29 Juni 2020

SMSI Gagas Virtual Workshop Wordpress Website Improvement

Liputansumsel.com
Jakarta,liputansumsel.com--Belum lama dikukuhkan sebagai konstituen Dewan Pers, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dibawah nahkoda Firdaus, kembali menggagas program ciamik.

Untuk memperkuat perusahaan anggota dan news room, kali ini SMSI menggandeng Tonjoo dan ProPS (Google Channel Partner) menggelar Virtual Workshop bertajuk “Wordpress Website Improvement” dengan mengusung tema "Pentingnya Peforma Website Untuk Meningkatkan Trafik dan Pendapatan.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini,  Ketua Umum SMSI, Firdaus, Junaidi Ketua SMSI Banten, Ilona Juwita CEO Of ProPS, serta Todi Adiyatmo CEO Of Tonjo.

Ketua Umum SMSI Firdaus, ketika dihubungi mengatakan, program kerjasama yang digagas SMSI ini, akan melibatkan semua perwakilan SMSI di daerah dan akan menggelar virtual worksop perdana pada 9 Juli mendatang.

"Di tahap awal, kerjasama ini akan kita ujicobakan selama lima bulan kedepan bergilir disetiap Kota dan Kabupaten dan Banten akan menjadi pilot projek, baru menyusul daerah lainya," ujar Firdaus Senin (29/6).

Firdaus menjelaskan, sebagai publisher, performa website sangatlah penting. Mulai dari page load time yang cepat, Layout yang bersahabat, hingga distribusi konten sehingga mudah dicari di mesin pencarian Google.

Dengan demikian, lanjut Firdaus, performa website yang baik akan berdampak pada peningkatan trafik dan juga pendapatan.

Ilona, dari ProPS (google chanel Partner) mencontohkan,  krjogja.co.id. Setelah optimalisasi website dan penggunaan AMP, terjadi kenaikan trafik hampir 2 kali lipat dan pendapatan iklan baru sebesar 20%.

Menambahkan keterangan Ilona tersebut, HM. Nasir sebagai ketua bidang Pendidikan dan pelatihan mengatakan
"Untuk itulah worksop ini digagas. Anggota SMSI harus terus meningkatkan kualitas. Karena kedepan dunia digital akan terus berkembang dan hal tersebut adalah sebuah keniscayaan. Untuk itu kita juga harus terus berbenah," urai H.M. Nasir. (****)

Akankah Kuryana-Johan Melawan Kotak Kosong?

Liputansumsel.com
Pilkada OKU 9 Desember 2020
Oleh: Muslimin Baijuri S.Ag (Aak Liem)
BATURAJA – liputansumsel – Dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten OKU pada 9 Desember 2020 mendatang, pasangan calon incumbent, Drs H Kuryana Azis dan Drs H Johan Anuar SH MM secara resmi menyatakan berpasangan kembali sebagai calon buparti dan wakil bupati OKU. Pertanyaannya, Akankan Kuryana-Johan bakal melawan kotak kosong?

Pertanyaan ini timbul di benak penulis bukan tanpa alasan. Bila mengingat pernyataan Bupati OKU Kuryana pada pelantikan pejabat dilingkungan Pemkab OKU pada tahun 2019 lalu, ia dengan mantap mengatakan jika Kuryana-Johan bergabung kembali, maka tidak menutup kemungkinan mereka bakal melawan kotak kosong.

Sebagai birokrat sekaligus politikus saat memegang  jabatan ketua DPD Partai NasDem  menggantikan Muslimin Baijuri (yaitu penulis,red), tentunya Kuryana tahu betul peta politik di tahun 2020 ini, meskipun masyarakat OKU sudah tahu bahwa Johan sendiri sudah memantapkan diri untuk maju sebagai bupati OKU.

Namun dalam perjalanannya, Johan ternyata melunak pasca keluar dari tahanan Polda Sumsel di akhir Ramadhan karena kasus dugaan korupsi pembebasan lahan TPU yang membelitnya dimenangkan kembali dan tidak dapat di majukan di muka persidangan karena tidak kunjung P21 hingga Johan harus di bebaskan demi hukum. Bahkan sebelumnya Johan memenangkan pra peradilan saat ia ditetapkan sebagai tersangka. Artinya persoalan Johan Anuar sudah clear and clain sebagai sosok yang bebas tindakan korupsi.

Pertanyaannya mengapa Johan mengurungkan niatnya untuk maju sebagai bupati OKU dan memilih kembali berpasangan kembali dengan Kuryana? Sudah barang tentu ini dipastikan melalui perhitungan matang oleh sosok Johan yang sudah dikenal masyarakat OKU dari pengalamannya yang sudah malang melintang di dunia politik. Namun setidaknya keluar dari mulut Johan hal ini demi menggelakkan perpecahan dua kubu besar pendukung masing-masing keduanya, antara pendukung Kuryana dan dirinya sendiri sekaligus demi menciptakan suasana nyaman dan kondusif di tengah masyarakat.

Dilihat dari kaca mata penulis, bisa saja Johan berkilah dengan menyatakan agar tidak ada keretakan para pendukungnya sekaligus menciptakan suasana kondusif ditengah masyarakat, namun ada kekuatan besar yang saling tarik menarik hingga Johan memutuskan untuk kembali berpasangan. Dibaliknya pasti ada penyebab baik secara musyawarah keluarga, garis kepartaian, dari sudut pandang masyarakat dan kondisi suasana pandemic Covid-19, tentu menjadi pertimbangan Johan yang juga mantan ketua KNPI OKU dan  Ketua DPRD OKU  sekaligus mantan anggota DPRD provinsi Sumsel dari Partai Golkar.

Kembali mesrahnya hubungan Kuryana-Johan yang secara tegas menggelar jumpa pers beberapa hari lalu, dengan mendeklarasikan bersatu menjadi pasangan incumbent sebagai bupati dan wakil bupati OKU dalam pilkada 9 Desember 2020 ini, tentunya menggetarkan kandidat lawan politiknya yang selama ini bermunculan nama-nama yang  ingin mencalonkan peruntungan di pilkada OKU ini.
Kuryana nampaknya tahu persis atau setidaknya ia mampu membaca politik kedepan  bahwa jika Kuryana-Johan bergabung, tidak ada mendapat lawan politik yang mampu bersaing. Walaupun sebelumnya banyak nama-nama yanag bermunculan. Sebut saja, mantan wakil Gubernur Sumsel, H Eddy Yusuf SH MM yang juga mantan bupati OKU, Kombespol Lamazi dan mantan pejabat Sumsel, Sumaiyah.

Sampai saat ini menjelang pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati OKU, hanya terdengar pasangan Kuryana-Johan yang siap mendaftar di KPU OKU pada 4 hingga 6 Juli mendatang. Pertanyaan akangkah Kuryana-Johan benar-benar melawan kotak kosong  jika pada habisnya masa pendaftaran tidak ada bakal calon lain yang mendaftar di KPU OKU.

Bila ini jadi kenyataan, berarti apa yang disampaikan Kuryana di tahun 2019 bakal benar-benar  terjadi hingga Kuryana-Johan  melawan kotak kosong. Kita tunggu saja nanti, apakah pasangan Kuryana-Johan tidak ada penantangnya. (tulisan bersambung**)

Wakil Walikota Palembang Tegaskan Pengemis yang Sengaja Eksploitasi Anak, Segera Diselesaikan

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Terkait semakin maraknya gelandangan dan pengemis yang sengaja   meminta belas kasihan dengan mengeksploitasi anak di wilayah kota Palembang, Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda menegaskan hal ini dapat segera terselesaikan.

Hal ini diungkapkan saat rapat bersama instansi terkait di ruang kerja Wakil Walikota, bahwa saat ini jumlah titik-titik lokasi yang dimanfaatkan oleh para Anjal dan Gepeng juga nampak semakin tersebar guna mengharapkan belas kasihan kepada para pengguna jalan.

"Saya sudah berkoordinasi dengan banyak pihak, besok kita juga akan rapat lanjutan. Kita akan bersama-sama berkoordinasi menanggulangi permasalahan ini, sehingga tidak ada lagi eksploitasi anak  yang dilakukan oleh pengemis maupun gepeng yang ada di kota Palembang," urainya di ruang kerja, Senin (29/06/2020).

Dalam mengatasi hal tersebut, pihaknya tidak hanya akan berfokus kepada para Gepeng dan Anjal, namun para oknum yang dinilai sebagai koordinator itu juga akan diberikan suatu pembinaan khusus.

Fitri menambahkan, kepada seluruh masyarakat kota Palembang untuk tidak memberikan bantuan khususnya uang kepada para gepeng yang memang dinilai sengaja, sehingga Perda dan Perwali dapat ditegakan maksimum.

Fitri menambahkan, kita akan melibatkan KPAD juga, karena ini ada eksploitasi anak. Langkah utama kita saat ini yaitu berkoordinasi dahulu," tutupnya. (Rl/A2)

Sukses Kelola Keuangan, Pemprov Sumsel Raih WTP Keenam Kalinya

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com--Pemerintah Provinsi Sumatera Selaran kembali berhasil pertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan hasil pemeriksaan keuangan oleh Badan Pengawas Keuangan (BPK) RI.

Bahkan, predikat WTP yang diberikan ini merupakan predikat ke enam kalinya yang diterima Pemprov Sumsel.

Penerimaan WTP tersebut langsung diberikan Kepala BPK RI Perwakilan Sumsel Harry Purwaka kepada Gubernur Sumsel H Herman Deru dalam rapat paripurna istimewa ke 1 DPRD Sumsel, Senin (29/6).

"Kita kembali predikat WTP dari BPK. Tentu ini merupakan capaian yang sangat baik dan harus kita syukuri," kata HD.

Kendati begitu, dia menekankan agar kinerja jajaran terus ditingkatkan sehingga predikat WTP yang saat ini dicapai bukah hanya sebagai status saja.

"Namun kita juga sadari ini masih jauh dari sempurna dan harus ditingkatkan. Salah satunya soal pengelolaan aset yang harus ditingkatkan. Usia Sumsel ini lebih dari setengah abad dan ini upaya serius agar aset yang ada ini tidak hilang, karena ini menyangkut kekayaan Sumsel," tuturnya.

Sebelumnya, HD juga menegaskan, jika hasil laporan dari BPK tersebut memang sangat berarti bagi Pemprov Sumsel. Laporan itu nantinya akan dijadikan acuan untuk mendorong kinerja jajarannya dalam membangun Sumsel maju untuk semua.

"Hasil ini sangat penting bagi saya. Kami (Pemprov) memang membutuhkan raport agar kinerja dapat terus diperbaiki sehingga dirasakan masyarakat secara luas di Sumsel ini," paparnya.

Dia meminta, seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemprov Sumsel baik dari staf hingga level pemimpin harus profesional dalam pelaksanaan penyelenggaraan program kerja. Hal itu dimaksudkan agar pengelolaan pemerintahan dan pembangunan infrastruktur di Sumsel terlaksana dengan baik dan merata serta tepat sasaran.

"Saya harap agar seluruh perangkat daerah dengan baik dan sesuai aturan. Saya juga mengharapkan agar kemitraan Pemprov dan BPK ini terus terjaga dan dapat saling membantu agar pemerintahan di Sumsel berjalan lebih baik," bebernya.

Sementara itu, Anggota V BPK RI mengapresiasi semua capaian dan kinerja bagus Pemprov Sumsel di bawah kepemimpinan Gubernur Sumsel H Deru. Menurutnya, raihan opini WTP ini menandakan pengelolaan keuangan Pemprov Sumsel memang dilakukan secara akuntabel dan standar akutansi pemerintah. Terlebih, opini WTP ini merupakan yang keenam kalinya.

"Opini WTP ini diberikan berdasarkan laporan dan implementasi yang dilakukan Pemprov Sumsel di lapangan. Ini capaian yang bagus ke enam kalinya. Kami tentu mengapresiasi hal itu dan harapan kami agar Pemprov Sumsel terus meningkatkan kinerjanya," pungkasnya.

Blusukan ke Pasar-Pasar Tradisional, Feby Deru Bagikan APD

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Sesuai protokol kesehatan selama pandemi covid-19, masyarakat diminta untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah untuk melindungi diri dari penyakit dan mecegah penularan penyakit.

Namun demikian beberapa waktu terakhir ini, tak jarang dijumpai masyarakat atau sebagian orang menggunakan face shield (perisai wajah/tameng wajah/tutup muka) saat beraktivitas di luar ruang.

Berangkat dari hal ini sekaligus sebagai adaptasi tatanan baru, setelah sebelumnya membagikan APD berupa masker dan face shield di pasar Kebon Semai dan Sekip Ujung pada Jumat lalu, hari ini Senin (29/06) Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru didampingi Wakil Ketua 1 TP PKK Sumsel Fauziah Mawardi Yahya blusukan ke 4 pasar tradisional, yaitu pasar Padang Selasa, pasar Gubah, pasar Soak Bato, dan pasar Cinde untuk membagikan APD bagi para pedagang. 

Di pasar Padang Selasa, Feby Deru bersama Fauziah Mawardi Yahya membagikan 280 APD, di pasar Gubah sebanyak 95 APD dibagikan, sedangkan di pasar Soak Bato ada 217 APD untuk pedagang dan 26 APD bagi PKL, sementara di Cinde sebanyak 191 APD. Pembagian APD sendiri merupakan kerjasama antara TP PKK Sumsel dan tim satgas covid-19 Sumsel bidang ekonomi.

Dengan tak bosan-bosannya, Feby Deru menghimbau dan meminta kepada para pedagang agar taat menjalankan protokol kesehatan selama pandemi covid-19 terlebih ketika beraktivitas di luar rumah.

"Saya benar-benar minta kepada bapak/ibu para pedagang di pasar untuk tetap menggunakan masker dan face shield setiap hari. Gunanya tak hanya untuk melindungi diri kita dari penyakit, namun juga mencegah penularan penyakit", tegasnya.

Penggunaan APD berupa masker dan face shield juga lanjut Feby agar para pedagang dan pembeli nyaman dan aman selama melakukan transaksi jual beli tanpa dihinggapi perasaan was-was.

"Jadi aktivitas dan produktivitas ekonomi tetap berjalan lancar, namun dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan. Kita semua berharap agar wabah ini segera berlalu. Mari jaga kesehatan, dan imun tubuh kita dengan melaksanakan pola hidup bersih dan sehat", imbuhnya.

Tak lupa saat menyapa dan bertatap muka langsung kepada para pedagang di sejumlah lapak pasar, Feby Deru terus menyosialisasikan pentingnya menggunakan APD. Sebab jika masyarakat patuh melaksanakan protokol kesehatan, jumlah penderita covid-19 dapat ditekan dan berkurang.

Sementara itu, Mariza salah seorang pedagang kue yang telah 20 tahun berjualan di pasar Padang Selasa mengungkapkan dirinya merasa terharu menerima bantuan berupa masker dan face shield dari PKK Sumsel.

"Saya tidak menyangka akan mendapat masker dan face shield. Terlebih lagi yang membagikannya ibu Gubernur. Terima kasih untuk bantuan dan perhatiannya. Dengan begini kami merasa aman juga tenang saat beraktivitas", tuturnya.