12 Juli 2021

Pengabdian Tak Mengenal Masa dan Waktu Dalam Program TMMD Ke-111 Kodim 1207/Pontianak

Liputansumsel.com
Kubu Raya -liputansumsel.com--
Tak kenal waktu begitulah semboyan yang pantas bagi prajurit TNI anggota tim satgas TMMD ke-111 Kodim 1207/Pontianak beserta warga Desa Kuala Mandor B, Kecamatan Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya. Siang hingga malam, panas dan hujan mereka tetap bekerja tanpa kenal rasa letih, Senin (12/07/2021).
Sekilas dari wajah mereka terlihat sangar dan kejam, namun mereka itulah manusia-manusia yang sangat peduli dengan rakyat, selalu mengatasi kesulitan rakyat, dimana pun berada selalu hadir untuk rakyat dan negara tanpa pamrih.
Para prajurit TNI dari 3 matra yang membantu kesulitan rakyat tersebut kini sedang membangun negeri lewat program TMMD ke- 111. Sejak dibukanya TMMD ke-111, terlihat para prajurit sejati yang selalu mengawal keutuhan NKRI mengaduk adonan dari semen, pasir dan air untuk membangun infrastruktur yang diprogramkan dalam TMMD ke-111 Kodim 1207/Pontianak yaitu berupa pengecoran jalan rabat beton sepanjang 1.100 meter.
“Dimasa perang kami siap dipanggil untuk menjaga dan mengawal keutuhan NKRI dan dimasa damai seperti sekarang ini kami terpaksa silangkan senjatanya diganti pacul, sekop untuk mengatasi kesulitan rakyat dengan membangun infrastruktur di wilayah pedesaan untuk membantu pemerintah daerah dalam percepatan pemerataan pembangunan dan mensukseskan program TMMD ini” ujar Sertu Hartono salah satu anggota satgas TMMD saat ditemui dilokasi.
(Pendim 1207/Pontianak)

Tetap Jaga Kesehatan, Satgas TMMD Ke-111 Kodim 1207/Pontianak Tekankan Pentingnya Prokes

Liputansumsel.com

Kubu Raya -liputansumsel.com--
Masa pandemi covid-19 masih berlangsung, tentunya penyebaran virus covid-19 masih terjadi dan justru semakin meningkat. Untuk keluar dari masa pandemi covid-19 diperlukan kesadaran masyarakat disiplin dalam mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan. Untuk mendisiplinkan masyarakat maka personil satgas TMMD ke-111 Kodim 1207/Pontianak laksanakan penegakan disiplin protokol kesehatan kepada masyarakat di Desa Kuala Mandor B, Kecamatan Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya, Senin (12/07/2021).
Salah satu personil satgas TMMD ke-111 Kodim 1207/Pontianak (Sertu Asiani) menjelaskan bahwa dengan kondisi pandemi covid-19 seperti saat ini, pentingnya menjalankan protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian virus covid-19. Masyarakat memiliki peran penting dalam memutus mata rantai penularan covid-19 agar tidak menimbulkan sumber penularan baru, terutama pada tempat-tempat umum dimana terjadi banyak interaksi antar manusia. Masyarakat harus dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru yang lebih sehat, lebih bersih, dan lebih taat.
“Mengingat saat ini Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya mengalami peningkatan kasus covid-19 dan sekaligus kami ingin melihat sejauh mana kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan, maka kamiakan lebih mengedepankan edukasi daripada memberikan sanksi. Mudah-mudahan dengan dengan mengedepankan cara persuasif dan edukatif mengedukasi serta mensosialisasikan kepada masyarakat bisa menggugah kesadaran masyarakat yang selama ini masih belum menyadari tentang betapa pentingnya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan mengedepankan cara persuasif dan edukatif ke masyarakat. Mengingat tujuan utama sidak masker ini untuk membangun dan membentuk suasana yang harmonis ditengah masyarakat tentang kesehatan” ujar Sertu Asiani.
“Disiplin dalam mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan adalah kunci sekaligus merupakan vaksinasi non medis yang efektif untuk menekan penyebaran covid-19. Karena itu dibutuhkan perilaku disiplin yang dilakukan dengan kesadaran penuh untuk melawan covid-19. Perilaku 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak) masih harus tetap diterapkan sebagai upaya pencegahan tahap awal agar terhindar dari paparan covid-19” tambah Sertu Asiani.
(Pendim 1207/Pontianak)

Menjelang Purna Tugas, Ikatan Kekeluargaan Satgas TMMD Ke-111 Kodim 1207/Pontianak Dengan Warga Semakin Kental

Liputansumsel.com

Kubu Raya -liputansumsel.com--Kebersamaan dalam menjalankan kegiatan TMMD ke-111 Kodim 1207/Pontianak tidak hanya terlihat disaat melaksanakan pekerjaan. Apalagi menjelang purna tugas, ikatan kekeluargaan serta kebersamaan terlihat sangat kental, hal ini bisa dilihat saat istrahat maupun saat sarapan pagi, makan siang, dan sore, Senin (12/07/2021).
Sejak TMMD ke-111 Kodim 1207/Pontianak dibuka sampai dengan sekarang menjelang purna tugas, anggota satgas TMMD selalu istrahat dan makan bersama warga, baik pagi, siang maupun sore disitulah terjadi interaksi dan komunikasi yang akrab antara warga dan TNI, sehingga tumbuh ikatan batin dan emosional seperti keluarga sendiri, saling bergurau dan bercerita tentang keseharian mereka masing-masing.
Sertu Hartono yang ikut sebagai satgas TMMD mengatakan hal itu menandakan begitu dekatnya TNI dengan rakyat. Hal itulah yang menjadi kekuatan TMMD selama ini. “Ini yang mendekatkan kita selama TMMD yang dilakukan salah satunya makan bersama yang dihidangkan warga sekitar ” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa selama ini untuk masalah makan sudah diatur semua. Dana sudah diberikan kepada warga atau ibu-ibu untuk mengolah dan menyiapkan makan siang maupun malam. Ia percayakan semuanya kepada warga. Untuk menu makanannya sepenuhnya diserahkan kepada ibu-ibu untuk mengatur. Agar anggota semua bisa fokus untuk kegiatan TMMD.
“Sudah dianggarkan langsung dan diberikan kepada ibu-ibu yang masak, terserah masalah menu makan kita siap selalu, yang penting kebersamaannya” pungkasnya.
(Pendim 1207/Pontianak)

Muba Terapkan PPKM Darurat Lokal

Liputansumsel.com


SEKAYU,liputansumsel.com - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin menggelar rapat evaluasi Satuan Tugas Covid-19 terkait peningkatan kasus positif Covid-19 di Bumi Serasan Sekate.


Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA, yang diikuti FKPD dan kepala perangkat daerah Muba, di Ruang Rapat Serasan Sekate Sekretariat Daerah Muba, Senin (12/7/2021).


Berdasarkan laporan Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Drs H Apriyadi MSi terkait peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Muba, karena posisi Pemerintah pusat mengalami peningkatan, kemudian Pemerintah pusat juga memberlakukan PPKM skala mikro di Jawa dan Bali. Juga kenaikan dan lonjakan kasus ini berimbas kepada daerah penyangga termasuk Sumatera Selatan dan Kabupaten Muba.


"Kami melihat bahwa trend meningkatnya kasus Covid-19 di Muba tidak lepas dari peningkatan yang signifikan Covid-19 di ibukota provinsi dan di kota-kota penyangga. Seperti yang diketahui bahwa penetapan kota yang wajib menerapkan PPKM di Sumatera Selatan adalah Palembang dan Lubuk Linggau. Muba berada di pertengahan antara kedua kota ini dan Palembang adalah sumber dari semua kegiatan di Sumsel sehingga dari mobilitas Palembang dan Linggau, Muba terkena imbas, seperti yang kita lihat dibeberapa hari peningkatan kasus positif Covid-19 di kabupaten kita cukup signifikan bahkan ada yang mencapai 50 orang dalam sehari, Alhamdulillah dua hari belakangan ini agak menurun," ungkap Apriyadi


Lanjutnya menyikapi hal tersebut bahwa Pemkab Muba sudah melakukan berbagai upaya, diantaranya rapat koordinasi, dan terakhir rapat secara maraton di kecamatan-kecamatan yang memang harus di berikan edukasi, pengekatan, mengeluarkan instruksi kepada seluruh jajaran termasuk kepala desa agar membantasi semua kegiatan-kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan, dan PPKM Mikro di tingkat RT, RW, dan Dusun makala ada warganya terpapar Covid-19, kemudian mengikuti keputusan menteri dalam negeri yang terbaru.


"Alhamdulillah sudah dilakukan dibeberapa kecamatan misalnya Keluang dan Sekayu. Perlu kami laporkan juga sementara kondisi RSUD di Kabupaten Muba, karena posisi meningkatnya kasus sudah menambah ruang perawatan terhadap RSUD Sekayu, Bayung Lencir, dan RSUD Sungai Lilin," imbuhnya.


Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA, mengatakan lonjakan kasus Covid-19 di Muba saat ini merupakan yang tertinggi selama masa pandemi, untuk itu penanganannya harus berbeda dan diperketat lagi, dengan harapan lonjakan tersebut bisa melandai.


"Oleh karena itu kita minta kepada bapak ibu sekalian, kita sudah darurat, berlakukan PPKM darurat lokal, ini statement saya selaku kepala daerah," tegasnya.


Dikatakannya, mengenai seluruh ketentuan perkantoran dan aktifitas masyarakat harus mengikuti ketentuan yang ada, dan kegiatan keluar daerah diminimalisir. 


"Kami minta yang tergabung dalam Satgas Covid-19 Kabupaten Muba, kita turun sama-sama, bantu ini semua kita siapkan ini supaya berjalan mikro darurat  lokal ini," 


Kemudian soal keterisian tempat tidur (BOR) di RSUD, ia menuturkan mengambil kebijakan menambah tempat tidur dan RS darurat. Mengantisipasi ketersediaan itu OTG tidak perlu dirawat namun harus dipastikan obat-obatannya cukup dan diberi bantuan sosial bagi keluarga miskin yang terpapar, membuat layanan konsultasi melalui handphone. Selain itu penambahan tenaga kesehatan dan alat-alat kesehatan mengiringi penambahan BOR.


"Soal vaksinasi, sasaran pertama kita minta vaksin lebih banyak lagi, kita perlu penambahan vial, kalau vaksin sudah tersedia tinggal masyarakatnya kita ajak untuk mengikuti vaksin, buat terobosan untuk itu, gandeng perusahaan," ujarnya.


Mengenai Shalat Idul Adha yang jatuh pada tanggal 28 Juli mendatang, Bupati Dodi menghimbau dapat dilakukan dirumah masing-masing karena Muba masih masuk zona merah Covid-19, dan pembagian daging qurban dapat diantarkan kerumah penerima manfaat.


Menurut paparan Kepal Dinas Kesehatan Muba dr Azmi Dariusmansyah MARS jumlah kasus terindikasi positif di Kabupaten Muba hingga saat ini berjumlah 1885 jiwa, 125 proses perawatan, 1664 sembuh, dan 96 meninggal. Dan jumlah positivity rate 16,57%, 5% lebih besar dari nasional.


"Untuk ketersediaan tempat tidur di RSUD Sekayu, Bayung Lencir dan RSUD Sungai Lilin tersedia 60-85%. Kemudian ketersediaan oksigen untuk pasien Covid-19 di tiga RSUD tersebut total 265 tabung, setiap hari supplier mendistribusikan kebutuhan oksigen ke RSUD kita. Pada saat kita dinyatakan zona merah, memang terjadi peningkatan mulai tanggal 28 Juni, sampai 11 Juli, alhamdulillah kedepannya terjadi penurunan dari berbagai upaya yang kita lakukan," tandasnya.


Wakil Bupati Muba Beni Hernedi yang pada kesempatan itu mengikuti secara virtual, selaku Ketua PMI Muba, telah mengajak perusahaan-perusahaan di Muba untuk komitmen mengikuti vaksin gotong royong.


"Ada lima sampai enam perusahaan yang telah bersedia untuk vaksin gotong royong, kita turun bersama PMI akan tersambung ke penerima manfaat. Setidaknya kita akan menyediakan 11.000 vaksin, terutama untuk perusahaan yang karyawannya lebih banyak," ungkapnya.


Dalam kesempatan yang sama Dandim 0401 Muba Letkol Arh Fariz Kurniawan SST MT menyarankan agar sosialisasi vaksinasi kemasyakat lebih digalakkan lagi.


"Kita juga meminta konfirmasi ke komando atas untuk mendapatkan lebih banyak vaksin lagi. Selain itu kita sarankan untuk resepsi ditiadakan, untuk mencegah kerumunan yang berpotensi menimbulkan kluster penularan Covid-19," kata Fariz.


Turut hadir Sekda Muba Drs H Apriyadi MSi, Ketua DPRD Muba Sugondo, Kasi Pidum Kajari Muba Hendra, Ketua MUI Muba H Thamrin Nawawi, Kakankemenag, serta Para Kepala Perangkat Daerah terkait.

Diduga Dinas Pendidikan Abaikan Surat Edaran Bupati Oi

Liputansumsel.com


Indralaya.liputansumsel.com--Terus meningkatnya jumlah kasus positif COVID-19 akhir-akhir ini, dan munculnya virus Corona varian baru Delta yang dianggap lebih menular dan bisa menyebar lebih cepat, membuat Pemerintah Kabupaten Ogan ilir mengeluarkan surat edaran Bupati NOMOR : 977/SE/BKPSDM/2021

tentang sistem kerja pegawai dalam tatanan normal baru di lingkungan Pemerintah Kabupaten Oi.


Namun sayang diduga Dinas Pendidikan Kabupaten Oi mengabaikan surat edaran bupati tersebut, hal ini tanpak pada kegiatan Verifikasi laporan Pertanggung jawaban tahun 2021, yang dihadiri puluhan guru PAUD dari berbagai Kecamatan dalam Kabupaten Oi.


Tanpak dalam kegiatan yang berlangsung di salah satu Gedung di Kecamatan sungai Pinang ini juga dihadiri Kepala bidang Saihusin dan Wiryadi Kasi PAUD  Dinas Pendidikan Kabupaten Oi, dan dihadiri pula puluhan Kepala sekolah PAUD di beberapa Kecamatan dalam kabupaten Oi.


Menurut salah satu Guru PAUD yang tidak mau di sebutkan namanya, mengatakan kalau dirinya sangat khawatir dengan kegiatan tersebut.


"Yang jelas saya takut dan khawatir dengan kesehatan saya, karena acara tersebut cukup ramai, apalagi angka penularan Covid 19 akhir akhir ini cukup tinggi," keluh Kepala sekolah PAUD ini, sembari menambahkan kalau kehadiran mereka di acara tersebut harus membayar uang sebesar Rp 50.000.

 

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Oi Dicky syalendra saat di konfirmasi terkait kegiatan yang di duga mengabaikan Surat edaran Bupati, mengatakan kalau kegiatan tersebut sudah sesuai aturan Prokes.


"Iya tadi saya sudah cek dengan Kepala bidang nya, menurut mereka itu acara Verifikasi laporan Pertanggung jawaban tahun 2021, dan sesuai prokes, dengan tetap menjaga jarak, dan dihadiri camat setempat, ya kalaupun memang nanti ada pelanggaran, akan kami jadikan pembelajaran kedepan nya nanti," jelas Dicky melalui telp.


Menurut pantauan dilokasi, kegiatan yang dihadiri puluhan Guru PAUD tersebut memang memenuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak, namun tetap menimbulkan kerumunan, padahal sudah jelas dalam salah satu Poin suran edaran tersebut mengatakan, Penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, workshop, konsiyasi, pemantauan, evaluasi dan kegiatan sejenis lainnya yang menyebabkan kerumuman banyak orang dialihkan menjadi kegiatan pertemuan melauli media telekonferensi.(rul)