13 April 2020

Pemerintah Juga Harus Peduli Dengan Para Kiyai dan Guru Ngaji

Liputansumsel.com

3

INDRALAYA - liputansumsel.com Mewabahnya Corona Virus Desease 2019 ( Covid-19 ) pada saat ini, memberikan banyak  dampak  di tengah masyarakat, selain dampak sosial juga ekonomi yang sudah dirasakan oleh masyarakat, tidak terkecuali di kalangan para ustadz ustadzah serta para guru ngaji di Kabupaten Ogan Ilir.


Mereka seperti luput dari perhatian pemerintah dan masyarakat, merekalah yang selama ini berperan penting di tengah masyarakat dalam membina keagamaan umat.


Hal ini seperti ungkapkan Ketua Divisi Pemberdayaan Umat, Korp Alumni Himpunan Mahasiawa Islam  (KAHMI) Kabupaten Ogan Ilir, H. Ahmad Syarif, S.H.I, saat dibincangi awak media, di Sekretariat KAHMI Ogan Ilir, senin (13/4/2020).


Menurutnya, Di tengah situasi yang tidak menentu ini dan tidak tahu kapan berakhirnya, banyak masyarakat yang mulai mengeluhkan persoalan ekonomi, dan Pemerintah telah memikirkan dan bertindak untuk mengantisipasi hal itu, namun disayangkan perhatian pemerintah saat ini masih belum menyeluruh.


Saat ini Ramainya pemberitaan di media massa baik itu televisi dan media cetak bahkan di media sosial berupa postingan pembagian masker, makanan, sampai kepada sembako dan uang yang dilakukan Pemerintah, Organisasi, dan para Relawan Kemanusiaan.


 "Namun ada kalangan masyarakat yang seperti terlupakan yaitu, dari kalangan ustadz ustadzah, kyai dan guru ngaji di kampung-kampung, yang aktivitas kesehariannya total terhenti karena wabah Covid-19. Ini juga sebenarnya sangat layak mendapatkan perhatian dari Pemerintah,"Jelas pria yang juga merupakan Guru di Madrasah Aliyah Negeri Sakatiga ini.


Pria berkacamata ini menjelaskan, Jika aktivitas kesehariannya terhenti maka otomatis pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya pun bertahap semakin berkurang bahkan tiada sama sekali.


Hebatnya mereka adalah orang yang masih bisa  diam, mereka malu jika harus meminta apalagi menjerit kepada orang lain, meminta-minta rejeki ditengah covid 19 ini, namun pemerintahlah yang harus peka terhadap keberadaan situasi mereka.


"Sampai saat ini belum terdengar kabar perhatian dari pemerintah kepada ustadz ustadzah, kyai dan guru ngaji. Untuk itu kita sangat berharap kepada Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dan pihak-pihak yang terkait seperti DPRD Kabupaten Ogan Ilir, untuk memberikan bantuan kepada mereka, meringankan beban mereka para insan yang selama ini telah tulus ikhlas memberikan ilmunya, yang menjadi lentera bagi anak-anak demi kebahagian dunia akhirat,"harapnya.


"Mereka tidak meminta dan menjerit namun kita jangan menutup mata akan keberadaan mereka, kita harus peka terhadap kondisi mereka. Semoga Allah Swt segera mengangkat wabah ini dan semua dapat teratasi, Aamiin ya Rabbal 'Aalamiin," tandasnya.(ek/real)


Herman Deru : Pemeriksaan Laboratorium Pasien Covid-19 Gratis

Liputansumsel.com
PALEMBANG- liputansumsel.com--Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru menegaskan, masyarakat Sumsel yang menjalani pemeriksaan laboratorium terkait dengan wabah virus Corona dipastikan akan dilayani dengan baik sesuai prosedur dan tidak dikenakan biaya sedikitpun alias gratis baik pasien positif maupun negatif Covid-19.

"Jadi bagi masyarakat Sumsel yang menjalani pemeriksaan laboratorium. Positif atau negatif corona hasil laboratoriumnya. Semuanya gratis tidak dikenakan biaya karena sudah ditanggung oleh pemerintah," ujarnya Gubernur Herman Deru disela-sela meninjau dari dekat prosedur pemeriksaan laboratorium covid-19 di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK)  Jalan Inspektur Yazid Km 2 Palembang, Senin (13/4).

Menurut Herman Deru, pemerintah tetap mengharapkan warga Sumsel untuk mengedepankan prilaku hidup sehat dan bersih, mengenakan masker dan menjaga jarak. Namun jika ada warga yang merasa mengalami gejala demam, batuk kering atau flu dan berkeinginan untuk memeriksakan diri diupayakan melalui prosedur yang sudah ada. 

Diantaranya berobat ke dokter keluarga yang telah ditunjuk BPJS Kesehatan. Jika hasil pemeriksaan dokter yang bersangkutan diketahui mengidap gejala Covid. Maka dokter akan merujuk ke pasilitas kesehatan (paskes) terdekat baik puskesmas atau rumah sakit milik  pemerintah maupun ruma sakit swasta.

"Pakeslah nanti yang akan memeriksa, apakah perlu diperiksa laboratorium atau tidak. Jika hasil pemeriksaan di puskes atau rumah sakit pasien dicurigai Covid. Maka pasien akan digratiskan dari biaya laboratorium  . Ini berlaku untuk pasien positif  atau negatif Covid," imbuhnya.

Kekesempatan itu Herman Deru yang juga didampingi Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nurainy   juga memberikan apresiasi dan dukungan mobil bagi petugas  laboratorium yang terus bekerja di tengah pendemi virus corona.

“Saya keseini memberikan dukungan  moril sekaligus memberikan bantuan berupa masker bagi 113 pegawai  termasuk juga vitamin kita berikan  agar  petugas disini tetap sehat. Karena  tanpa mereka kita tidak mendapatkan hasil akurat terkait dengan hasil laboratorium,” tandasnya. (ril humas)

Demi Kenyamanan, Wagub Sumsel Minta Pendatang Diisolasi

Liputansumsel.com
#ODP Center Tampung Santri Sumsel dari Jatim
PALEMBANG - liputansumsel.com--Sebanyak 16 orang santri pesantren asal Sumsel yang diketahui baru tiba dari Jawa Timur, belum bisa pulang ke kediamannya masing-masing. Mereka harus menginap terlebih dahulu di ODP Center atau Rumah Sehat Wisma Atlet Jakabaring Sport City (JSC) Palembang guna menjalani karantina terkait Covid-19.

Diketahui, belasan orang santri itu tiba di Palembang dalam waktu yang tidak bersamaan. Dimana 11 orang santri diantaranya tiba melalui Bandara SMB II Palembang pada Minggu (12/4) malam. Sementara 5 orang santri lainnya tiba dengan bus, Senin (13/4) pagi.

Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya mengatakan, karantina atau isolasi diri merupakan sesuatu yang memang wajib diberlakukan untuk masyarakat yang masuk ke Sumsel.

"Rapid tes juga harus dilakukan. Bukan apa-apa, ini demi kenyamanan bersama. Tidak ada salahnya setiap warga yang masuk ke Sumsel di rapid tes. Seperti yang kita lakukan terhadap para santri ini," kata Mawardi.

Pemprov Sumsel sendiri memang telah komitmen dalam penanganan Covid-19 ini. Termasuk dengan menyediakan ODP Center sebagai tempat karantina untuk masyarakat.

"Tanpa batas kita menyiapkan rapid tes ini. Sebanyaknya kita siapkan berapa kebutuhannya. Kita siap untuk ini, setiap orang silahkan manfaatkan ODP Center ini tanpa terkecuali," terangnya.

Soal pelayanan di ODP Center, lanjutnya, telah dilakukan secara maksimal.

"Mandi, makan dan lainnya kita siapkan. Ini sudah memadai. Kita memang komit dengan keselamatan masyarakat ini. Termasuk para santri ini juga tidak perlu khawatir," tuturnya.

Kendati begitu, Pemprov Sumsel juga tidak melarang jika ODP tersebut menginginkan untuk mengisolasi diri di rumah masing-masing.

"Tapi tetap harus melewati pemeriksaan dulu. Kita juga melihat rumahnya memadai atau tidak. Ini harus dilakukan dengan benar," bebernya.

Sebelumnya Ketua IKPM Cabang Sumsel Hendrawan M Ilyas mengatakan, para santri asal yang pulang akan melalui jalur darat dan udara. Untuk santri putri rencananya menggunakan dua bus dengan total 93 orang santri, 2 pembimbing dan 3 wali santri. Sementara yang menggunakan pesawat sebanyak 57 santri dan 4 pembimbing.

Sedangkan untuk santri putra diketahui hanya akan mengunakan bus. Untuk totalnya yakni 288 orang santri dan 14 pembimbing.

"Mereka akan pulang secara bertahap. Ada yang menggunakan pesawat dan ada yang menggunakan bus. Mereka memang sudah mulai pulang sejak kemarin," pungkasnya.

Herman Deru Ajak Warga Sumsel Salurkan Zakat Melalui Baznas

Liputansumsel.com
Baznas Bantu Warga Terdampak Corona
PALEMBANG- liputansumsel.com--Merebaknya  virus corona (Covid-19)  berdampak langsung dengan kondisi ekonomi masyarakat. Tak terkecuali di Sumatera Selatan, karena itu peran Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)  dituntut dapat menjadi lembaga yang peka dengan menyalurkan  bantuan langsung pada masyarakat   yang membutuhkan.

Saat mengunjungi Sekretariat Basnas  Provinsi Sumsel di Jalan  Sudirman Palembang, Senin (13/4) Gubernur H Herman Deru mengajak  petugas  dari Basnas dapat bekerja dengan sigap jangan pasif karena perbuatan dan uluran tangan  dari lembaga ini sangat dinantikan oleh masyarakat.

“Saat ini perekonomian masyarakat  kita menengah ke bawah sangat butuh bantuan, karena itu pihak Baznas segelah berbuat jangan pasif dan menunggu. Jika perlu ambil langsung zakat  dari para wajib zakat atau muzaki. Karena diperintahklan oleh Al-Qur’an ambil zakatnya,” tegas Herman Deru .

Dikatakannya, saat ini  Baznas diyakni pemerintah sebagai lembaga yang diberikan kewenangan untuk mengelola   zakat, infak dan sodaqoh  yang paling akurat.

“Di tengah  merebaknya  covid 19 ini, Saya mengajak para  muzaki untuk juga menyalurkan zakatnya  melalui  Baznas  sebagai lembaga resmi. Karena Basnas memiliki data yang akurat terkait dengan mustahik atau yang berhak menerima zakat. Distribusinya juga akan sangat akurat karena lembaga ini awasi dan akuntabilitas terjaga, “ tambahnya.

Herman Deru mengungkapkan lembaga Baznas  Sumsel sejauh ini telah  menjalankan fungsinya dengan maksimal  terlebih pengelolanya beranggotakan para  komisioner dan handal. 

“Ada saatnya kita membantu, mencari dan berbagi. Mudah-mudahan saudara kita khususnya mustahik  beban hidupnya dapat menjadi ringan karena para muzaki  di  Sumsel membantu melalui Baznas,” imbuhnya.
Ia juga mennghimbau agar petugas Baznas tidak menjadi petugas yang pasif, yakni dengan selalu mengingatkan muzaki untuk menyalurkan zakatnya. 

“Saya himbau jangan menjadi petugas yang pasif, caranya untuk aktif adalah dengan mengingatkan muzaki untuk menyalurkan zakatnya dengan yakin dan terpercaya,” pungkasnya.

Dalam kesempatan ini Herman Deru juga memberikan  infaq dan sodaqoh-nya  melalui Banaz Sumsel.

Sementara itu sebelumnya  Ketua Baznas Prov. Sumsel Drs. H. Najib Haitami, MM menyebutkan pihaknya telah berupaya ikut meringankan beban masyarakat yang terdampak wabah corona yakni dengan menyalurkan bantuan berupa 1000 paket sembako yang berisikan gandung, minyak goring, mie goreng, kecap, susu, teh, sirup dan sarden.

“Basnaz  Sumsel sebelumnya telah banyak membantu warga  yang membutuhkan pertolongan baik dalam hal pengobatan penyakit kronis,  bantuan untuk tepat ibadah, TPA, rumah Tahfidz serta bantuan bagi warga terdampak wabah corona,” tandasnya. (ril humas)


Camat dan Tim PKK Bayung Lencir Bagikan 2000 Masker Kain.

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin terus melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi penyebaran Wabah Covid-19 atau Virus Corona di bumi serasan sekate, setelah sebelumnya Pemkab Muba telah membagikan masker kain sekaligus mencanangkan gerakan Masker Muba dengan target Sejuta Masker, kali ini senada apa yang dilakukan Pemkab Muba, Pemerintah Kecamatan Bayung Lencir bersama Tim PKK Kecamatan Bayung Lencir membagikan 2000 masker kain untuk masyarakat Bayung Lencir dan sekitarnya, Senin (13/4/2020).


Camat Bayung Lencir Akhmad Toyibir, SSTP.,MM yang turun langsung dalam pembagian masker tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini adalah untuk mendukung gerakan Sejuta Masker atau Masker Muba yang dicanangkan oleh Bupati Musi Banyuasin bapak DR. Dodi Reza Alex Noerdin, MBA untuk mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah Muba khususnya di kecamatan Bayung lencir "kami harapkan seluruh masyarakat Bayung Lencir dapat menggunakan masker saat keluar rumah, dan tetap disiplin menerapkan social distancing serta fisycal distancing, ingat warga yang sehat harus menggunakan masker kain, sedangkan masker medis hanya diperuntukkan bagi tim medis atau warga yang sakit" ungkap ibir.

Lanjut Ibir, 2000 masker kain yang dibagikan gratis ke masyarakat ini atas inisiasi Pemerintah Kecamatan dan Tim PKK Kecamatan Bayung Lencir "Alhamdulillah 2000 masker telah kita bagikan, harapan kami setelah ini dapat diikuti oleh pihak perusahaan yang beroprasi di wilayah Kecamatan Bayung Lencir untuk membagikan masker minimal di area ring-1 tempat mereka beroprasi, karena wabah ini adalah musuh kita bersama, selain itu hal ini juga dapat mengangkat perekonomian penjahit lokal yang sepi orderan akibat wabah ini " tutup ibir.

Dalam pembagian masker kain yang dibagikan bagi pengguna jalan lintas tepatnya di depan Posko Gedung Sehat, terlihat jelas antusias dari masyarakat yang mendapatkan masker bertuliskan Kecamatan Bayung Lencir dan TP. PKK Kec. Bayung Lencir tersebut.

Meri salah satu warga Bayung Lencir mengatakan sangat berterima kasih atas pembagian masker ini "terimakosih pak camat dapat masker gratis, warnonyo bagus jugo" ungkapnya.


Terlihat ikut membantu dalam pembagian masker tersebut Ketua TP.PKK kecamatan dan anggota, personil dari Polsek, Koramil dan Puskesmas Bayung Lencir.(agung/rill).