23 Februari 2021

M Yamin : Sering Melebihi Tonase, Perusahaan Batu Bara di Muba Wajib Buat Jalan Khusus

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com- Terkesan Nakal, Beberapa Kendaraan Perusahaan di beberapa Sektor Pertambangan Batu Bara masih terkesan nakal, dan diduga masih banyak tidak menerapkan Kapasitas angkutan batu bara pada umumnya.


Diketahui beberapa Perusahaan tersebut membuat resah beberapa kendaraan yang melintasi jalan umum. Seperti contoh yang dilaksanakan oleh PT Astaka Dodol yang digerakkan oleh Subcon penyokong angkutan Batu Bara yaitu PT Tri Ariyani.


Sepintas beberapa waktu lalu ramai menjadi perbincangan di Media Sosial terkait Kerusakan dibeberapa titik Jalan Lintas antara Macang Sakti-Babat Toman kemudian Desa Ulak Paceh Jaya-Desa Karang Waru, kecamatan Lawang Wetan.


Terkait hal tersebut menimbulkan beberapa Pertanyaan, Apakah Piha Perusahaan terkait dapat ikut andil atau tidak dalam pelaksanaan Perbaikan Kerusakan Jalan yang hampir rata-rata dilalui oleh Kendaraan yang melebihi Beban diatas 10 Ton.


Ketua Komisi II DPRD Muba Muhammad Yamin selaku Mitra Kerja mengatakan, Soal wajib atau tidaknya perusahaan ikut andil dalam perbaikan jalan. Ya, kita pelajari dulu aturannya, yang jelas perusahaan diwajibkan membayar pajak sesuai ketentuan UU, memberikan rasa aman kepada lingkungan dimana perusahaan tersebut beroperasi, dan menyalurkan dana CSRnya.


" Nah kalau mengenai peran serta perusahaan dalam penyaluran dana CSR tersebut, toh tentu sudah ada ketentuan tersendiri, dan bisa jadi jika perusahaan menyalurkannya dalam bentuk perawatan jalan," tegas Yamin, Selasa (23/2/2021).


Yamin juga menyatakan, Kalau perusahaan khusus Batu Bara, ya bukan wajib tidaknya dalam perawatan jalan, berdasarkan aturan mereka harus membuat jalan sendiri untuk jalur transportasi, dan pemerintah daerah harus tegas dalam penegakan aturan ini.


" Karena saya lihat ada beberapa perusahaan Batu Bara masih melintasi jalan milik pemerintah daerah, nah ini tidak boleh terjadi lagi, dan kami DPRD Fraksi PDI-Perjuangan akan melakukan evaluasi melalui anggota Komisi yang berwenang," tukasnya.


Dikutip dari Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru mencabut Peraturan Gubernur Nomor 23 Tahun 2012 tentang angkutan batubara yang memperbolehkan truk angkutan batubara melintas di jalan umum. 


Pergub itu dicabut setelah banyaknya keluhan dari masyarakat tentang sering terjadinya kecelakaan dan kemacetan akibat truk angkutan batubara.


Sebagai penggantinya, Perda nomor 5 tahun 2011 yang berisi bahwa seluruh angkutan batubara dialihkan menggunakan jalur khusus seperti kereta api dan PT Servo kembali berlaku. Aturan ini berlaku pada 2019 lalu.

Arsudin Ruslan Pimpin DPD PAN Oi

Liputansumsel.com


Indralaya.liputansumsel.com--Arsudin Ruslan atau yang biasa disapa Cudin terpilih sebagai Ketua DPD PAN Ogan ilir pada Musda yang digelar secara Virtual, beberapa hari lalu.


Ada 5 nama yang terpilih sebagai formatur, di antaranya Rusdi tahar, Arsudin ruslan, Azmi Ahadi, Pebti  dan Rozuli. Setelah melalui beberapa tahapan, Arsudin akhirnya terpilih sebagai ketua DPD PAN Oi. 


“Alhamdulillah, saya dipercaya jadi Ketua, mudah-mudahan bisa amanah, dan saya akan tetap bersama saudaraku Rusdi tahar dalam menbesarkan PAN Oi ini” ujar Cudin. 


Usai terpilih Arsudin mengatakan akan segera merampungkan kepengurusan dan akan bekerja secara cepat.


“Kami akan segera menyusun kepengurusan DPD PAN Oi,” kata anggota DPRD Oi yang Sebelumnya sebagai kader DPD PAN Oi.


“Alhamdulilah ini merupakan amanah dan kepercayaan para pengurus dan Kader PAN Oi, Semoga bisa terus solid, mari kita sama-sama untuk membesarkan partai,” harapnya.(rul)

Astagfirullah, Oknum Guru SMP Negeri 53 Palembang Tuduh Dan Ancam Wartawan.

Liputansumsel.com


Palembang, Liputansumsel.com,- Hal yang tak diinginkan terjadi pada Wartawan Liputansumsel.com saat  ingin konfirmasi terkait program internet yang diluncurkan oleh pemerintah Kota Palembang melalui dinas pendidikan di SMP Negeri 53 yang terletak di Jl. Sematang Borang, Komp Sangkuriang.


Pasalnya,  ketika hendak menghadap Mardalena, S. Pd., M.S.i, selaku Kepala SMP Negeri 53 Palembang, Selasa, 23/2/2021, terlebih dahulu Wartawan portal ini meminta izin kepada salah satu guru yang ada di dalam ruangan, salah satu guru yang ada disitu mengucapkan " silahkan temui guru piket atau wakil yang ada diluar", tetapi guru piket atau wakil yang dimaksud tidak ada, karena sudah merasa kenal dengan Kepala Sekolah, Wartawan Portal ini rencana ingin mengambil gambar guru yang sedang berphoto ditaman untuk dikirimkan kepada Kepala Sekolah bahwasanya Wartawan ini sudah ada di SMP Negeri 53 Palembang dan ingin mengahadap untuk konfirmasi demi kepentingan Publik.


Belum sempat Wartawan portal ini mengambil gambar guru, datanglah Waka Humas yang menerima kunjungan dan mengajak duduk diruang tamu serta bertanya maksud dan tujuan.


Tiba tiba  Oknum guru yang tidak diketahui namanya, tanpa bertanya terlebih dahulu langsung melabrak dan meminta agar photo mereka dihapus, " hapusla photo kami itu, kagek kau beritake kami dak bener dan kau buat yang macem macem, tuduh Oknum guru dengan memakai bahasa Palembang.


"Jangan macem macem awas be kau buat (Berita) guru SMP Negeri 53 idak ngajar",awas be kau kucari kau dan kau dak tau siapo aku", ancam  oknum guru kepada Wartawan.


Berulang kali Wartawan portal ini menjelaskan bahwa apa yang diminta dan dituduhkan tidak benar, "Betull buk sebelumnya saya tadi ingin mengambil gambar para guru, dikarenakan tidak ada pihak sekolah yang menerima tamu (Saya), dan gambar itupun Niat saya akan dikirimkan kepada kepala sekolah agar kepala sekolah tau saya sudah ada di SMPN 53, tetapi itu tidak terjadi dikarenakan Waka Humas Sudah ada, dan silahkan cek Handphone saya" Ucap Wartawan.


Meskipun sudah dijelaskan berulang kali namun sikap yang terkesan arogan oknum guru SMP Negeri 53 Palembang tetap  menuduh, " Kau ambil photo aku dan itu melanggar Hak Asasi Manusia( HAM) dan kau belum tau siapa aku" Ucap oknum guru tersebut tanpa menghormati Waka Humas yang sedang duduk disebelah.


Melihat oknum guru seperti semakin garang,dan tak ingin terjadi hal yang tak diinginkan maka wartawan portal ini menelpon Kadisdik Kota Palembang Ahmad Zulinto dengan menggunakan Video Call agar emosi oknum guru mereda, "Alhamdulillah Kadisdik Kota Palembang merespon dengan mengangkat telpon dan oknum guru meninggalkan Wartawan bersama Waka Humas".


Saat di konfirmasi melaui pesan singkat Whatsapp Kepala SMP Negeri 53 Palembang mengatakan, Nah sayang nian Ibu lagi ada urusan tadi ke 38, Mohon maaf yo bukan disengaja.


"Sekali lagi ibu sebagai yang dituakan di SMP Negeri 53 mohon maaf, mungkin guru itu tadi la kecapekan karena tadi ibu ngajak mereka untuk membersihkan lapangan" Tutup Mardalena.


Hingga berita ini ditayangkan belum ada tanggapan dari pihak terkait.

(Armin Jauhari)

Herman Deru Siapkan Reward Untuk Kabupaten dan Kota Yang Mampu Menekan Angka Losses Padi

Liputansumsel.com

• Minta Pembenahan Data Luas Baku Sawah


PALEMBANG, Liputansumsel.com, - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru menginginkan semua pihak seperti Dinas Pertanian, Pemkab/kota, hingga pihak yang menjadi rekanan untuk fokus melakukan peningkatan produktivitas pertanian khususnya beras di Sumsel. Hal itu dilakukan agar Sumsel tetap menjadi lumbung pangan nasional.


Menurutnya, berbagai langkah dapat dilakukan dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian tersebut. Termasuk dengan menekan angka kerugian atau kehilangan panen (losses) pada padi.


"Losses ini berpengaruh terhadap jumlah produktivitas. Losses ini harus ditekan seminimal mungkin karena ini angka losses itu berperan besar untuk peningkatan produktivutas pertanian," kata Herman Deru di sela pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pembangunan Pertanian TPH Tahun 2021 di Ballroom Hotel Aryaduta, Selasa (23/2).


Dia menekankan, kabupaten dan kota yang memiliki lahan pertanian untuk fokus menyikapi angka losses pada padi tersebut sehingga produksi padi di Sumsel dapat maksimal.


"Tahun ini juga kita akan buat semacam kompetisi tentang losses ini. Artinya penilaian akan kita fokuskan untuk penurunan losses. Kabupaten dan kota harus berlomba dalam menurunkan losses ini sehingga hasil produksi pertanian ini dapat meningkat," ujarnya.


Tidak hanya itu, dalam upaya meningkatkan produksi padi, dia juga menegaskan agar adanya pembenahan terkait data luas baku sawah.


Sebab, luas tanam tersebut berpengaruh terhadap kuota pupuk. Dimana kuota pupuk bersubsidi sendiri diketahui ditentukan oleh Kementerian Pertanian dengan berpatokan pada data Kementerian Agrarian dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Artinya lahan cetak sawah yang tidak atau belum terdata di ATR/BPN tidak mendapatkan pupuk bersubsidi.


Dari data yang tercatat di Dinas Pertanian TPH Provinsi Sumsel, pada tahun 2020 luas baku sawah di Sumsel mencapai 539.814,77 hektar. Luas bahan baku sawah tersebut tentu terjadi penambahan sebanyak 69.212 hektar dari tahun 2019 lalu yang hanya tercatat sebanyak 470.602,37 hektar.


"Data luas baku sawah inilah yang harus dibenahi. Data tersebut harus ada sinkronisasi dengan data BPN/ATR. Karena luasa baku sawah ini yang menentukan kuota pupuk," terangnya.


Hingga saat ini, berbagai upaya juga telah dilakukan Pemprov Sumsel dibawah komando Gubernur Herman Deru untuk meningkatkan produktivitas padi di Sumsel. Termasuk dengan mengangkat 1000 Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk memberikan pendampingan dan edukasi kepada para petani.


Sumsel sendiri juga telah mendapatkan pengakuan dari sebagai provinsi yang menganggangkat 1000 PPL secara mandiri.


"Artinya kita memang tidak main-main untuk mengembangkan pertanian ini. Apalagi kita juga ditunjuk sebagai daerah lumbung pangan nasional. Meski kita bukan satu-satunya, namun kita merupakan provinsi penghasil beras terbesar di Sumatera dan itu harus kita tingkatkan," bebernya.


Komitmen untuk peningkatan pertanian tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, dia menilai pertanian ini dapat menjadi alat untuk mensejahterakan masyarakat.


"Musuh terbesar kita adalah kemiskinan. Pertanian ini dapat menjadi alat untuk menurunkan kemiskinan tersebut. Apalagi saat ini telah didukung infrastruktur jalan yang baik sehingga biaya produksi dapat ditekan, akses menjadi cepat dan harga menjadi lebih murah. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat dapat meningkat," paparnya.


PLT Kepala Dinas Pertanian TPH Bambang Pramono mengatakan, saat ini pihaknya tengah konsentrasi melakukan peningkatan untuk produksi pertanian. Dimana dia menyebut, di tahun 2021 untuk tanaman pangan seperti padi ditargetkan dapat mencapai 400.000 ton, jagung 150.000 ton dan kedelai 1.000 ton. Sedangkan untuk hortikultura seperti cabai ditargetkan mencapai 22.000 ton, bawang merah 1.500 ton dan bawang putih 7 ton.


"Upaya peningkatan itu juga harus ada dukungan dari berbagai pihak. Termasuk juga mendorong penyediaan benih unggul dan alsintan yang harus dimanfaatkan secara maksimal," pungkasnya.

(Ar/Ril)

Di Tengah Pandemi, Feby Deru Masifkan Promosi Produk Unggulan Sumsel

Liputansumsel.com


PALEMBANG, Liputansumsel.com,- Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumsel, Hj Febrita Lustia HD membuka secara  resmi Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dekranasda dan Rapat Kerja Nasional TP PKK yang diikuti oleh jajaran  Pengurus Dekranasda Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan TP PKK Kabupaten/kota di Sumsel, yang dibuka secara virtual dipusatkan di Gedung Kriya Sriwijaya, Selasa (23/2/21). 


Dalam arahannya Ketua Dekranasda Sumsel, Hj Feby Deru  mengatakan, dalam rapat yang digelar secara virtual  itu membahas dua agenda besar. Yakni pelaksanaan Raderda Dekranasda Sumsel dan Rakornas TP PKK Nasional yang dilaksanakan  pada  tanggal 4-5 Maret 2021  mendatang. 


Dalam kegiatan tersebut, ungkap Febrita Lustia, Dekranasda kabupaten/kota akan memamerkan berbagai produk unggul lokal. Serta setiap utusan kabupaten/kota akan memakai pakaian khas daerah masing-masing. 


"Kita angkat produk lokal Sumsel. Sehingga bisa dikenal secara luas di tingkat nasional," ungkapnya. 


Dijelaskannya, upaya ini sebagai bentuk dukungan bagi para UMKM yang ada di Sumsel. Momentum Rakerda Dekranasda dan Rakornas TP PKK bisa menjadi ajang pengenalan produk unggul lokal. Di Tengah Pandemi Covid 19.


"Kita akan siapkan stand yang hisa diisi oleh produk hasil karya Dekranasda kabupaten/kota di Sumsel," terangnya. 


Feby berharap, pengenalan produk unggul lokal tersebut bisa berdamping  bagi para pelaku UMKM di Sumsel. Terutama dalam memperluas jangkauan pasar jual hasil produk. 


"Harapan kita semua dekranasda kabupaten/kota di Sumsel ikut terlibat dan memamerkan berbagai produk nggulan masing-masing," tegasnya.


Sementaran itu, Ketua Harian Dekranasda, Ir Hj Ernila Rizar, MM menekankan, semua Dekranasda kabupaten/kota harus terlibat dalam kegiatan tersebut. Terutama memberikan sumbangsih dengan memamerkan produk unggul masing-masing. 

Menurutnya, rapat yang diselenggarakan ini sebagai bentuk penguatan komunikasi dan persiapan panitia dalam menyongsong Raderda Dekranasda dan Rakornas TP PKK.


"Kita berharap ini disambut baik oleh semua pihak. Dan acara bisa berjalan dengan baik dan lancar," harapnya.

(Ar/Ril)