14 Juli 2020

Feby Deru Dorong Pengrajin Kain Sumsel Pakai Pewarna Alami

Liputansumsel.com
Ogan Ilir -liputansumsel.com-- Kain adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang masih lestari sampai saat ini. Masing-masing provinsi di Indonesia memiliki kain khas yang menggambarkan budaya lokal setempat, tidak terkecuali Provinsi Sumatera Selatan. Bukan hanya kain Songket, namun  masih ada beberapa jenis kain yang tak kalah indah dengan si kain berbenang emas tersebut, seperti kain jumputan dan kain blongsong.

Sebagai kain tradisional dan khas daerah yang dalam proses pengerjaannya memiliki tingkat kerumitan dan diperlukan ketekunan juga ketelitian, begitu pun dalam proses pewarnaan di mana para pengrajin kain pada umumnya menggunakan pewarna tekstil, hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi Ketua Dekranasda Sumsel Feby Deru yang juga Ketua TP PKK Sumsel. Menurutnya saat para pengrajin kain menggunakan pewarna tekstil , sehingga akan menimbulkan dampak baik positif maupun negatif.

"Iya, karena itu saya ingin mendorong dan mengenalkan pewarna alam kepada para pengrajin kain di Sumsel. Seperti yang dilakukan Meki Oki Yasari, pengrajin kain songket dari Galeri Songket Warna Alam ini. Pewarna yang digunakannya berbahan dasar alam, yang diperoleh dari alam", kata Feby Deru ketika menyaksikan langsung proses pewarnaan kain jumputan di desa Ulak Bedil, Ogan Ilir, Senin (13/07).

Pewarnaan kain dengan pewarna tekstil tentu menimbulkan dampak tersendiri, seperti limbah yang pada akhirnya akan bermuara pada lingkungan hidup.

"Nah ini kan menggunakan pewarna alam yang bisa di dapat dari hutan, juga kebun yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal, bahkan beberapa bisa ditanam sendiri. Seperti secang, gambir, mahoni, kayu-kayuan, bahkan beberapa warna diperoleh dari hasil fiksasi dengan kulit buah-buahan", imbuh Feby didampingi Wakil Ketua Dekranasda Sumsel Fauziah Mawardi Yahya.

Dengan menggunakan pewarna alam, warna yang dihasilkan pun menjadi lebih natural ketimbang menggunakan pewarna tekstil.

"Jadi nanti kepada para pengrajin kain di Sumsel bisa memperoleh pewarna alam di Galeri Songket Warna Alam ini, karena Meki si pengrajin ini punya kebun dan memiliki persediaan pewarna alam", ujarnya.

Nantinya agar para pengrajin kain di Sumsel lebih mudah mendapatkan stok pewarna alam, Feby mengatakan bahan baku pewarna alam akan disediakan di Kriya Sriwijaya.

"Jadi untuk yang memerlukan pewarna alam atau bahan baku pewarnaan akan kita suplai di Kriya Sriwijaya, sebab untuk memudahkan mereka (pengrajin) ketimbang harus datang langsung ke desa ini", jelasnya.

"Pewarna alam ini bisa digunakan tak hanya untuk kain songket saja, bisa juga untuk kain jumputan dan kain blongsong", pungkasnya.

Di Galeri Songket Warna Alam, Feby Deru bersama Fauziah Mawardi Yahya menyaksikan langsung bagaimana proses menenun kain, dan proses pewarnaan kain dilakukan.

Sementara itu, Meki Oki Yasari, pengrajin kain sekaligus pemilik Galeri Songket Warna Alam menjelaskan untuk menghasikan warna indigo pada kain diperoleh melalui proses fiksasi dari ranting, daun, dan kulit buah-buahan.

"Didapatkan dari campuran berbagai bahan seperti ranting pohon, kulit pohon, daun yang difiksasi", ungkapnya.

Meki menuturkan dirinya berfokus pada pewarna alam sejak tahun 2016 hingga kini.

"Saya menggeluti usaha kerajinan kain songket sejak tahun 2008 meneruskan usaha ibu saya yang telah dirintisnya pada tahun 90-an. Namun begitu untuk penggunaan pewarna alam, saya menggunakannya sejak 4 tahun lalu untuk kain yang saya produksi baik songket, jumputan atau blongsong", bebernya. 

Wanita berusia 33 tahun itu menambahkan penggunaan pewarna alam menghasilkan warna yang lebih lembut dan natural.

"Lagipula limbah yang ditimbulkan tidak mengandung bahan kimia dan lebih aman baik saat proses pewarnaan kain dilakukan maupun bagi lingkungan sekitar", terangnya

Berikut Tiga Faktor Suksesnya Prabumulih Keluar dari Zona Merah

Liputansumsel.com
Prabumulih,liputansumsel.com--Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM mengungkapkan ada tiga faktor utama yang membuat Kota Prabumulih sukses keluar dari zona merah Corona Virus Disease (Covid-19).

"Ketiga faktor tersebut diantaranya kesadaran warga, disiplin petugas dan memperketat masuknya masyarakat dari luar daerah," katanya saat menjadi narasumber Talkshow di radio Sonora Palembang, Selasa (14/07).

Ia menjelaskan, kesadaran warga Prabumulih yang turut menjadi indikator suksesnya Kota Prabumulih keluar dari zona merah, dikarenakan masyarakat Prabumulih memang benar-benar ingin terbebas dari penularan virus corona.

"Saya sangat mengapresiasi tindakan yang dilakukan warga Prabumulih  khususnya saat penerapan PSBB berlangsung, mereka benar-benar sadar dan disiplin terhadap aturan PSBB. Sehingga kesadaran warga inilah yang menjadi indikator keluarnya Prabumulih dari zona merah," ujarnya.

Selain faktor kesadaran warga, lanjut Ridho, tingkat kedisiplinan petugas di lapangan saat berlangsungnya penerapan PSBB turut menjadi faktor suksesnya Prabumulih keluar dari zona merah.

"Kami juga mengapresiasi para petugas yang sudah kami sebar di beberapa titik check point. Seperti yang diketahui, Prabumulih yang menerapkan PSBB ekstra ketat dengan 17 pos check point serta 37 pos Kelurahan maupun desa, tak segan memberi sanksi kepada pelanggar membuat penekanan penyebaran virus corona menjadi berhasil," katanya.

Ridho mengatakan, faktor terakhir   suksesnya Prabumulih keluar dari zona merah Covid-19 adalah memperketat masuknya masyarakat dari luar daerah.

"Jadi selama penerapan PSBB berlangsung kita memperketat masuknya warga dari luar Prabumulih. Sehingga pada saat PSBB berlangsung, Prabumulih benar-benar sepi dari warga luar yang ingin melintas," tuturnya.

Oleh karena itu, keluarnya Kota Prabumulih dari zona merah itu tidak terlepas dari kerja keras dan upaya dari seluruh jajaran pemkot Prabumulih, forkopimda dan seluruh masyarakat dalam penanganan covid 19 yang terencana, terstruktur dan masif.

Danlanal Palembang Pamit, Herman Deru Berikan Apresiasi Selama Bertugas

Liputansumsel.com
Palembang -liputansumsel.com-- Gubernur Sumsel H. Herman Deru menerima Danlanal Palembang Kolonel Laut (P) Saryanto di Ruang Tamu Gubernur Sumsel, Senin (13/7). Selain bersilaturahmi, kunjungan Danlanal ini untuk berpamitan akan berpindah tugas ke Provinsi Kalimantan Timur. 

Atas kerjanya selama ini, Gubernur Herman Deru memberikan apresiasi kepada Danlanal atas dedikasi dan prestasi dalam menjalankan tugas di Kota Palembang. 

"Terima kasih bayak atas kerja baiknya dan kerjasama bahwa prestasi-prestasi dibawah kepemimpinan Danlanal Saryanto banyak sekali prestasi yang diraih salah satunya berhasil menangkap narkoba pada beberapa waktu lalu,"katanya.

Walaupun telah berpindah tugas, HD berharap kepada Danlanal Kolonel Laut (P) Saryanto agar silaturahmi tetap berjalan. "Meski di tempat berbedah namun silaturhami tetap berjalan,"mintanya.

Rencana sertijab Danlanal Kolonel Laut (P) Saryanto kepada Danlanal yang baru akan digelar pada tanggal 17 Juli 2020. "Saya harap juga kepada Danlanal yang baru untuk bersama-sama menertibkan dan meningkatkan Pendapatan Asil Daerah (PAD) dalam retribusi BBM industri bidang diperairan,"tutup HD

Sukseskan Piala Dunia U-20 di Sumsel, Herman Deru Pimpin Langsung Rapat Persiapan Penyelenggaraan

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Keseriusan Pemerintah Provinsi Sumsel sebagai salah satu tuan rumah piala dunia u-20 terus dibuktikan. Bahkan persiapan-persiapanya pun terus dilakukan mulai dari kelayakan Stadion, keamanan, kenyaman, keindahan dan fasilitas pendukung lainnya. 

Sebagai Kepala Daerah di Provinsi Sumsel tentu Gubernur H. Herman Deru ingin penyelenggaraan piala dunia u-20 ini harus berjalan sukses. Bahkan dia sengaja memimpin langsung rapat lanjutan percepatan persiapan pelaksanaan FIFA U-20 World Cup tahun 2021 di Ruang Rapat Bina Praja Sumsel, Senin (13/7).

"Saya berkepentingan langsung memimpin rapat bahwa menunjukan keseriusan kita (Provinsi Sumsel bersama Kota Palembang) untuk dapat berjuang menjadi salah satu tuan rumah piala dunia u-20,"katanya.

Apalagi, kata HD pada Bulan September 2020 ini FIFA akan datang langsung ke sini untuk melihat langsung kelayakan Stadion Jakabaring dalam menjadi tuan rumah World Cup U-20. Bahkan dia ingin Stadion Jakabaring menjadi sebagai Stadion yang prioritas ataupun sebagai tempat pembukaan dan penutupan. 

"Kalau saya ingin kita ini tiga-tiganya, iya itu prioritas, pembukaan dan penutupan. Tidak tiga-tiganya paling tidak dua atau satu, ini bukti kita serius menjadi host dari piala dunia sehingga menjadi sorotan dunia,"ungkapnya.

Dengan waktu tinggal dua bulan kedepan, maka HD meminta Pemprov Sumsel, Kota Palembang dan instansi terkait lainnya untuk bekerjasama dan bekerja lebih ekstra dalam event besar ini.

"Bicara pra september tinggal waktu 2 bulan, tentu tidak butuh kerja keras saja namun butuh kerja ektra keras,"kata HD.

Dirapat tersebut dia juga meminta dual hal yang harus diperhatikan diantaranya faktor ekternal dan internal. "Untuk ekternal semua elemen harus bertanggung jawab untuk dapat menyuskeskan kegiatan ini, baik dari keindahan, keamanan, kenyamanan dan lainnya. Sedangkan faktor internal, apa yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan event sebesar ini,"tuturnya.

Dia juga ingin pada rapat selanjutnya sudah memutuskan tidak ada rapat lanjutan lagi. "Artinya kita sudah perencanaan terakhir. Saya ingin ini penyelenggaraannya perfect, kita ingin sukses penyelenggaraan. Saya juga minta ada time schedule yang jelas untuk kita mengevaluasi progres. Bila perlu hari perhari, tidak perlu di ruangan ini namun bisa di Jakabaring. Karena waktu tinggal 2 bulan,"tutupnya

Wagub Mawardi Sampaikan Jawaban terhadap Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Sumsel

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Wakil Gubernur Sumsel H.Mawardi Yahya menyampaikan tanggapan dan atau jawaban Gubernur Sumsel terhadap Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi di DPRD Provinsi Sumsel terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Sumsel TA 2019 dalam Rapat Paripurna XIV (14) DPRD Provinsi Sumsel di ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sumsel, Senin (13/7) pagi. Rapat itu sendiri dibuka langsung Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumsel Kartika Sandra Deci.

Wakil Gubernur Sumsel dalam penyampaiannya menjelaskan bahwa pihaknya berterima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas pertanyaan, harapan, himbauan, kritik, saran dan dukungan serta apresiasi yang tinggi yang telah disampaikan oleh Fraksi-Fraksi DPRD Provinsi Sumsel melalui juru bicaranya masing-masing.

" Terimakasih juga atas apresiasi yang diberikan semua fraksi atas raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI terhadap laporan keuangan Pemprov Sumsel TA 2019" ujar Mawardi.

Lebih jauh Mawardi menjelaskan jawaban terhadap pemandangan umum beberapa fraksi di DPRD. Di antaranta dari Fraksi Golkar terkait pencapaian realisasi APBD Provinsi Sumsel sebesar 91,31% Pemprov Sumsel akan lebih maksimal dalam mengestimasi pendapatan dan belanja di tahun berikutnya serta dalam pelaksanaan program pembangunan akan selalu mengacu pada program kerja yang telah disusun dan ditetapkan sehingga pencapaian realisasi belanja lebih optimal.

Kemudian terkait kepala sekolah yang telah memasuki masa pensiun dan banyaknya pelaksana tugas (Plt) Kepala Sekolah (SMA/SMK) telah melakukan koordinasi dengab BKD Provinsi Sumsel, untuk mengisi jabatan tersebut.

" Saat ini BKD Provinsi sedang melakukan pemetaan dan kajian terhadap kinerja Kepala Sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam pembinaan dan pengembangan karir," jelasnya.

Sedangkan mengenai peran Pemprov Sumsel dalam menanggulangi dan mengurangi penyebaran virus Covid 19, Pemprov Sumsel kata Mawardi telah melakukan sejumlah langkah. Selain upaya promotif melalui sosialisasi kepada masyarakat, skrining di pintu masuk terhadap pendatang dari luar. Kemudian menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam penanganan Covid pemprov diakuinya sudah melakukan berbagai langkah lain.

" Dengan membentuk Tim Gugus Tugas melalui SK Gubernur. Penetapan status tanggap darurat, menyiapkan posko, menyiapkan RS rujukan, membuka rumah sehat Jakabaring, memberi bantuan PCR, meningkatkan jumlah fasilitas pemeriksa spesimen Covid 19 dan banyak lagi lainnya" jelasnya.

Kemudian terhadap pemandangan umum dari Fraksi PDI Perjuangan, Mawardi menjelaskan bahwa terkait banyaknya pimpinan OPD yang saat ini berstatus Plt atau Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) di lingkungan Provinsi yang lowong, menurutnya saat ini Pemprov pada tahun 2020 telah menganggarkan kegiatan untuk melaksanakan Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggu Pratama Pemprov Sumsel dan akan dipaksanakan pengisian sebanyak 15 JPTP melalui seleksi terbuka ataupun mrlalui uji kompetensi.

Kemudian Mawardi juga menanggapi pemandangan umum fraksi Gerindra tentang apresiasi terhadap capaian realisasi PAD yang melebihi target pada tahun 2019 dan peningkatan nilai aset sebesar 12,90 persen dibandingkan 2018. Serta apresiasi atas penanganan kewajiban/utang Pemprov Sumsel yang dilakukan tepat sasaran.

"Kami mengucapkan terimakasih atas apresiasi tersebut," jelasnya.

Kemudian Mawardi juga menanggapi saran dari Fraksi Demokrat untuk lebih kreatif mencari sumber-sumber PAD dari sektor lainnnya. " Kami sependapat dan hal tersebut telah menjadi perhatian kami untuk selalu berupaya maksimal menggali potrnsi penerimaan PAD baik dari sektor pajak daerah maupun non pajak daerah" jelasnya.

Selanjutnya menanggapi pemandangan umum fraksi PKS terhadap banyaknya keluhan masyarakat yang disinyalir mengalami kesulitan untuk biaya masuk dan biaya daftar ulang sekolah, Pemprov Sumsel katanya telah memberikan solusi dengan Program Sekolah Gratis dan Kuliah Gratis. Pada tahun 2020 telah dianggarkan sebesar Rp20 miliar pada belanja tidak langsung untuk program tersebut.

" Dengan harapan dapat membantu masyarakat yang mengalami kesulitan biaya untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, dann menganggarkan bantuan perlengkapan sekolah dan dalam waktu dekat akan segera didistribusikan," jelasnya.

Selanjutnya menanggapi pemandangan umum Fraksi Hanura-Perindo,, terkait pwningkatan nilai aset pada tahun 2019. Menurut Mawardi Pemprov akan melakukan pemberdayaan terhadap aset-aset tersebut sehingga dapat menunjang terjadinya peningkatan PAD Sumsel tahun berikutnya