29 Mei 2020

Gugus tugas serta Desa Desa di Kecamatan Pedamaran terkesan tak Peduli dalam Penanganan COVID-19

Liputansumsel.com
OKI -LiputanSumSel.Com Ketua Tim Relawan APEDAS pencegahan penyebaran wabah Covid-19 di Kecamatan Pedamaran, Edi Fredi mengatakan" Pemerintah Kecamatan Pedamaran OKI, dinilai abai dalam penanggulangan penyebaran virus corona.

Mengapa demikian? sejauh yang kita amati sekarang ini, hanya Puskesmas Pedamaran sebagai salah Satu unsur Gugus Tugas yang peduli dengan pecegahan COVID-19 terutama Pimpinan Puskesmas Hasanul Basri, hampir seluruh desa yang ada di Kecamatan Pedamaran tak terlihat nyata kerjanya dalam menanggulangi pencegahan COVID-19 di tiap Desa yang ada di kecamatan Pedamaran misalnya saja mendirikan Pos di masing masing Desa saja tidak ada sama sekali, sungguh sangat disayangkan"Terang Predi.

Lanjut Predi"Pihak desa tidak ada yang mendirikan pos, apalagi melakukan pendataan maupun pemeriksaan terhadap warganya, Justru keberadaan Relawan APEDAS lah yang sudah bekerja jelas dalam pencegahan penyebaran wabah virus COVID- 19 diwilayah Kecamatan Pedamaran.

Padahal sudah jelas setiap Desa ada dana anggaran yang diambil dari Dana Desa sebesar 5 persen untuk pencegahan penyebaran virus corona, yang jadi pertanyaan besar kemanakah dana DD tersebut kalau tidak disalurkan untuk penanganan COVID-19.

Dalam hal ini seharusnya pihak kecamatan diharapkan dapat lebih bijak dalam memberikan perintah terhadap Kepala Desa agar bisa lebih fokus lagi dalam menanggapi kegiatan terkait pencegahan COVID-19 agar wabah ini tidak tersebar luas lagi dengan mendirikan Pos dimasing-masing Desa"Harapnya. (Povi)

Wagub Sumsel Melayat ke Rumah Duka Korban Perahu Tenggelam

Liputansumsel.com
Indralaya,-liputansumsel.com-- Wakil Gubernur Sumatera Selatan, H. Mawardi Yahya, Rabu (27/5) pagi melayat ke rumah duka para korban perahu tenggelam di Desa Tanjung Atap dan Desa Tanjung Batu, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir.

Wagub juga turut ikut mengantar jenazah ke Masjid Al Marwah Desa Tanjung Atap untuk disholatkan. Selain itu juga memberikan bantuan kepada keluarga para korban.

Dalam kesempatannya mengatakan, atas nama Pemprov Sumsel dan pribadi turut berdukacita atas musibah yang dialami oleh para korban.

Menurutnya, hal tersebut adalah sebuah musibah yang tidak diketahui kapan datangnya. 

"Kepada keluarga yang ditinggalkannya diberikan ketabahan. Almarhum dan almarhumah ditempatkan yang terbaik yakni surga Allah SWT," ungkapnya, didampingi Karo Hukum Pemprov Sumsel, Ardani dan Kasubag Protokol, Sunarto.

Diketahui, ada 4 (empat) warga yang berprofesi sebagai guru menjadi korban musibah perahu tenggelam di Sungai Ujung Tanjung Desa Tanjung Atap Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (26/5), sekitar pukul 12.30 WIB.

Keempat korban yakni Wiwin (31), Ropiko (35) dan M. Arzan (31), warga Desa Desa Tajung Atap Barat, Kec. Tanjung Batu, Ogan Ilir. Sedangkan satu korban lagi yakni Deti (28), warga Desa Tanjung Batu, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir.

Sementara 13 warga lainnya selamat dalam musibah tersebut. Rombongan yang menggunakan perahu tersebut rencananya akan berziarah dengan menyusuri sungai. (**)

Tinjau Check point, Herman Deru Pastikan Pelanggaran PSBB Turun

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com--Gubernur Sumsel H Herman Deru kembali turun langsung ke sejumlah titik check point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Palembang. Hal itu dilakukan HD guna memastikan perkembangan PSBB yang terhitung sudah hari ketiga diterapkan di kota pempek tersebut.


Dimana diketahui, peninjauan tersebut dimulai dari check point Cinde di Jalan Jenderal Sudirman, lalu menuju check point 7 Ulu di Jalan HM Ryacudu dan berakhir di Posko Gugus Tugas Covid-19 Palembang di kawasan rumah dinas walikota Palembang di Jalan Tasik.


Bahkan di sela peninjauan tersebut, HD juga memantau penerapan sosial distancing salah satu restoran cepat saji yang tak jauh dari titik check point.


Menurut HD, dalam pelaksanaannya, PSBB di Palembang sudah terbilang baik. Masyarakat terpantau semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan di tengah wabah Covid-19 saat ini.


Hal itu juga dibuktikan dari data di buku registrasi petugas. Dimana dari hari pertama sampai hari ketiga digelarnya PSBB ini, terjadi penurunan pelanggaran.


"Dari beberapa check point yang saya tinjau, saya simpulkan jika kesadaran masyarakat sudah meningkat. Artinya sosialisasi yang sebelumnya kita dengungkan didengar oleh masyarakat," kata HD.


Dikatakannya, masyarakat memiliki peran dominan terkait berhasil tidaknya penerapan PSBB di Palembang ini. 


"Disini masyarakat yang paling dominan berperan. Kalau kesadaran masyarakatnya tinggi maka pelanggaran PSBB ini akan semakin menurun dan penyebaran Covid-19 ini bisa semakin ditekan," tuturnya.


Sebab, lanjutnya, benteng terkuat untuk dalam mencegah penyebaran wabah Covid-19 ini adalah diri sendiri.


"Benteng terkuat untuk menahan laju Covid-19 ini adalah individu masing-masing yakni dengan gaya hidup sehat, jaga stamina dan vitamin. Jadi kita jangan hanya mengandalkan pengobatan yang saat ini sudah ada, tapi juga mencegah sebelum terjangkit," teranganya.


Dia menegaskan, PSBB ini diharapkan dapat menjadi edukasi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas.


"Ini edukasi bukan untuk menghukum. Karena ini untuk kepentingan masyarakat itu sendiri. Dengan diterapkannya ini, kesadaran para pelanggar PSBB ini diharapkan dapat meningkat sehingga wabah Covid-19 ini segera berlalu," pungkasnya.

Kongkrit, Gubernur Herman Deru Alihkan Anggaran Untuk Insentif Tenaga Kesehatan

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com--Strategi dan kebijakan terus dilakukan Gubernur Sumsel H Herman Deru dalam upaya penanganan Covid-19 di Sumsel. Termasuk juga memangkas anggaran untuk dialihkan sebagai insentif tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19 ini

Bahkan diketahui, sejak awal merebaknya wabah Covid-19 di Sumsel, perhatian kepada tenaga kesehatan dengan memberikan insentif tambahan tersebut telah dilakukan Herman Deru.

"Insentif ini bentuk apresiasi kita kepada petugas mulai dari tenaga kesehatan, relawan dan tenaga pendukung lainnya yang rela berada di garda terdepan dalam percepatan penanganan Covid-19 ini. Ini sudah sejak awal kita lakukan," kata Gubernur Sumsel H Herman Deru melalui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nurainy ketika dikonfirmasi, Kamis (28/5).

Menurutnya, saat ini insentif tersebut dialokasikan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sesuai dengan instruksi pemerintah pusat.

"Pak gubernur memberikan insentif itu sesuai dengan surat edaran menteri keuangan dan keputusan menteri kesehatan. Insentif yang dialokasikan dari APBD itu diberikan kepara petugas seperti yang berada di rumah sehat," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit seperti di RS Siti Fatimah yang tidak bisa klaim insentifnya di Kemenkes juga diberikan insentif yang dialokasikan dari APBD tersebut.

"Yang bisa klaim dari APBN tidak diberikan lagi dari APBD. Namun yang yg tidak bisa di klaim insentifnya di Kemenkes bisa diberikan. Contohnya dokter radiologi, dokter laboratorium, cssd, satpam dan driver ambulance," bebernya.

Diketahui, besaran insentif untuk tenaga kesehatan maupun tenaga penunjang yang didapat melalui APBN maupun APBD sama saja. Dimana, untuk dokter spesialis insentif yang diterima Rp15 juta, dokter umum Rp10 juta, perawat Rp7,5 juta, dan tenaga kesehatan lainnya Rp5 juta. Sementara untuk tenaga penunjang, insentif yang diberikan mulai dari Rp5 juta hingga Rp15 juta.

Pasien Covid 19 Prabumulih Sembuh Terus Bertambah

Liputansumsel.com
Prabumulih,liputansumsel.com--Jumlah pasien sembuh dari infeksi virus corona Covid-19 hingga kini terus bertambah, satu pasien 103 asal prabumulih dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi.

Kini Kota Prabumulih mendapat berita baik lagi, yaitu satu Pasien covid-19 asal Kelurahan Patih Galung An. Eli Haryanti (48 tahun) dengan no.kasus 103 dinyatakan sembuh, dan diperbolehkan pulang. Jum'at (29/5/20),

Pasien covid-19 ini sebelumnya dirawat di RS Pertamina Prabumulih Sejak Tanggal 01 mei 2020 telah menjalani isolasi, perawatan dan dilakukan test swab sebanyak 2x.

Setelah dilakukannya test swab sebanyak 2 kali Pasien tersebut dinyatakan sembuh dan dijemput oleh Tim Gugus Tugas covid-19 untuk dikembalikan kepada keluarga dan masyarakat.

Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM menyampaikan, sangat bersyukur atas sembuhnya pasien 103, mudah mudahan sehat selalu.

"pesan saya kepada masyarakat untuk memberikan dukungan tanpa memberikan stigma negatif kepada pasien sembuh tersebut." ucapnya.(07).