25 Januari 2021

H. Muchendi Mahzareki Pimpin Rapat Paripurna Ke XXV (25).

Liputansumsel.com


Palembang, Liputansumsel.com,-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) Provinsi Sumatera Selatan menggelar rapat paripurna  ke XXV (25 ) dengan agenda, pendapat Gubernur  terhadap penjelasan Badan Pembentukan Perda Prov Sumatera Selatan atas 2( Dua) Raperda inisiatif DPRD Prov Sumsel yang dilaksanakan di gedung  DPRD Sumsel, Senin 25 Januari 2021.


Rapat Paripurna ke XXV (25)dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumsel H. Mechendi Mahzareki dan dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Wakil ketua dan para anggota dewan, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Ketua Pengadilan Tinggi dan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Sumatera Selatan, Sekretaris Daerah, Para Asisten Sekda, Staf Ahli Gubernur Sumsel, Kepala OPD, dan Kepala Biro dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Staf Khusus Gubernur, Kepala kantor wilayah, kepala perwakilan dan pimpinan instansi Vertikal Tingkat Provinsi Sumsel, Pimpinan BUMD, Ketua KPU, Ketua Bawaslu dan Pimpinan Partai Politik Tingkat Provinsi Sumatera Selatan, Para tenaga ahli DPRD Provinsi Sumsel, baik secara langsung maupun Virtual.



Dalam sambutannya, Wakil Gubernur  Sumatera Selatan H. Mawardi Yahya mengatakan, Pondok pesantren merupakan lembaga yang eksis dalam menyelenggarakan pendidikan tingkat dasar dan menengah yang didirikan oleh perseorangan, yayasan, organisasi masyarakat islam, atau masyarakat yang menanamkan keimanan dan ketaqwaan bagi seluruh santrinya.


Sesuai ketentuan pasal 42 dan pasal 46 UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang pesantren, Pemerintah daerah dapat memberikan dukungan pelaksanaan fungsi pesantren yang diberikan berupa uang, sarana, dan prasarana, bantuan teknologi dan keterampilan.


Mawardi menambahkan, pemberian bantuan tersebut untuk menjaga keberlangsungan pendidikan dan operasional pondok pesantren agar tetap dapat menjalankan fungsinya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembinaan umat.


" Sebagaimana daerah daerah lainnya,Provinsi Sumsel  merupakan salah satu daerah tertua di Indonesia yang memiliki ragam budaya dan ciri khas tersendiri dan merupakan bagian budaya nasional yang keberadaannya perlu dibudayakan dan dilestarikan sehingga dapat berperan dalam memperkokoh jati diri serta budaya bangsa", Ujar Mawardi.


Selama ini kita melihat banyak bangunan bangunan penting dan benda benda khas lainnya yang berdiri khas Sumatera Selatan yang keberadaannya sudah sangat dikenal dan dimiliki oleh kalangan masyarakat nasional dan internasional antara lain :

Bangunan rumah limas

bangunan rumah ulu 

pakaian adat

songket

tanjak

dan benda benda lain.


Ragam budaya khas sumsel tersebut perlu kita junjung tinggi dan kita lestarikan sehingga keberadaannya memiliki arti penting dan menjadi kebanggan masyarakat Sumsel.


Usai rapat paripurna ke XXV Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumsel H. Muchendi Mahzareki saat diwawancara mengatakan, Dua Raperda Usul Inisiatif yang kita usulkan mudah- mudahan bisa kita lanjutkan pada tanggal 26 januari mendatang.


(Armin)

Eko Wirawan KPAD Sumsel : Minta Ortu Awasi Anaknya Selama Belajar Tatap Muka Sekolah Belum Aktif

Liputansumsel.com


Baturaja,liputansumsel.com – Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Sumsel Eko Wirawan Z meminta orang tua untuk tetap melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya selama belajar tatap muka di sekolah belum aktif. 
“Karena akan terkesan percuma, sekolah belum dibuka secara tatap muka tapi anak-anaknya main bebas berkerumun, dan itu tentu saja sama resikonya. Termasuk anak-anak sekolah tingkat SMP dan SMA yang kumpul dan bergerombol sambil bermotor, itu juga lebih beresiko lagi,” ujarnya dibincangi media ini beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Eko Wirawan mengatakan untuk sekolah tatap muka secara langsung itu perlu kajian ilmiah, argumen-argumen, dan dalil-dalil dari Satgas Covid-19 Pimpinan Prof. Dr. Edward termasuk kajian pengembangan pendidikan, dan semua pihak dari stake holder terkait itu perlu mereka dengarkan suara-suaranya.
“KPAI kemarin termasuk pihak yang meminta menunda belajar tatap muka secara langsung di sekolah karena kami dari KPAD Sumsel menilai SDM kita di lapangan belum siap, dan perlu banyak pembenah-pembenahan. Sedangkan dari Satgas Covid-19 Provinsi Sumsel, mereka meminta penundaan dengan dasar, itu belum siap secara ilmiah. Jadi kita menilai perlu banyak perbaikan. In syaa Allah kedepan setelah monitoring dan evaluasi kita akan siap,” ungkapnya.

Ditanya media ini apakah belajar tatap muka di sekolah akan dibuka pada saat Tahun Ajaran Baru Nanti, Eko Wirawan menjawab mereka tidak bisa menilai dari sekarang. 
“Kita menentukan buka atau tutup itu pada saat-saat terakhir dengan memperhatikan semua detil-detil data dan fakta yang ada di lapangan. KPAD akan terus memonitoring dan mengevaluasi semua tingkatan sekolah baik PAUD, TK, SD, SMP maupun SMA dan SMK di 17 kabupaten/kota yang ada di Sumsel. Gerakan vaksinasi secara nasional juga akan meningkatkan kekebalan sehingga anak-anak kita akan segera bisa untuk tatap muka di sekolah secara langsung,” terangnya.

Eko Wirawan menambahkan KPAD Sumsel berharap tatap muka secara langsung di sekolah bisa segera dibuka sebab belajar secara daring atau online dinilai tidak maksimal bagi siswa dalam menyerap pelajaran.

(Duan)

Jelang Pelantikan SMSI PALI Audensi dengan Dinas Kesehatan

Liputansumsel.com


PALI ,liputansumsel.com- Menjelang pelantikan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) melakukan Audiensi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten PALI, Senin (25/01/21).

Sesuai dengan aturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah setiap kegiatan yang mengumpulkan banyak orang harus menerapkan protokol kesehatan (Protkes) mengingat wabah pandemik Covid-19 saat ini.

Oleh karena itu SMSI Kabupaten PALI meminta bantuan Dinkes dalam hal ini menyangkut Protkes, hal ini di katakan oleh ketua SMSI Kabupaten PALI Habibi di dampingi oleh sekertaris Efran dan anggota.

"Beberapa hari lagi SMSI Kabupaten PALI akan melaksanakan pelantikan yang melibatkan banyak orang, seperti para tamu undangan, untuk itu kami memohon bantuan Dinas Kesehatan dalam penerapan Protkes supaya terhindar dari penyebaran Covid-19," ujar Habibi.

Sementara itu Kepala Dinkes M. Mudakir menyampaikan setiap kegiatan yang mengumpulkan orang, yang jumlahnya 50 ke atas itu harus menerapkan Prokes.

"Artinya dari setiap tahapan harus di terapkan misalnya, di tempat pintu masuk acara sudah ada tempat cuci tangan (Hand Sanitizer), petugas yang mengukur suhu tubuh setiap tamu undangan, di samping itu di siap masker apa bila ada tamu undangan yang tidak menggunakan masker serta tempat duduk nya harus menjaga jarak minimal satu meter," jelas Mudakir.

Untuk kegiatan pelantikan SMSI ini, Dinkes siap membantu sepenuhnya dalam segala kebutuhan mengenai penerapan Protkes.

"Sarana dan prasarana Prokes akan kita siapkan, baik dari Hand Sanitizer, masker dan alat pengukur suhu, tenaga medis nanti akan kita siapkan juga, supaya bisa membantu mengsukseskan  pelantikan SMSI Kabupaten PALI," pungkasnya.


Rilis Resmi SMSI PALI

Camat Ilir Barat I Ajak Masyarakat untuk Terapkan Protokol Kesehatan

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Ditenga masa pandemi virus Corona (Covid-19) saat ini menuntut masyarakat banyak melakukan adaptasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya dalam Peningkatan disiplin dan Penerapan potokol kesehatan.


Sebagai langkah mengantisipasi penyebaran penularan virus Corona  tentunya mau tidak mau diera new normal atau tatanan hidup baru saat ini kita harus mengedepankan yang namanya protokol kesehatan seperti yang telah dianjurkan pemerintah diantaranya seperti membiasakan diri selalu memakai masker saat melakukan aktivitas diluar rumah , Mencuci tangan ,menjaga jarak serta menerapkan pola hidup sehat.


Camat Ilir Barat I Palembang Muflih S.STP, MH.saat diwawancarai menyampaikan Sebagai langkah pencegahan penularan dan memutus rantai Covid-19, Pemerintah Kecamatan Ilir Barat I Palembang ,pihak kelurahan dan  bersama pihak terkait terus gencar mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai pentingnya mengedepankan disiplin dan penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.


"Penerapan protokol kesehatan menjadi kunci utama menekan potensi penularan COVID-19 dalam segala aspek dan ini harus kita jalani dalam kehidupan sehari-hari,"ujarnya.(25/01/2021).


Muflih menerangkan upaya yang di lakukan pemerintah Kecamatan Ilir Barat 1 dalam memutus rantai virus corona seperti melakukan penyemprotan disinfektan dilingkungan masyarakat serta ditempat fasilitas umum , melakukan sosialisasi  berupa himbauan secara lisan maupun tulisan ataupun secara langsung.


"Disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di kehidupan sehari-hari menjadi tantangan pada masa kebiasaan baru. Akan tetapi itulah yang menjadi  kunci dalam memutus rantai penyebaran virus corona,"


"Mari bersama kita patuhi anjuran pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan  dan kita juga mengajak masyarakat menjaga diri keluarga serta lingkungan  , jika ingin bepergian keluar rumah jangan lupa menggunakan masker, sering cuci tangan dan tetap jaga pola hidup sehat ," pungkasnya.(Ali)

Petugas Lapas Kelas II B Muara Enim Berhasil Menggagalkan Penyelundupan yang Diduga Narkoba

Liputansumsel.com


Muara Enim, Liputansumsel.com-Petugas pemeriksaan barang titipan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Muara Enim berhasil menggagalkan upaya penyelundupan yang diduga narkotika jenis sabu oleh pengunjung berinisial (MV) dengan cara disembunyikan kedalam bungkus sayur, Senin (25/01/2021).


Kalapas Muara Enim, Herdianto membenarkan hal tersebut, "Pengunjung yang bernisial (MV) melakukan upaya penyelundupan yang diduga narkotika jenis sabu dengan modus memasukkannya kedalam bungkus sayur, namun berhasil digagalkan oleh petugas pemeriksaan barang," ungkapnya.


" Petugas melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), Saat dilakukannya pemeriksaan oleh petugas ternyata di temukan 2 bungkus kecil yang mencurigakan di dalam sayur diduga narkotika jenis sabu, Kejadian tersebut berkisar pukul 14.45 WIB," terang Herdianto.


" Atas temuan yang diduga sabu-sabu itu, pihak Lapas Muara Enim langsung berkoordinasi dengan pihak Satuan Narkoba Polres Muara Enim," imbuhnya.


" Kita serahkan kepada pihak Polres Muara Enim guna penyelidikan dan proses lebih lanjut," urainya.


Herdianto menuturkan, bahwa dengan komitmen yang kuat dalam mewujudkan Lapas Muara Enim ZERO HALINAR (Bebas HP, Pungli dan Narkoba), maka dari itu setiap petugas Lapas Muara Enim terus berupaya melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin. Lapas Muara Enim juga terus bersinergi dengan Instansi terkait lainnya.