25 Juni 2020

Pemkot Palembang Adakan Rakor dengan KPK Terkait Penggunaan Anggaran Belanja Penanganan Covid-19

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Terkait penanganan pandemi Covid-19, Pemerintah kota Palembang melalui Asisten III Setda Kota Palembang, Ir Agus Kelana lakukan Vidcon dengan KPK, menyampaikan bahwa dari 441 Miliyar anggaran belanja yang tidak terduga dan telah dianggarkan, saat ini baru sebanyak 25 Miliyar yang terserap atau digunakan guna penanganan Covid-19.

"Alhamdulillah sampai sejauh ini, pelaksanaan penanganan Covid tetap berjalan dengan baik. Yang terakhir juga datanya sudah semakin baik, dari PSBB tahap ke II ke PSBB transisi, Ujar Agus, Kamis (25/06/2020).

Lanjut Agus, dari total anggaran belanja yang tidak terduga sebanyak 441 Miliyar, telah diperinci untuk Kesehatan sebanyak 269 Miliyar, Bansos 61 Miliyar serta penanggulangan dampak ekonomi sebanayk 150 Miliyar.

“Jadi sejauh ini, masih cukup sedikitlah dan kita efisien, untuk anggaran yang telah terpakai sebanyak 25 Miliyar, selain untuk alat kesehatan, anggaran tersebut juga dipergunakan untuk bantuan sembako dan kebutuhan lain dalam penanganan Covid-19,”.

Agus menambahkan, Kita belum tau Covid ini sampai kapan, jadi memang anggaran tersebut kita siapkan, kalau memang kemingkinan terburuknya dan terus berlanjut, maka kita harus mempersiapkan untuk penanganan ekonominya,"  tutupnya. (Rl/A2)

Fenomena Ikan Mabuk, 3 OPD Dinas Perikanan, Dinkes dan DLH Muba Turunkan Tim

Liputansumsel.com
SEKAYU- liputansumsel.com--Adanya fenomena ikan mengambang di Sungai Musi tepatnya di Desa Ngulak dan Desa Terusan Kabupaten Musi Banyuasin, Selasa (23/6/2020) pagi kemarin dan hari ini Kamis 25 Juni 2020 heboh juga dengan berita viral ikan pari di Rantau  kroya yang mati langsung direspon oleh Dinas Perikanan Muba bersama Dinas Lingkungan Hidup Muba serta Dinas Kesehatan Muba.

Sebelumnya, fenomena ratusan ikan mengambang tersebut diindikasikan warga setempat adanya zat beracun yang mencemari Sungai Musi, namun setelah dilakukan kroscek dan pengamatan di lapangan oleh Dinas Perikanan kondisi ikan yang mengambang tersebut tidak mati namun hanya dengan kondisi seperti mabuk. 

"Kejadian seperti ini diperkirakan akibat air yang sangat keruh sehingga insangnya ditempel oleh partikel lumpur sehingga membuat mata ikan tidak bisa melihat," jelas
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perikanan Hendra Tris Tomy SSTP.

Lanjutnya, dari hasil pengambilan sample air Sungai yang dilakukan tes, tidak ada parameter yang menunjukan kualitas air Sungai yang ekstrim.

"Meski demikian, kami tetap berkoordinasi dengan DLH Muba untuk mengecek parameter yang harus dites di laboratorium DLH, ," ungkapnya.

Tomy menambahkan, dari pengamatan, fisik ikan insang ikan berwarna merah tetapi ditempeli lumpur. "Kemudian, daging ikan kenyal atau tidak lembut," bebernya.

Begitu juga Tim dari Dinas Kesehatan juga ikut turun langsung. "Dinas Kesehatan saat ini sudah menurunkan Tim Surveilans kesehatan dan tenaga sanitarian untuk melakukan pemantauan dan pengawasan cepat terhadap dampak kesehatan masyarakat (keracunan makanan) yang mengkonsumsi ikan yang mabuk dari Sungai Musi tersebut," ungkap Kadinkes Muba dr Azmi Dariusmansyah MARS.

Dikatakan, sampai saat ini belum ada laporan terhadap keracunan akibat konsumsi ikan mabuk di lokasi tersebut. "Saat ini, Dinkes Muba sudah berkoordinasi dan menunggu hasil dari DLH Muba terkait dengan kandungan yang mencemari Sungai Musi," imbuhnya.

Lanjutnya, Dinkes juga sudah melakukan pengambilan sampel ikan yang dikirim langsung ke BBLK untuk dilakukan pemeriksaan kimia 4 parameter.

"Untuk antisipasi jika terdapat keracunan akibat mengkonsumsi ikan tersebut Dinkes sudah mensiagakan Tenaga Kesehatan, sarana prasarana di fasyankes/puskesmas dan RSUD terdekat, serta tim PSC 119," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Muba, Andi Wijaya Busro SH MHum mengatakan untuk sementara dapat disampaikan sungai musi sangat keruh dan ada kandungan belerang (H2S) dan padatan tersuspensi total (TSS) diatas baku mutu di Sungai Musi.

"Kita himbau masyarakat sementara untuk tidak mengkonsumsi air Sungai Musi secara langsung," pungkasnya.(agung/rill).

Dongkrak Pertanian Sumsel, HD Programkan Pengangkatan PPL Honorer Pertanian Tahun 2021

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Meski pandemi covid-19 masih berlangsung dan ada refocusing serta realokasi anggaran yang dialihkan untuk percepatan penanganan covid-19, tak lantas menghambat kinerja dan program kerja yang akan dilaksanakan Gubernur Sumsel Herman Deru pada tahun mendatang.

Rencananya, pada tahun 2021 Gubernur Herman Deru memprogramkan pengangkatan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) honorer khusus bidang pertanian. "Tahun 2021 saya programkan pengangkatan PPL honorer pertanian se-provinsi yang akan ditempatkan di kabupaten/kota untuk kemajuan sektor pertanian. Tentu saja dengan syarat lulusan SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas) akan lebih baik lagi jika sarjana pertanian karena mereka yang lebih paham untuk memberikan penyuluhan bagi masyarakat", jelas HD ketika menerima kunjungan Bupati Banyuasin Askolani, di ruang tamu Gubernur, Rabu (24/06) sore.

Program lain yang juga akan diwujudkan HD adalah menetapkan satu wilayah sebagai pilot project Perusahaan Air Minum (PAM). "Kita akan bikin satu kecamatan sebagai pilot projectnya. Bisa di mana saja wilayahnya dan ini harus terwujud", tandasnya.

Program kerja 2021 tersebut sebagai langkah HD menjawab berbagai kebutuhan di bidang pertanian dan pengadaan air bersih khususnya di kabupaten Banyuasin. 

HD juga berupaya memberikan solusi atas sejumlah kendala yang dihadapi pemkab Banyuasin dalam memajukan bidang pertanian di wilayahnya, seperti kuota pupuk yang kurang dan terlambat, pengadaan alat mesin pertanian (alsintan) dan kurang maksimalnya pengelolaan lahan pertanian dari program serasi.

"Empat puluh ribu lahan yang ada terkendala pada faktor primer dan sekunder, diantaranya ada tumbuhan liar seperti yang terjadi di pulau Rimau. Belum lagi ada kendala di sistem administrasi untuk normalisasi  karena ada pengelolaan di pusat, provinsi, dan kabupaten. Jika terjadi kendala pada faktor primer dan sekunder, Bupati mengerahkan gapoktan selama tidak mengubah konsep awal", imbuh HD.

Sementara itu, terkait lambatnya pengadaan pupuk, HD menjelaskan hal itu berada di distributor. Lebih lanjut HD meminta dari seluruh kuota pupuk di provinsi, jika alokasi pupuk tak sesuai sasaran maka pengadaanya bisa dialihkan bagi Banyuasin.

Terlepas dari berbagai kendala yang masih dihadapi Banyuasin, Gubernur Herman Deru pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Banyuasin yang masuk 4 besar dari 10 besar Nasional sebagai kabupaten penyumbang pangan di Indonesia.

Kendati demikian, atas prestasi tersebut tak lantas membuat Bupati Banyuasin Askolani  jumawa. Dirinya menyebutkan masih ada sejumlah kendala yang dihadapinya. 

"Iya, memang kami masuk 4 besar dari 10 besar Nasional. Namun nyatanya ini masih belum maksimal. Dari 68 ribu lahan program serasi, baru 80% yang maksimal. Kendalanya ada pada pengairan yang belum bagus, pengadaan alsintan, pupuk, dan petugas penyuluh lapangan yang belum memadai", terangnya.

Untuk itu Askolani menemui Gubernur Herman Deru dan mengaku terbantu atas solusi yang diberikan.

Universitas Sumatera Selatan dan PWI Sumsel Jalin Kerjasama

Liputansumsel.com
PALEMBANG, liputansumsel.com--- Untuk memperkuat kerjasama perguruan tinggi dan organisasi profesi, Universitas Sumatera Selatan (USS) langsung tancap gas kerjasama dengan sejumlah lembaga penting. Universitas berkonsep Entrepreneur University ini, Kamis (25/6/2020), resmi menandatangani kerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Selatan. Kerjasama ini saling menguntungkan kedua belah pihak antara lain dalam rangka Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat), serta meningkatkan profesionalisme profesi. 

Penandatanganan dilakukan oleh Rektor USS Yudha Pratomo Mahyuddin, MSc, PhD, diwakili Plh. Rektor Dr. Ir. Leila Kalsum, MT, dan Ketua PWI Sumsel H. Firdau Komar, S.Pd, M.Si, di Aula Kampus A USS Jl. Letnan Murod, Talang Ratu, Km. 5 Palembang. Hadir mendampingi Ketua PWI Sumsel, Wakil Ketua PWI Sumsel yang juga sesepuh PWI Anwar Rasuan, Sekretaris PWI Sumsel Dwitri Kartini, SE.Ak, Wakil Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga Zulhanan, Wakil Ketua Bidang Pendidikan Icuk M Zakir, MSi, Seksi Bidang Pendidikan Maspril Aries, MSi, serta tim lainnya.


Sementara dari Pihak USS, hadir mendampingi Plh. Rektor, antara lain Wakil Rektor II USS Wiwiek Widharti, SE.Ak, MCom, para Dekan, Kepala Humas dan Marketing USS H. Agus Srimudin, S.Pd.I, M.I.Kom, para Kepala Biro, Para Ka.Prodi, serta para dosen dan civitas akademika USS.


Rektor USS Yudha Pratomo Mahyuddin, MSc, PhD, melalui Plh.Rektor USS Dr. Ir. Leila Kalsum, MT, mengatakan USS menyambut baik kerjasama antara USS dan PWI Sumsel. Sebab, lembaga perguruan tinggi dan organisasi profesi wartawan penting dijalin kerjasama dalam rangka sama-sama ikut membangun bangsa. “Sinergi kedua lembaga, antara perguruan tinggi dan organisasi profesi sangat penting. Untuk teknis akan kita tindaklanjuti dalam program bersama,” ujar Leila.


Ketua PWI Sumsel H. Firdaus Komar, S.Pd, M.Si mengatakan, kerjasama kedua belah pihak adalah kerjasama saling menguntungkan alias simbiosis mutualisme. “Banyak yang bisa kita kerjasamakan, antara organisasi profesi wartawan dengan perguruan tinggi. Kita berharap kerjasama ini akan berdampak positif bagi kedua belah pihak,” ujar Firdaus.


Rektor pertama USS Prof. dr. H. Mahyuddin Ns, SpOG(K) menyambut baik kerjasama USS dan PWI Sumsel, terlebih USS mengusung konsep Entrepreneur University yang dapat diberdayakan bersama organisasi profesi PWI Sumatera Selatan. “Kerjasama ini amat penting. Saya senang ada kerjasama ini, sebab dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia dan profesionalisme wartawan. Silakan apa saja yang bisa kita kerjasamakan nanti ditindaklanjuti,” ujar mantan Gubernur Sumsel yang juga mantan Ketua Komisi X DPR RI itu.


Prof. Mahyuddin menambahkan, semua Prodi di USS memiliki keunggulan, sebab konsep perkuliahan diarahkan kepada pendidikan dan menyiapkan mahasiswa yang berjiwa Entrepreneur, mandiri, dan siap bekerja bahkan menciptakan lapangan kerja.


Rektor USS Rektor USS Yudha Pratomo Mahyuddin, M.Sc, PhD, sebelumnya mengatakan, USS sangat bangga dengan kerjasama ini. Bahkan, USS siap bekerjasama dalam banyak hal untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa. Yudha juga mengatakan, USS saat ini tengah melakukan Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2020/2021. Tahap awal USS menerima mahasiswa baru untuk empat fakultas dengan lima Program Studi (Prodi).


Empat Fakultas tersebut ialah Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom), Fakultas Ilmu Komputer (Ilkom), Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Pertanian. Lima Prodi, semua jejang Strata Satu (S.1) yang buka pendaftaran mahasiswa baru ialah Prodi Ilmu Komunikasi, Prodi Ilmu Komputer, Prodi Manajemen, Prodi Ilmu Perikanan, dan Prodi Agribisnis.


Untuk pendaftaran mahasiswa baru digratiskan biaya pembangunan. Tempat perkuliahan USS memiliki tiga kampus, Kampus A di Jl. Letnan Murod, Talang Ratu, Km. 5 Palembang, Kampus B di Graha Bunda Jl. Jend. Sudirman Km. 4 Palembang, dan Kampus C di area RS Bunda Medika, Jakabaring. Biaya pendaftaran calon mahasiswa baru dan biaya kuliah per semester sangat terjangkau. 


“Universitas Sumatera Selatan (USS) diasuh oleh tenaga-tenaga profesional para Doktor dan puluhan Magister. USS melakukan kolaborasi yang apik antara akademi dengan entrepreneurship, sehingga kita meyakini alumni-alumni USS ke depan bisa diandalkan, baik ketika membuka perusahaan sendiri maupun ketika bekerja di perusahaan-perusahaan masyarakat, mereka akan menjadi karyaawan-karyawan yang dapat diandalkan dan memiliki jiwa entrepreneur mind,” kata Rektor USS, Yudha Pratomo Mahyuddin, Ph.D.


“Untuk meningkatkan pengembangkan kerjasama dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, USS juga telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dan mitra, antara lain telah menjalin kerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang dan Universitas Sriwijaya (UNSRI). Prodi-prodi yang berkaitan dapat melakukan kerjasama lebih lanjut,” kata mantan Ketua HIPMI Sumsel itu.


Ketika penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) USS dan UIN Raden Fatah di Hotel Aryaduta Palembang beberapa waktu lalu, Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. HM. Sirozi, MA, Ph.D mengatakan bahwa USS memiliki modal dan semangat luar biasa. “USS ini saya kira mulai dengan modal, capital, dan semangat luar biasa. Walau usianya masih muda, tetapi program-programnya sudah mulai berjalan, ditambah lagi proyeksi pengembangan sarana dan prasarana yang juga luar biasa,” kata Prof. Sirozi, Ph.D.

Dalam MoU antara USS dengan UIN Raden Fatah di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang beberapa waktu lalu, hadir juga Ketua Yayasan P4SS dr. Hj. Halipah Mahyuddin, Sp.THT, MM, beserta jajaran Pimpinan USS, begitu pula dari pihak UIN Raden Fatah, turut mendampingi Rektor UIN, semua Wakil Rektor UIN Raden Fatah Palembang.


Sebelumnya, USS juga telah menjalin kerjasama dengan Universitas Sriwijaya (UNSRI), yang ditandatangani langsung oleh Rektor UNSRI Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE dan Rektor USS pertama, Prof. dr. H. Mahyuddin Ns, SpOG(K). Kerjasama dalam berbagai bidang, termasuk penerimaan mahasiswa baru dan Tri Dharma Perguruan Tinggi. (ril)

KANTOR LURAH SUNGAI LILIN MEMPRIHATINKAN BUTUH PERHATIAN

Liputansumsel.com
MUBA.-liputansumsel.com - Sungguh sangat memprihatinkan keadaan kantor Lurah Sungai Lilin Induk Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin, dengan kondisi belum terlihat adanya perubahan atau pun perhatian pemerintah daerah kabupaten dengan kondisi kantor bangunan yang sudah tua dan buruk 25/6/2020.


Terpantau oleh awak media bahwa kantor lurah tersebut dahulunya adalah kantor camat sungai lilin yang di dirikan oleh pemerintah daerah kabupaten Musi Banyuasin dan Menurut keterangan warga masyarakat  Camat yang pertama kali di Sungai Lilin adalah alrm, Drs,Sawawi Muhtar, jadi bangunan kantor camat yang sekarang di jadikan kantor Lurah Sungai Lilin Induk didirikan kurang Lebih tahun 1978.


Tutur warga masyarakat sungai lilin yang sedang ada urusan di kantor lurah sungai lilin dan di bincangi awak media mengatakan, kami selaku warga masyarakat kelurahan Sungai Lilin Induk sebenarnya sangat prihatin pak dengan keadaan kantor Lurah Kami ini, dan mungkin untuk di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, kantor Lurah yang sangat memprihatinkan mungkin hanya di Kelurahan kami ini Pak.


Dan harapan kami warga Kelurahan Sungai Lilin Supaya Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin sesegera mungkin memikirkan keadaan kantor Lurah kami yang masih bangunan tua,  dan kondisi plavon nya pun sudah banyak jebol, sedagkan untuk ruangan dikantor tersebut berjumplah 12 ruangan dan untuk luas bangunan 48x19 meter, terang warga

Sementara itu Lurah Sungai Lilin Induk Hendri SH.Msi. saat di bincangi awak media tentang keadaan kantor lurah yang menurut pandangan sudah kurang layak lagi untuk di jadikan kantor, Hen mengatakan, bahwa beliau sudah sering mengajukan permohonan melalui proposal,  Rakerbang, dan menyampaikan secara langsung kepada Bupati Musi Banyuasin dan terlebihnya juga melalui DPRD kabupaten Musi Banyuasin, namun sampai saat ini belum terealisasinkan untuk di bangunnya Kantor Kelurahan Kami, Harapan Kami Selaku Lurah agar pemerintah melalui Dinas terkait bisa secepatnya membangunkan kantor Lurah Sungai Lilin Induk ini, karena sudah berapa kali kami manggil tukang untuk merehap ringan kantor kami mereka tidak berani di karenakan kondisi bangunan yang sudah begitu parah dan takut terjatuh, kata lurah Hen,


Tambah warga masyarakat dan juga beliau selaku tokoh masyarakat Sri Pajen bahwa kantor lurah sungai Lilin  yang saat ini di tempati adalah bangunan lama, dan sangkin lamannya gak ada perhatian dari Pemerintah, dan kalau di pikir untuk PAD di sungai Lilin ini sangat lah besar perusahaan dan PT, juga banyak tapi kenapa tempat kami kantor Lurahnya terbengkalai tutur Pajen.(agung/rill).