18 April 2020

Pulang dari Malaysia Warga OKI Langsung diisolasi

Liputansumsel.com
#Tidak Ada Kontak Tracking
OKI---LiputanSumSel.Com Warga Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), yang baru pulang dari Malaysia langsung diisolasi oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Pasien MA (40) berjenis kelamin laki-laki dengan alamat domisili di Kecamatan Sirah Pulau Padang ini diisolasi karena terdapat ciri-ciri infeksi virus corona (Covid-19).

Juru bicara Gugas COVID-19 Kabupaten OKI, Iwan Setiawan mengatakan riwayat perjalanan yang bersangkutan pada tanggal 11 April melakukan perjalanan dari Medan menuju Palembang dengan menumpang bus. Sesampai di Palembang tanggal 13 April yang bersangkutan dirujuk ke Rumah Sakit Siti Fatimah Palembang dan sempat di isolasi di ODP Center Wisma Atlet Palembang.

"Tanggal 15 April diambil tes SWAB dan tanggal 17 April hasilnya positif. Pasien  belum sempat pulang ke OKI" Ungkap Iwan melalui keterangan pers virtual pada Sabtu, (18/4).

Dengan demikian lanjut Iwan pasien 62 ini tidak pernah melakukan kontak tracking diwilayah Kabupaten OKI.

"Kasus import dan tidak ada interaksi dengan warga di OKI" terang dia.

Dengan penambahan satu orang terkonfirmasi ini tambah Iwan sudah ada 4 kasus positif di Ogan Komering Ilir.

"Total kasus konfirmasi ada empat, dua sembuh dan dua dalam perawatan" jelasnya.

Situasi terkini COVID 19 di Kabupaten OKI terang Iwan terdata; sebanyak 7.909 pelaku perjalanan wilayah terjangkit (PPT), 54 Orang Tanpa Gejala (OTG), 67 orang dalam pemantauan (ODP), 2 orang pasien dalam pengawasan (PDP), dan 4 orang terkonfirmasi positif. 2 sembuh dan 2 dalam perawatan.(PD)

Tanggapi Kritikan LSM (FMBS)"Ini jawaban SetWan DPRD OKI terkait Kuota Kelompok Pakar dan Tenaga Ahli

Liputansumsel.com
OKI- LiputanSumSel.Com-Menanggapi beberapa keterangan yang diberikan oleh Ketua LSM Front Masyarakat SumSel Bersatu(FMSB) Sarmedi Udan atau biasa akrab dipanggil Pak Boy yang lagi lagi Mengkritisi dan mempertanyakan sistem perekrutan kelompok Pakar dan Tenaga ahli DPRD OKI Jumat 17/04/20 Mengatakan "Menurut sistem perekrutan kelompok pakar dan tenaga ahli DPRD OKI periode 2014-2019 ada Panitia Seleksi(PanSel) untuk perekrutan pakar dan tenaga Ahli, perekrutan tersebut dilakukan di Hotel Emilia Palembang, yang didalam perekrutan itu ada Uji Kelayakan Uji kepatutan atau biasa disebut (Fit And profertes).

Namun yang menjadi pertanyaan besar Mengapa DPRD OKI periode 2019 -2024 Uji Kelayakan dan Uji Kepatutan itu ditiadakan dan seperti nya langsung diajukan oleh pimpinan DPRD dan disetujui Sekretaris Dewan"Terang Pak boy.

Lanjut Pak Boy"Siapa yang layak jadi pakar dan tenaga ahli?, Berapa kelompok pakar dan tenaga ahli yang di butuhkan, dan Bagaimana Sistem kontrak kerjanya ?
Ujarnya.

Menanggapi pertanyaan dan Kritikan LSM Front Masyarakat SumSel Bersatu (FMBS) Sekretaris DPRD OKI Nila Utami melalui Kasubag Dokumentasi Hukum Juniansyah SH,MH"mejelaskan"DPRD Periode sebelumnya memang melalui panitia seleksi namun DPRD periode sekarang tidak melalui panitia seleksi tetapi hal tersebut tidak jadi masalah karena tidak ada dasar hukum yang dilanggar dalam perekrutan pakar dan tenaga Ahli yang ditunjuk secara langsung"Terangnya.

Lanjut Juni"yang layak direkrut dalam kelompok pakar dan tenaga ahli yaitu orang yang menguasai dibidangnya sesuai tingkat pendidikannya, dan Penambahan kelompok pakar dan tenaga ahli tersebut tidak dipermasalahkan selagi itu tidak melebihi 3 pakar dari Alat Kelengkapan Dewan masing masing, sesuai pasal yang mengaturnya, dan honorarium diatur oleh Peraturan Kepala Daerah/Peraturan Bupati baik dibuat terpisah atau menyatu dengan SK tentang standar harga barangdan jasa yang telah ada selama ini, dan selanjutnya akan ada wacana evaluasi kinerja pakar dan tenaga ahli dalam kurun waktu 6 bulan sekali.

Dan dalam hal ini sudah jelas ada 3 dasar hukum yang mengaturnya yaitu Uu no 23 Th 2014 tentang Pemerintahan Daerah, PP No.18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2018.Tentang  Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota."Terang Jun. (Povi)

IKM Peduli Bagikan 1000 Nasi Bungkus

Liputansumsel.com
Muba-liputansumsel.com-Sebagai wujud sosialidaritas, jiwa saling rasa atas dampak Wabah Covid 19 (Virus Corona) IKM (Ikatan Keluarga Minang) Peduli membagikan 1000 Nasi Bungkus,  dan 300 masker untuk warga kota sekayu, demikian dikatakan Ketua IKM Peduli Jecky

Lanjut Jecky Ketua IKM Peduli Sabtu (18/4) di temui di Posko, gerakan pembagian 1000 Nasi Bungkus, 300 Masker berasal dari Donasi Rumah Makan, Keluarga Minang dan Donasi luar

kegiatan ini merupakan rangkaian lanjutan gerakan sosial sebelumnya, dengan melakukan Penyemprotan Disinfectan 3000 rumah warga masjid toko dan warung dalam sekayu sejak 29 maret lalu

Untuk sekarang Disinfectant kosong, dan alat semprot 1 dibeli swadaya, semoga usulan permintaan kami kedinkes dan berasal dapat sumbangan kami dapat melanjutkan penyemprotan di data rumah yang sudah masuk agenda kami.

Terakhir jecky berharap bukan hanya disinfectant yang dibantu usulan sembako untuk data yang kurang mampu yang masuk ke kami agar dapat di bantu oleh pemerintah dalam hal ini Dinsos, kedepan kami sangat berharap upaya mengurangi beban keluarga dan sanak kita yang kurang mampu dapat tepat sasaran

Untuk Pejabat dan Perusahaan maupun Donatur yang tidak mengikat jika mau berikan dukungan kami sangat berharap dan dapat antar langsung ke Posko kami di depan RSUD Sekayu, mari kita bekerja,  walaupun dikit sangat berharga dan kami berharap upayakan kami mendapatkan suport dari pemerintah daerah Ujarnya.

Ditempat terpisah Seprizal Sabtu (8/4) saat di konfirmasi melalui via ponsel salah satu Warga Minang sekaligus Kabag Umum dan Perlengkapan Setda Muba
Kegiatan IKM Sekayu Muba Peduli dalam bentuk pembagian nasi bungkus dan masker merupakan keperdulian bersama menghadapi dampak pandemi Covid 19 sangat baik,  saya selaku warga minang sangat memgapresiasi,

Semoga IKM Peduli dengan semangat gotong royong bahu membahu menghadapi covid 19 terus berlanjut, dan saya berharap kegiatan ini dapat mengurangi dan harus taat dan disiplin kepada protokol kesehatan Covid 19. Mudah2an pendemi covid 19 segera berlalu ujarnya.

KADIN Siap Bekerjasama Mendampingi UMKM Agar Tercapainya Program Pemkab

Liputansumsel.com
Muara Enim, Liputansumsel.com
Berdasarkan surat telegram Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa pada tanggal 14 April 2020 dengan Nomor : 410/0094/TEL/DPMD-II/2020. Yang isi nya memerintahkan Kades segera membuat masker berbahan kain untuk dibagikan ke Masyarakat Desa yang pembuatannya tersebut dbiayai dari Dana Desa dengan memanfaatkan UMKM yang ada di Desa.

Nasution ST, MT Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Muara Enim memberikan komentar mengenai perihal tersebut saat berjumpa di ruang kerjanya samping Hotel Rene Muara Enim, Jumat (18/4/2020).

"Di Desa-Desa yang ada di Muara Enim akan di adakan pembuatan masker berbahan kain sebagai bentuk antisipasi terhadap virus Covid-19 yang melibatkan UMKM dalam kegiatan sekarang KADIN siap untuk Mendampingi lini Kegiatan Pemerintah maupun Masyarakat Muara Enim untuk mencegah virus covid -19 di Kabupaten Muara Enim,"paparnya.

Kemudian sehingga pembuatan masker-masker itu bisa termonitor dengan UMKM di setiap Desa agar tercapainya program-program Pemerintah yang MERAKYAT (Muara Enim Untuk Rakyat) Mandiri, Agamis, Berdaya Saing dan Sejahtera,"tambahnya.

Penjahit-penjahit itu akan kita bina,tumbuhkan dan tingkatkan agar dapat membantu menentukan elevasi angka kemiskinan sehingga semakin berkembanh ekonomi kerakyatan, sesuai pada saat KADIN audensi dengan Plt. Bupati Muara Enim agar berperan aktif dalam menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Muara Enim ini minimal 1 digit,"ujar Nasution.

Warga Diminta Tetap Waspada, Jumlah Pasien Terkonfirmasi Positif Covid di Sumsel Menjadi 54 Orang

Liputansumsel.com
#15.Orang Berasal Dari Palembang
PALEMBANG -liputansumsel.com-- Pemerintah Provinsi Sumsel terus menghimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap penyebaran Covid-19.

Termasuk juga agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak, menjaga kesehatan tubuh, gunakan masker, istirahat yang cukup serta jaga jarak sebagai komitmen bersama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 tersebut.

Dari catatan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumsel, pada Jum'at (17/4), terjadi peningkatan jumlah warga yang terpapar Covid-19. Dimana saat ini, ada 17 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumsel.

Dari 17 orang yang positif Covid-19 tersebut, 15 orang diantaranya merupakan warga asal Palembang. Sementara satu warga berasal dari Kabupaten Banyuasin dan satu orang lagi merupakan warga asal Bandung Jawa Barat.

"Sampai hari ini sudah ada 54 orang yang terkonfirmasi Covid-19 di Sumsel. Penularan ini dari orang perorang. Karena satu orang beresiko menularkan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Sumsel Zen Ahmad.

Menurut Zen, warga asal Palembang dan Kabupaten Banyuasin yang terkonfirmasi positif merupakan kasus lokal. Sedangkan warga positif yang berasal dari Bandung Jawa Barat merupakan kasus impor.

"Untuk kasus Palembang tersebut memang lokal. Ada kaitannya dengan kasus di Palembang yang sebelumnya. Dengan kata lain, itu didapat setelah tim melakukan tracking," tuturnya.

Secara otomatis, lanjutnya, kota Palembang akan berlabel zona merah. Hal itu, mengingat banyaknya warga yang terpapar Covid-19 dengan kasusu lokal.

"Jadi grafiknya memang ada warna hijau yang artinya belum terpapar. Kuning berarti ada kasusnya tapi sedikit, namun bisa juga kasus impor dan belum menularkan. Dan merah artinya ada kasus transmisi lokal di daerah tersebut. Saat ini Palembang otomatis zona merah," tegasnya.

Dia menambahkan, 17 pasien tersebut beberapa orang akan dilakukan perawatan di rumah sakit.

"Namun ada 14 warga yang positif tersebut kategorinya orang tanpa gejala. Artinya memang memiliki gejala ringan. Orang yang memiliki gejala ringan tidak harus dilakukan perawatan di rumah sakit. Isolasi mandiri dengan pengawasan ketat bisa dilakukan, tapi akan kita evaluasi lebih dulu," tegasnya.

Sementara itu, saat ini ada 4 orang yang telah dinyatakan sembuh dan yang meninggal dunia ada 3 orang termasuk pasien nomor 37 yang kemarin baru saja dikonfirmasi positif oleh Gugus Tugas Sumsel.

Sedangkan, ODP sampai saat ini setidaknya tercarat ada 2338 orang Dimana 1797 ODP telah selesai pemantauan dan 541 ODP masih dalam pantauan. Lalu PDP ada 88 orang, 58 orang dinyatakan negatif dan 29 orang masih dalam proses.

Untuk sampel yang diperiksa sampai dengan hari ini berjumlah 269 sampel. 54 dinyatakan positif, 98 dinyatakan negatif dan 117 masih dalam proses.