08 Desember 2020

Bupati Muba Anugerahkan Penghargaan OPD Pengolah Arsip Terbaik

Liputansumsel.com


MUBA- liputansumsel.com-- Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menganugerahkan Piagam Penghargaan kepada Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Muba yang mengelola kearsipan terbaik di tahun 2020.


Piagam penghargaan ini diserahkan Bupati Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA didampingi Wakil Bupati Beni Hernedi secara langsung saat Pemkab Muba saat Acara Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) petikan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan penyerahan Daftar Alokasi Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2021, Selasa (8/12/2020) di Auditorium Pemkab Muba.


Adapun penerima Penghargaan atas Pengelolaan Arsip Tahun 2020 OPD

(Hasil Pelaksanaan Audit Kearsipan internal tahun 2020) ada dua Kategori diantaranya Kategori Unit Pengolah Terbaik dan Kategori Unit Kearsipan II Terbaik diantaranya sebagai berikut :


Untuk Kategori Unit Pengolah terbaik pada Sekretariat Daerah Muba, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa mendapatkan terbaik I dengan nilai 67 predikat B (Baik), terbaik II Bagian Kerjasama nilai 62 B, dan sebagai terbaik III Bagian Perencanaan dan Keuangan Setda Muba nilai 61 B.


Pada Dinas atau Badan dalam Kabupaten Muba, unit pengolah terbaik pertama diberikan kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dengan nilai 84 A (memuaskan), terbaik kedua adalah Dinas Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah nilai 80 BB (sangat baik), terbaik tiga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) nilai 73 BB.


Kemudian Dinas Komunikasi dan Informatika Muba mendapatakan Unit Pengolah terbaik harapan I nilai 64 B, harapan II Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa nilai 61 B, dan harapan III diberikan kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Muba nilai 59 CC.


Tingkat Kecamatan terbaik I adalah Jirak Jaya nilai 80 BB, kedua Lais nilai 59 CC, dan Plakat Tinggi sebagai terbaik III denfan nilai 57 CC.


Selanjutnya ketegori unit kearsipan II terbaik, Tingkat Dinas/Badan sebagai Terbaik I adalah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Muba nilai 68 B, Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah terbaik II nilai 64 B, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terbaik III nilai 57 CC, Dinas Komunikasi dan Informatika Muba nilai 55 CC terbaik harapan I, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah terbaik harapan II nilai 54 CC, dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai terbaik harapan III dengan nilai 51 CC.


Tingkat Kecamatan terbaik I Kecamatan Lais nilai 52 CC, Jirak Jaya terbaik II nilai 51 CC, serta Kecamatan Tungkal Jaya menjadi terbaik III nilai 50 C.


Dalam kesempatan tersebut, Bupati Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA  mengatakan penghargaan ini merupakan apresiasi untuk Organisasi Perangkat Daerah terkait pengelolaan arsip.


"Diharapkan kedepannya seluruh Organisasi Perangkat Daerah dapat lebih meningkatkan lagi dalam pengelolaan arsip," katanya.


Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Muba Drs H Yohanes Yubhar menambahkan agar kepada OPD agar Peraturan Perundang-undangan tentang kearsipan dapat menjadi pedoman dalam menjawab persoalan yang selama ini melekat pada penyelenggaraan kearsipan.


"Mari kita bersama-sama menjunjung tinggi supremasi Peraturan Perundang-undangan tentang kearsipan. kita harus menjamin bahwa kita tertib arsip di lingkungan Pemkab Muba,"pungkasnya.

Senin Nanti Kadisdik Tinjau SD Negeri 181 Palembang.

Liputansumsel.com


Palembang, Liputansumsel.com,-Selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang. Ahmad Zulinto langsung merespon terkait pemberitaan yang tayang pada Hari Senin 7 Desember 2020. Dengan Judul, "Halaman SD Negeri 181 Palembang Bagaikan Kolam Ikan, Disdik Kota Palembang Benahi Sekolah Lain".


Menyikapi halaman sekolah bagaikan kolam ikan tersebut, menurut Zulinto " Permasalahan nya ada dipembuangan air. Namun kita sudah membuat sanitasi yang dialirkan ke arah Pusri, untuk berhasil apa tidak nya kita belum tau". Ungkap Zulinto Saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler via Whatsapp dengan nomor  0821 9986 XXXX Selasa  8/12/2020.


Zulinto mengakui, lokasi SD Negeri 181 Palembang memang rendah seperti kawah.


Terkait pembangunan gedung sekolah, Zulinto menegaskan bahwa tidak ada pilih kasih mengenai pembangunan. " SD Negeri 181 sudah kita bangun  dengan peninggian gedung sekolah. Jadi bukan karena adanya pilih kasih. Pembangunan itu ada buat sekolah yang sudah rusak, ada penambahan ruang karena kekurangan ruang  belajar maka gedung sekolah itu kita naikan menjadi dua tingkat ".


"Hari Senin nanti saya secara langsung akan cek SD Negeri 181 Palembang".

Tutup nya.


(Armin)

Membawa Semangat Hari Nusantara 2020 Menuju UMKM Hebat Berbasis Digital di Era Pandemi

Liputansumsel.com


JAKARTA - liputansumsel.com--Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim telah menyelenggarakan Webinar DigiTalk, Senin (7/12/2020).


“Membawa Semangat Hari Nusantara 2020 Menuju UMKM Hebat Berbasis Digital di Era Pandemi pada hari kegiatan ini digelar  melalui aplikasi Zoom Meeting dan disiarkan melalui channel YouTube Ditjen IKP Kominfo. 


Seminar online ini diawali keynote speech oleh Septriana Tangkary S.E., M.M (Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim) yang mewakili Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Prof Dr Widodo Muktiyo. 


Dilanjutkan diskusi dengan narasumber, antara lain: Nanny Hadi Tjahjanto (Ketua Umum Dharma Pertiwi), Odo Manuhutu (Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi, Kemenko Marves), Destry Anna Sari (Asisten Deputi Pemasaran, Kementerian KUKM), Didiet Maulana (Anggota Bidang Kemitraan Dekranas), Prof. Zainal Arifin Hasibuan, PhD (Ketua Umum Aptikom), Purwantara (Kabid KUKM, Dinas KUKM, Perindustrian dan Perdagangan Kab Penajam Paser Utara) dan Astri Wahyuni (Vice President of Public Policy and Government Relation Tokopedia). Acara dipandu oleh Eva Wondo. 


DigiTalk kali ini membahas mengenai Peringatan Hari Nusantara 2020 yang akan membawa tema “Budaya Bahari Demi Peningkatan Ekonomi Era Digital”.

 

“Semoga peringatan Hari Nusantara ini dapat kita jadikan momentum memupuk kebanggaan, semangat kebangsaan, membangun ekonomi kelautan dan perikanan dengan pemanfaatan teknologi digital dan mengikutsertakan peran serta masyarakat melalui UMKM,” kata Septriana Tangkary.


Septriana Tangkary menyampaikan di masa pandemi, diharapkan UMKM dapat berpindah ke platform online agar lebih aman secara social distancing dan dapat menjangkau lebih banyak konsumen. 

Bahkan UMKM juga dapat meningkatkan kualitasnya melalui awalan on-boarding, kemudian Active Selling, dilanjutkan dengan Scaling up The Business dan terakhir diharapkan mampu untuk Go-International. 


“Sampai saat ini, melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia terhitung sudah 3.248.775 UMKM yang telah berpindah ke ruang digital,” ungkapnya.


Jumlah tersebut, menurutnya,  melebihi ekspektasi karena awalnya target pada bulan Desember 2020 adalah sebesar dua juta UMKM yang onboarding.


Sementara itu Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto menyampaikan Ladara adalah marketplace yang didirikan oleh Dharma Pertiwi yang merupakan singkatan dari 3 matra yang ada di TNI yaitu Laut, Darat dan Udara.


Ladara merupakan komunitas istri-istri anggota TNI yang disupervisi oleh Dekranas yang diperuntukan bagi masyarakat Indonesia untuk mengembangkan produk unggulan UMKM IKM secara online agar tetap produktif, kreatif dan inovatif.


Odo Manuhutu menyampaikan konsumen yang beralih dari barang bermerek ke barang-barang yang lebih murah meningkat 3,3 kali lipat dari tahun sebelumnya. 


Dengan standarisasi produk dan packing yang baik, produk UMKM lokal bisa bersaing dengan produk bermerek asing di negeri sendiri. Hal itu membuat peluang bagi para pelaku UMKM yang memasarkan produknya secara digital menjadi lebih besar lagi.


Destry Anna Sari menyampaikan upaya pemerintah untuk meningkatkan UMKM menuju standar international melalui 3 transformasi yaitu transformasi informal menjadi formal (kelembagaan), transformasi digital (menggunakan data analytic untuk meningkatkan produk dan menciptakan produk baru), dan transformasi global value chain.


Didiet Maulana memberikan tips untuk para UMKM agar bertahan saat pandemi yaitu melihat kesempatan apa yang bisa kita lakukan sekarang, melihat bagaimana passion kita (banyak yang bisa dilakukan sesuai dengan minat), membuat produk dari passion tersebut, melakukan riset (siapa calon pembeli), memperkenalkan produk melalui platform digital, dan membuat strategi pemasaran yang tepat melalui brand produk yang diciptakan.


Prof. Zainal Arifin Hasibuan, PhD menyatakan bahwa beberapa hal yang dapat meningkatkan UMKM adalah melalui inovasi produk, mempertemukan produsen dengan konsumen,  pembuatan nilai tambah, mengelola pelanggan, mengelola supply chain, dan perluasan pasar. 


Purwantara menyatakan pelaku UMKM yang ada di Penajam Paser Utara sebanyak 2.500 UMKM dan setelah pandemi naik menjadi 10.500 UMKM. Kendala yang ada adalah jaringan yang belum stabil dan pelaku UMKM masih banyak yang belum melek digital. Sehingga kami terus memberikan beberapa pelatihan untuk memajukan para UMKM.


Astri Wahyuni menyatakan Tokopedia menjadi salah satu kolabolator dalam Gernas BBI. Kami melakukan beberapa kegiatan bertujuan untuk membantu UMKM untuk onboard ke Tokopedia melalui pelatihan dan pendampingan untuk para UMKM yang ingin beralih usahanya ke digital. Tujuannya untuk menjangkau produknya ke seluruh Indonesia. Ada dua kelas yaitu kelas pemula dan kelas lanjutan.


Melalui aplikasi Zoom Meeting dan live streaming channel YouTube Ditjen IKP Kominfo acara ini dihadiri sekitar 500 peserta melalui zoom meeting dan ditonton 383 viewers di YouTube

Merasa Diikuti Kurir Money Politik Tim Kuryana-Johan Menyerah

Liputansumsel.com

Melapor Ke Gakumdu Didampingi Relawan Koko


Baturaja-liputansumsel-Syaiful Bahri (43), warga Sukajadi Baturaja Kabupaten OKU Sumsel, satu diantara enam orang kurir money politik (politik uang,red) yang mengaku membagikan uang dari pasangan Drs H Kuryana Azis dan Drs Johan Anuar SH MM dengan jargon Bekerja Lanjutkan akhirnya berbalik mengadu ke Gakumdu OKU.


Peristiwa yang menggemparkan warga Kota Baturaja tersebut terjadi, Selasa (8/12) sekitar pukul 13.00 wib,  setelah sebelumnya  ia merasa ketakutan karena saat membagikan uang dari pasangan tim Bekerja tersebut, merasa diikuti sekelompok orang.


Syaiful Bahri bersama relawan dan pejuang Kolom Kosong (Koko) OKU mengawal pengaduannya ke Gakumdu OKU, di Jalan A Yani Baturaja, sekitar pukul 13.30 wib dan disaksikan relawan dan pejuang Koko.


Dalam laporannya di Gakumdu OKU,  Syaiful Bahri mengakui kalau dirinya  perpanjangan tangan  dari Lurah Sujadi juga yang disebutnya sebagai Tim Bekerja Lanjutkan. 


Dihadapan petugas Gakumdu yang menerima pengaduannya, Syaiful Bahri  mengaku diperintahkan Lurah Sukajadi untuk membagikan uang kepada pemilih yang namanya masuk dalam DPT di wilayah Kelurahan Sukajadi.


“ Saya menerima  kucuran uang sebesar 13 juta lebih untuk dibagikan kepada 260 orang mata pilih yang berdomisili di  RT 3 RT 4 dan RT 5 kelurahan Sukajdi Kecamatan Baturaja Timur,” jelasnya.

Sesuai perintah, Syaiful Bahri bergerak mendatangi  kerumah warga  calon pemilih yang sudah mendapat undangan sesuai copy DPT pemberian  lurah setempat.

Syaiful Bahri mengatakan setiap calon pemilih diberikan uang sebesar 50 ribu rupiah   agar dalam pencoblosan pada tanggal 9 Desember 2020 (besok,red) mereka memilih pasangan Bekerja Lanjutkan. 

“ Sebelum uang saya berikan, saya memastikan bahwa warga yang menjadi target pemilih itu akan mencoblos pasnagan Kuryana-Johan dan sudah terdaftar dalam DPT,” aku Syaiful Bahri.


Selain dirinya,  untuk membagi-bagi uang itu, ia ditemani beberapa orang temannya,  LM, HS, TP. “ Kami yang ditugaskan oleh lurah ini bergerak sejak pukul 08.00 wib dengan  menyisir seluruh  rumah warga yang ada di kelurahan Sujadi. Saya sendiri kebagian diwilayah  Rt3, 4, dan 5,” paparnya.


Untuk membagikan uang itu, Syaiful Bahri yang diberi tugas sebagai kurir money politik diberi upah sebesar 300 ribu rupiah. “Sementara uang sisa sebanyak 3 juta rupiah belum sempat dibagikan,” terangnya dan kini telah diserahkan kepada petugas Gakumdu untuk ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku dalam pilkada serentak.


 

Ketua Tim pemenangan Kuryana-Johan,  Drs H Supriadi Yazid yang dikonfirmasi melalui awak media melalui telepon selulernya   menyangkut persoalan ini mengaku belum mendapat laporan, ” Saya  belum ado laporan, dan kami belum dengar itu,” jawab Supriadi singkat.  (Bam) 

# Melapor Ke Gakumdu Didampingi Relawan Koko

Baturaja-liputansumsel-Syaiful Bahri (43), warga Sukajadi Baturaja Kabupaten OKU Sumsel, satu diantara enam orang kurir money politik (politik uang,red) yang mengaku membagikan uang dari pasangan Drs H Kuryana Azis dan Drs Johan Anuar SH MM dengan jargon Bekerja Lanjutkan akhirnya berbalik mengadu ke Gakumdu OKU.


Peristiwa yang menggemparkan warga Kota Baturaja tersebut terjadi, Selasa (8/12) sekitar pukul 13.00 wib,  setelah sebelumnya  ia merasa ketakutan karena saat membagikan uang dari pasangan tim Bekerja tersebut, merasa diikuti sekelompok orang.


Syaiful Bahri bersama relawan dan pejuang Kolom Kosong (Koko) OKU mengawal pengaduannya ke Gakumdu OKU, di Jalan A Yani Baturaja, sekitar pukul 13.30 wib dan disaksikan relawan dan pejuang Koko.


Dalam laporannya di Gakumdu OKU,  Syaiful Bahri mengakui kalau dirinya  perpanjangan tangan  dari Lurah Sujadi juga yang disebutnya sebagai Tim Bekerja Lanjutkan. 


Dihadapan petugas Gakumdu yang menerima pengaduannya, Syaiful Bahri  mengaku diperintahkan Lurah Sukajadi untuk membagikan uang kepada pemilih yang namanya masuk dalam DPT di wilayah Kelurahan Sukajadi.


“ Saya menerima  kucuran uang sebesar 13 juta lebih untuk dibagikan kepada 260 orang mata pilih yang berdomisili di  RT 3 RT 4 dan RT 5 kelurahan Sukajdi Kecamatan Baturaja Timur,” jelasnya.

Sesuai perintah, Syaiful Bahri bergerak mendatangi  kerumah warga  calon pemilih yang sudah mendapat undangan sesuai copy DPT pemberian  lurah setempat.

Syaiful Bahri mengatakan setiap calon pemilih diberikan uang sebesar 50 ribu rupiah   agar dalam pencoblosan pada tanggal 9 Desember 2020 (besok,red) mereka memilih pasangan Bekerja Lanjutkan. 

“ Sebelum uang saya berikan, saya memastikan bahwa warga yang menjadi target pemilih itu akan mencoblos pasnagan Kuryana-Johan dan sudah terdaftar dalam DPT,” aku Syaiful Bahri.


Selain dirinya,  untuk membagi-bagi uang itu, ia ditemani beberapa orang temannya,  LM, HS, TP. “ Kami yang ditugaskan oleh lurah ini bergerak sejak pukul 08.00 wib dengan  menyisir seluruh  rumah warga yang ada di kelurahan Sujadi. Saya sendiri kebagian diwilayah  Rt3, 4, dan 5,” paparnya.


Untuk membagikan uang itu, Syaiful Bahri yang diberi tugas sebagai kurir money politik diberi upah sebesar 300 ribu rupiah. “Sementara uang sisa sebanyak 3 juta rupiah belum sempat dibagikan,” terangnya dan kini telah diserahkan kepada petugas Gakumdu untuk ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku dalam pilkada serentak.


 

Ketua Tim pemenangan Kuryana-Johan,  Drs H Supriadi Yazid yang dikonfirmasi melalui awak media melalui telepon selulernya   menyangkut persoalan ini mengaku belum mendapat laporan, ” Saya  belum ado laporan, dan kami belum dengar itu,” jawab Supriadi singkat.  (Bam)

Pernyataan Andi Papi Hoak dan Menyesatkan

Liputansumsel.com

Koko Cuma Ada Panglima Yaitu Eddy Yusuf


BATURAJA- liputansumsel.com--Terkait adanya pernyataan Andi Hamdan di media cetak dan online yang mengatakan dirinya sebagai pentolan   Kolom Kosong (Koko) dan mengklaim  sebagai Ketua Koko dalam pilkada OKU, hal ini berita hoak dan menyesatkan.


Hal ini diterangkan oleh Pendukung Koko, A Sukri Kholil dalam keterangan pers, Selasa (8/12) sekitar pukul 13.00 wib di rumah perjuangan Koko, Kemelak Baturaja Timur OKU.

Menurut  Sukri Kholil, mantan anggota dewan dari Partai PAN, ini  guna meluruskan pernyataan sepihak Andi Hamdan alias Andi Papi yang menyebut dirinya sebagai Ketua Koko dan pentolan Koko. 


“ Di dalam Koko itu tidak ada struktutral kepengurusan, apalagi Ketua Koko yang diklaim oleh Andi Papi, yang ada di Koko itu dengan istilah kami Panglima Koko. Panglima Koko yang kami maksud itu tiada lain adalah H Eddy Yusuf SH MM. Jadi pernyataan Andi Papi itu terlihat sekali kalau dia ingin mencari panggung dalam pilkada OKU dengan menyebut dirinya sebagai Ketua Koko”, ujar Sukri tegas. 

Justru dengan keluarnya Andi Papi dari pendukung Koko, malah ini sangat disyukuri oleh para relawan dan pejuang Koko yang menilai Andi Papi selama ini hanya menjadi benalu dan mencari panggung dalam perjuangan Koko. Alhamdulilah, wa syukurillah kalau dia sudah keluar dari pendukung Koko dan menjadikan Koko putih bersih tanpa ada orang yang mengotori perjuangan dalam memenangkan Koko seperti tipikal Andi Papi”, 

Dalam pilkada OKU 2020 terjadi  calon tunggal melawan koko. Perlu diketahui bahwa Koko itu perwujudan dari sebagian besar masyarakat OKU yang tidak puas atas kinerja pemerintah OKU enam tahun terakhir hingga masyarakat  bergabung untuk memenangkan Koko. 


Ketidak puasan masyarakat OKU terkait kinerja pemerintah OKU itu mulai dari pembangunan dan kesejahteraan masyarakat OKU tidak dapat dibanggakan jika dibandingkan saat kepemimpinan Eddy Yusuf. 


“Oleh sebab itulah karena dalam Pilkada OKU, calon tunggal vs Kolom Kosong (Koko), hingga masyarakat berbondong-bondong dan secara sukarela, menyumbangkan pemikiran, tenaga, uang demi memenangkan Koko untuk menggantikan kepemimpinan yang dinilai gagal dalam memajukan Kabupaten OKU”, urai politisi yang sudah malang melintang di dunia politik di Sumsel ini.


Makanya ketika pendukung Koko yang melihat pernyataan Andi papi di media cetak dan online, para pejuang Koko sangat bersyukur ia loncat mendukung calon tunggal setelah ia sendiri selama ini turut menjelek-jelekkan kinerja pemerintah saat berada di Koko.


“ Artinya secara hati nurani Anpi Papi sebenarnya mengetahui bahwa pembangunan OKU enam tahun terakhir sebagaimana diungkapkannya selama ini itu relevan dan fakta. Soal pernyataannya bahwa Koko berdasarkan analisanya hanya berada dikisaran 37 persen dan calon tunggal 63 persen, itu pendapatnya sebagai orang awam bukan hasil survey. Jika melihat dari hasil survey lembaga yang memiliki wewenang bahwa Koko akan Berjaya. Kita lihat besok,” tanggap Sukri Kholil.


Selain itu, Hal senada juga diungkapakan oleh H Erwandi Bachtiar bahwa relawan dan pejuang Koko menyambut dengan cuka cita atas hilangnya Andi Papi yang selama ini berada di kelompok Koko.


“ Soalnya selama ini para relawan dan pejuang Koko merasa keberadaannya hanya menjadi benalu dan perusak perjuangan. Relawan dan pejuang Koko bertambah yakin dan optimis Koko menang,” pungkasnya. (Bm)