25 Oktober 2020

Tiga Tsk ranmor di amankan polsek keluang

Liputansumsel.com


Muba - liputansumsel.com--Tiga Pelaku Curanmor di amankan Polsek Keluang Resor Muba. Selasa, (20/10/2020) Malam. Dua di antaranya berstatus Kan Ayah dan Anak. 


FIRDAUS (39) Warga Kel.Keluang Kab. Muba yang menjadi korban, mengalami kerugian Sebesar sebesar Rp.13.000.000,- (tiga belas juta rupiah). Satu Unit kendaraan motor Honda Beat warna hitam Nopol BG 5826 BAN milik korban yang dicuri tiga pelaku dengan cara mengeser secara bersama Pintu Geser yang terbuat dari Seng. Setelah berhasil, ketiga Nya membawa lari Sepeda Motor korban yang terparkir. 


SUHARMIN Als ENDONG (41)  REZA SAPUTRA (18), SENDI ULTRA (17) ketiganya merupakan warga Kel.Keluang Kec.Keluang Kab.Muba, Saat ini ketiganya telah diamankan Polsek Keluang. 


"Ide nya kami berdua pak, trus kami kerumah korban tu senin pak (19/10/2020) pagi. Kami jingok sepi trus kami geser pintu seng nyo abis tu lubang kontak nya kami rusak" Beber Suharmin dan reza. 


IPTU DWI RIO ANDRIAN,S.ik selaku Kapolsek Keluang yang mewakili Kapolres Musi Banyuasin AKBP ERLIN TANGJAYA, SH, S.ik saat dikonfirmasi membenarkan tiga pelaku curanmor yang telah di amankan tersebut. 


"Pelaku Reza dan sendi kita Terima yang diserahkan langsung oleh korban. Lalu kita pengembangan dan berhasil menangkap Suharmin. Sendi serta suharmin ini berstatus kan ayah dan anak" Kata Rio saat dikonfirmasi Minggu (25/10/2020) pagi tadi. 


Guna mempertanggung jawabkan perbuatnya, ketiga nya akan dikenakan hukuman sesuai pasal yang berlaku.

Harnojoyo Dorong SDM yang Bermutu Percepat Pembangunan

Liputansumsel.com


Palembang, liputansumsel.com--Liputan Sumsel.Com – Upaya mempercepat pembangunan kota, khususnya Kota Palembang, perlu dukungan dari masyarakat terutama di bidang pendidikan, karena pendidikan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM). Jika SDM bermutu akan menghasilkan kemajuan pembangunan dengan cepat.


Hal ini diungkapkan Wali Kota Palembang, H Harnojoyo usai menghadiri Wisuda ke 36 Politeknik Sriwijaya (Polsri), Sabtu (24/10/2020).


Menurut Harno, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, berdampak pada semua sektor terutama pembangunan.


”Tapi kami berharap sektor pendidikan tidak menjadi kendala, karena ada banyak metode yang dapat kita terapkan untuk melaksanakan proses pembelajaran, bisa melalui online adalah salah satu solusi yang baik agar sektor pendidikan tetap berjalan dengan baik, apalagi untuk lembaga pendidikan seperti Polsri memiliki tenaga informasi teknologi (IT) yang mumpuni, saya pikir bisa diterapkan,” ujar Harnojoyo.


Bahkan lanjut orang nomor satu di Palembang ini, Polsri sudah terbukti mampu menelurkan SDM yang berkualitas. Setidaknya ada 1.888 orang yang mengikuti wisuda yang siap untuk memasuki dunia kerja dan membutuhkan lapangan pekerjaan.


“Kami, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang berharap, para wisudawan dan wisudawati ini lulus bukan hanya mencari pekerjaan, namun memiliki kesempatan untuk membuka peluang kerja baru sehingga turut berperan untuk menciptakan lapangan pekerjaan,” harap Harno.


Melalui program pusat pengembangan pembangunan kata Harno, terus digalakkan pengembangan sarana dan prasarana sehingga mendorong sehingga membantu pemerintah untuk menata ruang yang ada agar minat masyarakat baik dari daerah maupun nasional bisa berkunjung ke Palembang.


“Membantu pemerintah untuk mengenalkan destinasi wisata, serta menjaga pengembangan pembangunan agar lebih baiklagi,” kata dia.


Dia mencontohkan, pengembangan pembangunan kota di wilayah Karya Jaya misalnya, menjadi mercusuar pusat pemerintahan kota, tentu akan menjadi ruang penataan yang baru untuk Palembang.


Untuk itu, lanjutnya, Polsri sebagai perguruan tinggi (PT) yang fokus mengembangkan SDM dibidang vokasi akan menghasilkan SDM yang terampil dan siap kerja, sehingga menarik minat orangtua untuk menitipkan anaknya menuntut ilmu di Polsri.


“Kami sangat mendorong pembangunan, khususnya bagi Polsri yang berorientasi pada metode pembelajaran berkolaborasi dengan industri yang menghasilkan produk yang dapat dipasarkan di masyarakat,” tukasnya.

(Rl/A2)

25 pesepeda Lapas Sekayu,Semarakkan Virtual Ride 30K kemenkumham Sumsel

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel.com--Minggu (25/10/20) dimulai pada pukul 06.30 WIB 25 peserta virtual ride 30k dari Lapas Sekayu yang diselenggarkan oleh Kantor WIlayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan dilaksanakan. 


25 peserta tersebut terdiri dari Petugas Lapas Sekayu dan juga keluarga. Kegiatan ini menggambil start dari Lapas Sekayu, menuju Jalan Teladan, kemudian ke Desa Lumpatan menuju kota Sekayu dan check point di Bundaran Sekayu. 


Disela check  point tersebut dilaksanakan pembagian 150 paket yang terdiri dari  masker, hand sinitizer, dan vitamin c kepada pengendara yang melintas di bundaran Kota Sekayu, kegiatan pembagian paket ini sebagai bentuk kepedulian Lapas Sekayu terhadap pandemi COVID-19 sekaligus juga dilaksanakan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya melindungi diri dari penyebaran COVID-19. 

Setelah kegiatan pembagian paket para peserta virtual ride melanjutkan perjalanan menuju Panti Asuhan ELNUSA Sekayu. 


Dalam kegiatan ini juga Keluarga Besar Lapas Sekayu turut memberikan bantuan berupa sembako sebagai bentuk kepedulian Lapas Sekayu kepada masyarakat. 


Dalam sambutannya pengurus Panti Asuhan ELNUSA mengucapkan terima kasih dan sangat berbahagia atas kepedulian keluarga Lapas Sekayu. Setelah giat bakti sosial ke Panti Asuhan, perjalanan dilanjutkan menuju Stadion Olahraga Serasan Sekate, dan langsung masuk ke Jalan Inpers Penjara dan kembali finish di Lapas Sekayu. 


Setelah kegiatan selesai dilaksanakan, Kepala Lapas Sekayu Jhonny Hermawan Gultom menerangkan bahwa tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun Kementerian Hukum dan HAM 2020 yang lazim disebut dengan Hari Dharma Karya Dhika yang diperingati setiap tanggal 30 Oktober. Disamping menyemarakkan, 


Lanjutnya,ditengah pandemi COVID-19 juga Lapas Sekayu mensosialisikan kepada masyarakat Kota Sekayu mengenai pentingnya melindungi diri dari pandemi serta memberikan bantuan kepada masyarakat, dan yang terpenting kegiatan ini sekaligus dapat meningkatkan imunitas tubuh peserta.

Rangkaian kegiatan ini berakhir pada pukul 11.30 WIB, dan seluruh pesepeda dapat finish dengan selamat tanpa ada hambatan yang berarti, pungkasnya. (HUMAS/agung)

Transparansi Data, Herman Deru Launching Anjungan Bansos Sriwijaya

Liputansumsel.com

Sumsel Resmi Miliki Anjungan Bansos Pertama di Sumbagsel 


Palembang -liputansumsel.com-- Gubernur Sumsel H.Herman Deru secara resmi melaunching Anjungan Bansos Sriwijaya di Griya Agung, Sabtu (24/10/20) siang. Peluncuran aplikasi Anjungan Bansos Sriwijaya (ABS) ini merupakan yang  pertama di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).


Menurut Herman Deru kehadiran aplikasi Anjungan Bansos Sriwijaya ini  dapat menjadi pusat data penerima bantuan sosial baik dari APBN atau APBD. Selain itu juga menjadi sarana pemantauan penyaluran bansos kepada masyarakat sehingga kedepan data menjadi valid dan dapat diakses secara luas. Dengan demikian transparansi program yang ditargetkan dapat berjalan dengan efektif.


" Anjungan Bansos Sriwijaya ini kita buat bertujuan agar penyaluran Bansos di Sumsel tepat sasaran dan benar. Karena, ini akan dapat dilihat masyarakat secara transparan. Bahkan masyarakat juga bisa menjadi petugas intelegennya," ujar HD sesaat usai peluncuran anjungan.


Peran masyarakat lanjut HD akan sangat membantu dalam memberikan informasi data penerima bansos. Pasalnya masyarakat bisa menginformasikan jika ada data penerima yang tidak tepat seperti adanya sasaran yang telah meninggal, pindah alamat  atau bahkan jika ada penerima yang sudah tidak layak karena sudah berkemampuan.


"Nah inilah fungsinya untuk menghimpun semua informasi itu. Bupati Walikota akan menjadi dashboardnya termasuk Forkopimda dan DPRD. Karena update data ini akan kita lakukan sampai tingkat kelurahan dan desa," tegas HD.


Menurut HD pihak Provinsi akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial mengenai update data yang dilakukan. Sehingga daerah tidak hanya mensuplai data, tapi juga ikut membenahi data dari Kemensos. Dengan harapan tidak ada sasaran penerima bantuan yang memang berhak menjadi terlewatkan.


Sedikit bercerita HD mengungkapkan jika semua ini berawal dari ketidakadilan yang disuarakan masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan. Baik itu bantuan dari pusat maupun daerah karena dalam penyalurannya masih merujuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang lama.


Melalui aplikasi ini diharapkan juga mampu memberikan kontribusi dalam rangka menghadapi persoalan data bansos khususnya di Sumsel. Karena dengan tersedianya data penerima bansos akan mempercepat proses pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar di daerah Sumsel.


"Untuk merevisi itu kita tidak punya kewenangan. Dari sanalah Saya dengan Perwakilan BPKP menggagas tentang data regional. Dan beruntung sekali kepala perwakilan BPKP kita mau memberikan bimbingan. Sehingga anjungan ini dapat menjadi navigasi kita dalam mendistribusikan bantuan agar tidak salah sasaran," jelasnya.


Di tempat yang sama Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi Sumsel Mirwansyah mengatakan selama ini ada beberapa hal yang melatarbelakangi dibuatnya Anjungan Bansos Sriwijaya yang merupakan inisiasi langsung Gubernur Sumsel H. Herman Deru.


Diantaranya adalah penugasan Tim Gugus Tugas Akuntabilitas Pengawasan Percepatan Pandemi Covid 19 yang antara lain dari Bappeda, Dinas Kominfo dan Dinsos Provinsi.


Kemudian dalam masa Pandemi Covid 19 yang terjadi berdampak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat baik masalah kesehatan, perlindungan sosial terutama masyarakat miskin. Sedangkan data usulan atau sasaran utama adalah yang bersumber dari kabupaten/kota belum diverifikasi dengan data kependudukan (NIK/KK) sehingga sangat berpotensi salah sasaran. Yang dapat mengakibatkan menumpuknya bantuan baik yang bersumber dari APBN, APBD maupun APBdes.


"Selain itu muncul juga permasalahan bagi masyarakat miskin yang tidak mempunyai NIK/KTP dan miskin baru akibat dampak Covid dipastikan tidak termasuk dalam DTKS dan dipastikan tidak mendapat bantuan sosial. Aplikasi inilah yang dapat menjawab permasalahan di atas dimana data DTKS dan Non DTKS ada di dalamnya," jelas Mirwansyah.


Adapun aplikasi ini didesain dan dikonsep oleh Tim Gugus Tugas yang terdiri dari Kominfo, Bappeda, Dinsos dan langsung diawasi BPKP Perwakilan Sumsel.


"Anjungan ini sekaligus berfungsi untuk pemutakhiran data DTKS. Setelah ini akan kita adakan pelatihan bagi aplikator anjungan di seluruh Kab/Kota se Sumsel," tandasnya.


Peluncuran ABS ini sendiri ditandai dengan handscanning oleh Gubernur Sumsel H.Herman Deru yang didampingi Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumsel Kartika Sari Desi, Kapolda Sumsel diwakili Karo Logistik Polda Sumsel Kombes Pol Edy Yudianto, serta Kepala Perwakilan BPKP Tri Handoyo. Bahkan untuk memberikan gambaran yang jelas kepada masyarakat, dan tamu yang hadir Gubernur HD tak segan melakukan sendiri simulasi pengisian data untuk beberapa kabupaten.



Dilain pihak Kadis Kominfo Prov.Sumsel H. Achmad Rizwan, SSTP, MM menyampaikan aplikasi ABS ini dilaksanakan mulai dari tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi serta di sediakan fitur Dashboard Pimpinan di tingkat Kab/Kota dan Provinsi untuk melakukan pengawasan dalam penyaluran Bansos.


"Masyarakat  juga bisa mengecek apakah sudah  terdata di ABS, dengan cara  memasukkan NIK," imbuhnya.


Turut hadir  Walikota Palembang H.Harnojoyo, Bupati Lahat Cik Ujang, Plt Bupati Muara Enim, Juarsah, Plt Bupati PALI Ferdian Andreas Lacony, Wakil Bupati OKI HM Djakfar Shodiq, Pjs Bupati OI Aufa Syahrizal, SP, MSc. Pjs Bupati OkU Muhammad Zaki Aslam, Pjs OKUS Nora Elisya SH.MM dan Pjs Bupati Musirawas Ahmad Rizali , serta Para Kadinsos dan Kadis Kominfo Kab/Kota Se- Sumsel.

Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan Melalui Pemanfaatan Aneka Rempah

Liputansumsel.com

Gubernur  Herman Deru Buka Festival Rempah Sumsel 2020


PALEMBANG - liputansumsel.com--Kekayaan tanaman rempah di Sumatera Selatan (Sumsel) kembali diangkat ke permukaan melalui  

ajang Festival Rempah Sumsel 2020.


Gubernur Sumsel H. Herman Deru saat membuka Festival Rempah Sumsel 2020 yang gagas Tim Penggerak PKK Sumsel di halaman Istana Gubernur Griya Agung Palembang, Sabtu (24/10) pagi memberikan apresiasinya atas gagasan yang diambil TP PKK Sumsel tersebut.


Dirinya selaku  Pembina PKK Sumsel menilai inisiasi yang diambil Ketua TP PKK Feby Deru tersebut  luar biasa mengingat   Sumsel selama ini diketahui banyak menyimpan kekayaan alam berupa tanaman rempah, baik yang berfungsi sebagai penyedap rasa masakan atau juga berfungsi sebagai obat-obatan alami atau herbal. Karena itu dia mengharapkan ada edukasi yang berkelanjutan terkait dengan jenis tanaman rempah termasuk manfaat yang dapat diambil  dari tanaman rempah tersebut.


"Apresiasi yang luar biasa Saya, buat buk  Feby bersama anggota tim penggerak PKK yang memiliki inisiatif mengangkat kembali potensi rempah Sumsel. Melalui Festival ini kita akan mengetahui apa saja jenis tanaman rempah yang ada disekitar kita. Termasuk manfaatnya dengan memanfaatkan media sosial atau teknologi informasi yang ada," ucap Gubernur.


Lebih lanjut Gubernur Herman Deru mengulas sejarah bagaimana bangsa barat, Belanda salah satunya datang ke nusantara untuk mencari rempah-rempah tak terlecuali di wilayah Sumatera menjadi tujuan mereka. Bahkan berujung ingin  menguasai kekayaan rempah Indonesia.


"Ini membuktikan bawa daerah kita memang sangat kaya dengan  rempah. Melalui momen ini kita akan kembali angkat kepermukaan diharapkan dapat mengakat harkat dan martabat ekonomi petani kita di tengah Pandemi. Untuk itu PKK Kabupaten/Kota harus aktif terlibat agar rempah ini bisa memiliki nilai komersil," tambahnya. 


Sebagai bentuk edukasi yang bekelanjutan Herman Deru meminta Dinas Pendikan dapat menjadikan rempah ini sebagai pembelajaran muatan lokal. Terutama  untuk kalangan anak-anak usia PAUD.


"Saya minta kepada Dinas Pendidikan agar ada pengenalan  pengetahuan tanaman rempah ini pada anak-anak usia dini. Agar anak-anak kita mendapatkan informasi yang benar sehingga dapat memelihara tumbuhan rempah yang ada di sekitar mereka," tandasnya.


Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumsel Hj. Febrita Lustia HD menjelaskan rempah adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa kuat yang digunakan dalam jumlah kecil di makanan sebagai pengawet atau perisa dalam masakan. 


Rempah biasanya dibedakan dengan tanaman lain yang digunakan untuk tujuan tanaman obat, sayuran, aroma atau perisa makanan.


"Sejarah telah membuktikan hal tersebut, bahkan bangsa-bangsa di eropa datang ke Nusantara untuk berburu dan menguasai rempah negeri kita. 

Rempah menjadi  barang dagangan yang paling berharga. Rempah selain digunakan untuk masakan, juga dibuat untuk pengobatan. Memperkaya khazanah kuliner khas daerah, serta bermanfaat meningkatkan kesehatan bagi masyarakat,"  ucap Feby.


Dia menyebut,  festival rempah bertujuan untuk mengenalkan keberadaan rempah hasil Bumi Sriwijaya. Selain itu untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,  membantu bangkitnya ekonomi kerakyatan dan UMKM yang terdampak Pandemi Covid-19.


"Festival ini diikuti oleh  TP PKK Kabupaten / Kota Se Sumsel, Organisasi wanita yang tergabung dalam BKOW, Dewan Rempah Indonesia dan perkumpulan jamu gendong, serta Stand UMKM dan kuliner," tandasnya sembari menyebut selama festival berlangsung digelar  bazar rempah. Talkshow, Demo membuat minuman kesehatan dari bahan baku rempah, Senam bersama, Gebyar Panggang Kemplang, lomba merangkai sayur  dan kegiatan menarik lainnya.


Diakhir  acara Gubernur Sumsel Herman Deru didampingi  TP PKK Hj. Febi Deru bersama Forkopimda Sumsel berkenan  meninjau stand rempah utusan dari  Kabupaten/Kota se Sumsel.