06 Juli 2020

Herman Deru Beri Instruksi Masifkan Tracking dan Tracing

Liputansumsel.com
#Angka Sembuh Covid-19 Sumsel Lebih Dari 50 Persen

PALEMBANG - liputansumsel.com-@Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini terus melakukan penataan untuk menuju tatanan hidup baru atau kerap disebut new normal. Sebab itu, berbagai kebijakan di bawah instruksi langsung Gubernur Sumsel H Herman Deru semakin gencar dilakukan agar covid-19 berlalu dari bumi Sriwijaya. Termasuk juga masif melakukan tracking dan tracing terhadap masyarakat yang berpotensi tinggi terpapar wabah covid-19 tersebut.

"Angka positif di Sumsel ini cukup tinggi karena memang kita gencar melakukan tracking dan tracing dan itu memang saya instruksikan langsung. Dengan begitu, kita bisa cepat melakukan penyembuhan terhadap pasien terpapar tersebut," kata HD saat menghadiri Dialog Nasional secara virtual dengan tema "The Spirit Of New Normal" yang digelar salah satu media harian di Sumsel di Griya Agung Palembang, Kamis (2/7) malam.

Bahkan, dari lima provinsi yang menjadi wilayah layanan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang untuk uji sampel covid-19, Sumsel merupakan provinsi paling banyak yang mengirimkan sampel covid-19 tersebut. Dimana dari 13.500 sampel yang ada, 10 ribu sampel berasal dari Sumsel.

"Ini karena kita memang komitmen melakukan penanganan wabah ini. Dari 13 ribu sampel di BBLK Palembang, 10 ribu berasal dari Sumsel. Sisanya berasal dari empat provinsi tetangga seperti Lampung, Jambi, Bangka Belitung dan Bengkulu," terangnya.

Terbukti, upaya cepat itu berhasil membuat angka kesembuhan di Sumsel meningkat. Diketahui, angka kesembuhan covid-19 di Sumsel saat ini lebih dari 50 persen.

"Angka kesembuhan di Sumsel ini sudah lebih dari 50 persen dan anggka meninggal juga dibawah nasional. Tentu kita bangga, karena upaya yang dilakukan ini mendorong peningkatan kesembuhan yang cukup tinggi. Saya minta masifkan tracking dan tracing. Apalagi kita sedang menata diri menuju new normal, tentunya upaya-upaya dan pencegahan penyebaran covid ini harus terus dilakukan sehingga saat penerapan new normal itu masyarakat sudah biasa dengan protokol kesehatan," paparnya.

Selain upaya penanganan covid-19, dia juga fokus mengatasi dampak lain yang ditimbulkan oleh wabah tersebut. Sebab selain dampak pada kesehatan, covid-19 tersebut berdampak pada sosial dan ekonomi.

"Kesulitan akibat dari wabah ini dirasakan seluruh lapisan masyarakat termasuk juga para pelaku ekonomi yang menggantungkan kehidupan dari pendapatan sehari-hari. Ini juga menjadi fokus kita," timpalnya.

Karena itu, lanjutnya, agar perekonomian masyarakat Sumsel tetap berjalan, saat ini sejumlah kebijakan juga dijalankan.

"Bantuan itu pasti mulai dari modal dan lainnya. Namun ada yang tak kalah pentingnya. Disaat mereka memiliki modal dan keahlian telah diberikan, kita juga harus menyiapkan pasarnya. Apalagi di tengah wabah ini, yang seharusnya mereka membutuhkan kerumunan untuk memasarkan dagangannya namun saat ini harus jaga jarak. Itu yang harus kita bantu. Artinya kita memiliki strategi agar perekonomian masyarakat tetap tumbuh di tengah wabah ini," bebernya.

Selain menghadiri dialog nasional tersebut, Gubernur Sumsel H Herman Deru juga berkesempatan untuk memberikan langsung Piala Gubernur Sumsel kepada pemenang tournament PUBG yang digelar beberapa waktu sebelumnya.

Dewan OKU Minta Bupati Beri Sanksi Tegas Pejabat Terkait

Liputansumsel.com
Soal  Bendera Merah Putih Compang Camping Berkibar Di Taman A Yani  
BATURAJA – liputansumsel – Terkait viralnya di media social (medsos) terkait pemberitaan bendera merah putih berkibar di Taman Lapangan A Yani Baturaja Kabupaten OKU yang menjadi pusat perhatian warga, sejumlah anggota DPRD OKU angkat bicara dan mempertanyakan mengapa pemerintah daerah OKU  sampai  lalai?.

Seperti diungkapkan oleh Anggota DPRD OKU dari Partai Hanura, MS Tito. Ia sangat menyayangkan sampai bendera merah putih berkibar di lapangan A Yani Baturaja hingga warga Baturaja merasa kecewa seakan tidak ada perhatian sama sekali pemerintah.

“Masyarakat saja marah seperti tidak menghormati bendera merah putih yang menjadi kebanggaan bangsa ini. Apalagi kami sebagai wakil mereka sangat menyayat hati. Bangsa ini merdeka dengan susah payah dengan mengorbankan jiwa raga para pahlawan dan pendiri bangsa ini. Bahkan untuk mengibarkan bendera merah putih saat zaman menjajahan, para pejuang bangsa ini harus gugur karena mati ditembak belanda,” ujar politisi yang sudah malang melintang di dunia organisasi ini merasa pilu.

Apakah untuk menggantikan bendera merah putih, pemerintah daerah OKU tidak punya dana dan apakah Dinas Perkim OKU semuanya sibuk dan tidak lagi peduli hingga sampai bendera merah putih compang camping  berkibar di pusat kota kebanggaan warga Baturaja.

“ Untuk membangun Taman Kota sejak dipelopori  zaman Bupati OKU, H Eddy Yusuf SH sampai kepemimpinan Kuryana Azis saat ini dengan di rehab menggunakan anggaran miliaran rupiah kita mampu, masak membeli bendera merah putih saja tidak mampu. Atau karena membeli bendera merah putih itu tidak ada fee-nya,” tegas Tito geram.

Lebih lanjut Tito meminta agar Bupati OKU Drs H Kuryana Azis lebih peduli terhadap kehormatan bangsa ini. Masalah ini seperti sepele tapi sakitnya sampai keubun-ubun bila sebagai anak bangsa mengerti dengan arti perjuangan kemerdekaan dan keutuhan NKRI yang di rekat oleh merah putih.

“Kalau Bupati tidak mau dipersalahkan masalah ini, hendaknya bupati tegas dan segera memberikan sanksi terhadap dinas Perkim yang bertanggungjawab terhadap masalah ini. Bila ternyata masalah ini tidak ada tindak lanjut dan ketegasan bupati, maka hal ini kita bawa ke pansus OKU,” ancam Tito.

Hal senada juga diungkapkan oleh Naproni S.Kom yang meminta bupati OKU jangan hanya melihat para pejabat yang menjadi pembantunya hanya mampu bekerja menjilat.

“Soal bendera merah putih berkibar di lapangan A Yani ini sangat memalukan kita semua. Bukan hanya pejabat daerah melainkan kita semua ditanya oleh masyarakat OKU, seakan tidak punya rasa kepedulian dengan lambang pemersatu negeri ini,” katanya.

Naproni menambahkan hal ini jangan sampai terulang lagi dan bupati Oku harus memberi sanksi tegas kepada dinas perkim terkait? Apakah benar sampai dinas Perkim OKU banyak pekerjaan hingga lalai.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perkim OKU, Hasan HD yang dihubungi melalui WA-nya, Senin (6/7) sekitar pukul 15.30 wib tidak menjawab pertanyaan wartawan yang mengkonfirmasikan terkiat berkibarnya bendera compang-camping di lapangan A Yani Baturaja.

Sebagaimana pantauan awak media dilapangan, sejak seminggu lalu, warga yang biasa menjadikan Taman Lapangan A Yani sebagai objek utama rekreasi dan tempat berolahraga di tengah kota, ramai-ramai mencemooh pemerintah daerah yang lalai karena mengibarkan  benderah merah putih di lapangan yang megah itu. 


Taman lapangan A Yani yang begitu megah dibangun  dari masa ke masa dengan dana puluhan miliar rupiah yang menjadi kebanggaan masyarakat OKU ternyata luput dari perhatian pejabat daerah yang mempunyai kewenangan terhadapnya.

Terbukti tiang bendera yang menjulang tinggi hanya dipasang bendera merah putih yang sudah compang camping hingga menjadi pusat perhatian masyarakat. Bahkan beberapa warga mencemooh pejabat daerah yang berwenang dan bertugas dalam hal ini. (Bam/*)

Kaget, Puluhan Pegawai Perkebunan Tes Urine Mendadak

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com- Puluhan ASN (Aparatur Sipil Negara) dan Tenaga Honorer dilingkungan Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin menjalani tes urine secara mendadak, Senin (6/7)

Tes urine dilakukan sebagai bagian dari pembinaan untuk mendeteksi penggunaan narkoba di kalangan pegawai Dinas Perkebunan Muba.

Plt. Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin Akhmad Toyibir, S.STP, M.M mengungkapkan, tes urine berlangsung usai pelaksanaan rapat staf.  Seluruh pegawai baik ASN maupun tenaga honor langsung diarahkan menjalani tes urine.

"Tes urine ini, kami lakukan mendadak, usai rapat staf, baik pejabat, kepala UPTD dan tenaga honor dilingkungan kerja Dinas Perkebunan Muba," jelas Ibir saat dihubungi.

Dia mengungkapkan, tes urine yang dilakukan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Muba tanpa dipungut biaya. Sebanyak 41 orang ASN dan 57 orang tenaga honorer yang melaksanakan tes urine.

"Mulai dari Kepala UPT P4K Dinas Perkebunan, Kabid, Kasi maupun kasubbag dan staf, kita wajibkan untuk mengikuti tes urine.

Menurut mantan Camat Bayung Lencir Ini, tes urine yang dilakukan, untuk optimalisasi kinerja dalam menjalankan tupoksi sbg aparatur negara.

"Saya ingin semua pegawai clean and clear ketika melayani masyarakat. Khususnya memastikan mereka bebas narkoba," katanya.

Dia berharap, semua pegawai yang sudah mengikuti tes tersebut, tidak ada yang menggunakan narkoba. Jika hasil tes urine menunjukkan indikasi positif, maka akan diserahkan sepenuhnya kepada pihak Inspektorat, BKPSDM dan ditindak lanjuti secara aturan kepegawaian

"Jika hasilnya terindikasi positif, bakal diperdalam lagi. Kami dorong untuk pembinaan terutama rehabilitasi sedangkan sanksi disiplin ASN tetap berjalan karena walau bagaimanapun penggunaan narkoba melanggar aturan kepegawaian," pungkasnya.(agung/rill).

Wabup Beni Hernedi Sampaikan KUPA dan PPASP TA 2020

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-Bupati Musi Banyuasin Dr H Dodi Reza Alex Noerdin diwakili oleh Wakil Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi menyampaikan rancangan Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA), dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara Perubahan (PPASP) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2020 dalam Rapat Paripurna Masa Persidangan III Rapat ke 17, Senin (06/07/2020) Ruang Rapat
Paripurna DPRD
Muba.

Dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Muba Sugondo tersebut, Beni Hernedi mengatakan bahwa nota pengantar tersebut pada dasarnya menjelaskan secara besar program program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan pemerintahan daerah yang di sertai proyeksi perubahan perencanaan pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi yang mendasarinya.

Lanjut Beni, sebagai proses sinkronisasi perencanaan dan penganggaran serta integrasi program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan tahun 2020 dalam rangka mencapai sasaran pembangunan yang  telah ditetapkan.

"Memperhatikan prioritas nasional dan program prioritas nasional dalam Recana Kerja Pemerintah (RKP), prioritas dan program prioritas Provinsi Sumsel serta visi misi kepala daerah dalam RPJMD Kabupaten Muba periode 2017-2022. Maka anggaran 2020 difokuskan pada 4 prioritas daerah sesuai dengan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Muba tahun 2020, diantaranya penguatan konektivitas dan infrastruktur dasar yang berkelanjutan, peningkatan nilai tambah ekonomi berbasis lingkungan, peningkatan kualitas pembangunan manusia, dan pemantapan repormasi birokasi. Keempat prioritas ini sejalan dengan visi misi Muba Maju berjaya 2022,"terangnya.

Sedangkan, rancangan Kebijakan Umum Perubahan APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara Perubahan (PPASP) APBD Kabupaten Muba Tahun Anggaran 2020 ini, sambung Beni Hernedi disampaikan atas dasar Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2020, dan Peraturan Bupati Nomor 56 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Muba nomor 55 Tahun 2019 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2020 yang didalamnya memuat tentang kerangka ekonomi daerah dan keuangan daerah, sasaran dan prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaan daerah, dan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Secara garis besar, Beni Hernedi menerangkan perubahan anggaran pendapatan daerah tahun anggaran 2020 secara garis besar terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan, dan lain lain pendapatan daerah yang sah pada perda APBD nomor 8btahun 2019 tentang APBD Kabupaten Muba Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 3.135.512.719.200, mengalami penurunan setelah refocusing dan penyesuaian anggaran berdasarkan Peraturan Bupati Muba Nomor 35 Tahun 2020 menjadi sebesar Rp. 2.634.085.737.800, atau berkurang Rp. 501.426.981.400,

Kemudian pada rancangan perubahan APBD Muba tahun 2020 ini, lanjut Beni pendapatan daerah mengalami kenaikan menjadi Rp. 3.004.706.735.000, atau bertambah sebesar Rp. 370.620.997.200, yang bersumber dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, lain-lain pendapatan daerah yang sah.

"Kita simpulkan, Rancangan Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara Perubahan (PPASP) Kabupaten Muba tahun 2020 yaitu, anggaran pendapatan sebesar Rp 3.004.706.735.000,00, anggaran belanja sebesar Rp. 3.678.482.850.542,40, anggaran penerimaan pembiayaan sebesar Rp. 789.276.115.542,40, terakhir anggaran pengeluaran pembiayaan sebesar Rp. 115.500.000.000,00, sehingga total Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp. 3.793.982.850.542,40 bertambah Rp. 328.470.131.342,40 dari Perda APBD Nomor 8 Tahun 2019 atau bertambah Rp. 792.407.526.142,40 dari Peraturan Bupati Nomor 35 Tahun 2020,"tandasnya.

Terakhir Beni Hernedi mengharapkan rancangan KUPA PPAS-P Muba TA 2020 dapat dibahas bersama antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Muba dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD untuk disepakati bersama yang selanjutnya akan dituangkan dalam Nota Kesepahaman.

"Diharapkan, agar pembahasan dapat berjalan dengan lancar, tertib dan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama, begitupun Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara Perubahan (PPASP) APBD Kabupaten Muba dapat disepakati dalam bentuk Nota kesepahaman bersama,"pungkasnya.(agung/rill).

Balita Pasien Bibir Sumbing, Mendapat Kunjungan Bupati Oi

Liputansumsel.com
Indralaya.liputansumsel.com--
Bupati Ogan Ilir  HM. Ilyas panji alam, Menyempatkan diri mengunjungi Pasien Bibir Sumbing  Balita laki-laki Berusia  tiga bulan  yang bernama ELvano putra dari pasangan Bapak Awaludin dan Ibu Eka Susanti di Desa Tanjung Agung Kecamatan Indralaya Kabupaten  ogan ilir, Senin (06/07).



Menurut Bupati bahwasanya Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir  berkerja sama dengan

HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia)  membantu pasien bibir sumbing

Baik itu anak-anak atau pun Orang dewasa.


"Dikarenakan Balita yang bernama ELvano ini berat tubuhnya baru 3 kg, maka belum bisa di operasi, harus menunggu sampai berat badannya mencapai 5 kg baru bisa menjalani oprasi" ujarnya.


Dikatakan Bupati Bukan hanya itu saja pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir  akan segera memberikan bantuan sembako lagi untuk warga ogan ilir yang benar-benar terdampak covid-19, Tetapi kali ini beda dari yang sebelumnya yang akan menerima bantuan sembako hanyalah masyarakat yang terdampak covid-19.


"Bagi yang sudah PNS, atau pun TNI

Polri itu tidak dapat lagi" terangnya.


Bupati Ogan Ilir HM Ilyas Panji Alam menghimbau kepada seluruh warga Ogan Ilir untuk  tetap menjaga kebersihan dan kesehatan selalu,  jaga garak dan memakai masker jika keluar rumah, tambahnya.(rul)