03 Mei 2020

Fitrianti Agustinda Turun Langsung Kunjungi Kakek Lani yang Tergolek Digubuk Reot

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com – Kisah pilu kembali mengelayuti, Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda, Minggu (3/5/2020) pagi.

Berselang satu hari, kisah Sutinah nenek sebatang kara warga Kelurahan Kalidoni Kecamatan Kaidoni,yang hanya mampu berbuka puasa hanya dengan segelas air putih belum hilang dibenaknya, kini  kisah serupa harus kembali diterimanya.

Kakek Lani, panggilan bagi warga Lorong Terusan Laut Kelurahan 14 Ilir Kecamatan Ilir Timur (IT) I Palembang menjadi perhatian Fitri usai bertolak mensosialisasikan sosial distancing bagi pedagang Pasar Lemabang Palembang.

“Kita langsung cek, setelah mendapat informasi ini,” kata Fitri.

Fitri, yang ingin melihat langsung kondisi kakek Lani ini, harus ektra keras untuk tiba di gubuk reot kakek tersebut.
Memasuki jalan sempit yang dihimpit dua bangunan rumah, Fitri harus memiringkan badannya untuk bisa menembus lorong sempit itu.

“Kenapa baru dilaporkan sekarang kondisi seperti ini,kasian sekali ado gubuk diatas tumpukan sampah dan sendirian seperti ini,” katanya dengan nada suara sedikit meninggi.

Kakek Lani yang kini berusia renta hanya bisa duduk dan sesekali terbaring lemah ditempat tidurnya.
Badannya yang sudah menua sulit untuk digerakan dan hanya bisa berharap bantuan dari orang lain.
Meski diketahui memiliki dua orang anak, nyatanya tidak satupun yang mau tinggal dengannya.

“Saya pinta mulai dari RT, Lurah hingga ke camat benar benar mendata warganya,” tegasnya.

Melihat kondisi yang tidak memungkinkan bagi Kakek Lani, Fitri meminta agar kakek Lani untuk mendapat perawatan kesehatan dari pihal RSUD Bari Palembang.

“Kita gotong royong membawa kakek Lani ini untuk keluar dari rumahnya dengan kondisi jalan yang sangat  sempit untuk dirawat di RSUD Bari Palembang, untuk di cek kesehatannya, dan selanjutnya akan dibawah ke panti jompo, “ ungkapnya.(Rl/A2)

Ratu Dewa Turun Langsung Bantu Warga yang Kondisi Kehidupan Memprihatinkan

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Mendapati informasi, ada Warga Palembang yang memprihatinkan karena sakit dan bertempat tinggal tak layak huni, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Drs Ratu Dewa, MSi langsung gerak cepat.

Suasana mengharukan, saat ketua ISNU kota Palembang ini bertemu langsung dengan Wak Zakaryah di kediamannya, Kawasan Karya Baru Kecamatan Alang Alang Lebar Palembang.

Wak Zakariyah tinggal bersama keluarga nya, hanya berbuka seadanya di rumah berukuran 5×2.

Kondisi rumah Wak Zakariyah gelap, tak ada penerangan listrik membuat Ratu Dewa semakin iba.

Terlebih, untuk mencapai ke rumahnya, ia harus melewati kebun dan kondisi jalan yang becek padahal wilayah tersebut masuk daerah kota Palembang.

“Assalamualaikum, maaf pak malam-malam,” ucap Ratu Dewa mengetok pintu rumah Wak Zakariyah. Sesaat membuka pintu ia panik kedatangan tamu Sekda kota Palembang, dalam kondisi sakit dan tak mampu berdiri ia mempersilakkan masuk dan membersihkan lantai beralaskan tanah tersebut.

“Saya Ratu Dewa pak, silaturahmi,” sambung Dewa menurunkan bantuan yang ia bawa sendiri.

Tanpa canggung mantan kepala BKPSDM kota Palembang mengajak dialog Wak Zakaryah dan menanyakan pekerjaan dan kebutuhannya. Rasa iba pun terlihat dari wajah Dewa, sesekali ia menghela nafas panjang dan matanya berkaca-kaca. Apalagi kondisi rumah yang jauh dari layak huni, tidur beralas tikar dan teselimut kelambu kain.

“Iya, saya dapat kabar dari DM cerita mengenai pak Zakaryah, karena kondisi memprihatinkan saya langsung saja ke rumahnya, semalam (sabtu malam, red)” kata Dewa kepada media, Minggu (3/5/2020).

Saat berdialog, ketua PBSI kota Palembang ini mendengarkan bahwa Wak Zakariyah belum mendapatkan bantuan dan beridentitas sebagai warga kota Palembang. Aktivitas ini pun ia posting di akun instagram pribadinya.

“Segera kita carikan solusinya untuk kehidupannya kedepan, untuk kesehatan kita minta Dinkes untuk mengecek kesehatannya,” tuturnya.

Sementara itu, Zakariyah mengucapkan terimakasih atas bantuan dan perhatian Ratu Dewa. Ia mengaku sehari-hari bekerja sebagai buruh barang bekas. Akibat pendemi covid-19 ia tidak dapat bekerja terlebih kesehatannya yang drop.

“Terimakasih pak, semoga bapak seger waras,” pungkasnya.(Rl/A2)

Fitri Turun Langsung Beri Bantuan kepada Mbah Sutina yang Tinggal Sebatang Kara di Kecamatan Kalidoni

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com  - Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda, melakukan kunjungan dan memberikan bantuan sembako kepada kepada Sutinah (70) warga Jalan Iswahyudi RT 17 RW 04, Kelurahan Kalidoni, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang.

Fitri memberikan bantuan kepada Mbah Sutinah yang hidup dan tinggal sebatang kara. Dengan menempati rumah berukuran 5 x 7 meter yang statusnya masih menumpang di lahan warga setempat.

Tidak hanya itu, kehidupan Mbah Sutinah sempat viral dan heboh setelah salah satu media memuat kisahnya, di tengah kondisi pandemi covid-19 di bulan Suci Ramadhan ini yang pernah berbuka dengan air putih saja.

Dalam kunjungan itu Fitri berpesan, kepada camat dan lurah untuk mendata warganya dengan benar, agar tidak ada Sutinah yang lainnya.

“Jangan sampai ada warga yang tidak mampu tidak terdata di setiap Wilayah di lingkungan RT Kelurahan setempat,” tegasnya saat diwawancara usai pemberian sembako,  Sabtu (02/05/2020).

Sementara itu, Lurah Kalidoni Dan Iqbal mengatakan, sebenarnya berita tentang Mbah Sutinah yang viral itu tidaklah sepenuhnya benar. Menurut ia, pihaknya selalu mendata warganya yang kurang mampu bersama ketua RT salah satunya Mbah Sutinah.

“Saya sangat menyesalkan berita yang dibuat tidak konfirmasi lagi kepada saya   Mbah Sutinah sering dapat bantuan dari para Donatur juga warga sekitar,” ujarnya.

Menurut warga sekitar, keseharian Mbah Sutinah bekerja sebagai buruh penebas rumput. Saat diwawancarai, ia mengaku sangat berterima kasih atas kunjungan ibu Firti yang sempat datang serta memberikan bantuan kepadanya.

“Semoga ibu Fitri diberikan kesehatan,” ucap Mbah Sutinah.(Rl/A2)

Kemenkeu dan Kemendagri Apresiasi Pemkot Palembang

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com -   Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Dalam Negeri  (kemendagri), menilai penyesuaian APBD  Pemerintah Kota Palembang
untuk kebutuhan anggaran penanganan Covid-19 telah tepat dan benar.

Hal ini dapat diketahui dari keputusan menteri keuangan nomor 10.KM7/2020 tentang penundaan penyaluran DAU dan DBH bagi pemda yang tidak menyampaikan laporan penyesuaian APBD tahun 2020 terkait percepatan pengaggaran kebutuhan penanganan bencana covid-19, dimana dalam KMK tsb pemerintah Kota Palembang,  tidak termasuk daerah yang terkena sanksi penundaan atau pengurangan penyaluran DAU dan DBH.

Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa mengatakan, Pemerintah Kota Palembang  telah melakukan penyesuaian APBD TA 2020 dengan menetapkan Perwali no 9 tahun 2020 secara tepat waktu dan berkesuaian untuk fokus serta serius  pada kebutuhan anggaran penanganan covid-19.

"ini adalah bukti komitmen yang kuat dan keseriusan penanganan bencana covid-19 di kota Palembang," kata Dewa, Minggu (3/5/2020) .

Penyesuaian APBD tersebut  dilaksanakan berdasarkan surat keputusan bersama (SKB)enteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri tanggal 9 april dan pmk 35/2020  yang memerintahkan seluruh kepala daerah untuk melakukan penyesuaian postur anggaran baik sisi pendapatan maupun belanja terkait bencana pandemi Covid-19.

"Untuk penyesuaian pendapatan daerah saat ini pemerintah kota palembang telah menyesuaian  pendapatan sebesar Rp. 1,1 Trilyun lebih dan untuk postur belanja daerah dilakukan penyesuaian anggaran belanja modal dan belanja barang jasa yaitu pengurangan 50 persen," kata dia.

Perubahan postur apbd kota palembang ini dimaksudkan guna merasionalisasi pendapatan sehubungan kondisi bencana covid, dimana untuk kondisi pendapataan daerah baik PAD maupun dana transfer pusat dan provinsi terjadi penurunan dan pelemahan, sedangkan disisi belanja terdapat  kewajiban untuk pemenuhan anggaran penanganan bencana covid-19.

"Sehingga postur APBD kita harus segera dilakukan penyesuaian APBF atas kondisi yang terjadi saat ini," kata dia.

Sementara itu, Walikota Palembang, Harnojoyo mengapresiasi jajarannya dalam penanganan Covid-19.

Menurut dia, pihaknya dari awal sudah serius untuk menangani kasus Corona di Palembang.

"Dan intinya pemerintah kota Palembang siap melaksanakan penanganan bencana covid-19 ini seoptimal mungkin dengan menyiapankan dan melaksanakan anggran tersebut secara efektif efisien, transparan, akuntanbel, dan tentunya sesuai peraturan perundang-undangan," kata dia.(Rl/A2)

TERKAIT PIPA BOCOR PIHAK PERTAMINA DI DUGA TIDAK MAU BERKOMENTAR

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-Menindak lanjuti pemberitaan sebelumnya yang terbit pada 21 April 2020, terkait adanya dugaan bocornya pipa milik Pertamina EP  Pendopo Field yang terletak di Dusun 6 Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Jirak Jaya beberapa pekan yang lalu, awak media mencoba untuk mengkonfirmasi pihak Pertamina Pendopo dengan mendatangi kantor Pertamina EP Pendopo Field pada Senin, 27 April 2020 yang lalu sekira pukul 14:00 Wib.

Kedatangan awak media bertujuan untuk mengkonfirmasi sebatas mana yang telah dilakukan pihak Pertamina EP Pendopo Field untuk rehabilitasi lingkungan terhadap lingkungan yang telah terkontaminasi oleh tumpahan minyak (oil spill).

Sebelumnya awak media telah kordinasi melalui WhatsApp kepada Pratama yang mengaku Humas Lapangan Pertamina Pendopo pada hari Sabtu, 25 April 2020.

"Saya akan konfirmasi dulu kepada atasan saya mas," ucapnya.

Keesokan harinya pada 26 April 2020, Pratama kembali menghubungi awak media bahwasanya sudah mendapat jawaban.

 "Saya sudah mendapat konfirmasi dari atasan saya. Mas boleh datang ke kantor Pertamina Pendopo besok," terang Pratama.

Kemudian, pada hari Senin 27 April 2020, awak media pun datang ke kantor Pertamina EP Pendopo Field sekira pukul 14:00, namun sangat di sayangkan awak media tidak bisa ketemu Kepala Bagian Humas. Melainkan hanya ketemu staf Humasnya saja bernama Kery.

Dari keterangan Kery bahwa Kepala Humasnya sedang ada rapat.

"Pimpinan kami sedang ada rapat mengenai Covid-19, nanti akan saya kabarkan kapan pimpinan kami bisa untuk menemui," ucapnya.

Namun, setelah beberapa hari awak media menunggu kabar dari Kery (staf Humas red) pada hari ini Minggu, (3/5) Kery memberi kabar bahwa sudah disampaikan kepada pimpinannya.

"Saya sudah sampaikan kepada pimpinan saya, namun belum ada jawaban dari pimpinan saya,"cetus Kery.

sementara,kepala kepolisian resort(Kapolres)musi Banyuasin, AKBP,Yudhi Surya Markus Pinem,Sik saat di konfirmasi melalui pesan singkat Whatsapp belum ada jawaban sampai berita ini di terbitkan.(tim).