27 November 2020

MenPAN-RB Tjahjo Kumolo Resmikan Mall Pelayanan Publik (MPP)

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (MenPAN-RB), Tjahjo Kumolo hadir dan resmikan langsung Mall Pelayanan Publik (MPP) yang berlokasi di Jalan Gubernur H.A. Bastari, Palembang, Jumat 27 November 2020.


Mall Pelayanan Publik yang memiliki 28 unit layanan dengan 373 layanan diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk mendapatkan berbagai pelayanan dengan mudah dan cepat.


Seperti apa yang disampaikan oleh Walikota Palembang, H. Harnojoyo, bahwa keberadaan MPP Palembang sangat diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan dengan sangat cepat.


Walikota Palembang dua periode itu juga menceritakan tentang sejarah terkait bangunan yang hingga saat ini berdiri menjadi gedung MPP Palembang.


"Dengan luas lahan 2 hektar, lahan ini merupakan hibah dari Provinsi. Gedung ini dibangun 2007, selesai di Tahun 2010 dengan nama gedung ini pertama kalinya yaitu gedung Sriwijaya Promosi Center (SPC)," paparnya


Harnojoyo juga mengungkapkan rasa syukurnya, hingga saat ini telah sebanyak 28 instansi yang telah bergabung. "Bahkan terakhir ada yang tidak ada di tempat lain, yaitu Drive Thrue SiM dan STNK," ucapnya. 


Harnojoyo juga mengungkapkan, bahwa akan berusaha untuk memeberikan pelayanan terpadu.

 

"Kalau bisa satu jam kenapa haru berjam-jam, kalau bisa satu hari kenapa berhari-hari, kalau bisa tanpa datang kenapa harus datang," kata Harnojoyo. 


Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, (MenPAN-RB), Tjahjo Kumolo juga nampak menyampaikan apresiasi atas atas apa yang dilakukan oleh Walikota Palembang, H. Harnojoyo.


"Niat mempermudah masyarakat untuk masuk dalam satu pintu sudah selesai. Jadi tidak banyak untuk memakan waktu dalam pelayanan," kata Tjahjo Kumolo.


Dirinya juga menyampaikan ucapan selamat kepada  Walikota serta seluruh jajaran Pemerintah kota Palembang yang telah berkomitmen dalam  percepatan pelayanan publik tersebut. 


"Semoga ini dapat merangsang daerah tingkat-tingkat lainnya guna mempercepat proses kesejahteraan masyarakat. Kita patut bangga hari, karena Mall Pelayanan Publik Palembang kini telah hadir," ujarnya.


Tjahjo Kumolo juga menyampaikan pesan kepada Pemerintah kota Palembang, khususnya Walikota Palembang untuk terus memonitoring Mall Pelayanan Publik tersebut. "Yang pastinya terkait kecepatan melayani ini serta kepuasan masyarakat itu sendiri," tungkasnya.


Diketahui, selain dihadiri dan diresmikan langsung oleh MenPAN-RB, Tjahjo Kumolo, hadir juga Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenPAN-RB, Prof. Dr. Diah Natalisa serta Gubernur Sumsel, H. Herman Deru serta Forkopimda. (Rl/A2)

Cerita Penyintas COVID-19, Tetap Jalankan Protokol Kesehatan

Liputansumsel.com


Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH (Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI) bersama Icha Atmadi, S.T. (Penyintas COVID-19)  dalam dialog produktif bertema memaksimalkan pengelolaan kesehatan lewat vaksinasi di Jakarta, Kamis, 26 November 2020.

Jakarta,liputansumsel.com--Jika mengalami gejala-gejala COVID-19, segera periksakan diri. Karena proses penanganan dan perawatan akan sangat berpengaruh pada proses penyembuhan. Dan tetap jalankan protokol kesehatan.

Pertengahan Agustus lalu, Icha Atmadi beserta suami dan ayahnya dinyatakan positif COVID-19. Ayahnya mengalami gejala COVID-19 yang terbilang berat sehingga harus dirawat di rumah sakit. Sementara Icha dan suaminya disarankan untuk melakukan isolasi mandiri. 

“Sampai dinyatakan sembuh, perlu waktu hampir satu bulan buat saya dan suami melakukan isolasi mandiri. Sedangkan ayah harus menjalani perawatan di rumah sakit selama satu bulan dan total 45 hari sampai dinyatakan sembuh,” tutur Icha dalam Dialog Produktif dengan tema ‘Memaksimalkan Pengelolaan Kesehatan Lewat Vaksinasi’ pada Kamis (26/11) yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Diakuinya, penderitaan yang dialami tidak hanya fisik tapi juga secara psikis. Persoalan bertambah dengan biaya pengobatan COVID-19 yang terbilang tidak murah. “Jika dihitung-hitung, biaya perawatan ayah selama di rumah sakit bisa menyentuh angka 100 juta rupiah,” ujar Icha. Namun, Icha merasa cukup beruntung biaya perawatan ayahnya di rumah sakit ditanggung oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah setempat sangat bertanggung jawab setelah dia melaporkan ke RT/RW terkait kondisi yang dialaminya dan keluarganya.

Icha tidak menyangka akan terkena COVID-19 karena dia dan keluarganya termasuk yang protektif dan disiplin melakukan protokol kesehatan. “Namun kami pun masih bisa kena. Pengalaman ini membawa kami pada titik terendah yang membuat kami jadi intropeksi diri dalam menjaga hati dan fisik, yang ringan saja mengerikan apalagi sampai gejala berat,” terangnya.

Kini, protokol kesehatan lebih ketat dilakukan di keluarga Icha dan telah menjadi gaya hidup. Icha berharap pengalaman ini tidak dialami oleh orang lain. “Tolong jaga kesehatan karena kalau sudah sakit itu lebih susah lagi perjuangannya. Lakukan protokol kesehatan. Untuk yang mulai merasa ada gejala tolong segera periksa karena cepat atau lambatnya pemeriksaan akan sangat berpengaruh pada proses penyembuhan. Jangan tunggu parah,” pesannya di akhir cerita.** (Agus Yuliyono)

--------------------------------


Tanggal Tayang: 27 November 2020

Penulis: Agus Yuliyono (AY)

Editor:  Raihan Lubis (RL)


Caption Foto: Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH (Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI) bersama Icha Atmadi, S.T. (Penyintas COVID-19)  dalam dialog produktif bertema memaksimalkan pengelolaan kesehatan lewat vaksinasi di Jakarta, Kamis, 26 November 2020.

POLSEK KELUANG AJAK MASYARAKAT MAKAN BERSAMA

Liputansumsel.com


MUBA, - liputansumsel.com--Giat makan gratis bersama, yang telah di adakan oleh Kapolres Musi Banyuasin AKBP Erlin Tangjaya ,SH,SIK melalui Kapolsek Keluang di warung Mang PeDeKa yang beralamatkan di depan Kapolsek Keluang, jumat (27/8/2020) pukul 10.00,wib s/d selesai.


Kegiatan bersama tersebut langsung di komandoi oleh Kapolres Musi Banyuasin melalui Kapolsek Keluang Iptu Dwi Rio Andrean. S. Ik,bersama Kanit reskrim,Kanit IT,Ps Kanit Binmas Polsek Keluang Bripka Hari Nata Utama.SH.,Anggota piket

Penjagaan,dan Para bhabinkamtibmas Polsek keluang Serta Warga Kelurahan Keluang Sebanyak 50 orang yang hadir, untuk hidangan yang di siapkan nasi kotak sebanyak 50 kotak.


Sementara itu masyarakat yang turut hadir dalam giat makan bersama Kapolsek keluang di warung PeDeKA mengatakan pada awak media mereka merasa senang dan penghargaan besar bagi mereka selaku warga masyarakat keluang,karena kedekatan Polri dengan masyarakat, mungkin baru ada di kecamatan keluang ini acara Kapolsek aja makan bersama masyarakat, terang warga.


Sementara itu Kapolres Musi Banyuasin AKBP Erlin Tangjaya ,SIK melalui Kapolsek keluang 

Iptu Dwi Rio Andrean. S. Ik. Saat di bincangi awak media mengatakan bahwa kegiatan makan bersama tersebut di lakukan di Warung Mang PeDeKa sebagai bentuk Tangkal Covid 19 Polsek Keluang adalah salah satu bentuk kepedulian Polsek Keluang terhadap Warga Masyarakat yang merasakan dampak langsung, di timbulkan dari penyebaran Covid 19 di Kabupaten Musi Banyuasin secara Umum dan khususnya Kecamatan Keluang  dengan mengajak *Makan Gratis*  khusus untuk pekerja informal dan korban Phk di Warung Mang PeDeKa Tangkal Covid 19 dan "Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar tidak kurang suatu apapun’, terangnya.

KASAD Andika : Lat Ancab TNI AD 2020 Melibatkan Hal-Hal Baru

Liputansumsel.com


Baturaja - liputansumsel.com--Dalam Latihan Antar Kecabangan (Lat Ancab) TNI AD Kartika Yudha Tahun 2020 ini, Pihak TNI AD melibatkan hal-hal baru yang tahun lalu dan sebelum-sebelumnya belum pernah dilakukan sehingga dari segi akurasi semakin baik dan dianggap sangat sukses.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Andika Perkasa usai kegiatan puncak Lat Ancab TNI AD di Pusat Latihan Tempur (Pustlapur) Kodiklatad Baturaja pada Kamis siang kemarin (26/11).

Lebih lanjut KASAD mengungkapkan Lat Ancab atau latihan gabungan TNI AD Tahun 2020 juga pertama kali mereka mencoba meriam Astros, bukan berbasis amunisi yang hanya mengikuti lintas balistik tetapi berbasis roket.

"Hari ini pertama kali kita menembak dari jarak 19 km, tahun lalu dan sebelumnya hanya jarak 12-13 km. Karena medannya kita mau aman. Meriam kita ini berbasis roket mereknya Astros dibuat di Brazil. Sampai saat ini kita punya amunisi yang beratnya 80 kg. Kita berharap nanti bisa beli amunisi yang beratnya 300 kg. Kita juga melakukan pengujian penembakan heli kita Apache. Saat ini merupakan heli tercanggih yang kita miliki. Dimana tadi demo menggunakan rudal Hell Fire yang menjadi andalan kita. Namanya rudal berarti akurasi, jauh lebih baik dan jauh bisa dihandalkan," ungkapnya.

KASAD menambahkan pada Lat Ancab TNI AD Kartika Yudha Tahun 2020 juga bekerjasama dengan angkatan laut. Dimana hal ini berbeda dengan tahun lalu.

"Hal tersebut dilakukan untuk menggeser pasukan dan alusista dari Jatim ke Jateng hingga terus ke Panjang. Tercatat ada 8 KRI yang mendukung Lat Ancab TNI AD ini," imbuhnya.

KASAD mengatakan dalam Latihan Ancab TNI AD Tahun 2020 Kartika Yudha melibatkan sekitar 3.300 personil BTP Brigif Raider-9/DY/2 Kostrad yang didukung oleh Satuan Tempur, Bantuan Tempur, Intelijen, Teritorial, dan Bantuan Administrasi serta mendatangkan bataliyon-bataliyon persenjataan yang ada seperti artileri-artileri medan, pertahanan udara dan kavaleri.

"Kalau sebelumnya kita melibatkan Kostrad dari Jawa Barat, namun, pada tahun ini kami datangkan pasukan Kostrad dari Jember, Jawa Timur," ujarnya.

Melalui pantau di lapangan, suara dentuman dari tembakan meriam artileri, tank leopard dan helikopter tempur membahana di kawasan Pusat Latihan Tempur  (Pustlatpur) Kodiklatad Baturaja. 

Lat Ancab TNI AD ini disaksikan ratusan masyarakat sekitar Baturaja dan Martapura, puluhan pejabat sipil dan militer serta para tamu undangan lainnya.


(Dn)

Ketika Guru Harus Bersiasat Ditengah Pandemi

Liputansumsel.com

Tiga guru dan dosen penerima manfaat BSU Deswita Supriyatni (Dosen di Cimahi), Sri Murni (Dosen di Lampung) (kiri bawah), dan Arya Wiratman (Guru di Jakarta Timur) (kanan atas) berdiskusi mengenai Mendukung Para Pendidik Tetap Berkarya di Jakarta, Rabu, 25 November 2020.

Jakarta,liputansumsel.com--Di saat pandemi, tugas guru tidak hanya sebagai pengajar tapi juga pembelajar, karena harus menemukan ide kreatif agar pembelajaran tetap menyenangkan.

BantenTribun.id- Deswita Supriyatni MPd, adalah seorang Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR).  Perempuan peraih medali perak PON 2004 cabang olahraga Dayung ini tidak pernah membayangkan bahwa suatu ketika dia harus memberikan materi perkuliahan sepenuhnya secara daring kepada para mahasiswanya. 

“Materi pembelajaran yang saya sampaikan identik dengan tatap muka dan praktek. Sekarang mau tidak mau harus melalui teknologi media tatap muka virtual,” ujar Deswita dalam Dialog Produktif dengan tema ‘Mendukung Para Pendidik Tetap Berkarya’ yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (25/11/2020). 

Deswita sadar betul jika kini dia bersandar sepenuhnya pada teknologi. Karena itu, dosen yang mengajar di STKIP Pasundan ini mengemas materi perkuliahannya  dalam teknologi penyampai pesan suara dan video, sehingga para mahasiswanya tetap dapat mengikuti materi dari mata kuliah yang sedang diajarkan, jika terjadi gangguan jaringan internet.

“Saya berusaha kreatif dalam mengemas dan menyampaikan materi agar para mahasiswa tetap dapat menyimak maksimal walaupun mereka mengalami gangguan koneksi internet. Karena banyak mahasiswa yang ada di daerah umumnya mengalami hambatan pada jaringan internet,” katanya. 

Begitulah, para guru tak boleh kehilangan ide, meski situasi pandemi berdampak pada proses belajar mengajar. Mereka harus bersiasat dengan situasi saat ini.

Pendidik lainnya juga berbagi kisah tentang proses mengajar mereka di tengah pandemi ini. Arya Wiratman, seorang guru SDS Islam Ibnu Hajar Cipayung Jakarta Timur punya tantangan lain.

“Kondisi pandemi saat ini dengan pembelajaran jarak jauh melalui kelas virtual dan video pembelajaran sangat monoton buat anak-anak. Kami dituntut mengemas pembelajaran seperti saat tatap muka di kelas. Mereka harus tetap merasakan rasa pembelajaran tatap muka dan bersosialisasi dengan teman-temannya,” katanya. 

Sri Murni S.Pd., M.Pd, yang menjadi dosen STKIP PGRI Bandar Lampung juga berbagi cerita di forum yang sama. Dia mengaku bahwa dirinya perlu melakukan terobosan dengan mulai menggunakan beberapa media pembelajaran dalam proses belajar mengajar jarak jauh. 

“Harus lebih giat dan semangat dalam menggunakan media pembelajaran yang lain agar materi yang disampaikan bisa diterima dengan baik. Meskipun ada tantangan yang harus dihadapi namun harus tetap dilakukan untuk para mahasiswa,” tukasnya.(Agus Yuliyono/kpcpen)

------------


Tanggal Tayang: 26 November 2020

Penulis: Agus Yuliyono (AY)

Editor: Raihan Lubis (RL)