06 April 2020

Kabar Baik, Satu Pasien Positif Corona di Sumsel Sembuh

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com--Kabar baik datang dari tim Gugus Tugas penanganan Covid-19 Sumsel. Dimana satu dari 12 pasien positif terjangkit Covid-19 yang telah menjalani perawatan di RSMH Palembang dinyatakan sembuh.

Kabar baik tersebut diketahui saat Pemprov Sumsel menggelar video conference dengan awak media, Sabtu (4/4) petang.

Juru bicara gugus tugas penanganan Covid-19 Sumsel Zen Ahmad mengatakan, pasien yang sembuh tersebut merupakan pasien nomor 12 yang tercatat sebagai warga Palembang.

Pasien perempuan tersebut sebelumnya dinyatakan positif setelah dilakukan pemeriksaan pada Jum'at (3/4) kemarin.

"Pasien yang sembuh ini adalah pasien yang diumumkan positif kemarin. Saat itu pasien langsung dilakukan perawatan di RSMH," kata Zen.

Namun, lanjutnya, setelah dilakukan perawatan dan uji spesimen sebanyak dua kali, pasien tersebut dinyatakan negatif Covid-19.

"Sudah kita lakukan perawatan dan uji spesimen. Hasilnya pasien tersebut negatif. Pasien tersebut besok sudah kita perbolehkan pulang," terangnya.

Saat ini terkonfirmasi ada 12 pasien positif Covid-19 di Sumsel, dimana dua diantaranya meninggal dunia, dan satu dinyatakan sembuh.

Untuk diketahui, di Sumsel ada 1.525 orang yang berstatus ODP. Dimana 472 dinyatakan sehat, sementara 1.055 masih dilakukan pemantauan.

Sedangkan PDP berjumlah  44 orang dan 24 orang sudah selesai pengawasan dan dinyatakan negatif Covid-19.

Herman Deru: Mudik ke Sumsel, Isolasi 14 Hari

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com--Gubernur Sumsel H. Herman Deru kembali meminta agar warga Sumsel yang ada di perantauan untuk tidak mudik ke di tengah merebaknya wabah virus Corona atau Covid-19. Dia juga menekankan, warga tersebut tetap berada di perantauan selama wabah Covid-19 masih menyerang secara masif di Indonesia demi keamanan bersama.

Bahkan dia menegaskan, jika pun nantinya para perantau tetap nekat mudik ke Sumsel, maka para perantau tersebut akan berstatus ODP dan harus menjalani isolasi selama 14 hari.

"Sejak awal ketika ada mahasiswa yang minta diizinkan pulang melalui Ketua DPR kita sudah tanggapi itu. Pada prinsipnya mereka boleh pulang. Tapi syaratnya mereka harus di karantina dulu dan berstatus ODP," kata HD saat dibincangi, Sabtu (4/1).

Syarat tersebut, lanjutnya, ditujukan untuk semua pemudik tanpa terkecuali. Termasuk juga pemudik lebaran. Hal itu guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Hal itu merupakan syarat untuk semua pemudik dan saya tegaskan harus disiplin dan diawasi. TNI dan Polri juga berperan untuk hal itu," tegasnya.

Diketahui, Sumsel sendiri telah membuat ODP Center atau rumah sehat Covid-19 yang berada di wisma atlet Jakabaring Sport City untuk menampung ODP.

"Kalau masih bisa ditahan dan tidak mendesak, kami tetap anjurkan jangan mudik dulu demi keamanan dan kenyamanan bersama. Jika tetap nekat, maka ingat harus diisolasi 14 hari. Kita sudah siapkan rumah. Rumah sehat di Jakabaring namanya ODP Center," terangnya.

Ditanya soal perkembangan Covid-19 di Sumsel, HD optimis jika kasus tersebut akan minim. Sebab, jika dilihat dari kasus pertama yang terkonfirmasi merupakan kasus import atau imported case.

"Kalau ditanya optimis atau tidak. Ya kita harus optimis minim. Karena dilihat dari kasus pertama merupakan import dan kasus positif lain dari lingkungan keluarga itu sendiri yang salah satu anggota keluarganya pernah berpergian ke daerah terpapar seperti kasus di Prabumulih. Untuk itulah, kita minta agar perantau tidak mudik dulu agar jika mereka mungkin terpapar Covid-19, tidak menularkan ke keluarganya yang ada di Sumsel ini," bebernya.

"Ini harus didukung kepatuhan masyarakat soal social distancing, physical distancing dan stamina juga harus dijaga. Kita juga sudah mulai membagikan vitamin agar daya tahan tubuh masyarakat tetap terjaga," pungkasnya.

Sebelumnya, HD juga telah menginstruksikan kepada semua pihak untuk memperketat pintu masuk ke sumsel, termasuk jalur-jalur tikus baik di darat maupun air.

Bahkan beberpa hari lalu, sedikitnya 72 pemudik yang tiba di Palembang melalui Bandara SMB II Palembang diboyong terlebih dulu ke ODP Center guna dilakukan pemeriksaan dan isolasi.

Gubernur Siapkan Bantuan untuk Semua Warga Miskin Baru di Sumsel

Liputansumsel.com
#Warga Terdampak Covid-19
PALEMBANG – lipitansumsel.com--Pemerintah Provinsi tengah mensiasati dampak ekonomi terhadap masyarakat akibat penyebaran virus corona atau Covid-19 yang saat ini tengah masif. Bahkan, Pemprov sendiri telah merealokasikan anggaran dalam penanganan kasus ini.

Gubernur Sumsel H. Herman Deru menegaskan, pihaknya telah melakukan kajian cepat dan sinkronisasi data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) agar bantuan yang diberikan tepat sasaran.

“Sejak awal ini sudah kita investigasi melalui petugas yang memonitor PKH dan ternyata memang ada kenaikan itu. Kita sudah siapkan pendanaannya. Termasuk pemerintah kota dan kabupaten juga sudah merealokasikannya,” kata HD, (5/4).

Dia mengatakan, batuan tersebut agar segera direalisasikan dalam waktu dekat. Selain bantuan untuk penerima manfaat yang memang telah terdaftar, bantuan itu juga akan digelontorkan untuk masyarakat dengan kategori miskin baru (misbar).

“Misalnya PLN secara jelas memberikan nihil pembayaran untuk pengguna listrik berdaya 450 VA dan untuk pengurangan 50 persen untuk yang berdaya 900 VA, itu konkrit. Tapi kita juga berikan bantuan stimulus berupa sembako kepada keluarga yang terdaftar maupun miskin baru. Ini juga ada data akuratnya,” bebernya.

Hanya saja, dia berharap, warga miskin baru akibat dampak dari Covid-19 ini tidak menjadi banyak.

“Karena kita juga harus mensiasati perekonomian saat ini. Kita tahu juga Covid-19 ini bukan hanya virusnya yang harus dicegah, tapi juga kecemasan di masyarakat. Sebab jika kecemasan itu tumbuh maka akan mengganggu ekonomi yang justru melahirkan warga miskin baru,” terangnya.

Selain itu, upaya cegah tangkal Covid-19 di Sumsel masih dilakukan secara masif. Bahkan Pemprov sendiri telah menginstruksikan agar setiap desa juga menyediakan tempat isolasi untuk menampung ODP dan PDP.

“Sudah ada desa-desa di Sumsel yang menyediakan isolasi mandiri untuk warganya. Saya harapkan ini masif ke daerah lainnya juga. Kepala desa maupun tokoh di desa tersebut harus aktif sehingga tempat isolasi itu dapat dengan cepat terwujud,” pungkasnya

Minimalisir Penyebaran Covid-19, Gubernur Sumsel Inisiasi Warga Pakai Masker

Liputansumsel.com
Palembang--liputansumsel.com--Sebagai upaya meminimalisir penyebaran pandemi virus korona (covid-19), Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru menggalakkan kampanye gunakan masker bagi masyarakat di wilayahnya. Hal itu sesuai dengan intruksi pemerintah pusat untuk menekan penyebaran virus korona tersebut.

Herman Deru mengatakan penggunaan masker bisa mencegah meluasnya penularan virus korona. Untuk itu, ia menginisiasi agar masyarakat Sumsel juga menggunakan masker saat beraktivitas diluar rumah.

"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Sumsel agar menggunakan masker saat diluar rumah. Masker jenis apapun, baik masker kain, masker medis/bedah ataupun masker N95. Ini sebagai upaya agar bisa minimalisir pencegahan virus korona di wilayah kita," ucapnya.

Herman Deru menyebutkan, saat ini sudah banyak UMKM di Sumsel yang membuat dan menyediakan masker kain sehingga keberadaan masker kain tidaklah sulit didapatkan. Disebutkan Herman Deru memang masker kain efektivitasnya memang tidak sama dengan masker N95 atau masker bedah untuk mencegah penularan virus korona namun masker kain tetap bisa membantu mengurangi risiko penularan virus korona.

"Ketika kita terpaksa harus berada di luar rumah, masker kain bisa digunakan untuk mencegah penularan virus korona dengan syarat kitaa wajib menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain. Hal ini untuk menghindari paparan droplet atau percikan ketika orang lain batuk, bersin atau sedang berbicara," jelasnya.

Lalu, kata Herman Deru, sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Hal ini diperlukan untuk membunuh virus korona yang menempel di tangan.

Herman Deru menyebut sabun dan deterjen mampu membunuh virus korona dan air mengalir bisa membawa residu virus tersebut dari tangan. "Tapi yang paling penting, sama seperti baju dan celana atau pakaian lainnya, masker kain harus dicuci setiap hari dengan air dan sabun serta tak perlu menggunakan cairan disinfektan," tandasnya. (ril)