16 September 2020

Laporkan Akun Fb, Tim Kuasa Hukum IPA Minta Polres Segera Ditindaklanjuti

Liputansumsel.com


Indralaya.liputansumsel.com--Tim Hukum H.M.Ilyas Panji Alam,  melaporkan akun Facebook atas nama Linda Adithya Ridho ke Polres Ogan Ilir atas dugaan telah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 27 ayat 3 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang berbunyi : Setiap orang dengan sengaja mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinanaan dan/atau pencemaran nama baik.




Kemudian selanjutnya Pasal 45 Ayat 3 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang berbunyi : Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen eletronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) dipidana dengan Pidana Penjara Paling Lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).




Adapun yang dilaporkan adalah konten unggahan berbentuk postingan gambar dalam komentar pada Group Facebook  Ogan Ilir Memilih Pemimpin berisi Gambar dan Tulisan yang mengandung muatan tentang dugaan penghinaan dan atau pencemaran nama baik H.M. ILYAS PANJI ALAM.




Tim Hukum H.M.Ilyas Panji Alam yang diwakilkan oleh Erik Estrada, SH. dan Dedy Heryansyah,SH. Mendatangi langsung Polres Ogan Ilir, dan telah membuat Laporan Polisi sesuai dengan Surat Tanda Terima Laporan dengan Nomor : STTLP:B/297/IX/2020/SPKT RES OGAN ILIR tanggal 16 September 2020.




Dalam hal ini kami Tim Hukum dari H.M. Ilyas Panji Alam telah menyampaikan langsung Laporan dan telah memberikan keterangan awal dan menyampaikan alat bukti dan beberapa saksi terkait dengan dugaan Tindak Pidana sebagaimana dijelaskan diatas, pada kesempatan ini juga kita ingin menyampaikan agar Laporan Polisi ini segera ditindak lanjuti oleh pihak Kepolisian Resort Ogan Ilir, sehingga dapat memberikan Edukasi Hukum kepada masyarakat untuk menggunakan Media Sosial dengan bijak dan cerdas.(rul)

Wagub Mawardi Dorong Mapala Lakukan Terobosan yang Beda

Liputansumsel.com


Palembang - liputansumsel.com--Mahasiswa sebagai agen perubahan merupakan ujung tombak dalam kehidupan bermasyarakat. Banyak para pemimpin negri yang lahir dan terbentuk berkat aktif dalam organisasi kemahasiswaan saat studi. Salah satunya organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) yang cukup diminati para mahasiswa.


Kegiatan Mapala umumnya berkisar pada kegiatan alam terbuka, olahraga, dan lingkungan. Oleh karenanya, Wakil Gubernur Mawardi Yahya menginginkan agar Mapala bisa melakukan terobosan out of the box yang bermanfaat bagi banyak orang.

Hal itu diungkapkannya ketika menerima audiensi Mapala Kelaras Stisipol Candradimuka, di ruang kerjanya, Rabu (16/09/2020).

"Lakukan sesuatu yang berbeda berupa terobosan. Ciptakan inovasi yang belum dilakukan orang lain. Harus selangkah lebih maju", katanya.

Dilanjutkan Mawardi, kegiatan Mapala tak melulu harus terkait dengan pendakian gunung dan jelajah hutan. 

"Mungkin bisa melakukan hal lain sebagai langkah menjaga keseimbangan lingkungan dan kelestarian alam. Misalnya mencegah abrasi di daerah pantai dan pesisir", terangnya.

Dia juga mengingatkan agar mahasiswa tak hanya berorientasi untuk menjadi PNS saja saat lulus nanti. "Menjadi PNS bukanlah segalanya. Kuasailah sektor ekonomi. Ikuti perkembangan zaman dan kemajuan teknologi", pungkasnya.

Kehadiran Mapala Kelaras Stisipol Candradimuka sendiri dijelaskan Anggi Novalda, Ketua Umum Mapala Kelaras, terkait kegiatan yang akan dilakukan mereka pada acara Kemah Bakti di Pagaralam, pada Febuari 2021 mendatang.

"Kegiatan itu sebagai sarana aktualisasi membantu sesama. Kami akan memberikan bantuan ke sejumlah sekolah dan juga tempat ibadah. Bantuan berupa alat tulis sekolah, paket Al Quran, dan paket sembako", tuturnya.

Inisiasi Herman Deru Membangun Terminal Multimoda Dapat Lampu Hijau dari Menteri Perhubungan

Liputansumsel.com

Hidupkan Lagi Terminal Karya Jaya


PALEMBANG - liputansumsel.com--Upaya Gubernur Sumsel H Herman Deru untuk membuat terminal terpadu atau multimoda dengan memanfaatkan Terminal Tipe A Karya Jaya Kertapati Palembang yang saat ini telah ada nampaknya akan segera teralisasi.

Hal itu terungkap, saat HD menggelar rapat pembahasan terminal Karya Jaya bersama Kementerian Perhubungan melalui virtual, Rabu (16/9).

"Kita bukan ingin membuat terminal baru tapi memanfaatkan terminal yang sudah ada sehingga menjadi terpadu antara angkutan darat, sungai, dan kereta api," kata HD.

Keberadaan terminal terpadu, lanjutnya, tentu akan menghidupkan lagi aktivitas terminal Karya Jaya yang belakangan memang sepi.

Pemprov Sumsel bersama Pemkot Palembang, disebut-sebut akan mengajukan permohonan terkait peningkatan terminal Karya Jaya menjadi terminal terpadu.

"Apalagi kereta juga sudah ada. Dengan adanya terminal terpadu, tentu aktivitas kereta mahasiswa yang kurang aktif, akan hidup kembali. Termasuk juga transportasi air dan angkutan darat seperti bus," bebernya.

Keinginan HD untuk membuat terminal terpadu itu tercetus saat dirinya meninjau langsung kondisi terminal Karya Jaya, beberapa waktu lalu.

Dimana terminal yang berada di Jalan Lintas Palembang-Indralaya itu rencananya akan dibuat terintegrasi dengan angkutan darat, sungai maupun kereta api.

Meski saat ini tanggung jawab mengenai terminal masih dimiliki Kementerian Perhubungan, namun HD tidak mempermasalahkan hal itu. Sebab dengan adanya terminal multimoda, justru keberadaan terminal akan bisa dimanfaatkan masyarakat sebagaimana mestinya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tak mempermasalahkan jika terminal Karya Jaya dijadikan terminal terpadu.

"Untuk peningkatan dan pembangunan infrastruktur, tentu akan didukung asal manfaatnya yang akan dirasakan nantinya bisa terus menerus. Itu sesuai dengan instruksi presiden. Presiden tidak ingin setelah pembangunan infrastruktur itu menjadi terbengkalai," tuturnya

Herman Deru Harapkan SPN Betung Bisa Bertaraf International

Liputansumsel.com

 Instruksikan Kadis Perkim Rekonstruksi Fungsi Resapan Air Lapangan SPN Betung


Banyuasin - liputansumsel.com--Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru mengintruksikan langsung Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Provinsi Sumsel, untuk segera membangun kembali Rumah Dinas (Rumdin) Polisi yang sempat terbakar beberapa waktu lalu, serta merekonstruksi fungsi resapan air di lapangan upacara Sekolah Polisi Negara (SPN) Betung.

Didampingi oleh Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan, SIK, SH, MH,
Gubernur Provinsi Sumsel Herman Deru menuturkan, SPN Betung telah banyak melahirkan generasi muda Polri di level bintara Polri yang handal dan memiliki kompetensi serta karakter yang kuat. Oleh sebab itu atas izin Kapolda Provinsi Sumsel Ia menginisiasi langsung untuk merenovasi beberapa bangunan dan membuat resapan air. 

“Atas izin Kapolda Provinsi Sumsel, 
saya ingin membangun dan merekonstruksi agar siswa disini lebih kita perhatikan, mereka dibutuhkan oleh negara ini. menilai dari segi bangunan sudah cukup bagus. Apalagi gedungnya sudah berdiri tegak, sehingga yang diperlukan hanya renovasi saja,” ungkapnya usai meninjau langsung SPN Polda Sumsel di kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin, (16/9) Pagi. 

Ia juga menginginkan SPN Polda Sumsel untuk berkerjasama dengan Pol PP se- Provinsi Sumsel untuk mengadakan pendidikan dasar secara periodik agar Pol PP dibekali dengan ilmu yang benar dari institusi yang resmi.

“Tidak hanya ditempa di lapangan, pendiddikan dari institusi resmi juga perlu. Harapan saya SPN menjadi sekolah yang membanggakan bagi seluruh orang tua bahkan negara ini, dan bertaraf international,” katanya

Sebagai pemimpin di daerah ini Ia mengaku bangga dengan anggota Polri yang telah mengabdikan diri dan sumbangsih untuk daerah bahkan negara ini.

“Negara sangat membutuhkan kepolisian, Secara pribadi dan atas nama masyarakat Provinsi Sumsel, saya mengucapkan terimakasih atas kinerja kalian semua dan teman-teman. Kita tetap berusaha untuk mempertahankan label zero konflik, mudah-mudah-mudahan tidak pernah terjadi konflik antar suku, ras, agama dan paham politik,” pungkasnya

Selain Lumbung Beras, Herman Deru Dorong Banyuasin Jadi Sentra Porang

Liputansumsel.com

 

 Penanaman Perdana Porang di Sumsel


Banyuasin- liputansumsel.com--Pertanian merupakan salah satu sektor andalan Provinsi Sumsel. Sebab itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru mendorong bupati dan walikota untuk terus berinisiatif agar pertanian di Sumsel dapat terus meningkat, terlebih di masa pandemi covid-19 saat ini.


Salah satu inisiatif itu rupanya dilakukan Kabupaten Banyuasin. Dimana sebelumnya Kabupaten Banyuasin merupakan kawasan sentara pangan di Sumsel. Dan kedepan daerah ini akan menjadi sentra  budidaya porang sebagai alternatif komoditas pertanian yang bernilai ekonomis.


Hal itu bukan tanpa alasan, mengingat porang dapat diolah menjadi panganan pengganti beras yakni bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, dan bahan untuk pembuatan lem atau  Jelly.


"Tumbuhan ini di Sumsel tidak asing. Namun memang selama ini tidak pernah dibudidayakan. Dan ternyata, tumbuhan ini dapat dijadikan pangan alternatif. Karena ini kita mendorong agar ini dapat dibudidayakan di Kabupaten Banyuasin ini," kata HD, saat melakukan penanaman perdana porang di perkebunan Easy Porang Desa Lubuk Lancang Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin, Rabu (16/9).


HD sendiri mendukung agar Kabupaten Banyuasin menjadi pilot project budidaya porang di Sumsel. Bahkan orang nomor satu di bumi Sriwijaya itu menginginkan Kabupaten Banyuasin dapat menjadi sentra tanaman porang di Indonesia.


"Tentu Pemprov akan mendukung langkah ini. Apalagi jika dilihat, sejauh ini budidaya porang ini sangat menjanjikan. Saya ingin Banyuasin ini dapat menjadi sentra porang," tuturnya.


Lebih lanjut Gubernur berharap dengan adanya inisiatif budidaya porang tersebut tentu akan menghidupkan lahan kosong yang selama ini tidak produktif.


"Namun jangan sampai karena kita ingin menanam porang ini justru menganggu pertanian lain. Lahan yang sudah produktif justru dibabat dan diganti porang. Itu tidak boleh terjadi. Kita jarus cerdas, saya minta dinas terkait memetakan kawasan mana yang bisa dijadikan lahan untuk porang ini. Rencana tata ruang itu penting dilakukan," jelasnya.


Dia pun meyakinkan, jika nantinya budidaya porang ini mendapatkan hasil yang baik untuk pembangunan ekonomi masyarakat, maka dirinya akan turun langsung berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk penambahan lahan.


"Kalau memang hasilnya nanti sesuai harapan dan menjanjikan untuk kesejahteraan masyarakat. Saya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk meminjam lahan yang tidak produktif menjadi lahan untuk porang ini," bebernya.


Kendati begitu, dia mewanti petani porang  agar selalu melakukan perhitungan sehingga nantinya tidak over suplay yang justru akan merugikan.


"Karena itu perlu adanya komunikasi dengan Dinas Perdagangan dan Kementerian Perdagangan agar ada perhitungan yang tepat. Jangan sampai karena terlalu menggebu, ini merugikan. Kalau bisa juga kita ada pabrik pengolahannya, agar tidak bergantung dengan pihak lain," jelasnya.


Untuk diketahui, tanaman porang atau di Sumsel lebih dikenal juga dengan nama talas ular merupakan spesies dari Amorphophallus muelleri.


Dilansir dari Kementerian Pertanian, umbi porang banyak mengandung glucomannan berbentuk tepung. Glucomannan merupakan serat alami yang larut dalam air biasa digunakan sebagai aditif makanan sebagai emulsifier dan pengental, bahkan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan lem ramah lingkungan dan pembuatan komponen pesawat terbang.


Porang juga merupakan tanaman yang toleran dengan naungan hingga 60 persen. Tanaman ini dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja di ketinggian 0 sampai 700 mdpl. Bahkan, sifat tanaman tersebut dapat memungkinkan dibudidayakan di lahan hutan di bawah naungan tegakan tanaman lain. Untuk bibitnya biasa digunakan dari potongan umbi batang maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh atau umbi katak (bubil) yang ditanam secara langsung.


Tanaman porang disebut-sebut memiliki nilai strategis untuk dikembangkan karena memiliki peluang yang cukup besar untuk diekspor.


Catatan Badan Karantina Pertanian menyebut, ekspor porang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang mencapai Rp 11,31 miliar ke sejumlah negara seperti Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain sebagainya.


Sementara itu, Bupati Banyuasin H Askolani yakin tanaman porang dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi. Apalagi, pertanian membawa Kabupaten Banyuasin menduduki posisi ke 4 nasional sebagai produsen beras.


"Banyak yang belum paham jika porang ini bernilai ekonomis. Padahal porang ini ada di Banyuasin. Itulah kita lakukan disini. Harapannya dapat terus mendongkrak pangan di Banyuasin," katanya.


Menurutnya, porang memiliki prospek yang luar biasa untuk dibudidayakan selain padi dan jagung.


"Kami yakin ini akan meningkat. Apalagi didukung oleh gubernur. Kami juga ucapkan terima kasih atas perhatian gubernur yang luar biasa kepada kami," pungkasnya