03 Juni 2021

Herman Deru Dorong Asosiasi ADPMET Tranparansi Pembagian DBH untuk Daerah Penghasil

Liputansumsel.com


PALEMBANG, Liputansumsel.com,- Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Provinsi Sumatera Selatan ini sungguh luar biasa, mulai dari minyak, gas, energi, batubara dan SDA lainnya. Karena itu dengan digelarnya Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET). Gubernur Herman Deru, mengatakan Rakernas ADPMED yang digelar di  Sumsel menjadi bukti bawa daeah ini layak disebut sebagai lubung energi.


 


"Saya mengaku bangga,  Sumsel sebagai  daerah penghasil migas menjadi perhatian, Saya berharap SDA Migas dan Energi ini manfaatnya  dapat  dirasakan oleh seluruh masyarakat,” ungkap Herman Deru dalam sambutannya saat membuka  Rakernas ADPMET tertempat di Hotel Wyndam Opi Palembang, Kamis (3/6).


 


Herman Deru yakin   daerah-daerah penghasil penghasil migas  dan energi  yang tergabung dalam   asosiasi tetap memberikan  perhatian pada kesejahteraan masyarakat dalam pemanfaatan SDA. Sinergi yang telah dibangun ADPMET  diharapkan dapat menopang  kepentingan negara  terkhusus bagi daerah penghasil.


 


"Saya meminta kepada asosiasi ini dapat mendorong daerah dalam hal pembagian Dana Bagi Hasil (DBH) bagi daerah yang penghasil energi dan gas dengan cara transparansi," tuturnya


 


HD juga memastikan, Sumsel proaktif dengan inisiasi yang akan di kerjakan oleh ADPMET. Yaitu memaksimalkan pemanfaatan SDA  Migas dan Energi terbarukan dan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat daerah.


 


“Hasil pemanfaatan sumber daya alam itu harus menjadi linier dengan kesejahteraan masyarakat. Ini tentu butuh kekuatan dan dorongan untuk bersatu diantara penghasil migas termasuk Sumsel,” tegasnya


 


Dibagian akhir sambutannya Herman Deru, berharap dengan diadakannya Rakernas ADPMET ini dapat menyamkan persepsi mengenai potensi-potensi yang berkaitan dengan migas untuk kemaslahatan masyarakat.


 


" Memang sudah seharusnya bahwa sumber daya alam di setiap daerah menjadi linear dengan kesejahteraan masyarakat," kata HD.


 


Dilain pihak Ridwan Kamil selaku  Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas & Energi Terbarukan (ADPMET) menyebut Sumsel begitu kaya dengan SDA khususnya Minyak, Gas dan Energi sehingga tidak salah jika daerah ini didaulat sebagai tuan rumah Rakernas.


"Sumsel  sangat pas sebagai turan rumah Rakernas ADPMET, karena jika kita lihat hasil SDA di Numi Sriwijaya memang  dengan SDA, migas dan energinya,"  ucap Emil.


 


Menurut Emil  agenda Rakernas kali ini adalah memberikan kewenangan kepada BUMD untuk mengelola perusahaan di bawah Pertamina, yang bekerja tidak maksimal. Serta membahas banyak hal terkait pemanfaatan energi migas dan energi terbarukan. Untuk menopang kebutuhan masyarakat daerah secara optimal dan berkesinambungan.


 


"Rakernas daerah penghasil migas dan energi terbarukan ini untuk merumuskan rencana kerja kami mendatang. Tujuan utamanya bagaimana sektor migas ini dapat menjamin kebutuhan masyarakat daerah secara optimal dan berkesinambungan" jelas Kang Emil. *


 

PTBA : Pers, Izinkan Kami Terus Menjadi Sahabat Terbaik

Liputansumsel.com


Muara Enim, Liputansumsel.com --Sejak berdiri tahun 1981 lalu, bagi PT Bukit Asam Tbk yang kala itu bernama Tambang Arang Bukit Asam (TABA), Pers adalah mitra yang turut membantu pertumbuhan dan perkembangan Perusahaan. 


Sebuah kebanggaan bagi PTBA bisa mengenal dan bersahabat dengan Pers. Sebab melalui produk jurnalistik berupa pemberitaan yang akurat, seimbang, transparan dan independen masyarakat luas bisa lebih mengenal PTBA sebagai perusahaan tambang milik Negara. 


Pers merupakan teman lama, sahabat terbaik yang setia menemani PTBA, yang ikut mendukung eksistensi dan kemajuan Perusahaan. 


Ada hal yang menjadi catatan penting bagi PTBA, yakni tumbuh dan berkembang perusahaan dengan ikon batubara ini tidak lepas dari publikasi yang dipegang oleh dunia Pers. 


Sebuah keniscayaan kemerdekaan bangsa ini tidak lepas dari semangat menyuarakan kemerdekaan dari peran pers. Begitu halnya, PTBA tumbuh pesat seperti sekarang ini juga diantaranya berkat dukungan pula dari insan-insan pers yang begitu intens menyuarakan informasi mengenai PTBA menjadi produk jurnalis bernama berita. 


Petikan pepatah lama "Sahabat yang baik adalah dia yang mau mendengarkan hal sekecil apapun tentang aku", dirasa sangat masih relevan untuk menggambarkan makna mendalam dari sebuah persahabatan antara PTBA dan Pers. 


Terlebih di era digitalisasi saat ini, PTBA ingin terus menjadi sahabat terbaik Pers. Dengan bersahabat dengan Pers, tidak sulit mencari orang yang ingin mendengarkan apa yang menjadi News Value dari PTBA, sehingga akan terjalin hubungan lebih dari sekadar teman yang punya waktu untuk berbagi cerita. 


"Karena mendengarkan itu paling sulit untuk dilakukan, setiap orang lebih menyukai untuk bercerita dibandingkan untuk mendengarkan cerita orang lain. Dan di momen yang baik ini, kami, PTBA ingin terus menjadi sahabat terbaik Pers" tutur Muhamad Saman saat menerima penghargaan PTBA Sahabat Pers dari Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat Firdaus didampingi Ketua SMSI Sumatera Selatan (Sumsel) Jhon Heri, pada acara Malam Penganugerahan SMSI Sumsel di Kota Lubuk Linggau, Rabu malam (2/6/2021). 


Mewakili Manajeman, Manajer Humas PTBA Iko Gusman, mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi tingginya atas penganugerahan sebagai Sahabat Pers untuk PTBA dari SMSI Sumsel. Terlebih dari sekian banyak perusahaan yang ada di Sumatera Selatan, hanya tiga perusahaan yang dianugerahi penghargaan ini, salah satunya adalah PTBA. 


"Penghargaan ini membuat kami lebih bersemangat dalam membangun dan mempertahankan jalinan persahabatan dengan insan-insan pers yang memang selama ini sudah terjalin dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pers atas bantuannya dalam mempublikasikan pemberitaan positif tentang PTBA dan menjadi mitra dalam penyampaian informasi terkini" ucapnya. 


Penganugerahan Sahabat Pers kepada Kepala Daerah, Tokoh Pers, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan  Perusahaan Swasta yang peduli pada dunia Jurnalistik merupakan salah satu indikator penilaian dari SMSI Sumsel. Begitupun PTBA dinilai sebagai BUMN yang peduli dan memberikan kontribusi yang cukup signifikan pada dunia Pers. 


Tuan rumah kegiatan ini, Wali Kota Lubuk Linggau H. SN Prana Putra Sohe menyampaikan dan memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan Silaturahmi SMSI seraya berharap kegiatan ini dapat memberikan nilai positif baik untuk pemerintah daerah dan juga dunia Pers di Sumatera Selatan. 


Sementara itu, mewakili Gubernur Sumsel, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumsel, Riswan, S.STP mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sumsel menyambut baik kegiatan yang telah dilaksanakan terhadap semua rangkaian mulai dari seminar, lomba menulis dan Anugerah Sahabat Pers. 


Turut hadir pada kesempatan ini Bupati Empat Lawang H.Joncik Muhammad, Wakil Bupati Muaratara, Wakil Bupati Musirawas Hj. Suwarti, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Lubuk Linggau dan Para Kepala Dinas Kominfo se-Sumsel.

Herman Deru dan Kang Emil Tinjau Lokasi Islamic Center, Pasar Cinde dan Bantaran Sungai Musi

Liputansumsel.com

# Herman Deru Lanjutkan Pembangunan Mangkrak Islamic Center dan Pasar Cinde


Palembang, Liputansumsel.com, - Gubernur Sumsel H Herman Deru bersama Gubernur Jawa Barat (Jabar) M. Ridwan Kamil (Kang Emil) melakukan peninjauan rencana pembangunan lokasi Islamic Center, Pembangunan Pasar Cinde dan Peninajuan Bantaran Sungai Musi II, Kamis (3/6).


Dimana rencana pembangunan itu Gubernur Ridwan Kamil akan menjadi Arsitek rencana pembangunannya. "Semalam saya baru diingatkan oleh beliau (Gubernur Herman Deru) untuk membantu dari sisi penataan sungai dan pariwisata, karena saya dari arsiteknya,"ungkapnya.


Setelah melalukan peninjuan dengan membawa mobil sendiri dan didampingi Kang Emil, Gubernur Herman Deru juga mengajak Kang Emil menyelusuri sungai musi hingga sampai di Pulau Kemaro menggunankan speadboat.


Kang Emil melihat lokasi dipulau kemaro itu sangat pas jika di bangunkan Islamic Center selain bersamaan dengan adanya Vihara dan Pagoda, karena ada nilai tambah dari segi wisatanya. 


"Saya sarankan kalau mau bangun Islamic Center itu di pulau kemaro. Karena ada tempat agama lain yang bersamaan nantinya. Sebagai arsitek kita bayangkan kalau ada bangunan bagus dipinggir air itu keindahannya dua kali lipat baik dari darat maupun dari sungai," ungkapnya.


Untuk pasar cinde, yang mana sudah berapa lama pembangunannya mangkrak kini Herman Deru akan melanjutkan pembangunannya bahkan dia meminta langsung kepada Kang Emil untuk mendesainnya.


"Untuk pasar cinde tadi Pak Herman Deru minta saya untuk didesain. Mudah- mudahan kalau berhasil bisa dibayangkan menjadi kebanggaan Sumsel bahkan juga meningkatnya pariwasata," tuturnya.


Tak hanya itu saja, usai melakukan peninjauan Kang Emil juga dijamu makan siang di pinggiran sungai musi oleh Gubernur Herman Deru dengan hidangan khas Palembang. Usai menikmati, Kang Emil mengakui kuliner di Sumsel ini sungguh luar biasa enaknya.


"Kuliner di Sumsel ini sungguh enak, kita tau pempek ini luar bisa. Dan istimenya lagi ada ikan-ikan lokal seperti ikan baung, belido yang makan tadi, dimtbah di pinggir sungai seperti ini, ini luar biasa," tutupnya.

Herman Deru : Jika Sesuai Aturan Hukum, Kades Jangan Ragu Kelola Dana Desa

Liputansumsel.com

 Hadiri  FGD Pendampingan Dana Desa Digelar Polda Sumsel


PALEMBANG, Liputansumsel.com, - Gubernur Sumsel H.Herman Deru menghimbau kepala desa (kades) dan perangkat desa di Sumsel tidak takut dan ragu-ragu mengimplementasikan keuangan desa sesuai hasil Musyawarah Desa yang tertuang dalam  Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa). 


Pernyataan itu diungkapkannya saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Pendampingan Dana Desa Tahun 2021 yang digelar Polda Sumsel, Kamis (3/6/2021). 


Menurut HD dalam mengelola keuangan desa, kades dan perangkat dapat menjadikan RKPDesa yang dijabarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) sebagai dokumen bagi Desa untuk pelaksanaan kegiatan untuk satu tahun ke depan. 


"Jadi Kades dan perangkat desa tidak perlu takut dan jangan ragu-ragu lagi," ujarnya saat menyampaikan sambutan. 


Iapun menghimbau agar Kades dan perangkat desa dapat memanfaatkan Dana Desa sebaik mungkin untuk kemajuan Desa dan kesejahteraan masyarakat Desa.  Kemudian jika ada keraguan pada pelaksanaannya HD meminta mereka untuk berkoordinasi dengan Camat atau Dinas PMD Kabupaten/Kota dan bagi BPD, Masyarakat Desa serta Bhabinkamtibmas yang ada di Desa agar dapat ikut serta mengawal penggunaan prioritas Dana Desa. Sehingga apa yang menjadi tujuan dari pemberian Dana Desa ini akan tercapai sesuai harapan pemerintah. 


Lebih jauh dikatakan HD apabila Dana Desa ini benar-benar dikelola secara maksimal dan benar sesuai dengan peruntukkan dan kebutuhannya maka Desa akan lebih maju, mandiri dan sejahtera. Hal itu tentu berimbas kepada masyarakat Desa yang juga akan merasakan manfaat dari pemberian Dana Desa ini. 


"Tidak ada lagi alasan bagi desa untuk tidak melakukan Pembangunan karena Pemerintah telah menyiapkan Dana baik bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota maupun dari Pendapatan Asli Desa sendiri," kata HD. 


Menurut HD sesuai Undang-undang Desa telah menempatkan Desa sebagai ujung tombak pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Desa diberikan kewenangan penuh dalam menjalankan tata kelola pemerintahan desa dan sumber dana yang memadai agar dapat mengelola potensi yang dimilikinya guna meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Desa. 


Dana Desa adalah Dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan untuk Desa yang dipergunakan untuk membiayai Kegiatan Pembangunan dan Pemberdayaan Desa yang di transfer dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas Desa melalui Rekening Kas Umum Daerah Kabupaten/Kota. 


Dalam pengelolaan keuangan Desa ada 7 sumber pendapatan desa (Pendapatan asli Desa, Alokasi APBN (Dana Desa), Bagi hasil Pajak & Restribusi Daerah, Alokasi Dana Desa, Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi/Kabupaten, Hibah dan sumbangan pihak ketiga dan lain-lain pendapatan desa yang sah) jadi dana desa adalah bagian dari 7 sumber pandapatan desa dan bukanlah satu-satunya pendapatan Desa yang diterima oleh pemerintah desa dalam melaksanakan tata kelola keuangan desa. 


Kedepan pada saatnya nanti kata HD apabila pemerintah tidak memberikan Dana Desa lagi, Desa diharapkan akan tetap dapat menjalankan roda pemerintahan dengan sumber pendapatan lainnya karena Dana Desa merupakan satu komponen bagian dari sumber pendapatan desa. 


"Jadi nantinya desa tidak bergantung penuh dengan pemerintah itulah harapan dari pemerintah makanya Kepala Desa dibantu oleh perangkat Desa harus benar-benar dapat mengelola keuangan desa dengan benar dan sesuai dengan hasil musyawarah desa serta menjadi kebutuhan skala prioritas desa dalam melaksanakan suatu kegiatan,"  tambahnya. 


Adapaun Tujuan Dana Desa di antaranya untuk meningkatkan pelayanan publik di Desa, mengentaskan Kemiskinan,memajukan perekonomian Desa, mengatasi kesenjangan pembangunan, memperkuat masyarakat desa sebagai subyek pembangunan. 


Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Gubernur HD pun memberikan apresiasi dan ucapan terimakasihnya kepada Kapolda dan jajarannya  atas terlaksananya kegiatan ini. Ia berharap dengan terselenggaranya acara ini akan memotivasi bagi para Kepala Desa dalam menjalankan tugasnya. 


" Saya juga mengucapkan terimakasih pada semua undangan yang telah hadir baik secara langsung maupun secara virtual pada acara FGD Pendampingan Dana Desa Tahun 2021 ini," ujarnya. 


Hadir dalam kesempatan tersebut Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Eko Indra Heri. Sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel.****


 

Kesbangpol Muba Gelar Rakor Penanganan Konflik Sosial

Liputansumsel.com


SEKAYU,liputansumsel.com - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)  gelar rapat koordinasi tim penanganan konflik sosial di Kabupaten Muba,  di ruang rapat Kantor Badan Kesbangpol Muba, Kamis (3/6/2021).


Rakor yang dipimpin  Plt Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Muba, Marko Susanto SSTP MSi, ini untuk meningkatkan efektivitas dan sinerginitas pelaksanaan dan pelaporan rencana aksi penanganan konflik sosial Kabupaten Muba tahun 2021.


Kesbangpol Muba telah membentuk Tim Interdis berdasarkan Surat Keputusan Bupati Musi Banyuasin tahun 2021.


"Pertemuan kita ini merupakan salah satu bentuk  mewujudkan program Muba Zero Konflik. Kami mengingatkan bahwa tim terpadu mempunyai tugas, menyusun rencana aksi penanganan konflik sosial, serta merespon secara cepat dan menyelesaikan secara damai semua persoalan yang potensial memicu konflik sosial,"jelasnya.


Marko juga menyebutkan, Sekretariat Badan Kesbangpol Muba mempunyai tugas melaksanakan koordinasi monitoring, evaluasi pelaporan B04, B08, B12 Rencana Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial.


"Diharapkan kepada Bidang Wasnaspenkof dapat membuat group WA khusus tim Intedis pelaporan penanganan konflik sosial Kabupaten Muba, agar koordinasi dan konsolidasi antar instansi terkait dapat lebih efektif dan optimal sehingga Muba Zero Konflik dapat terwujud,"ucapnya.


Menurut Kasdim 0401 Muba, Mayor Inf Daud,  konflik sosial  merupakan bagian penyampaian inspirasi masyarakat.


"Percaya dan yakin kepada pihak Pemkab Muba untuk terus bergerak dalam pencegahan dan pemulihan pasca konflik, kita berharap tidak terjadi konflik sosial disetiap wilayah Kabupaten Muba,"pungkasnya.


Sementara itu Dal Ops Polres Muba, IPTU Apriansyah menjelaskan, dari pihak polres sendiri sudah melakukan kerjasama terkait potensi dan penanganan konflik, yang sudah diolah oleh Sat Intelkam Polres Muba, sehingga bisa bersama untuk melakukan pencegahan konflik di daerah dalam wilayah Kabupaten Muba.