16 Maret 2021

Polres Muara Enim Ungkap Kasus Home Industri Senpira di Operasi Senpi Musi 2021

Liputansumsel.com


Muara Enim, Liputansumsel.com--Polres Muara Enim mengungkap kasus home industri Senjata Api Rakitan (Senpira) pada Operasi Senpi Musi Tahun 2021, Dwi Satya Kasat A SIK SH MH Kasat Reskrim Polres Muara Enim melalui Kapolsek Rambang Dangku serta jajarannya menjelaskan kronologis kejadian berawal personel rambang dangku mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di Desa Dangku Kecamatan Empat Petulai Dangku Kabupaten Muara Enim di kediaman pelaku sering kali adanya pembuatan senjata api rakitan yang dilakukan oleh Sabtudin Bin Marham (45) pekerjaan sehari-hari petani.


Selanjutnya, Kapolsek Rambang Dangku AKP Sofiyan Ardeni SH memerintahkan Kanit Reskrim Iptu Syawaludin SH dan tim melakukan penyelidikan.


Kemudian, setelah melakukan penyelidikan kurang lebih 14 (empat belas) hari maka benar adanya pelaku membuat senpira di teras rumahnya, dan sudah banyak yang membeli senpira terhadap pelaku tersebut. Mengetahui hal tersebut pada hari Rabu 10 Maret 2021 sekitar pukul 17:00 WIB. Kapolsek Rambang Dangku bersama Kanit Reskrim dan tim melalukan penangkapan terhadap pelaku tersebut," terang Satya saat Press Release.


Saat dilakukan penangkapan pelaku sedang membuat senpira laras pendek di samping rumahnya. Kemudian pelaku kami amankan dan tim melakukan penggeledahan rumahnya didapati barang bukti 1 (satu) pucuk senpira laras panjang, 5 (lima) butir amunisi aktif dan peralatan untuk membuat senpira tersebut," lanjutnya.


" Pelaku melanggar pasal 1 ayat (1) UU Darurat No.12 Tahun 1951, ancaman pidana dihukum dengan hukuman mati atau hukuman seumur hidup atau hukuman penjara sementara setinggi-tingginya 20 tahun. Modus operandi pelaku faktor ekonomi dan mencari keuntungan," papar Kasat Reskrim.

LELANG JERSEY PERSIPRA PRABUMULIH TEMBUS PULUHAN JUTA RUPIAH

Liputansumsel.com


 PRABUMULIH,liputansumsel.com-- Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM bersama Wakil Walikota Prabumulih H Andriansyah Fikri SH selasa (16/3) melakukan launching dan lelang jersey atau kostum Tim Persatuan Sepak Bola Prabumulih (Persipra) Kota Prabumulih di Atrium Citimall Prabumulih, 

    Turut Hadir Dalam Kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Elman ST MM, Ketua TP PKK Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu dan wakil Hj Reni Indayani, Manager Persipra Setyo Puji Hartono serta, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat dan Lurah se Kota Prabumulih serta para sponsor maupun pendukung setia tim Persipra. 

    Dilakukannya lelang tersebut tak lain untuk membantu tim kebanggaan masyarakat Seinggok Sepemunyian itu dimana hasil lelang akan diberikan dan dimasukkan kedalam kas Persipra. 

    Kegiatan lelang yang berlangsung meriah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan tersebut digelar dalam acara launching Jersey (kostum) Persipra yang akan digunakan saat pertandingan resmi di Liga 3 Indonesia tahun 2021. 

    Tidak hanya kostum bertanding, namun jaket Persipra milik Walikota Prabumulih dan Wakil Walikota Prabumulih juga dilelang oleh keduanya. Diantara nya Jaket Walikota dan Wakil Walikota dalam lelang laku masing-masing Rp 1 juta kemudian kaos lengan panjang walikota terlelang dengan harga Rp 1 juta.


    Dalam launching itu juga dilakukan lelang jersey Persipra dan jersey yang sering digunakan Walikota serta Wakil Walikota Prabumulih. Dalam lelang itu jersey walikota Prabumulih terjual seharga Rp 26,5 juta, jersey wakil walikota Rp 6,750 juta lalu dua jersey biasa terjual dengan nilai Rp 1,5 juta dan Rp 1,2 juta. 

    Tercatat dengan total dana Rp 38 juta lebih dana hasil lelang berhasil terkumpul dan diberikan untuk tim kebanggaan warga Prabumulih itu. 


    Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM mengatakan pemerintah kota Prabumulih mendukung penuh Tim Persipra dan mengajak seluruh warga Prabumulih untuk ikut mendukung tim sepak bola kebanggaan wong Prabumulih. 

    "Kami mengajak seluruh masyarakat kota Prabumulih untuk sama-sama mendukung Persipra agar tim sepak bola kita ini dapat berprestasi dan menjadi juara," katanya. 


    Ridho menuturkan, bentuk dukungan terhadap Persipra dapat dilakukan pendukung dan masyarakat Prabumulih dengan cara membeli marchandise Tim Persipra seperti jersey maupun yang lainnya. 


    "Silahkan beli jersey, sampaikan kepada teman, tetangga dan kerabat sehingga dapat menghidupkan Persipra, siapa lagi yang akan bangga dan membesarkan nama Persipra kalau bukan kita semua," ujarnya. 


    Smentara itu Manajer Tim Persipra, Setyo Puji Hartono berharap agar pemerintah kota Prabumulih dan masyarakat serta perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Prabumulih untuk ikut membesarkan tim sepak bola Persipra. 


    "Kami mohon dukungan semua pihak, baik pemerintah kota Prabumulih, para sponsor dan seluruh masyarakat agar Persipra dapat berprestasi," katanya. 


    Pada kesempatan itu pula, Setyo memperkenalkan 3 kostum yang akan dikenakan Tim Persipra menghadapi Liga 3 yaitu jersey warna putih untuk pertandingan kandang (home) dan jersey warna biru untuk pertandingan tandang (away) sedangkan warna hitam jersey untuk latihan.  


Mantan Wako Lubuk Linggau Riduan Effendi Salut Herman Deru Ratakan Pembangunan Hingga Pelosok Desa.

Liputansumsel.com


PALEMBANG, Liputansumsel.com, - Mantan Walikota Lubuklinggau dua periode Riduan Effendi memuji kebijakan program pembangunan yang dijalankan Gubernur Sumsel H Herman Deru dalam melakukan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok Sumsel.


Dia mengatakan, dengan meratanya pembangunan tersebut, tentu akan berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat.


"Pak Gubernur sangat paham dengan kondisi Sumsel ini. Beliau berpengalaman menjadi pemimpin. Apalagi beliau paham dengan kondisi keuangan daerah yang tidak begitu besar, sehingga beliau komitmen untuk memberikan bangub untuk pemerataan pembangunan di daerah," kata Riduan, Senin (15/3).


Terlebih lanjutnya, Riduan Effendi, Gubernur Herman Deru sendiri mendukung pembentukan Kabupaten Kikim Area sebagai kabupaten baru. Hal itu, tentu semakin mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat, memperpendek rentang kendali dan penyederhanaan birokrasi sehingga pelayanan dalam segala bidang dapat lebih optimal dilakukan.


"Kikim Area  kita harapkan segera terbentuk di masa kepemimpinan pak Herman Deru. Pembangunan disana nantinya akan menjadi lebih maju saat ini," paparnya.


Lebih lanjut dikatakan Riduan, sebelumnya, wilayah Kikim Area jarang tersentuh pembangunan sehingga daerah yang saat ini masuk dalam area Kabupaten Lahat tersebut dapat dikatakan tertinggal.


"Sebelumnya pembangunan hanya dilakukan ketika menjelang Pilkada. Namun sejak kepemimpinan pak Herman Deru, Kikim ini lebih baik," terangnya.


Dia meyakini, kedepannya seluruh daerah di Sumsel tidak ada lagi ketimpangan dalam hal pembangunan.

"Saya meyakini Sumsel akan lebih maju," pungkasnya.

(Ar/Ril)

Sumsel Model Terbaik Pengembangan Wakaf di Indonesia.

Liputansumsel.com

# Gubernur Sumsel Launching Wakaf Uang di Sumsel 


Palembang, liputansumsel.com, -  Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Pusat yang juga mantan Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA menilai Sumsel sangat siap menjadi Provinsi percontohan dalam pengembangan wakaf di Indonesia. Pernyataan itu disampaikannya saat melantik pengurus BWI Perwakilan Sumsel masa bakti 2021-2024, di Auditorium Bina Praja, Selasa (16/03/2021). 


Dikatakan M.Nuh dengan kelebihan sumber sumber daya alam maupun sumber daya manusia serta religiusitas masyarakatnya, Sumsel sangat mungkin menjadi model terbaik pengembangan wakaf secara nasional. Untuk mewujudkan hal itu M. Nuh memberikan beberapa pesan kepada pengurus BWI Perwakilan Sumsel yang baru dilantik. 


Beberapa pesan tersebut di antaranya para pengurus BWI Sumsel diharapkannya konsisten menjaga niat dan kekompakan dan semangat. Terus meningkatkan literasi wakaf melalui keragaman metode. Kemudian bergerak cepat meningkatkan jumlah wakif dari kalangan milenial dan mempermudah prosesnya. Meningkatkan jumlah dan keragaman harta wakaf dan mempermudah transaksinya. 


" Yang tak kalah penting juga mereka harus memperkuat integritas, profesionalitas dan militansi nadzir dalam mengelola aset dan menumbuhkan tingkat  kepercayaan publik," jelas M.Nuh. 


Kepercayaan publik itu sangat penting agar umat tidak ragu mewakafkan hartanya. Dengan demikian potensi yang besar itu kedepan dapat menjadi power yang dahsyat dan luar biasa. 


Apalagi di masa pandemi seperti ini. Kekuatan serta kekompakan mengembangkan wakaf ini akan dapat membantu pemerintah juga negara dalam mengatasi peningkatan angka kemiskinan. 


" Wakaf membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Melalui pengelolaan wakaf yang baik, diharapkan dapat berperan membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat," tambahnya. 


M. Nuh menjelaskan untuk menambah kepercayaan masyarakat mewakafkan hartanya, perlu dilakukan sosialisasi berkelanjutan mengenai manfaat berwakaf. Seperti misalnya soal manfaat wakaf saat ini maupun nanti sebagai amal jariyah. Termasuk manfaatnya sebagai mesin kesejahteraan masyarakat berbasis komunitas dan peningkatan kesejahteraan serta manfaat lainnya dalam membangun kemandirian.



Dahsyatnya kebersamaan juga dicontohkan oleh M.Nuh. Misalkan setiap Jumat setiap orang wakaf Rp10.000 dikalikan 1.000 orang makan perbulan bisa Ro400.000 juta uang terkumpul bahkan mencapai miliaran setiap tahunnya. 


"Karena bila ada dua orang berserikat untuk kebaikan maka Allah timpakan Pertolongan Allah itu yang ketiga, bila ada 3 orang berserikat untuk kebaikan maka Pertolongan Allah itu yang ke-4 demikian dan seterusnya. Bayangkan betapa dahsyatnya kebersamaan itu," ujar M.Nuh. 


Dalam kesempatan itu M.Nuh juga melaunching Wakaf Uang di Provinsi Sumsel. Menurutnya wakaf uang diperbolehkan oleh MUI. Ada banyak kemudahaan yang ditawarkan oleh progrma wakaf produktif ini misalnya wakaf bisa dilakukan mulai dari nominal terkecil. Wakaf bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja bahkan menggunakan transaksi digital. 


Sementara itu Gubernur Sumsel H.Herman Deru mengatakan bahwa manfaat wakaf yang begitu besar baik sebagai investasi dunia dan akhirat harus terus didengungkan kepada umat. Dan tidak mungkin membiarkan BMI pusat bekerja sendirian. Untuk itu semua pengurus dan para pejabat di pemerintahan harus menjadi speaker atau penyampai kepada masyarakat. 


" Ini memang tidak semudah yang diucapkan. Saya bahkan sampai harus buat edaran agar tidak ada lagi maayarakat yang meminta-minta di jalanan untuk membangun rumah ibadah. Tapi kekompakan seperti inilah yang harus kita lakukan," ujarnya. 


Meski tidak ada insentif untuk para pengurus BWI, HD berharap mereka bisa tetap bekerja dengan ikhlas mewakafkan waktu dan hartanya untuk umat. 


Termasuk meningkatkan  literasi pengenalan lebih dulu minimal pada level pendidikan terendah dasar SD hingga SMP.  Sehingga  pondasi pemahaman mengenai besarnya manfaat wakaf ini  tertanam sejak dini.


Terkait soal terobosan wakaf uaang yang digalakkan pusat, HD optimis hal itu akan menjadi kekuatan baru yang liar biasa. Namun demikian hal itu tentu peelu didukung transparansi pengelolaan untik menumbuhkan trust dari masyarakat 


" Karena tidak mungkin ini bisa berjalan tanpa kepercayaan publik. Makanya jawabannya adalah transparansi untuk itu kita undang Bank Sumsel Babel Syariah. Kita dukung gerakan ini," ujarnya. 


Adapun pelantikan pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Provinsi Sumsel masa bakti 2021-2024 itu mengukuhkan H. Deni Priansyah, S.Ag, MPDI sebagai Ketua BWI Perwakilan Sumsel 


Selain pelantikan pengurus, dalam kesempatan tersebut dilakukan launching Wakaf Uang yang ditandai dengan pemukukan gong, juga penandatanganan perjanjian antara BWI Sumsel dengan Bank Sumsel Babel dalam rangka penerimaan wakaf uang untuk mendukung gerakan wakaf uang nasional. Dilanjutkan dengan penyerahan naskah perjanjian serta mock up dan sertifikat wakaf uang dari Gubernur Sumsel H.Herman Deru kepada BWI Sumsel. 


Hadir dalam kesempatan tersebut Kakanwil Kemenag Sumsel Dr.Drs..H. Mukhlisuddin SH.MH, Kapolda Sumsel diwakili Karo SDM Polda Sumsel Kombespol Ucu Kuspriadi, Walikota Palembang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs H. Faizal AR. MSi dan Direktur Utama BSB Achmad Syamsuddin.

(Ar/Ril)

Bupati Oi Serahkan Laporan Keuangan Ke BPK

Liputansumsel.com


Indralaya,liputansumsel.com--Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar menyerahkan laporan keuangan tahun 2020 kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sumatera Selatan, di Kantor BPK RI Perwakilan Sumsel.


Bupati Panca mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya kegiatan rutin, namun juga sebuah kewajiban bagi Pemerintah Daerah untuk melaporkan pelaksanaan kegiatan yang dimasukan dalam sebuah laporan, yakni laporan keuangan yang disampaikan kepada BPK.


”Alhamdulillah sudah  kita serahkan dan sudah diterima oleh Kepala BPK perwakilan Provinsi Sumatera Selatan," ungkap bupati.


Sambungnya, ada beberapa poin dalam pertemuan tersebut  dimana pada intinya kedepan akan terus meningkatkan kinerja termasuk dalam penyusunan laporan keuangan.


"Ya, saya juga menghimbau kepada Inspektorat dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk berkoordinasi dengan semua Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna membantu kelancaran proses pemeriksaan oleh tim BPK RI Perwakilan Sumsel," pungkasnya.(rul)