soal ketersediaan sembako insyaallah masyarakat mampu mengatasinya dan bila terburuk terjadi karena warga sudah kehabisan dalam memenuhi kebutuhan keseharian makan pihak RT akan rapat kembali dan membuka donasi agar warga yang memiliki kemampuan lebih dapat menjadi donatur, " harapnya.

Sementara itu, anggota DPRD OKU dari partai PKS, Naproni membenarkan kesepakatan bersama Ketua RT 13 dan RT 19 yang melakukan Lockdown untuk warga mereka.

" Lockdown yang dilakukan RT 19 dan RT 13 langkah positif warga dalam penanggulangan penyebaran virus Corona. Dan ini mestinya diikuti RT lainnya di RS Sriwijaya dan mesti didukung pemerintahan OKU, " ujarnya.


Apalagi jarak rentan masyarakat OKU yang positif terpapar virus Corona hanya berjarak sekitar tiga kelometer dari lingkungan RS Sriwijaya di Kelurahan Sekar Jaya.

" Nantinya bila Lockdown berlaku cukup lama, kita akan mengupayakan membuka donasi untuk warga 13 dan 19. Mudah-mudahan banyak warga OKU yang dapat saling membantu ketersediaan sembako bagi warga RT 13 dan 19," harapnya.

Selain itu, Naproni tetap menghimbau warga daerah mereka tetap menjaga prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar terhindar virus Corona.

" Ingatlah jika harus keluar rumah, jaka jarak setidaknya satu meter dari orang yang diajak bicara, hindari kerumunan dan selalu mencuci tangan. Jika kembali kerumah harus lepaskan semua pakaian dan masukkan ke tempat cucian baru berkomunikasi dengan keluarga, " himbau Naproni.


Mari kita bersama saling menjaga dan selalu berdoa agar musibah yang mewabah diseluruh dunia ini akan segera berlalu dan khususnya masyarakat kita terhindar virus Corona yang telah menjangkiti dan membunuh ribuan warga diseluruh dunia.

" Ayo bersatu melawan Corona dengan menjaga diri dan lingkungan kita serta keluarga kita dari wabah ini. Jadilah warga bijak dengan tidak keluar rumah bila tidak terlalu penting, " himbau nya. (Bam)
Editor : Muslimin Baijuri S. ag