19 Mei 2021

Sambut Hari Jadi Kota Palembang Kantor Walikota Direnovasi

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Menyambut Hari Jadi Kota Palembang yang ke-1338 pada 17 Juni mendatang pemerintah kota Palembang lakukan renovasi untuk memperindah kantor walikota.


Kepala Bagian Umum Setda Kota Palembang, Yusfa Apriani, mengatakan renovasi berupa pengecatan ulang, pembersihan benda/dokumen yang tak lagi terpakai serta mempercantik dengan ornamen khas Palembang.


"Pengecatan ulang dan sejumlah renovasi ini agar ada suasana baru, terlebih menjelang Hari Jadi Palembang pada 17 Juni mendatang," kata Yusfa, Selasa, (19/5/2021). 


Selain itu, sejumlah pohon di halaman dalam kantor wali kota juga dipangkas. 


Beberapa bulan sebelumnya, area kolam air mancur juga ditambahkan ikon Jembatan Ampera didasar kolam. 


"Kita harapkan, suasana baru ini bisa berpengaruh dan meningkatkan semangat para pegawai di lingkungan Pemkot Palembang dalam bekerja, meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini," ujar Yusfa. 


Ia menambahkan, kendati direnovasi, ciri khas kantor wali kota sebagai gedung ledeng di masa pemerintahan Belanda tidak akan berubah sedikit pun. (Rl/Al)

Gelar Sholat Ghaib dan Doa Bersama, Gubernur Sumsel Serukan Kepedulian untuk Palestina melalui ACT

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Pasca agresi yang dilakukan Israel selama kurun waktu dua minggu terakhir, tercatat sebanyak 234 warga Palestina meninggal dunia sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Tak hanya itu, eskalasi serangan melalui udara terus berlanjut dan mengakibatkan ratusan rumah dan bangunan hancur dan rusak.


Menaggapi hal ini, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru pada Rabu (19/5) menggelar kegiatan Sholat Ghaib berjamaah serta doa bersama untuk Palestina di Halaman Griya Agung. Hal ini dilakukan sebagai wujud kepedulian dan dukungannya terhadap tragedi yang terjadi di Palestina. 


Dalam kesempatan itu, Ia memberikan pernyataan sikap atas kekejaman zionis Israel terhadap warga Palestina. HD pun mengatakan bahwa untuk memberikan toleransi kepada Palestina, kita tak perlu menjadi seorang muslim, melainkan hanya butuh menjadi seorang manusia. 


“Ini bukan lagi tentang konflik keagamaan, melainkan kedzaliman yang dilakukan oleh Israel ini merupakan isu kemanusiaan yang begitu menyayat hati dan nurani setiap orang” kata dia


Acara tersebut juga dihadiri oleh para asatis, ulama, habaib, ormas serta OKP Sumatera Selatan. Seperti, Profesor Yuwono, Ustadz Solihin Hasibuan, Habib Mahdi, Ustadz Umar Said, BKPRMI, dan masih banyak lagi dari ormas serta OKP.


Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumsel dalam hal ini turut diundang pada kegiatan tersebut. Bahkan HD sempat memberikan pernyataan dan himbauan secara terbuka kepada masyarakat Sumatera Selatan untuk menyalurkan donasi dan bantuannya melalui ACT Sumsel.


“Ada pemikiran baru dari kita bagaimana kalau kita warga Sumatera Selatan melalui ACT bersama untuk berdonasi membantu dari kelapangan rezekinya masing-masing diwujudkan dalam bentuk sebuah ambulan untuk Palestina,” Lanjut HD


Setelah pelaksanaan sholat berjamaah dan doa bersama,  dilokasi juga dihimpun penggalangan donasi untuk Palestina dari para undangan yang hadir, dengan total penghimpunan Rp 14.400.000. Ini merupakan donasi awalan yang mana selanjutnya akan dikumpulkan juga oleh seluruh masyarakat Sumsel serta jajaran pemerintahan dan instansi provinsi se-Sumatera Selatan, sehingga terkumpul untuk mewujudkan sebuah mobil ambulan untuk Palestina.


Diwadia selaku Branch Manager ACT Sumsel juga mengatakan bahwa, gerakan ACT untuk membantu Palestina telah dillakukan sejak awal Ramadhan lalu, sebelum adanya serangan zionis Israel. Saat serangan terjadi tim ACT di Gaza pun terus melanjutkan bantuan-bantuan kepada saudara di Palestina. Ia pun turut mengucapkan terimakasih atas dukungan terbaik dari Provinsi Sumsel dan Masyarakat Se-Sumsel terhadap Palestina.


“Aksi ACT dalam menyalurkan bantuan untuk Palestina sudah kami lakukan sejak awal Ramadhan kemarin, saat terjadi serangan pun ACT juga hadir membersamai saudara di Palestina tanpa henti. Alhamdulillah hari ini bisa diundang dan didukung penuh oleh Bapak Gubernur bahkan dibuat seruan untuk memberikan sebuah Ambulan kepada Palestina, masyaAllah,” Kata Diwa(Rl)

Penbayaran Berita Online Di Kominfo Oi Diduga Disunat

Liputansumsel.com


Indralaya.liputansumsel.com--Sejumlah Wartawan yang bertugas di Bumi Caram Seguguk menyayangkan kinerja Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten (Diskominfo) Kabupaten Ogan Ilir yang dianggap tak profesional dalam bekerja, selain pembagian dana publikasi Pemkab Ogan Ilir terkesan tebang pilih, diduga pembayaran pun dipotong dengan modus pemotongan pajak, padahal tagihan mereka dibawah Rp 1 juta.



Seperti yang diuangkapkan salah satu Wartawan yang enggan disebutkan namanya, sangat menyayangkan dana publikasi terkesan tebang pilih dan diperuntukkan kelompok tertentu,  selain itu tagihan mereka yang jumlahnya dibawah satu juta juga dipotong, dengan modus potongan pajak.


“Tentulah kecewa saya dengan kinerja ASN Kominfo OI yang mengelolah dana publikasi Pemkab OI, selain terkesan tertutup juga adanya kesan penganak tirian, dan lebih parah nya lagi pembayaran berita online dibawah satu juta juga dipotong dengan modus pemotongan pajak, padahal tagihan saya hanya dua berita online sebesar Rp 500 ribu (satu berita online dibayar Rp 250. 000)," ujarnya.


Sementara wartawan lainnya yang juga tak ingin disebutkan nama nya, mengatakan kalau dirinya hanya dibayar tiga berita online, dengan jumlah tagihan Rp 750 000.


"Kalau saya dibayar Rp 750ribu dengan jumlah tiga berita, full saya terima tidak dipotong pajak, tapi mereka mintak Rp 50ribu satu berita, jadi saya serahkan 150 ribu ke mereka, bukan uang pajak," ujar Wartawan yang minta jangan dituliskan namanya.


Masih menurutnya, apa yang dilakukan Kominfo Ogan ilir sangat  disayangkan, pasalnya bisa menimbulkan kecemburuan antar sesama awak media.


“Sikap ini tentu tidak sehat pasalnya dapat menimbulkan kecemburuan sosial antar sesama wartawan yang sama-sama bertugas di Bumi Caram Seguguk, apalagi adanya dugaan pemotongan dana tagihan publikasi  berita online yang dibawah satu juta, untuk itu kami meminta kepada Kominfo OI agar lebih bijak dan profesional Dalam bekerja” harapnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Ogan Ilir melalui Kabid pengelolaan komunikasi publik Mira diani SE ,Msi  ketika dikonfirmasi via WhatsApp, mengatakan kalau mereka sudah bekerja sesuai aturan, kalau masalah teknis langsung saja konfirmasi ke PPTK langsung.


Sedangkan Dedi  PPTK saat di konfirmasi melalui whaatsapp tidak dibalas, dihubungi melalui telp tidak di jawab hingga berita ini tayang.(rul)