13 April 2021

Mayoritas Warga Patuhi Prokes COVID-19, Penerapan PPKM di Muba Tidak Terasa Rumit

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com-  Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin menggelar Rapat Koordinasi terkait pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)

Berbasis Mikro dan mengoptimalkan posko penanganan dan pengendalian penyebaran COVID-19 di tingkat desa dan Kelurahan di Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, Selasa (13/04/21) bertempat di Aula


Pada rapat tersebut Bupati Musi Banyuasin Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Muba H Yudi Herzandi SH MH mengatakan, saat ini Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah berjalan cukup lama di tengah-tengah kehidupan. Berbagai upaya juga sudah dilakukan, hingga Pemkab Muba pernah mengeluarkan dana sebesar 500 Milyar dalam penanganan COVID-19, yang mencuri perhatian dan di apresiasi oleh berbagai pihak. Artinya rasa kepedulian serta jaminan kesehatan sangatlah di nomer satukan oleh Pemkab Muba yang dipimpin Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin dan Wakil Bupati Beni Hernadi. 


"Untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)

Berbasis Mikro dan mengoptimalkan posko penanganan dan

pengendalian penyebaran COVID-19 di tingkat Desa dan

Kelurahan. Seharusnya bukan menjadi hal rumit atau susah selagi dapat sinergi dan bekerjasama dengan baik. Penerapan PPKM Mikro juga ini dapat disesuaikan dengan data perkembangan kasus untuk menekan kasus positif,"ungkapnya. 


Lanjutnya, tujuan utama PPKM Mikro adalah untuk menekan lonjakan kasus positif COVID-19. Serta dapat membantu sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional. Pengendaliannya pun dimulai dari titik tekan pada level terkecil yaitu di RT/ RW yang ada di Desa/ Kelurahan. 


"Diharapkan setelah rapat ini para camat agar segera menginstruksikan kepada Lurah dan Kades secara perlahan untuk dapat menerapkan PPKM ditempatkannya. hal ini untuk dijadikan perhatian dan jangan di anggap sepele,"ujarnya. 


Sementara Wakapolres Muba Irwan Andita SIk menyampaikan, penerapan PPKM Mikro dilaksanakan oleh Pos Jaga Desa/Kelurahan yang berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 di tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota, dan Provinsi, serta koordinasi dengan TNI dan Polri. Pemerintah akan melakukan evaluasi dan monitoring.


Untuk menetapkan  zonasi resiko di tingkat mikro, digunakan indikator penerapan PPKM Mikro di tingkat RT dengan kriteria dan Skenario Pengendalian misalnya, pada zona hijau terus dilakukan pemantauan secara berkala. Zona kuning lakukan isolasi mandiri terhadap pasien positif dan kontak erat dengan pengawasan yang ketat. Zona orange lakukan juga pengawasan yang ketat rumah ibadah, tempat bermain anak, tempat umum ditutup kecuali sektor esensial. Jika di suatu tempat sudah memasuki zona merah maka, keluar masuk wilayah akan di batasi maximal pukul 20:00 dan kegiatan masyarakat tidak dilakukan. 


"Nantinya juga akan dilakukan pendirian posko di desa-desa yang masuk kategori kuning, orange dan merah, untuk yang berada pada zona hijau tetap gencar melakukan sosialisasi. Adapun dana yang digunakan untuk keperluan tersebut sudah ditetapkan pada Dana Desa/Kelurahan,"ujarnya.  


Pasi Ops Kodim 0401/Muba Kapten Arm Marwan menegaskan, bahwa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)

Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan dan

Pengendalian Penyebaran COVID

-19 di Tingkat Desa dan

Kelurahan di Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin harus segera dilaksanakan. Karena hal ini untuk mengutamakan keselamatan dan kesehatan serta pemulihan ekonomi masyarakat. 


"Untuk itu diharapkan kerjasamanya. Dengan terus melakukan penekanan terhadap penyebaran COVID-19. Mari kita semua turun untuk berperan aktif memutuskan mata rantainya. Kalau bukan kita siapa lagi yang peduli,"pungkasnya.

Pasar Bedug Muba, Thia Yufada: UMKM Bangkit Di tengah Pandemi

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com-Ketua TP PKK Kabupaten Musi Banyuasin Hj Thia Yufada didampingi Kepala Dinas Koperasi UKM Muba Ir Zulfakar,Meninjau dan membuka secara resmi Pasar Bedug dalam rangka Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1442 H / 2021 M di Lapangan Gelanggang Remaja Sekayu, Selasa (13/4/2021).


Terpantau di lokasi para pelaku UMKM kuliner sangat antusias berjualan di lokasi walaupun ditengah Pandemi COVID-19, pedagang dan pengunjung juga sangat mengedepankan Protokol Kesehatan COVID-19.


Dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Muba Hj Thia Yufada Dodi Reza mengatakan bahwa tempat ini menjadi satu alternatif kunjungan bagi warga Sekayu dan siapapun yang melintas.


Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk berbelanja dipusat jajanan kuliner yang telah disediakan. "Bangunan ini didirikan atas bantuan atau biaya dari APBN, serta bantuan DID untuk Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melalui Disdagperin,"katanya.


Kemudian, lanjut perempuan inspiratif Sumsel ini, "Setelah bicara dengan Dinas Koperasi, PKK Muba menyanggupi untuk mengelola lokasi ini, karena begitu banyak kegiatan masyarakat yang perlu dan bisa difasilitasi di gedung ini yang pertama tentu menjadi tempat pujasera. InshaAllah yang kita saksikan dan kita datangi pada hari ini adalah cikal bakal pujasera di Sekayu nanti akan segera terwujud,"ujarnya.


Ia juga berpesan agar para pelaku UMKM kuliner yang berjualan di pasar bedug tersebut untuk menjaga mutu baik dari rasa, kesehatan, dan kemasannya.


"Kami sangat mengapresiasi respon cepat dari IWAPI Muba dalam membantu Pemerintah membangkitkan perekonomian masyarakat dimasa pandemi saat ini", tambahnya


Sementara, Kepala Dinas koperasi UMK Ir Zulfakar dalam laporannya menyampaikan dengan jelas bahwa tempat tersebut sudah difasilitasi pihaknya untuk UMKM kuliner Sekayu secara gratis tidak ada sewa menyewa.


Ia juga mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik atas pengelolaan pasar bedug yang dilakukan ketua PKK Muba bersama IWAPI Muba.


"Ini salah satu upaya pemerintah Kabupaten Muba untuk memulihkan perekonomian masyarakat khususnya bagi pedagang kuliner dalam wilayah Kabupaten Muba ini. Jadi silahkan manfaatkan tempat ini dengan sebaik-baiknya. Dan kedepanya nanti kita bisa kembangkan menjadi tempat pusat jajanan kuliner UMKM Sekayu,"pungkasnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, Datang Ke Pessel Bertemu Bupati Rusma Yul Anwar.

Liputansumsel.com


Padang, Painan, Liputansumsel.com --, Sehari setelah bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan RI,  Sakti Wahyu Trenggono, Selasa (13/4) Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar bertemu pula dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno di Jakarta.

"Alhamdulillah saya baru saja bertemu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno di kantornya," kata Rusma Yul Anwar ketika dihubungi, Selasa (13/4).


Dikatakan, dalam pertemuan tersebut dengan mantap Sandiaga Uno, menyatakan rencananya datang ke Kabupaten Pesisir Selatan dalam rangka meninjau potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di daerah ini.


" Ya, saya akan datang ke Pesisir Selatan tahun ini pak bupati. Mudah-mudahan keinginan tersebut dikabulkan Allah SWT," ucap Sandiaga Uno, mengawali pembicaraanya  dengan Bupati Rusma Yul Anwar.


Menurut bupati, dirinya sangat gembira mendengarkan pernyataan Sandiaga Uno yang akan berkunjung ke Pesisir Selatan untuk melihat berbagai potensi  pariwisata, terutama Kawasan Wisata Bahari Mandeh yang telah mendunia itu.


Lebih lanjut dijelaskan,  dalam pertemuan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, bupati memaparkan potensi, sekaligus program pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Pesisir Selatan.


Selanjutnya, pada kesempatan itu bupati menyampaikan pada menteri bahwa banyak peluang investasi yang bisa direalisasikan pada sektor pariwisata seperti pengembangan Kawasan Wisata Bahari Mandeh serta potensi wisata lainnya.


Pada kesempatan itu bupati juga mengajukan beberapa usulan program pembangunan kepariwisataan dan ekonomi kreatif. Diantaranya, pembangunan homestay di kawasan wisata, bantuan infrastruktur ekonomi kreatif desa wisata, pengembangan Kampung Batik Loempo serta pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Bukik Ameh Koto XI Tarusan.


"Kita berharap pertemuan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno itu membuahkan program yang dapat mendukung kemajuan dunia pariwisata Pesisir Selatan. Selain itu, pemerintah pusat juga dapat mengucurkan program pembangunan di Pesisir Selatan," katanya. (EL)

Pemkot Palembang Petakan Jabatan Fungsional

Liputansumsel.com

Palembang, Liputan Sumsel. Com - Pemerintah Kota Palembang mulai memetakan seluruh jabatan fungsional terkait rencana pengalihan model organisasi. 

Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa, mengatakan, pengalihan model organisasi yang akan dilakukan tersebut diharapkan dapat memutus kerumitan pada rantai birokrasi.

"Ini merupakan langkah awal dari pemetaan seluruh jabatan yang terkait dengan jabatan fungsional," katanya usai Rapat Koordinasi Penyederhanaan Birokrasi, Selasa (13/4/2021).

Dewa mengatakan, setelah dilakukan tindak lanjut, Organisasi Perangkat Daerah akan segera menyampaikan kepada Bagian Organisasi dan akan kembali dibawa kembali kepada forum Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

"Di situlah akan diketahui yang mana saja yang masuk kategori yang harus dipetakan," ujar Dewa. 

Dewa mengatakan, terdapat beberapa gambaran yang terlihat dalam penyederhanaan birokrasi tersebut. 

Seperti peningkatan optimalisasi kinerja, serta tentang efisiensi anggaran. 

"Makanya, nanti ada beberapa jabatan administrator, dalam hal ini Eselon III, dan ada juga jabatan yang bersifat pengawas, dalam hal ini Eselon IV. Ini akan dikombinasikan dalam bentuk jabatan yang sekarang ada jabatan struktural Eselon III dan IV," katanya.

Menurutnya, terdapat juga beberapa aspirasi yang disampaikan terkait penyederhanaan birokrasi tersebut, salah satunya yaitu perubahan penghasilan dan tunjangan.

"Itu yang krusial penting di sana. Tentunya ini tidak mengurangi tunjangan dan lain sebagainya sesuai dengan pangkat golongan masing-masing," ujar Dewa. (Rl/Al)

Wawako Ajak Masyarat Belanja Bijak

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Meningkatnya aktivitas belanja di pasar tradisional selama bulan puasa, baik di pasar tradisional maupun modern, membuat lonjakan harga beberapa item kebutuhan bahan pokok. 


Mengantisipasi adanya penimbunan atau daya beli masyarakat yang berlebihan, Pemerintah Kota Palembang mengimbau agar masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan penimbunan barang.


"Kita meminta masyarakat jangan khawatir. Karena kestabilan harga, pangan di Kota Palembang harus dijaga. Dinas Perdagangan setiap hari mengecek harga ke pasar, sembako dan kebutuhan pokok lainnya," kata Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda, Selasa (13/4/2021). 


Dan sampai sekarang, kata dia tidak ada laporan ada kenaikan harga yang signifikan.


 "Ada beberapa item yang naik tidak semuanya seperti ayam potong, cabai itu naik, tapi yang lain tidak," ujar Fitrianti. 


Ia mengajak masyarakat untuk belanja bijak. Yakni dengan membeli sembako sesuai kebutuhan. Tidak panic buying (membeli sembako dalam jumlah besar), maupun menimbun barang. 


"Kami memastikan bersama Bulog semua kebutuhan bahan pokok aman sampai akhir tahun depan," kata Fitrianti. 


Selain itu, ia juga meminta masyarakat memanfaatkan fasilitas belanja online yang diakomodir oleh pasar atau pihak lainnya.


"Banyak fasilitas belanja online yang ada. Mari masyarakat manfaatkan ini. Agar tidak harus datang langsung secara fisik ke pasar, menghindari kerumunan," kata Fitrianti. 


Ia menambahkan, pemkot juga terus mengawasi aktivitas di pasar agar tetap menerapkan protokol kesehatan selama pandemi. (Rl/Al)