18 November 2020

Wali Kota Palembang Harnojoyo Terpilih Sebagai Kepala Daerah Terinovatif di Sumsel

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Wali Kota Palembang H Harnojoyo terpilih sebagai kepala daerah paling inovatif di Provinsi Sumatera Selatan.


Hal ini mengemuka saat pengumuman pemenang Lomba Kepala Daerah Inovatif 2020


Piala Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia bersama Harian Pagi Sumatera Ekspres, melalui Video Conference (Vidcon) Via Aplikasi Zoom Cloud Meeting. 


Penyerahan penghargaan disampaikan langsung Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian, Rabu (18/11/2020).


Kota Palembang menempati peringkat pertama atau juara satu. Disusul Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Muara Enim di peringkat kedua dan ketiga. 


Adapun Kabupaten Musi Banyuasin mendapatkan penghargaan terkomitmen dan paparan terbaik. 


Pengumuman dan penyerahan penghargaan via vidcon oleh Mendagri, itu disaksikan oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, General Manager Suneks Nursery, dan para kepala daerah penerima penghargaan. 


Dalam sambutannya, Wali Kota Palembang H Harnojoyo mengatakan bersyukur menerima penghargaan bergengsi ini. Penghargaan ini juga ditujukan Harnojoyo untuk masyarakat Palembang.


"Inovasi ini untuk menjadikan pelayanan yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih berguna," ujar Harnojoyo. 


Ia menyebutkan, ada banyak inovasi di Kota Palembang. 


"Tahun 2019 berjumlah 126 inovasi. 


Kemudian tahun 2020, pertama ada 69 menjadi 195 inovasi." 


Yang menarik, banyak inovasi di Palembang ditiru daerah lain. Misalnya program gotong royong, shalat subuh berjamaah, yang ditiru Kota Bengkulu. 


Palembang juga membuat aplikasi Sholat Subuh, yang memungkinkan absensi secara online, terutama bagi pejabat Pemkot Palembang. 


Shalat subuh berjamaah sudah dilakukan Wali Kota Harnojoyo sejak 2015. Kurang lebih ada 2000 masjid maupun musala di Palembang, dengan 1.500 di antaranya sudah kunjungi Wali Kota Harnojoyo. 


"Selain bersilaturrahmi dengan tokoh masyarakat, dan warga, melalui program subuh berjamaah ini kami juga bisa langsung menyerap aspirasi masyarakat,"ujar Harnojoyo. 


Ia melanjutkan," Ada yang keluhan lampu jalan mati, gorong-gorong tersumbat, langsung kami tindaklanjuti melalui dinas terkait."


Begitu juga inovasi melalui program gotong royong setiap pekan serentak di 107 kelurahan. 


Selain memberikan edukasi dan mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, dengan program gotong royong, bisa menghemat anggaran. 


"Pernah kami hitung, melalui Dinas PUPR Palembang. Sekali gotong royong di 107 kelurahan bisa menghemat anggaran di APBD Rp500 juta. Dalam setahun kami bisa menghemat Rp24 miliar," Harnojoyo menyebutkan. 


Di lokasi gotong royong juga dilaksanakan pelayanan publik, seperti perekaman KTP elektronik, perizinan IMB, perbankan hingga pelayanan kesehatan. 


Selain program gotong royong dan subuh berjamaah, inovasi lainnya, yakni program sekolah filial (Selfi), kemudian Poltabes (Program Pelayanan Tak Boleh Berhenti Sekolah). Beberapa dari inovasi itu mendapat penghargaan dari pemerintah pusat. 


Dalam sambutannya, Harnojoyo juga mengatakan bahwa tanggal 26 November ini Pemkot Palembang akan meresmikan Mal Pelayanan Publik (MPP) yang disebut-sebut terbesar di Indonesia. 


Harnojoyo mengatakan, di MPP itu ada jenis 29 pelayanan, termasuk layanan drive thru untuk SIM dan mesin ATM untuk pembuatan KTP. Satu rangkaian dengan peresmian MPP itu, akan dilaksanakan pula pernikahan massal. 


"Kami berkomitmen bukan hanya MPP terbesar, tapi juga pelayanan publik lebih mudah, lebih cepat bagi masyarakat Palembang," ujar Harnojoyo. 


Dalam sambutannya, Wali Kota Palembang H Harnojoyo juga meminta kesediaan Mendagri Tito Karnavian untuk hadir di peresmian MPP Palembang. (Rl/A2) 

POSKESDES RAMBA JAYA DI DUGA MUBAZIR

Liputansumsel.com


Muba-liputansumsel.com--kegiatan pembangunan gedung  Poskesdes yang di anggarkan melalui dana desa(DD) pada tahun 2019 yang lalu,berada di lending dusun IV desa Ramba Jaya Kecamatan Babat Supat Kabupaten Musi Banyuasin terkesan sia-sia dan Mubazir di karenakan dari selesai di bangun dari tahun 2019 hingga sekarang sama sekali tidak di operasikan.


saat awak Media investigasi ke lapangan,Rabu(18/11/20) mewawancarai salah satu warga setempat membenarkan bahwasanya bangunan gedung poskesdes tersebut dari awal selesai pembangunan hingga sampai saat ini tidak ada kegiatan apapun dan itu kami menduga mubazir apalagi membangun gedung tersebut mengunakan dana desa,


Lanjutnya,"kami masyarakat desa Ramba Jaya sangat berharap poskesdes tersebut bisa beroperasi pak, kalau poskesdes itu beroprasi kami warga setempat tidak jauh lagi untuk berobat yang kami takutkan bagaimana kalau dapat musibah kalau tidak ada tenaga medis untuk melakukan penanganan pertama",jelasnya.


Fatahudin kepala dusun(kadus) IV desa Ramba jaya kecamatan Babat supat melalui Via Telepon menyampaikan bahwasanya, membenarkan bahwa bangunan poskesdes tersebut di bangun di tahun anggaran 2019 melalui Dana Desa(DD), dan saat di tanya oleh awak media kenapa sampai saat ini belum di operasikan,kadus IV menjelaskan saya tidak tahu di karenakan yang mengurus nya kepala desa, sepengetahuan saya untuk pengajuan tenaga medis sudah di ajukan, pungkasnya.


Terpisah, sementara saat di konfirmasi kepala desa Ramba Jaya kecamatan babat supat,Dedi Aswari melalui Via WhatsApp meyampaikan "Waalaikum salam,sudah pasti setiap bangunan fisik melalui musdus dan musdes pak.


Saat di singgung masalah Kendala poskesdes tersebut belum beroperasi,ia menjelaskan dikarenakan pihak puskesmas Tanjung Kerang belum ada tenaga medis untuk di tugaskan di dusun IV Lending Ramba Jaya & dari warga Ramba Jaya juga Belum ada warga yang siap di posisi tenaga medis,jelas kades Ramba.

Wawako Palembang Kunjungi Rumah Warga yang Kena Musibah di Kelurahan 5 Ilir

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com -  Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda menaruh rasa iba yang mendalam, terhadap pasangan suami istri yang tempat tinggalnya roboh akibat tiang penyangah rumah patah.


Peristiwa naas yang dialami pasangan suami istri Sungkono (64) dan istrinya Tarifa (55) hanya bisa pasrah,  rumah yang ditempatinya di Jalan Sultan Syahir Lorong Masjid Kelurahan 5 Ilir Kecamatan Ilir Timur (IT) kini rata dengan tanah setelah peristiwa itu terjadi.


“Saya sangat kaget sekali mendengar peristiwa ini,apalagi bangunan yang roboh sempat menimpa kepala Bu Tarifa saat itu tengah mencuci pakaian,”  kata Fitri, Rabu (18/11/2020).


Kabar duka yang diterima Fitri ini, langsung terobati, ketika melihat langsung rumah yang roboh tersebut, kini kembali dipugar dengan gotong royong warga setempat, selama hampir satu bulan lamanya berkat saling bahu membahu mendirikan kembali bangunan rumah yang runtuh tersebut.


"Saya sangat terkejut sekali ketika sampai dilokasi rumah beliau sudah dibangun kembali dari dana swadaya masyarakat setempat dan tahap bangunannya sudah 80 persen. Tadinya kita akan masukan ke dalam program Baznas untuk mendapatkan perbaikan, namun berkat gotong-royong warga setempat bangunan rumahnya sudah kembali kokoh," kata Fitri.


Ditempat yang sama Sungkono (53) mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan kepedulian  Wakil Walikota yang benar-benar peduli kepada masyarakat yang mendapatkan musibah.


"Nanti akan ada bantuan lagi secara pribadi dari Wakil Walikota, guna menyelesaikan bangunan yang belum terselesaikan, alhamdulilah sekali karena masyarakat dan Pemerintah sangat peduli kepada masyarakat yang mendapatkan musibah," tutupnya.(Rl/A2)

40 Pengelola Wisata Ikuti Pelatihan Manajemen Homestay di Muba

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel.com--Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, melaksanakan kegiatan Pelatihan Manajemen Homestay /Pondok Wisata/ Rumah Wisata Bagi Pengelola Lokasi Wisata di Kabupaten Muba, Rabu (18/11/20) bertempat di Hotel Permata Randik Sekayu.


Bupati Musi Banyuasin Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Muba Ir Yusman Sriyanto MT, yang dalam sambutannya mengatakan kepariwisataan merupakan bagian yang paling mendukung dalam pembangunan

yang dilakukan secara sistematis, terencana dan bertanggung jawab atas kelestarian serta mutu lingkungan hidup.


Agar dukungan tersebut dapat dilakukan secara maksimal maka, perlu untuk di lakukan peningkatan kemampuan dari Sumber Daya Manusia (SDM), yang berperan untuk menata dan mengelola homestay, pondok wisata, rumah wisata serta mempromosikannya.


"Kita harus bisa memanfaatkan pelatihan ini dengan baik. Karena diadakannya kegiatan ini guna untuk pengembangan pengelolaan wisata termasuk mempromosikan tempat-tempat wisata dan juga homestay atau tempat menginap,"ujarnya.


Kolaborasi antara tempat wisata dan tempat penginapan sangatlah penting dan harus di selaraskan dengan sebaik mungkin. Serta menciptakan inovasi terbaru yang bisa membuat daya tarik, Sehingga orang-orang akan tertarik untuk berkunjung. Dan untuk OPD yang terkait silahkan membantu, bekerjasama sesuai dengan fungsinya masing-masing dan terus lakukan koordinasi.


"Semoga setelah diadakannya pelatihan ini, para peserta dapat menemukan hal-hal baru menciptakan inovasi untuk dapat terus mengembangkan usahanya dalam bentuk tempat wisata, rumah wisata atau homestay meskipun di tengah pandemi COVID-19," ungkapnya.


Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata M Fariz SSTP MM menyampaikan, kegiatan Pelatihan Manajemen Homestay atau Rumah Wisata ini akan berlangsung selama 3 hari dan ikuti oleh 40 peserta yang merupakan pengelola tempat wisata yang ada di Kabupaten Muba. 


"Para peserta akan mendapatkan pelatihan dari berbagai narasumber yang telah berkompeten dalam bidang. Narasumber pada hari pertama ini adalah Zainal Arifin SE MM dari Poltek Par Palembang. Diharapkan peserta untuk fokus dan menyerap segala materi yang di sampaikan oleh narasumber" tukasnya.


Dalam suasana yang masih pandemi COVID-19 saat ini, ada banyak hal yang harus diperhatikan, salah satunya di segala kegiatan itu harus dapat mematuhi protokol kesehatan. Adanya pelatihan ini akan menambah wawasan bagi para peserta untuk mengembangkan tempat wisata dan juga penginapannya.


"Pelatihan ini sebagai bentuk untuk meningkatkan kualitas dari pengelola tempat wisata baik itu homestay, pondok wisata ataupun rumah wisata yang ada di Muba. Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengelola dan dapat berkontribusi dalam pengembangan pariwisata di tengah pandemi COVID-19," pungkasnya.

Siaga Karhutbunlah Sembilan Embung dan Sumur Bor Dibangun di Muba

Liputansumsel.com


SEKAYU—liputansumsel.com--Berbagai upaya dilakukan dalam melakukan pencegahan Kebakaran Hutan, Kebun dan Lahan (Karhutbunlah) di Kabupten Musi Banyuasin (Muba). Salah satunya dengan adanya bantuan dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementan RI dalam pembuatan embung dan sumur bor.


Terdapat sembilan kelompok tani (Koptan) dalam Kabupaten Muba yang diberikan bantuan pembangunan embung dan sumur bor oleh pemerintah. Bantuan tersebut diberikan guna mengatasi krisis air serta cadangan air jika menghadapi bencana karhutbunlah.


Plt Kepala Dinas Perkebunan Ahmad Toyibir SSTP MM menjelaskan bahwa pembangunan embung dan sumur bor ini berada di sembilan desa dalam kabupaten Muba. Bantuan embung dan sumur bor tersebut  berdasarkan usulan dari kelompok tani.


"Bantuan pembangunan embung dan sumur bor ini berasal dari DAK dari Kementan RI. Jadi Koptan tersebut mengusulkan untuk dibangunkannya embung dan sumur bor, kemudian kita serahkan ke Kementan RI nanti semua proses pihak pusat yang melakukan seleksi,”kata Toyibir, Rabu (18/11/20).


Bantuan embung ini digunakan sebagai tempat penyimpanan air dengan adanya embung dan sumur bor ini maka tidak khawatir lagi saat terjadi kebakaran hutan dan lahan karena ada cadangan air.


"Saat ini pengerjaanya masih sedang berjalan, pembangunan dilakukan dilahan milik kelompok tani secara swakelola oleh masing-masing kelompok penerima tidak menggunakan pihak ketiga atau rekanan,”ungkapnya. 


Proses pembangunan embung dan sumur bor saat ini sudah mencapai 60 persen lebih.  "Pembangunan embung dan sumur bor ini pengerjaanya diharapkan cepat selesai sehingga bisa langsung digunakan para petani maupun masyarakat, karena diketahui bersama bahwa embung memiliki manfaat begitu besar,”jelasnya.


Adapun kelompok tani yang mendapatkan bantuan antara lain, Sumur Bor di Desa Macang Sakti Kecamatan Sanga Desa Kelompok UPPB, Sumur Bor di Desa Kasmaran Kecamatan Babat Toman Koptan Alhamdulillah, Sumur Bor di Desa Kasmaran Kecamatan Babat Toman Kopta Sidomoro, Sumur Bor di Desa Toman Kecamatan Babat Toman, Koptan Bayung Jaya.


Embung Air di Desa Toman Kecamatan Babat Toman Koptan Megapro, Embung Air di Desa Bukit Indah Kecamatan Plakat Tinggi Koptan Semar Desa, Embung Air di Desa Sialang Agung Kecamatan Plakat Tinggi Kopta Karya Bakti, Embung Air di Desa Karang Anyar Kecamatan Lawang Wetan Kopta Sejahter Desa, Embung Air di Desa Sindang Marga Kecamatan Sungai Keruh Koptan Kejora Desa.


Salah satu Ketua Kelompok Tani, Jumadi menyebutkan bahwa saat ini pembangunan untuk sumur bor di kelompoknya memasuki pengerjaan sekitar 70 persen. Pihaknya memastikan pengerjaan yang dilakukan tepat waktu agar sumur bor ini dapat dimanfaatkan dengan baik.


“Banyak sekali pak manfaatnya sumur bor ini jika telah selesai terutama untuk kebutuhan perkebunan, rumah tangga, bahkan untuk dalam mengatasi bencana karhutbunlah. Pembangunan ini kita mengajukan ke pemerinah dan Alhamdulillah di setujui,”ungkapnya.


Sementara itu, Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA mengungkapkan, pembuatan embung dan sumur bor ini bagian dari untuk mengantisipasi karhutbunlah di Muba. 


"Sehingga pasokan air dipastikan aman dan juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari," urainya.


Kepala Daerah Inovatif Tahun 2020 ini menambahkan, meskipun Muba zero karhutbunlah namun upaya-upaya pencegahan terus dilakukan. "Termasuk salah satunya dengan pembuatan embung dan sumur bor yang sudah kita lakukan ini," tandasnya.