14 April 2020

Wawako Palembang Berdayakan UKM Buat APD dan Masker

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.Com -  37 ribu Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Palembang akan dikerahkan untuk membuat masker, yang akan dibagikan kepada masyarakat Palembang secara gratis.

Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda saat berkunjung ke UKM pengrajin masker Palembang, di Jalan Sultan Mansyur.

"Kita bersyukur memiliki 37 ribu UKM di kota Palembang. Dan 37 ribu UKM ini akan kita giatkan untuk membuat masker, dengan standar yang sudah kita terapkan," ujar Fitrianti.

Masker yang akan dibuat UKM ini berbahan kain, dengan lapisan yang tebal.

"Sehingga sudah memenuhi standar kesehatan yang direkomendasikan RSUD Palembang BARI," ujar Fitrianti.

Selain masker, ribuan UKM itu juga akan membuat alat pelindung diri (APD), seperti pelindung muka.

"Kenapa kita lakukan ini, bahwa ini sudah instruksi pusat. Dan seluruh masyarakat mulai dari tanggal 6 April 2020 kemarin harus memakai masker, baik yang sehat maupun yang sakit," Fitrianti menyebutkan.

Ia menambahkan, pihaknya telah melakukan teleconference bersama Walikota Palembang, Sekda dan serta jajaran kota Palembang dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), BPK dan KPK.

Salah satu poin yang disampaikan dalam pertemuan virtual itu, yakni untuk membuat masker sebanyak--banyaknya, dan dibagikan ke masyarakat.

"Harapan kita bagi masyarakat yang keluar rumah bisa menggunakan masker," demikian Wawako Fitrianti.(Rl/A2).

Pengurus Daerah Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) Berikan Bantuan APD dan Disinfektan Untuk Kota Palembang

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.Com - Sebagai bentuk peduli terhadap masyarakat atas  merebahnya penyebaran wabah virus Corona .Sebagai langkah penanganan  hal tersebut Pengurus Daerah  Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) Sumatera Selatan memberikan bantuan berupa beras, Alat Pelindung Diri (APD) dan cairan disinfektan untuk Kota Palembang dan dua kabupaten yang ada di Sumsel, di posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palembang, Jalan Tasik, Senin (13/4/2020).

Pemberian batuan tersebut, diterima langsung Walikota Palembang H. Harnojoyo dan bantuan ini akan disebarkan di 107 kelurahan dan puskemas yang ada di Kota Palembang.

Walikota Palembang, H. Harnojoyo mengucapkan terima kasih dengan bantuan yang diberikan oleh Kagama Sumsel. Ditengah wabah virus corona yang memyerang hampir seluruh dunia tak terkecuali Kota Palembang berimbas terhadap masyarakat kurang mampu.

“Terima kasih kepada Kagama dengan bantuan yang dibsrikan hari ini. Karena bantuan bantuan kemanusiaan seperti ini akan sangat membantu masyarakat yang membutuhkan,” katanya usai menerima bantuan.

H. Harnojoyo pun mengetuk hati masyarakat mampu di Kota Palembang untuk berpartisipasi dan mau memberikan bantuan untuk masyarakat yang terdampak wabah virus Covid-19 ini. Yang mana tidak hanya bantuan berupa uang saja, donasi atau bantuan dapat berupa disinfektan, sanitizer dan sembako yang saat ini sangat sangat di butuhkan oleh masyarakat non informal.

“Kita harap akan ada banyak bantuan seperti ini yang akan sangat membantu masyarakat dan juga tenaga medis yang ada di rumah sakit sakit serta di puskesmas. Untuk bantuan seperti beras ini akan kita sebarkan ke masyarakat, Dinsos punya data masyarakat yang membutuhkan bantuan,” katanya

Tak henti juga, orang nomor satu di Kota Palembang ini mengajak dan mengimbau masyarakat Kota Palembang, untuk mematuhi anjuran protokol kesehatan yang tekah di tetaokan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini. Seperti Pysical Distancing atau menjaga jarak aman, menggunakan masker setiap akan keluar rumah dan berdiam di rumah jika tidak ada kepentingan diluar.

“Covid-19 ini kan tidak mau di sentuh, jadi jagalah jarak aman kita, jangan sentuh area yaang mudah terkena virus ini seper mata dan hidung sebelum mencuci tangan yang bersih,” imbaunya.

Sementara itu, Ketua Kagama Sumsel, Joko Siswanto mengatakan, pemberian bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dari Kagama Sumsel atas pandemi Covid-19 yang melanda Kota Palembang. Adapun bantuan yang diberikan berupa beras, Alat Pelindung Diri (APD) dan cairan Disinfektan.

“Bantuan yang kita berikan berupa 1 ton beras, 180 piece APD dan 214 botol cairan disinfektan,” tuturnya.

Kesemua bantuan ini, terang Joko akan di sebarkan kepada masyarakat yangbmembutuhkan. Sedangkan untuk APD dan cairan disinfektan diperuntukkan untuk tenaga medis yang ada di puskesmas puskesmas serta kelurahan yang ada di Kota Palembang.

“Kami juga memberikan bantuan serupa di dua kabupaten yang ada di Sumsel yakni Kabupaten Ogan Ilir dan Banyuasin,” katanya.

Joko Siswanto pun mengimbau masyarakat di Kota Palembang untuk sama sama mematuhi protokol kesehatan yang telah di tetapkan pemerintah. Seperti dengan menjaga jarak (Physical Distancing), mengingat pandemi Covid -19 berkembang melalui kontak langsung antar manusia.

“Menyakitkan memang hubungan sosial harus terputus, tapi demi kesehatan dan keselamatan bersama, patuhi anjuran jangan mudik dulu, kasihani keluarga kita. Semoga dengan mematuhi anjuran pemerintah ini, rantai pemyebaran Covid -19 ini dapat putus,”tutupnya.(Rl/A2).

Gugas COVID-19 OKI Sudah Pantau Pasien 19 Sumsel Sebelum Dinyatakan Positif Corona

Liputansumsel.com
OKI---LiputanSumSel.Com Seorang warga Ogan Komering Ilir (OKI) kembali ditetapkan sebagai pasien ke-19 Sumsel yang terkonfirmasi Positif Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Sebelumnya yang bersangkutan telah ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten OKI pun telah melakukan contact tracing (pelacakan kontak) di wilayah tempat tinggal pasien. Hasilnya, petugas sementara menemukan enam orang yang kontak erat dengan pasien dari pihak keluarga pasien.

“Saat pasien dinyatakan sebagai PDP kami langsung bergerak melakukan contact tracing. Hasilnya sampai saat ini enam orang diketahui melakukan kontak erat serumah dan akan dilakukan pendalaman lagi untuk ini. kita akan memperdalam bagaimana kontak yang dilakuakan oleh pasien di tempat tinggalnya (Tulung Selapan),” kata Iwan Setiawan saat telekonferensi, Selasa (14/04) malam.
Selain itu, lanjut Iwan terhadap enam orang ini akan segera dilakukan pemeriksaan SWAB bekerjasama dengan BBLK Sumsel.
“Kami akan membawa alat untuk pengambilan sampel ini untuk sesegera mungkin untuk memutus mata rantai COVID-19 di OKI khususnya di Tulung Selapan. Ini akan kita perdalam agar bisa dilakukan isolasi mandiri kepada yang berkontak ada atau tidak ada keluhan,” tuturnya.
Sebelumnya diketahui pasien ke-19 asal OKI ini telah melakukan perjalanan jauh dan baru pulang dari luar negeri.
Untuk itu, pihaknya mengimbau agar warga yang merasa berkontak dengan pasien tersebut akan tetapi belum terdeteksi oleh petugas untuk segera melapor ke petugas kesehatan atau ke perangkat pemerintahan di desa. Hal ini menurutnya bertujuan untuk deteksi sedini mungkin apakah terkontaminasi atau tidak(PD)
OKI---LiputanSumSel.Com Seorang warga Ogan Komering Ilir (OKI) kembali ditetapkan sebagai pasien ke-19 Sumsel yang terkonfirmasi Positif Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Sebelumnya yang bersangkutan telah ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten OKI pun telah melakukan contact tracing (pelacakan kontak) di wilayah tempat tinggal pasien. Hasilnya, petugas sementara menemukan enam orang yang kontak erat dengan pasien dari pihak keluarga pasien.

“Saat pasien dinyatakan sebagai PDP kami langsung bergerak melakukan contact tracing. Hasilnya sampai saat ini enam orang diketahui melakukan kontak erat serumah dan akan dilakukan pendalaman lagi untuk ini. kita akan memperdalam bagaimana kontak yang dilakuakan oleh pasien di tempat tinggalnya (Tulung Selapan),” kata Iwan Setiawan saat telekonferensi, Selasa (14/04) malam.
Selain itu, lanjut Iwan terhadap enam orang ini akan segera dilakukan pemeriksaan SWAB bekerjasama dengan BBLK Sumsel.
“Kami akan membawa alat untuk pengambilan sampel ini untuk sesegera mungkin untuk memutus mata rantai COVID-19 di OKI khususnya di Tulung Selapan. Ini akan kita perdalam agar bisa dilakukan isolasi mandiri kepada yang berkontak ada atau tidak ada keluhan,” tuturnya.
Sebelumnya diketahui pasien ke-19 asal OKI ini telah melakukan perjalanan jauh dan baru pulang dari luar negeri.
Untuk itu, pihaknya mengimbau agar warga yang merasa berkontak dengan pasien tersebut akan tetapi belum terdeteksi oleh petugas untuk segera melapor ke petugas kesehatan atau ke perangkat pemerintahan di desa. Hal ini menurutnya bertujuan untuk deteksi sedini mungkin apakah terkontaminasi atau tidak(PD)

Ingatkan, Pilkada Serentak Disepakati 9 Desember 2020

Liputansumsel.com
JAKARTA – liputansumsel - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang seyogyanya digelar bulan September, kini ditunda dan disepakati pada tanggal 9 Desember 2020.

Hal ini berdasarkan kesimpulan hasil rapat bersama  pihak terkait, yaitu Komisi II DPR dengan Menteri Dalam Negeri dan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu serta DKPP, Selasa (14/4)

Sebelum Pilkada Serentak itu berlangsung, Komisi II bersama Mendagri serta KPU hingga Bawaslu akan menggelar rapat kerja terkait kesiapan pelaksanaan tahapan lanjutan Pilkada 2020.

Rapat itu akan dilaksanakan setelah masa tanggap darurat pandemi virus Corona berakhir atau sekitar awal Juni 2020.

Berikut ini kesimpulan lengkap rapat Komisi II DPR bersama Mendagri, KPU, Bawaslu, dan DKPP terkait pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, seperti dikutip dari detikcom, Selasa (14/4/2020):

1. Komisi II DPR RI menyetujui usulan pemerintah terhadap penundaan pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak tahun 2020 menjadi tanggal 9 Desember 2020. Sebelum dimulainya pelaksanaan tahapan Pillkada Serentak tahun 2020, Komisi II DPR RI bersama Mendagri dan KPU RI akan melaksanakan rapat kerja setelah masa tanggap darurat berakhir untuk membahas kondisi terakhir perkembangan penangan pandemi COVID-19, sekaligus memperhatikan kesiapan pelaksanaan tahapan lanjutan Pilkada Serentak tahun 2020.

2. Merujuk Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 55/PUU-XVII/2019 dan evaluasi terhadap Keserentakan Pemilu pada tahun 2019, maka Komisi II DPR RI mengusulkan kepada pemerintah agar pelaksanaan Pilkada kembali disesuaikan dengan masa jabatan 1 periode 5 tahun yaitu 2020, 2022, 2023, 2025 dan seterusnya yang nanti akan menjadi bagian amandemen pasal 201 UU Nomor 10 Tahun 2016 untuk masuk ke dalam Perppu. (net)

Sempat Status PDP, Sopir Truk Pengangkut Buah Salak dinyatakan Negatif Covid-19

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-Tentu kita masih ingat dengan Sopir Truk pengangkut buah salak dari Tasik tujuan Kota Medan mendadak heboh beberapa waktu lalu, pasalnya sopir truk beserta kernet nya dinyatakan statusnya sebagai PDP setelah diperiksa di RSUD Bayung Lencir karena menunjukkan gejala yang hampir mendekati pasien poaitif Covid-19.

Setelah dilakukan isolasi dan perawatan selama 14 hari serta dilakukan serangkaian uji Lab, 2 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tersebut dinyatakan negatif Corona dan sudah bisa kembali ke rumahnya. Ini di tandai dengan pelepasan pasien Selasa (14/4) pagi.

Pelepasan yang di saksikan langsung oleh Camat Bayung Lencir, Akhmad Toyibir SSTP MM, diwakili oleh Sekcam Bayung Lencir Heru Kharisma S.Ip M.Si dan Polsek Bayung Lencir tersebut secara simbolis oleh Wakil Ketua Tim Penanggulangan Covid-19 dr. Eka Siswaty Bintary, SpOG.

Dalam sambutannya dr Eka mengatakan pihaknya sudah merawat pasien selama kurang lebih 14 hari, awal masuk di tanggal 1 April lalu. Selama 14 hari pasien sda dirawat diberikan obat-obatan, dan diisolasi.

"Alhamdulillah hari ini pasien di pulangkan dan dinyatakan sehat secara fisik, hasil Rapid Test dan uji Swab sebanyak 2 kali hasilnya dinyatakan Negatif. Kami ucapkan terimakasih kepada pasien yang sudah bekerjasama dan mengikuti aturan serta sudah interaktif dan komunikatif selama dirawat, setelah pulang ke rumah pasien kami harapkan tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat" Ujar dr Eka.

Sekretaris Camat Bayung Lencir, Heru Kharisma yang hadir pada pelepasan 2 pasien dalam pengawasan tersebut bersyukur atas sudah dinyatakan negatifnya pasien dalam pengawasan yang di rawat di RSUD Bayung Lencir tersebut.


"Kepada pasien yang pulang agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, physical distancing, social distancing. Dan untuk semuanya (hadirin yang hadir, masyarakat) agar tidak mudah menyebarkan informasi yang belum tentu benar, seperti sekarang ini, pasien PDP belum tentu bisa dikatakan positif sebelum ada hasil uji rapid test dan Swab," Ujarnya.


Heru juga mengucapkan terimakasih kepada pihak RSUD Bayung Lencir, dan seluruh tim yang bertugas lainnya dalam melakukan perawatan dan karantina terhadap pasien PDP ini, sehingga sampailah kepada keluarnya hasil test yang menyatakan bahwa pasien negatif Covid-19 ini.

"Mari kita ikuti imbauan pemerintah untuk melakukan social distancing, physical distancing, mengenakan masker saat keluar rumah, karena Covid-19 ini adalah musuh kita bersama, tutupnya.

Sementara salah satu pasien PDP yang dinyatakan negatif Covid-19 mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya terhadap semua pihak yang sudah membantu merawat dirinya selama di RSUD Bayung Lencir.

" Terimakasih banyak kepada perawat, dokter yang sudah merawat saya sampai saya sembuh dan dinyatakan negatif Covid 19 ini," Ujarnya yang tampak tersedu-sedu berbicara.(agung/rill).