19 September 2020

Dampak Covid-19 Operasi Transfortasi Bus DAMRI Mengalami Penurunan

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Ditengah Pandemi Covid -  19, sangat berpengaruh diberbagai sektor, dari Perekonomian, usaha Kuliner, Unit Kegiatan Usaha (UKM), maupun bidang transportasi salah satunya Perum Bis Damri yang ada di Kota Palembang.


General Manager (GM) Damri kota Palembang, Ivan Frankie Poluan yang diwakili oleh Maina bagian Keuangan mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang terjadi berpengaruh terhadap transportasi darat bis Damri. 


 "Mulai dari dari Bulan Maret, bis operasional Damri mengalami penurunan 80%, dikarenakan Pandemi Covid-19 jadi orang yang bepergian antar kota maupun dalam Wilayah Sumatera berkurang, Ujarnya saat diwawancarai, Jumat (18/09/2020). 


Lanjut Maina, biasanya operasional bis Damri mencapai 30-40 Bis yang beroperasi Perharinya untuk rute prabumulih, dan paling banyak Mahasiswa Universitas Sriwijaya (UNSRI) - Indralaya. 


"Pertengahan Juni operasional Bis Damri baru stabil melayani Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)dengan jumlah 102 armada, untuk Operasional luar Kota melayani Palembang- Jakarta, Palembang - Purworejo, dan Palembang - Lampung,".


Maina menambahkan, Untuk antar Kota, Sekayu, Pematang Panggang, Kayuagung, Prabumulih masih beroperasi sampai sekarang, untuk Tanjung enim di stop. Selama Pandemi covid-19, Sebagian pengemudi diliburkan. Kalau untuk gaji tetap dibayarkan. 


"Untuk tarif, Palembang - Jakarta 350.000,- via Tol, Palembang berangkat setiap hari Jam 2 siang, Palembang- purworejo 450.000,-Palembang - Lampung 200.000,- , keberangkatan Tanjung Api-Api jam 6,9, dan 11 siang terakhir, jelasnya,". 


Di era Pandemi, Penumpang diwajibkan menaati Protokol Kesehtan (Prokes) yang berlaku, setiap penumpang wajib masker, diukur suhu, wajib cuci tangan, dan hand sanitizer, serta Social distancing. 


Maina berharap, pandemi cepat usai dan dapat melakukan aktifitas seperti biasa, untuk sekarang bagi penumpang tidak lupa menggunakan prokes yang ada, tutupnya. (A2)

Bank COVID-19 Desa Mendis Jaya, Inovasi Ditengah Pandemi

Liputansumsel.com

Bantu Sembako Hingga Pengembangan Ekonomi Keluarga


Bayung Lencir, MUBA - liputansumsel.com--Setelah sebelumnya ada gerai dan cuci masker gratis. Tak ketinggalan, Inovasi yang sangat patut diacungi jempol kembali muncul di Kecamatan Bayung Lencir, tepatnya pemerintah Desa Mendis Jaya dengan inovasi Bank COVID-19nya.


Bank COVID-19 yang bersekretariat di Kantor Kepala Desa Mendis Jaya ini pada awalnya muncul demi memberikan bantuan kepada warga Desa Mendis Jaya yang terdampak pandemi COVID-19, terutama warga kurang mampu.

Pada Bank COVID-19 ini, siapa saja bisa menabung kebaikan berupa sembako yang kemudian diserap oleh Bank COVID-19, dan siapa saja bisa mengambil sembako yang ada jika merasa sangat membutuhkan.


"Awalnya seperti itu, siapa saja bisa menabung amal (memberikan sembako) disini untuk bisa di nikmati warga yang kurang mampu," ungkap Kepala Desa Mendis Jaya, Jefri KR.


Namun seiring berjalannya waktu, saat ini Bank COVID-19 ini bukan hanya melayani kebutuhan pangan atau sembako saja. Bank COVID-19 ini sudah bisa memberikan pinjaman usaha, pemberdayaan masyarakat.


Pemuda Mendis salah satunya, mendapatkan bantuan usaha ternak ayam Kampung Joper, kemudian pengembangan usaha rumahan ibu-ibu UP2K-PKK berupa makanan ringan, Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber) yang sudah tersebar di 25 rumah atau kepala keluarga di Desa Mendis Jaya serta beberapa bantuan usaha lainnya.


Hal tersebut kemudian di support oleh Camat Bayung Lencir, Muhammad Imron SE., MSi dimana Imron sapaan akrabnya ini memberikan dukungan penuh berjalannya Bank COVID-19 ini secara kontinyu walau kedepannya sudah tidak ada lagi COVID-19.


"Semoga bisa membantu dalam masa pandemi ini bagi warga, diharapkan juga bisa meningkatkan perekonomian warga itu sendiri, untuk usaha rumahan ibu-ibu UP2K-PKK Mendis Jaya kita bantu proses pembuatan ijin Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT) dan Pengemasan Produk (Packaging Product)," kata Imron.


Sementara salah satu penerima bantuan pengembangan usaha, Sayama (40), mengungkapkan rasa terima kasih dan syukurnya atas adanya Bank COVID-19 tersebut.


"Alhamdulillah ini lebih dari cukup untuk kami bisa mengembangkan usaha yang sudah ada, terimakasih juga kepada pemerintah Desa dan Kecamatan yang akan memfasilitasi perijinan, pengemasan dan pemasaran produk kami. Produk kami saat ini ada dodol nanas, berbagai jenis keripik dan makanan ringan yang kami produksi dirumah," tutupnya.


Bupati Musi Banyuasin Dr Dodi Reza Alex Noerdin mengapresiasi inovasi Bank COVID-19 yang di inisiasi jajaran Kecamatan Bayung Lencir. Menurutnya, program tersebut kiranya bisa diikuti Kecamatan lainnya di Muba


"Bank COVID-19 ini sangat positif, esensinya saling menolong di tengah pandemi," ulasnya.


Lanjutnya, pandemi COVID-19 mengajarkan kita selalu kuat dengan gotong royong dan tolong menolong. "Alhamdulillah Bayung Lencir telah melaksanakannya, semoga kita selalu saling melindungi satu sama lain," tandasnya.

Dukung Aksi WCD, Ajak Masyarkat Pintar Kelola Sampah

Liputansumsel.com


SEKAYU - liputansumsel.com--Demi mewujudkan dan menciptakan Kabupaten Musi Banyuasin dan Indonesia bersih sampah, Pemerintah Kabupaten Muba melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) , kemarin (19/09/2020) di tengah lingkungan RT 10 Komplek Perumnas Kelurahan Balai Agung Kecamatan Sekayu, melakukan pencanangan  aksi bersih dan pilah sampah menuju Muba Maju Berjaya 2022. 


Kepala DLH Muba, Andi Wijaya Busro SH MHum, didampingi Seketaris DLH Muba, Jexi Levin ST Msi, mengatakan, dalam aksi Cleanup Day yang dilakukan serentak di kecamatan dalam Kabupaten Muba, kegiatan itu secara tidak langsung mengajak dan mendorong peningkatan kepedulian dan perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah. 


"Intinya mengajak masyarakat untuk berperan serta dalam Aksi Cleanup dan pilah sampah dari rumah," katanya 


Lanjutnya, Aksi ini adalah bagian dari World Cleanup Day (WCD) yang serentak dilaksanakan di Indonesia dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Dlm acara tsb sekaligus dilakukan pembagian 1000 masker gratis.


"Jadi, mulai sekarang, kita mencoba memulai dan mengubah paradigma dari sampah yang tadinya sebagai barang yang tidak bernilai menjadi sesuatu yang berguna lewat pilah sampah yang benar," jelasnya.


Tambah, Andi, Lewat pengelolaan sampah organik dan an organik yang benar, "Artinya sampah bisa menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis," katanya


Selain itu pula agar bisa menekan angka timbunan sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir atau TPA, yang sekarang tercatat 30 ton/ hari untuk Kota Sekayu. 


" Dengan aksi pilah sampah di mulai dari lingkungan terkecil yakni lingkungan keluarga, untuk memisahkan sampah An Organik, dan Organik,  kita harapkan akan mengurangi jumlah sampah masuk ke TPA" urainya.


Kepada seluruh masyarakat Ayoo sukseskan Program Pemerintah, Bersatu untuk Indonesia bersih. "Mari bersihkan tempat lingkungan masing masing, pilah sampah dan jangan buang sampah sembarangan," tukasnya.


Sementara Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin, mengatakan, memperingati World Cleanup Day menjadi momentum seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu dalam meningkatkan kesadaran mengelola sampah.  


Dalam kondisi Pandemi COVID-19 ini, diharapkan masyarakat tetap dapat mendukung aksi WCD dengan aksi bersih2 di pemukiman dan memilah sampah dari rumah  sehingga sampah terkelola secara bertanggung jawab. Di masa pandemi COVID-19 ini lakukan aksi Cleanup dengan tetap menerapkan 3M yaitu memakai masker menjaga jarak dan mencuci tangan, walau ada kegiatan protokol kesehatan harus tetap di terapkan," imbuhnya.(agung/rill).

18 September 2020

Kelurahan Ario Kemuning Gencar Sosialisasi Protokol Kesehatan Kemasyarakat

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com -  Ditenga masa pandemi virus Corona (Covid-19) saat ini menuntut masyarakat banyak melakukan adaptasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya dalam Peningkatan disiplin dan Penerapan potokol kesehatan.


Sebagai langkah mengantisipasi penyebaran penularan virus Corona  tentunya mau tidak mau diera new normal atau tatanan hidup baru saat ini kita harus mengedepankan yang namanya protokol kesehatan seperti yang telah dianjurkan pemerintah diantaranya seperti membiasakan diri selalu memakai masker saat melakukan aktivitas diluar rumah , menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer serta menerapkan pola hidup sehat.


Lurah Ario Kemuning M. Yusuf Ermidi S.AP saat diwawancarai menyampaikan Sebagai langkah pencegahan penularan dan memutus rantai Covid-19, Pemerintah Kelurahan Ario Kemuning bersama pihak terkait terus gencar mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai pentingnya mengedepankan disiplin dan penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.


"Penerapan protokol kesehatan menjadi kunci utama menekan potensi penularan COVID-19 dalam segala aspek dan ini harus kita jalani dalam kehidupan sehari-hari,"ujarnya.(18/09/2020).


Yusuf menerangkan adapun upaya yang di lakukan pemerintah  Kelurahan Ario Kemuning dalam memutus rantai virus Corona seperti membuat posko peduli Covid-19 di Kelurahan Ario Kemuning, melakukan penyemprotan disinfektan dilingkungan masyarakat serta sering melakukan pertemuan bersama RW dan RT sebagai  perpanjangan tangan dalam mensosialisikan prokes kemasyarakat.


"Disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di kehidupan sehari-hari menjadi tantangan pada masa kebiasaan baru. Akan tetapi itulah yang menjadi  kunci dalam memutus rantai penyebaran virus corona,"


"Mari bersama kita patuhi anjuran pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan  dan kita juga mengajak masyarakat menjaga diri keluarga serta lingkungan  , jika ingin bepergian keluar rumah jangan lupa menggunakan masker, sering cuci tangan dan tetap jaga pola hidup sehat ," pungkasnya.(Ali)

Beralih ke Online, Upaya Perda Pertahankan Usaha dimasa Pandemi

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com -Krisis ekonomi akibat pandemi covid 19 telah berdampak terhadap keberlangsungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai wilayah di Indonesia.  Para pelaku usahapun terpaksa harus mengubah strategi penjualannya secara drastis. Apalagi jika sebelumnya mereka hanya mengandalkan penjualan offline saja, tentu potensi gulung tikar pun tak dapat dihindari.


Hal ini dikarenakan perubahan pola konsumsi barang dan jasa masyarakat dari offline ke online, begitu signifikan dimasa pandemi saat ini. Sebagian besar para pelaku UMKM yang tidak begitu familiar terhadap sistem penjualan online pun kini mulai survive, demi mempertahankan keberlangsungan usahanya.


Salah satunya Greencorner Hidroponic, umkm yang berkecimpung dibidang budidaya tanaman organik di Palembang ini turut merasakan dampak yang begitu signifikan dimasa pandemi.  Bu Perda selaku pemilik usaha mengatakan bahwa, “Dimasa pandemi saat ini tentunya bukan hal yang mudah untuk bisa mempertahankan sebuah usaha, penghasilan pun mulai turun drastis dibandingkan sebelum pandemi, jadi saya sekarang mulai lebih banyak menyasar ke pembeli online salah satunya dengan memanfaatkan media sosial, walau mungkin lebih sulit menawarkan produk secara online dari offline ya yang penting tetap ikhtiar”, sahutnya Jumat sore (18/9/2020).


Pandemi memang telah mempengaruhi berbagai aktivitas masyarakat, sekolah, hotel, restoran, pusat perbelanjaan, hingga perkantoran pun sempat diliburkan sementara waktu untuk menekan laju kasus pandemi. Namun hal tersebut nyatanya justru menimbulkan efek lainnya bagi masyarakat, terjadi PHK dimana-mana, penjualan dan daya beli masyarakat menurun, hingga  bertambahnya jumlah warga miskin baru, menjadi dilema yang kian merongrong negeri ini.


Bu Perda menambahkan, salah satu strateginya dalam mempertahankan usaha dimasa pandemi saat ini ialah dengan tetap percaya kepada ketentuan rezeki yang telah diatur oleh Allah, “Saya percaya ketika kita berbisnis dengan Allah insyaAllah segalanya akan dipermudah olehNya, usahakan usaha yang kita buat itu adalah usaha yang diniatkan untuk memberi manfaat bagi orang lain, dan juga memperbanyak sedekah dimasa sulit”, tambah bu Perda.


Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap cabang Sumatera Selatan (ACT Sumsel), melalui program Lumbung Sedekah Pangan (LSP) mengajak masyarakat untuk bahu-membahu saling bantu dimasa pandemi. Program ini dimanfaatkan oleh bu Perda selaku pengusaha UMKM untuk turut serta berkontribusi memberikan apa yang ia miliki untuk disedekahkan kepada mereka yang membutuhkan. Melalui ACT Sumsel, ia mendonasikan hasil kebun dan ternaknya  berupa sayur organik seperti sawi, pokcoy dan juga ikan lele.


Bagi masyarakat lainnya, yang juga ingin berkontribusi saling bantu dimasa pandemi juga dapat menyalurkan donasinya dalam bentuk pangan (natura) ataupun uang yang dapat disalurkan langsung ke kantor ACT Sumsel di Jalan Jendral Sudirman, km 3,5 Palembang, atau kunjungi laman https://palembang.indonesiadermawan.id .