31 Mei 2020

Sembako tak capai angka 200 Ribu"ini penjelasan KaDinnSos OKI

Liputansumsel.com
OKI, LiputanSumSel.Com- Sejauh ini Pandemi wabah virus corona semakin meningkat dihampir seluruh Provinsi di Indonesia. Dalam hal ini Pemerintah bekerja keras dalam penanganannya terutama wabah ini sangat mempengaruhi sistem perekonomian. Untuk meringankan kesulitan bagi masyarakat yang terdampak COVID-19 pemerintah Kabupaten OKI melalui gugus tugas covid 19 telah menganggarkan dana miliyaran rupiah untuk Jaringan Pengaman Sosial berupa Bantuan bahan pokok untuk Kepala Keluarga (KK) Miskin baru (Misbar) yang terdampak Covid-19 OKI atau setara dengan uang sebesar Rp.200.000 (Dua ratus ribu rupiah).

Namun sangat disayangkan dengan fakta yang ada dilapangan, menurut keterangan salah satu warga Ana (33) yang memperoleh bantuan tersebut saat diwawancarai Minggu 31/05/20 menjelaskan kalau bantuan ini setara dengan uang 200.000 tidak seperti ini yang dibagikan seharusnya sembilan bahan pokok bisa kami dapatkan, kalau ini saja saya perkirakan hanya 170.000" Terangnya (sembari menunjukan bantuan yang didapat berupa beras 15 kg, minyak fortune 1 liter, gandum merk mila, sarden 2 kaleng merk bantan, dan 2 sacet kecap ABC kemasan 2000 rupiah).

Mengutip dari Media Online Suara Keadilan juga menjelaska dimana ditegaskan oleh Direktur Eksekutif Sriwijaya Coruption Watch (SCW Sumatera Selatan M.Sanusi SH MH “Untuk dana penanganan Covid-19, seperti pengadaan bantuan sosial (bansos) tidak perlu ditenderkan atau adanya pihak ketiga"Terangnya.

Hal berbeda yang dijelaskan oleh Kepala Dinas Sosial dalam Sanggahannya menjelaskan"dalam mengahadapi bencana wabah  ataupun hal yang medesak tidak perlu ditenderkan atau bisa dengan penunjukkan langsung asalkan yang ditunjuk menyanggupi. Perihal perkiraan bantuan yang diterima tidak sesuai mencapai Rp.200.000 semua itu sudah ada perhitungannya misalnya biaya angkut barang ke antar kecamatan di Kabupaten OKI, pajak pengemasan dan jasa kuli Angkut"Terangnya. (Povi)

HD Simak Langsung Arahan Menkeu dan Mendagri Terkait Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru didampingi oleh Wakil Gubernur Provinsi Sumsel Mawardi Yahya, menggelar Rapat melalui video conference bersama Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dan Kementerian kesehatan RI serta seluruh kepala daerah dari 34 Provinsi. 

Bertempat di Ruang Command Center (29/5) Jum’at Siang, Video conference yang diselenggarakan oleh kemendagri ini memuat perihal mengenai lomba inovasi daerah dalam penyiapan tatanan normal baru, produktif dan aman covid 19. 

Kementerian dalam negeri berharap adanya inovasi dan perbaikan-perbaikan yang diperlukan untuk menjawab tantangan New Normal yaitu produktif dan aman. 

Kementerian Dalam Negeri akan menggelar lomba inovasi daerah dalam penyiapan dan rencana pelaksanaan tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19. Ada pun tema yang diambil dalam lomba inovasi ini adalah, " Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19.

Menurut Mendagri, diadakannya lomba inovasi itu dilatarbelakangi oleh situasi dimana pandemi Covid-19 ini telah mengubah tatanan sosial dan ekonomi di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pandemi Covid-19 merupakan permasalahan serius untuk ditangani secepatnya. Dan, hingga kini masalah covid-19 belum dapat dipastikan kapan selesainya, Sehingga pusat dan daerah harus paralel bangkit bersama menciptakan iklim kondusif.

" Nah, penanganan pandemi covid-19 menjadi wahana Pemerintah Daerah (Pemda) berinovasi guna menekan
penularan, beragam bentuk inovasi perlu dilakukan pada masa pandemi covid-19,"kata Mendagri.


Menteri Tito menambahkan, rencana pelaksanaan new normal life tentunya  membutuhkan koordinasi, kolaborasi, dan kerjasama antara pemerintah dan stakeholder. Dan untuk memacu berbagai pemikiran dan kreatifitas pemerintah daerah, Kemendagri merasa perlu untuk menggelar lomba inovasi tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19.

" Ada pun tujuan digelarnya lomba inovasi ini pertama, mendorong gerakan nasional untuk membuat dan melaksanakan protokol Covid-19 dari, oleh dan untuk daerah. Kedua, membuat kehidupan masyarakat yang produktif kembali. Ketiga, membuat kehidupan ekonomi dan aktivitas bisnis. Keempat, prakondisi dalam membuat simulasi secara masif oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten atau Kota,” tambahnya

“Kelima, menyusun langkah conditioning di lapangan yang belum dilakukan oleh pemangku kepentingan,” pungkasnya 

“Keenam, untuk mendapatkan model protokol Covid-19 pada 7 sektor. Ketujuh, pencegahan penyebaran Covid-19 melalui protokol kesehatan yang dibuat oleh masing masing pemerintah daerah," tuturnya



Usai menyimak hal yang disampaikan langsung oleh Mendagri maupun Menteri Keuangan, Gubernur Provinsi Sumsel H. Herman Deru mengatakan pemerintah provinsi Sumsel mendukung apapun kebijakan dari pemerintah pusat, terlebih perbaikan dari segala aspek terkhusus pada aspek perekonomian.

Dalam kesempatan ini pula Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengatakan, inovasi dan perbaikan-perbaikan diperlukan untuk menjawab tantangan new normal. 

“Presiden mengingatkan bahwa pandemi covid-19 akan mengubah tren pariwisata dunia. Referensi liburan akan bergeser ke akternatif liburan dengan moda tidak banyak kerumunan, seperti solo travel tour, wellness tour dan termasuk virtual tourism serta staycation,” katanya 

Oleh sebab itu pula, Presiden meminta agar pasca pandemic ini banyak bermunculan inovasi dan perbaikan-perbaikan agar dapat cepat beradaptasi dengan perubahan tersebut. 

“Keselamatan dan kesehatan menjadi isu utama. Maka dari itu, protokol tatanan normal baru di sektor pariwisata harus dapat menjawab isu utama ini. Dengan demikian, standar baru, kultur baru, dan kebiasaan baru di sektor pariwisata harus disiapkan,” tambahnya


Herman Deru Endorse Hand Sanitizer Berbahan Serai Asli Linggau

Liputansumsel.com
#Ajak Warga Cintai Produk Sumsel

Palembang - liputansumsel.com--Didalam masa Pandemi Covid19 tentu tidak mengurangi produktifitas ataupun kreatifitas. Seperti yang dilakukan oleh Pemkot Lubuklinggau yang telah mengeluarkan kreatifnya untuk membuat Hand sanitizer berbahan daun sereh wangi. Bahkan produk asli Lubuklinggau ini sangat di apresiasi oleh Gubernur Sumsel Herman Deru.

"Sebagai warga Sumsel pasti cinta prodak Sumsel. Salah satunya yang saya bawak handsanitizer dengan aroma sereh wangi asli prodak lubuklinggau. Bermerek BeGe yang artinya cantik dan cindo,"kata Gubernur Herman Deru saat mengendorse disela-sela kunjungannya ke Posko Gugus Tugas Percepatan Penagangan Covid19 Lubuklinggau.

Menurutnya, selain sangat steril, handsinitizer ini mengandung aroma terapi bahkan merasa rileks ketika mencium aroma tersebut.

"Handsanitizer ini selain steril kita akan merasakan suasana yang rileks ketika mencium aroma ini dan ini tidak mahal bahkan mudah didapat,"kata HD.

Maka demikian, Gubernur Herman Deru sangat mengapresiasi kepada Walikota Lubuklinggau atas kreatif yang dibuktikan melalui Handsanitizer sereh wangi.

"Ini kerja kreatif pak Walikota, luar biasa dan ini perlu diketahui bahwa industrinya ada di Linggau kemasan sudah bagus tidak kalah dengan merek-merek luar negeri. Untuk itu harusnya di buat gerai di Kota Palembang,"ungkapnya.

Tak tanggung-tangung, untuk mempromosikannya biar lebih luas lagi, Herman Deru mengizinkan Handsinitizer Sereh Wangi untuk membuka Gerai di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II Palembang. 

"Jadi di Bandara Palembang saya izinkan untuk di buat gerai ini khusus. Nanti boleh dipasang gerai agar diperkenalkan yang pertama Handsanitizer yang beraroma sereh bermerek BeGe asli Kota Lubuklinggau,"pungkasnya.

Istri Wawako Prabumulih Sembuh Dari Covid 19

Liputansumsel.com
Prabumulih,liputansumsel.com--Hj Reni Indayani SKM MSI istri dari Wakil Walikota Prabumulih H Andriansyah Fikri SH dinyatakan sembuh dari covid-19.
Berdasarkan hasil tes Swab selama empat kali dilakukan di rumah sakit Siloam kota Palembang.

Setelah menjalani proses isolasi secara mandiri kurang lebih satu bulan akhirnya Kepulangan Reni Indayani diantar langsung oleh tim Satgas Covid-19 pada Minggu (31/02/2020) dan disambut suka cita oleh keluarga besar yang didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan dr Happy Tedjo, Camat Prabumulih Barat Eni Kusnawati, Lurah Gunung Ibul Barat Joko Arif, Lurah Patih Galung Sofyan beserta RT dan RW setempat.

Kepala Dinas Kesehatan dr Happy Tedjo menjelaskan, sebelumnya istri Wawako Prabumulih dinyatakan positif covid-19 setelah melakukan pemeriksaan kesehatan di RS Siloam Palembang. Mengetahui hal itu yang bersangkutan langsung menjalani isolasi mandiri di kediamannya di Palembang.

Setelah menjalani masa observasi dan tes swab sebanyak empat kali berturut-turut akhirnya tidak ditemukan gejala dan tanda infeksi corona disease (Covid-19). Sehingga Reni Indayani dinyatakan negative dan sehat berdasarkan hasil tes swab oleh pihak medis.

"Alhamdulillah beliau sudah sehat dan bisa kembali berkumpul bersama keluarga dan berinteraksi dengan masyarakat seperti sedia kala. Kesembuhan beliau ini tentunya menambah daftar jumlah pasien covid-19 yang telah dinyatakan sehat," ujar Tedjo.

Masih kata dr Tedjo, kesembuhan istri wawako ini sebenarnya sudah lama diketahui setelah menjalani tes swab sebanyak dua kali berturut-turut. Namun untuk memastikan terbebas dari covid-19, yang bersangkutan ingin tes swab dilakukan sebanyak empat kali hingga hasilnya tetap dinyatakan negativ.

Selain Reni Indayani, tes swab juga telah dilakukan terhadap Wawako Prabumulih beserta keluarga dan orang terdekat oleh Dinas Kesehatan Kota Prabumulih. Hasil tes swab itupun negatif, sehingga dipastikan tidak ada penularan covid-19 dari yang bersangkutan.

"Begitu juga dengan keluarga dan orang terdekat Wawako Prabumulih. Salah satunya adalah bapak Dipe Anom yang merupakan adik dari Wawako Prabumulih dinyatakan negativ. Dari hasil yang kita umumkan ini diharapkan bisa menjadi informasi, sehingga tidak lagi jadi tanda tanya bagi masyarakat tentang kondisi dan perkembangan kasus covid-19, khususnya dari keluarga Wawako," jelasnya.

Sementara itu, Wawako Prabumulih H Andrianysah Fikri SH mengaku senang dan gembira dengan kesembuhan sang istri yang telah berjuang melawan virus corona selama menjalani isolasi mandiri. Menurut Fikri, kesembuhan istrinya melawan virus corona tidak lain adalah berkat suport dan doa tulus yang telah dipanjatkan oleh seluruh masyarakat Kota Prabumulih.

"Alhamdulillah kami sangat bersyukur dengan kesembuhan ini. Ini semua tak terlepas dari doa seluruh masyarakat, serta kerja keras tim medis yang telah melakukan pemantauan dan perawatan sehingga beliau sudah bisa kembali bergabung bersama kami," ucap wawako.

Fikri mengatakan, virus corona bukanlah penyakit kutukan yang harus ditakuti oleh masyarakat namun bukan pula untuk diremehkan. Penyebaran virus ini perlu diwaspadai karena dapat menyerang siapa saja dan sangat berbahaya bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit.

"Dengan tetap berfikiran positif dan menjaga kesehatan serta imun tubuh yang kuat tentunya panyakit ini bisa disembuhkan. Mudah-mudahan dengan kesembuhan ini bisa menjadi penambah semangat bagi para pasien lainnya yang untuk sembuh dari covid-19 ini," pungkasnya.

Tangani Covid, Herman Deru Pantau Perbatasan Sumsel - Bengkulu hingga Jambi

Liputansumsel.com
Lubuk linggau - liputansumsel.com--Gubernur Sumsel H.Herman Deru ingin memastikan upaya memutus pandemi Covid 19 di Sumsel berjalan maksimal bekerjasama dengan bupati dan walikota. Selain keliling ke kabupatan dan kota, Sabtu (30/5) tadi Herman Deru meninjau langsung perbatasan Sumsel Bengkulu bahkan hinga ke perbatasan Sumsel-Jambi untuk memastikan aparat gugus tugas di daearah serius menjalankan tugas mengatasi pandemi di Mura, Musirawas dan Lubuk Linggau.

Saat mengecek posko perbatasan Provinsi Sumatera Selatan- Bengkulu bertempat di Kelurahan Watas Lubuk Durian Kecamatan Lubuklinggau Barat 1 Kota Lubuklinggau, HD dan rombongan juga mengecek check poin apakah memang sudah disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Ia bahkan mewawancarai langsung petugas di check poin mengenai data-data plat kendaraan berikut kedisiplinan pengendara dalam menerapkan protokol kesehatan. Pada kesempatan itu HD sempat berpesan agar aparat TNI Polri dan tenaga kesehatan yang berjaga tegas tapi tetap humanis. 

Pengecekam ini dilakukannya sekaligus untuk memastikam distribusi komoditas dua daerah tetap lancar selama pandemi.

Saat mengecek di perbatasan Sumsel-Bengkulu, Gubernur Sumsel H.Herman Deru bahkam sempat melakukan video call dengan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah terkait protokol kesehatan yang telah diterapkan di perbatasan ini. 

"Jadi saya sering berdiskusi dengan Gubernur Bengkulu terkait protokol kesehatan yang diterapkan ini. Jadi masyarakat Sumsel dan Bengkulu memaklumi ada penjagaan yang begitu ketat, hal tersebut guna memutus pandemi covid19,"ungkapnya.

Melalui via telpon, Gubernur Herman Deru didampingi Walikota Lubuklinggau Prana Putra Sohe beserta Forkompimda menyampaikan kepada Gubernur Bengkulu terkait New Normal yang akan diterapkan oleh Kota Lubuklinggau. 

"Saya bersama Walikota dan Forkompinda bahwa kita menyepakati untuk pertukaran komoditas jangan terhenti apalagi New Normal ini. Harapan saya kita sudah sama-sama membuat aturan ini bukan dilongggrakan melainkan flexibel. Jadi sayur- sayur dari Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu tetap diterima disini, artinya pertukuran komoditas jangan terhambat. " kata Herman Deru mengakhiri via telpon bersama Gubernur Bengkulu.

Demikian halnya di Perbatasan Sumsel-Jambi tepatnya di check poin Simpang Nibung, Desa Nibung,  Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Muratara, Gubernur Sumsel Herman Deru sempat turun langsung melihat jalannya pemeriksaan di pintu perbatasan yang telah dipasangi gerbang sterilisasi menggunakan cairan disinfektan.

HD tampak ikut memperingatkan penumpang kendaraan roda empat yang lupa menggunakan masker. Ia bahkan dengan seksama ikut melihat petugas yang mengecek suhu tubuh pengendara yang melintas menggunakan thermo gun.

Didampingi Bupati Muratara Syahril Hidayat, Gubernur HD ikut.membagikan masker sebagai bagian dari sosialisasi cegah Covid dengan standar protokol kesehatan.

Menurut HD standar protokol ini tak boleh dicabut meski pemerintah mulai akan menerapkan New Normal atau gaya hidup baru. Agar New Normal ini dapat diterapkan di Mura, Muratara dan Lubuk Linggau HD menghimbau Kepala Daerah untuk segera mensosialisasilan ini kepada semua perangkat daerah. 

" Tidak harus menunggu keputusan Gubernur, daerah bisa menyesuaikan New Normal dengan kesepakatan bersama antara Kepala Daerah dan masyarakat setempat. Terkait operasi rumah ibadah, sekolah, majelis dan lainnya secara bertahap," ujar HD.