20 November 2020

Herman Deru Mengapresiasi Prestasi Kabupaten Muara Enim dan Selamat HUT Ke-74

Liputansumsel.com

 


Muara Enim, Liputansumsel.com--Pelaksana tugas Bupati Muara enim  H.Juarsah SH menghadiri rapat Paripurna memperingati hari jadi Ke-74 Kabupaten Muara Enim Tahun 2020 bertempat di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Muara Enim, pada Jum’at (20/11/2020).

Acara tersebut  diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran dan sari tilawah tersebut dibuka oleh Plt. Ketua DPRD Kabupaten Muara Enim Liono Basuki, Bsc. 

Dalam sambutannya Liono menyampaikan, bahwa Peringatan Hari Jadi Ke-74 Kabupaten Muara Enim yang dilaksanakan dalam masa pandemi tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Pada kesempatan itu, Liono juga mengapresiasi Pemkab Muara Enim karena telah mendapatkan berbagai penghargaan dan merealisasikan program-program unggulannya. “Sebagai Kabupaten yg terus membangun diperlukan partisipasi seluruh masyarakat untuk menjadikan Kabupaten Muara Enim lebih baik lagi kedepannya," ungkapnya.

Kemudian, Plt. Bupati Muara Enim, H. Juarsah mengatakan, semoga peringatan hari jadi ini menjadi bagian introspeksi dan momentum untuk bersyukur atas semua karunia yang telah dilimpahkan kepada Kabupaten Muara Enim sekaligus memberikan motivasi dan semangat untuk bekerja lebih keras, bersinergi serta inovatif dalam melaksanakan pembangunan menuju terwujudnya Muara Enim untuk rakyat yang Agamis, Berdaya Saing, Mandiri, Sehat dan Sejahtera di Bumi Serasan Sekundang.

Selanjutnya, beliau juga mengucapkan, terima kepada Bapak Gubernur Sumsel H. Herman Deru yang telah meluangkan waktu dan berkesempatan hadir secara daring dan kepada seluruh stakeholder pembangunan yang telah berpartisipasi aktif dan bersama-sama membangun Kabupaten Muara Enim.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru yang hadir secara melalui daring mengapresiasi prestasi Kabupaten Muara Enim. “Saya ucapkan selamat HUT Ke-74 bagi Kabupaten Muara Enim yang dari tahun ke tahun mendengungkan dan terdengar prestasinya secara nyata,” kata HD.

“Saya memperhatikan tentang sejarah  terbentuknya Kabupaten Muara Enim yang menerapkan DOB yang kemudian berdampak juga pada kemudahan bagi Kabupaten Muara Enim untuk melayani rakyatnya secara fokus dan lebih baik lagi," imbuh HD (sapaan akrab Herman Deru) mengingatkan untuk menjaga soliditas Forkopimda.

Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Plt. Bupati didampingi Forkopimda, Ketua dan para wakil ketua DPRD Muara Enim.


Selanjutnya Plt. Bupati beserta rombongan Sholat Jum’at bersama di Masjid Al-Ittihadiyah Muara Enim. 

Tiga Tahun Menderita Penyakit Diabetes, Akhirnya Mariyam Dirawat di RS

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Selama tiga tahun Mariyam warga Lorong Kebon Raya, No 190 C, RT 03/01, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang menderita penyakit darah tinggi dan diabetes.


Meski pernah diperiksa ke dokter, namun dikarenakan biaya yang cukup mahal dan tidak mempunyai Kartu Indonesia Sehat (KIS) membuat Mariyam akhirnya memilih menghentikan proses pengobatannya secara medis.


"Pernah berobat, hanya saja kami tidak ada biaya jadi selama ini cuma pengobatan biasa saja," ujar Junaina menantu Mariyam, Jumat (20/11/2020).


Saat Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda mengunjungi warganya yang sakit tersebut, terlihat Mariyam hanya bisa terbaring di ruang tamu rumahnya.


"Iya, hari ini kita mengunjungi Ibu Mariyam yang sakit diabetes, yang mana kediamannya dekat dengan rumah saya. Saya selalu memberi tahu kepada warga Palembang, untuk segera melapor apabila ada warga yang sakit," tutur orang nomor dua di Palembang ini.


Tak hanya sekedar melihat kondisi saja, Fitri juga memberi bantuan kursi roda kepada Ibu Mariyam. Dan ibu Mariyam langsung di bawa ke RSUD BARI Palembang untuk pengobatan lebih lanjut. "Ibu jangan takut semua pengobatan gratis, sekarang ibu sudah punya kartu KIS ya," ucapnya.


Sementara itu, Fitri juga mengimbau bagi warga yang tidak mempunyai KIS segera lapor dan akan segera didaftarkan.


"Terus bagi yang kesulitan mengurus KTP tinggal bilang aja ya. Kita ini tetangga ya ibu-ibu, tinggal ketok saja rumah saya, Insya Allah akan segera diurus," tutupnya.

(Rl/A2)

Pemkot Palembang Sampaikan Raperda APBD 2021 Dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Palembang

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com  - Meskipun dinilai tidak signifikan, Walikota Palembang, H. Harnojoyo tetap bersyukur terkait masih meningkatkan anggaran pendapatan Pemerintah kota Palembang di tahun 2020 meski di tengah Pandemi Covid-19.


Hal tersebut dikatakan Harnojoyo usai 

Rapat Paripurna DPRD Kota Palembang ke-17 tentang Penyampaian Raperda APBD Tahun Anggaran 2021

serta Penambahan Program 

Pembentukan Perda (Propemperda) Tahun 2020.


"Alhamdulillah hari ini kita sudah selesai melaksanakan pembahasan. Dan kita bersyukur di tengah Pandemi ini, kita bandingkan bahwa anggaran pendapatan kita di perubahan kemarin 2020 tetap naik walupun tidak signifikan," kata Harnojoyo, Jumat 20 November 2020.


Walikota Palembang dua periode tersebut juga menyampaikan, bahwa penetapan anggaran prioritas sementara untuk Tahun 2021, diharapkan dapat segera dilakukan pembahasan oleh DPRD dengan tepat waktu sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya.


"Mudah-mudahan setelah tadi kita laksanakan Paripurna, penetapan anggaran prioritas sementara untuk 2021 semoga dibahas oleh DPRD tepat waktu, sehingga dapat berjalan sebagaimana semestinya," harapnya.


Diungkapkannya, terdapat perbedaan yang jelas dalam perubahan yang dilakukan sebelumnya terkait Pandemi Covid-19 yang dialami. 


"Pendapatan kita ini didominisasi oleh sebelas pajak, oleh karena situasi kondisi, kita memaklumi bagi para pengusaha. Tetapi kami memohonkan kepada teman-teman masyarakat, khususnya di dunia usaha, terkait dengan ajak, khususnya PBB kiranya disampaikan tepat waktu," ungkapnya.


Masih dikatakan Harnojoyo, bahwa terdapat juga beberapa potensi yang dinilainya mampu untuk meningkatkan PAD kedepannya, salah satunya yaitu tentang Perda Sungai Musi yang rencana akan dilakukan pembahasan.


"Itu ada sela juga untuk PAD. Pada rapat Banggar kita juga telah sampaikan dengan Dewan yang terhormat, bahwa disini bukan saja optimalisasi, tetapi bagaimana kita untuk menggali potensi-potensi pendapatan yang lain, seperti Sungai Musi dan yang lainnya," tuturnya. 


"Karena dengan PAD inilah kita membangun kota Palembang ini untuk lebih baik lagi. PAD dan sumber-sumber lainnya," tungkas Harnojoyo.(Rl/A2)

Instruksi Kapolda SumSel Tidak Diindahkan, Aktivitas Minyak Illegal Marak di Keluang

Liputansumsel.com


Musi Banyuasin -liputansumsel.com-- Instruksi Kapolda Sumatera Selatan ( Sumsel) Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri, S MM terhadap jajaran Polres Muba  dalam kegiatan penertiban minyak Illegal di Kabupaten Muba ternyata belum memberi pengaruh apapun. Dibeberapa lokasi pengeboran maupun penyulingan minyak sepeeti di Kecamatan Keluang aktivitas tersebut berjalan seperti biasanya.


Meski sejumlah spanduk dengan foto Kapolres Muba terpampang dilokasi pengeboran dan tempat- tempat penyulingan, Kamis (19/11/2020) aktivitas minyak Illegal dalam wilayah Kecamatan Keluang tetap berjalan awpweti biasanya. Spanduk bertuliskan himbauan dilarang melakukan ilegal driling tidak boleh melakukan pengeboran minyak maupun penyulingan minyak secara Illegal tersebut terkesan disepelekan. Ironisnya, walau membuat sanksi hukum yang jelas terkait minyak ilegal, namun di dilokasi itu aktivitas minyak Illegal masih tetap berjalan seperti semula.


Ditanya terkait spanduk himbauan larangan untuk melakukan aktivitas minyak Illegal salah satu warga yang ditemui dilokasi tersebut dengan malu malu dan suara dipelankan mengatakan aktivitas tersebut bisa saja berjalan asal tahu caranya. Dia menyebut adanya sistem koordinasi berupa setoran sebesar Rp70 ribu untuk setiap drum minyak yang dihasilkan penambang.

Uang koordinasi tersebut dikoordinir oknum berinisial J, yang diduga merupakan salah satu personil Polsek Keluang 


"Pengebor disini melakukan koordinasi dengan anggota, kami menyetor Rp 70 ribu untuk setiap minyak yang dihasilkan pengebor disini," kata warga berinisial K yang minta namanya tidak ditulis dalam berita ini pada wartawan.


Ia mengatakan, oknum yang mengkoordinir uang koordinasi tersebut berinisial J, yang diduga merupakan personil Polsek Keluang. Dan pungutan atau uang koordinasi tersebut sudah tidak menjadi rahasia umum dimana hal tersebut berlaku untuk semua pengebor yang beraktivitas dalam wilayah hukum Polsek Keluang." Katanya.


" ya sudah lama juga sih pak, kalau tak salah dulu pernah ada demo besar-besaran paska ada juga himbauan seperti ini namun uang koordinasi tetap berjalan seperti semula sehingg situasinya lebih kondusif dari masa sebelumnya,"kata kata sumber itu.


Tidak jauh dari lokasi pengeboran juga terlihat sejumlah lokasi tempat penyulingan minyak ilegal. Aktivitas dilokasi tersebut terlihat normal. Salah Seorang pria dengan logat Jawa yang minta nama nya dirahasiakan dalam pemberitaan ini karena takut keselamatannya terancam begitu dikomfirmasi disela- sela kesibukanya dia mengaku sebagai salah satu pemilik usaha penyulingan minyak. Ia juga  menyebut nama oknum yang diduga aparat kepolisian Polsek Keluang sebagai koordinator uang koordinasi minyak masak.


Oknum berinisial J tersebut secara berkala mendatangi lokasi masakan dan melakukan pungutan. Sedikit berbeda dengan minyak mentah hasil pengeboran yang dihitung untuk setiap drum yang dihasilkan, koordinasi penyulingan minyak dihitung berdasarkan jumlah tungku masakan.


"Kalau minyak masak hitungannya per tungku pak. Biasanya Rp  500 ribu / bulan untuk setiap tungku yang dipungut oknum aparat berinisial J," ujarnya.


Konfirmasi yang dilakukan tim investigasi itu terhadap adanya uang koordinasi yang dikoordinir oknum yang diduga anggota Polsek Keluang, 


dibantah oleh Kapolsek Peluang Iptu Dwi Rio Andrian saat ditemui diruang tunggu didampingi jajaran beberapa orang anggotanya dia mengatakan, meski baru bertugas selama tiga bulan di Polsek Keluang dia memastikan tidak ada anggotanya yang terlibat dalam aktivitas minyak Illegal.

Karena jika itu terjadi maka sanksi yang bakal diterima sangat berat karena merupakan instruksi Kapolda Sumsel.


"Masih berjalan nya aktivitas tersebut tidak bisa dikaitkan dengan adanya keterlibatan anggota saya dan Saya jamin itu tak ada," kata Dwi Rio Andrian, S Ik.


Pemerintah Kecamatan Keluang mengaku pernah melakukan pendataan sumur minyak Illegal maupun penyulingan minyak Illegal dalam wilayah Kecamatan Keluang yang dilakukan akhir tahun 2018 lalu. Hal ini diungkapkan Sekcam

Pemerintah Kecamatan Keluang mengaku pernah melakukan pendataan sumur minyak Illegal maupun penyulingan minyak Illegal dalam wilayah Kecamatan Keluang yang dilakukan akhir tahun 2018 lalu. Hal ini diungkapkan Sekcam Keluang, Amir Syarifuddin, yang dijumpai diruang kerjanya. Menurut dia, hasil pendataan saat itu tidak banyak sekitar 100 sumur minyak dan 25 lokasi penyulingan minyak namun saat ini kami tidak tahu kalau aktivitas itu bertambah marak." katanya singkat.


Ditempat terpisah Kapolsek Batang Hari Leko AKP Nazarudin saat Di konfirmasi diruang kerjanya dia mengatakan kalau lokasi ilegal driling ini ada dua lokasi diwilaya hukum kerjanya yaitu Desa Bintialo dan Desa Pangkalan Bulian itu lokasinya sangat jauh dari sini sehingga kami tidak tahu persis berapa jumlah sumur baru dan tempat-tempat penyulingan minyak namun saya pastikan tidak ada 100% keterlibatan anggota saya terhadap kegiatan ilegal driling tersebut . " katanya." (Tim)

Herman Deru Dukung Percepatan Realisasi Destinasi Wisata Baru Lubuklinggau

Liputansumsel.com


PALEMBANG - liputansumsel.com--Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru menerima audiensi Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe di ruang tamu Kantor Gubernur Sumsel, Kamis (19/11/20).



Dikesempatan itu Herman Deru  menyambut baik rencana pembangunan kawasan wisata terpadu di Lubuklinggau.

Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah Provinsi akan membantu Pemda Lubuklinggau dalam proses pembuatan danau yang akan berfungsi sebagai lokasi serapan air dan destinasi wisata masyarakat setempat. 



"Kita dukung upaya ini. Karena bisa memberikan multi efek, selain sebagai lokasi wisata dan serapan air namun juga memacu datangnya wisatawan ke Lubuklinggau. Ini akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat sekitar," katanya.



Sementara itu Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe dalam kesempatan itu menyampaikan programnya  pembuatan kawasan Wisata Terpadu yang berlokasi di Petanang, Lubuklinggau. 



Dijelaskan Prana, pihaknya telah menyediakan tanah seluas 125 hektar yang saat ini telah dibangun jalan poros oleh Gubernur Sumsel, H Herman Deru beberapa waktu lalu. 


"Ini akan menjadi pusat wisata dan ekonomi baru di Kota Lubuklinggau. Ini adalah kawasan wisata terpadu," ungkapnya usai bertemu Gubernur Sumsel, Herman Deru. 



Dijelaskan, di kawasan wisata terpadu tersebut akan memiliki sejumlah fasilitas seperti danau, penginapan, lapangan golf dan sejumlah fasilitas pendukung lainnya. 



"Tahap pertama sudah selesai, sudah ada lahan, ada jalan poros dan embungnya atau danau serapan air. Alhamdulillah selain telah membuat jalan porosnya, pak Gubernur juga akan membantu penggalian danau ini," ujarnya. 


Dikatakannya, proses pembangunan lokasi wisata terpadu tersebut akan dilakukan secara bertahap hinnga terselesaikan, termasuk dengan menggandeng pihak ketiga. 


Menurutnya, pembangunan danau sendiri akan menelan dana yang cukup besar karena memiliki luas mencapai 25 hektar.*****