28 Januari 2021

Sambut HPN 2021, KPU dan PWI Musi Rawas akan Gelar Talkshow

Liputansumsel.com


MUSI RAWAS liputansumsel.com--- Pasca selesainya sejumlah tahapan Pilkada Serentak pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Musi Rawas Tahun 2020,  pihak KPU Kabupaten Musi Rawas menggandeng PWI Musi Rawas serta Event Organizer (EO), akan menggelar Talkshow dan Ghatering. 


Rencana acara yang juga berkaitan dengan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021 dan Ulang Tahun PWI tersebut,  telah dibahas pihak KPU bersama PWI dan EO di ruang rapat Sekretariat KPU di Kecamatan Muara Beliti, Kamis siang (28/1). 


Rapat dibuka oleh Ketua KPU Kabupaten Musi Rawas, Anasta Tias didampingi Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi, Masyarakat Dan SDM, Syarifudin, terungkap jika Talkshow dan Ghatering ini akan menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten. 


Talkshow ini sendiri mengambil tema ‘Evaluasi pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di tengah Pandemi Covid 19’ menghadirkan, narasumber  dari KPU Mura, Bawaslu Mura, Gugus Tugas Penanggulangan Covid 19, Polres Mura, PWI Sumsel, dan PWI Mura. Anasta Tias sendiri mendukung pelaksanaan acara ini.


“Intinya kita dari KPU mendukung acara Talkshow dan Ghatering ini. Apalagi peserta acara ini para jurnalis yang ada di Kabupaten Mura,” kata Anasta Tias saat rapat bersama. 


Di dalam acara itu, akan diisi juga dengan games seputar Pilkada, Hukum dan Pers, dan doorprize menarik untuk peserta yang beruntung. 


Anasta Tias berharap acara talkshow dan ghatering yang diadakan bersama PWI Mura ini dapat berlangsung dengan lancar dan tertib. 


Sementara itu, Ketua PWI Kabupaten Mura, Jhuan Silitonga menyatakan pihaknya mendukung penuh pelaksanaan Talkshow dan Ghatering tersebut. 


“PWI support penuh acara ini karena pesertanya nanti para jurnalis, dan kita harap kerjasama ini dapat berkelanjutan,” ucap Juan, sapaannya. 


Sebagai bentuk kesiapan acara ini, Jhuan menyatakan pihaknya siap untuk intensifkan koordinasi guna kesuksesan acara ini.


"Ini sebagai wujud sinergitas kita bersama semua pihak dalam hal ini KPU Mura, apresiasi juga kita sampaikan kepada penyelenggara  yang sukses melaksanakan Pilkada Musi Rawas 2020 sesuai harapan," 


"Dan kegiatan ini, kita jadikan moment bersama masyarakat pers untuk menyambut Hari Pers Nasional (HPN) 2021 sebagai awal bangkitnya pers dan perekonomian di tengah pandemi Covid-19 di ," kata Jhuan menambahkan.

Teknologi Inseminasi Buatan untuk Peternak Sapi di Pessel.

Liputansumsel.com


Padang,Painan, Liputansumsel.com -- Kabupaten Pesisir Selatan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan), menerapkan teknologi Inseminasi Buatan (IB), serta tata kelola yang baik terhadap ternak Sapi, sebagai upaya meningkatkan populasi kedepannya.


Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pessel, Efrianto, menyebutkan, upaya tersebut dinilai bakal lebih menguntungkan, ketimbang membiarkan ternak lepas begitu saja di alam bebas.


"Sebenarnya teknologi IB ini, sudah diterapkan oleh sebagian masyarakat peternak di Pessel, bahkan hasilnya telah mampu meningkatkan populasi Sapi di daerah setempat. Selain itu, upaya ini juga sebagai antisipasi kecenderungan masyarakat yang melepas liarkan ternaknya secara bebas," katanya pada wartawan di Painan, Kamis (28/1).


Ia menyebutkan, 2020 lalu populasi Sapi di Kabupaten Pesisir Selatan mencapai 83.687 ekor. Jumlah itu meningkat dibandingkan pada 2019 sebanyak 1000 ekor.


"Ya, ini menjadi pertanda bahwa tingkat konsumsi dibanding dengan tingkat produksi ada selisih lebih. Jika penerapan IB ini semakin membudaya oleh peternak, maka selisih lebih ini bakal.semakin tinggi, dan Pessel tetap sebagai produsen Sapi potong di Sumbar," tuturnya.


Sementara, Kepala Seksi (Kasi) Pembibitan, Joni Alfian, menjelaskan, pada 2020 pihaknya menargetkan IB terhadap ternak Sapi sebanyak 7.617 ekor.


"Dari jumlah tersebut, realisasinya mencapai sekitar 106 persen. Dikarenakan meningkat, maka memasuki 2021 ini, kami tingkatkan lagi menjadi 9.090 ekor," ujarnya.


Ia mengatakan, dengan terus meningkatnya populasi hewan ternak, terutama jenis Sapi di Kabupaten Pesisir Selatan, maka pihaknya meminta masyarakat agar lebih melakukan tata kelola dengan baik, dan tetap menjaga ternak-ternak mereka agar tidak dilepas liarkan.


"Dengan semakin berkembangnya teknologi ini, rekayasa turunan dengan menerapkan sistem perkawinan silang bakal membuat kualitas ternak semakin membaik pula. Jadi, inseminasi buatan (IB) yang dilakukan saat ini, sengaja kami menerjunkan petugas yang benar-benar terlatih dan memiliki keahlian," ucapnya lagi.


Ia menambahkan, petugas yang diterjunkan tersebut berkewajiban melakukan pengawasan terhadap kesehatan semua jenis ternak yang ada di setiap kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan.


"Hal ini kami lakukan agar kualitas kesehatan hewan ternak yang bakal dikonsumsi masyarakat, baik lokal maupun luar daerah benar-benar terjamin kualitasnya. Sebab, daerah kita sejak dulu telah menjadi salah satu daerah pemasok daging Sapi terbesar untuk Sumbar," katanya. (EL).

Walikota Prabumulih Di Vaksin Sinovac

Liputansumsel.com


PRABUMULIH ,liputansumsel.com-- Wali Kota Prabumulih, H Ridho Yahya bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Prabumulih divaksin sinovac dosis pertama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Prabumulih, Kamis (28/1).


"Alhamdulillah tiga hari lalu vaksin datang di Pemkot Prabumulih dan hari ini kita mengadakan vaksin. Tapi ingat, kami vaksin ini bukan menyelamatkan diri kami, tapi setelah kami lihat sebagian warga baik tenaga kesehatan (Nakes) dan masyarakat sepertinya masih takut takut dengan vaksin ini," sebut Ridho dibincangi usai vaksin.


"Jadi kami duluan (vaksin, red). Kami juga mendapatkan kabar ada berita-berita miring di media, sehingga nakes masih ragu, masyarakat masih ragu. Makanya kami bersama Kapolres mencoba vaksin yang pertama dan meyakinkan lagi supaya masyarakat mau divaksin," ajaknya.


Orang nomor satu di kota nanas menyebutkan, tak ada perbedaan khusus antara vaksin sinovac dengan vaksin lain. "Sama kayak vaksin cacar dan vaksin lain. Namanya jarum masuk pasti terasa sakit dan pegal itu kan biasa," sambungnya.


Ditanya apakah ada persiapan khusus? Pria yang hobi olahraga itu mengaku tidak ada persiapan khusus. "Tapi kita hanya persiapkan fisik dan kesehatan dan umur tidak menjadi patokan. Ada umur 30 tidak bisa divaksin, ada unur 60 tapi boleh divaksin," sebutnya.


Dia pun menghimbau kepada nakes dan masyarakat supaya mau divaksin, mengingat vaksin ini bertujuan untuk meningkatkan imunitas. "Masyarakat tidak usah takut divaksin. Silahkan yang mau divaksin dan gratis, tapi ini masih terbatas," jelasnya mengaku anaknya yang berprofesi sebagai dokter pun ikut divaksin.

Kementan Siap Support dan Back up Pemkab Muba

Liputansumsel.com

 


MUBA,liputansumsel.com- Pertanian dan peternakan di Kabupaten Musi Banyuasin dibawah kepemimpinan Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA terus menunjukkan hasil yang positif dan berimbas baik kepada masyarakat Bumi Serasan Sekate.


Salah satu upaya nyata yakni  keberadaan  tiga Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) dan perluasan area cetak sawah yang  terus meningkat dari tahun ke tahun.


Progres ini dilaporkan Bupati Muba DR Dodi Reza Alex Noerdin,  saat audiensi dengan Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Dr Syahrul Yasin Limpo SH MSi MH di Kantor Kementerian Pertanian Republik Indonesia Gedung A Lantai 2 Jalan Harsono RM Jakarta Selatan, Kamis (28/1/2021).


"Keberhasilan pada 2017-2018 meningkatkan produksi padi di Muba sebesar 27.16 persen, dengan produksi di tahun 2017 sebesar 388.081 ton meningkat 2018 menjadi 493.467 ton, kemudian di tahun 2021 ini juga kami Pemkab Muba akan terus memaksimalkan produktifitas pengembangbiakan sapi melalui tiga SPR yang ada di Kabupaten Muba," papar Kepala Daerah Inovatif tahun 2020 itu.


Lanjutnya, saat ini terdata luas lahan baku di Kabupaten Muba sesuai verifikasi LBS Muba tahun 2020 yakni seluas 40.497 hektar. Selanjutnya  tahun ini mengajukan perluasan cetak sawah  seluas 566.54 hektar, tersebar  di Sekayu 166.54 hektar, Sungai Lilin 200 hektar, Lais 200 hektar. Untuk  kebutuhan bibit sapi betina produktif sebanyak 3 ribu ekor yang nantinya akan dikembangkan di 2 SPR diantaranya SPR yang berada di Sungai Lilin, Plakat Tinggi, dan Lais dengan pendampingan dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Targetnya dua tahun ke depan Muba jadi Sentra Ternak Sapi dengan penambahan populasi sapi sampai 60 ribu ekor di tahun 2023. 


"Kebutuhan saat ini berupa  bantuan benih padi 500 ton untuk lahan pasang surut seluas 10 ribu hektar yang akan tanam pada Juni-Juli 2021 nanti, serta bantuan benih jagung seluas 5 ribu hektar, dan alat mesin pertanian combine harvester basar 194 unit, power tresher 616 unit," urainya.


Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Dr Syahrul Yasin Limpo SH MSi MH mengapresiasi capaian sektor pertanian dan peternakan sapi di Kabupaten Muba yang sangat memberikan kontribusi positif dan nyata berimbas kepada petani dan peternak. "Kementan sangat mengapresiasi capaian sektor pertanian dan peternakan di Muba sejak 2 tahun belakangan, tentu kebutuhan di Muba ini akan kami siapkan dengan maksimal," ungkapnya.


Yasin Limpo berjanji Kementan akan all out memback up Kabupaten Muba dengan target menjadikan  Muba Sentra Ternak Sapi di Indonesia. "Keseriusan dan komitmen Muba ini harus disupport, prinsipnya Kementan akan maksimal memfasilitasi semua yang dibutuhkan Pemkab Muba demi mensejahterahkan masyarakat Muba dari sektor pertanian dan peternakan," pungkasnya.

Matangkan Persiapan Pilwana Serentak di Pessel, Wendi: Pj Wali Nagari Jangan Ambil Keputusan Sepihak.

Liputansumsel.com


Padang,Painan,Liputansumsel.com -- Persiapan pelaksanaan pemilihan Wali Nagari (Pilwana) serentak terhadap 31 nagari yang tersebar di 182 nagari Kabupaten Pesisir Selatan pada April 2021 mendatang, semakin dimatangkan.

Sedangkan daerah yang wali nagarinya yang mengikuti Pilwana dikarenakan Pergantian Antar Waktu (PAW), pelaksanaan kegiatan dan biayanya diserahkan sepenuhnya kepada nagari melalui kesepakatan Badan Musyawarah (Bamus) Nagari.


Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMDP2&KB) Pessel, Wendi, mengatakan, bagi Wali Nagari yang masa jabatannya habis, maka anggaran yang tidak terakomodir oleh nagari bakal dibantu oleh dana APBD.


"Ya, hal ini perlu kami jelaskan agar tidak terjadi informasi yang simpang siur. Sebab, persoalan pembiayaan penting dipahami oleh Bamus Nagari agar tidak salah dalam mengalokasikan anggaran nantinya," ucapnya pada wartawan di Painan, Kamis (28/1).


Ia menjelaskan, dari 31 nagari yang bakal melakukan Pilwana serentak pada April 2021 mendatang, satu nagari diantaranya melakukan Pilwana PAW.


"Dikarenakan Pilwana PAW, maka pelaksanaannya diserahkan sepenuhnya kepada Bamus Nagari, dan itu mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) nomor 2 Tahun 2016 tentang Nagari," katanya.


Menurutnya, dalam Perda tersebut dijelaskan jika masa bakti Wali Nagari masih menyisakan kurang dari satu tahun, maka bakal dilakukan penunjukkan pejabat (Pj) yang berasal dari kalangan PNS, dan jika melebihi dari satu tahun maka pemilihan Wali Nagari dilakukan di tingkat Bamus Nagari.


"Selain diatur oleh Perda, nanti teknis pemilihan juga melalui kesepakatan bersama dengan Bamus Nagari," tuturnya.


Wendi menyebutkan, saat ini 31 nagari yang telah habis masa jabatannya, dijabat oleh Pj Wali Nagari yang berasal dari kalangan PNS.


"Sementara, satu nagari yang Pilwana nya PAW adalah Nagari Amping Parak, Kecamatan Sutera. Wali Nagari yang masih tersisa masa jabatannya selama tiga tahun itu, dikarenakan meninggal dunia. Jadi, pilwananya sepenuhnya diserahkan pada Bamus Nagari," ujarnya.


Pada kesempatan itu, ia mengingatkan pada semua Pj Wali Nagari yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan, agar tidak melakukan pemberhentian dan pergeseran perangkat nagari secara sepihak.


"Hal ini mesti menjadi perhatian bersama untuk tidak dilanggar, kecuali bila yang bersangkutan melakukan pelanggaran hukum berat dan telah memiliki kekuatan hukum tetap," ucapnya mengingatkan.