19 Agustus 2021

Letakkan Batu Pertama Pembangunan Puskesmas EPD, Pj Bupati Serahkan Santunan Kepada Keluarga Almarhum Nurul Hidayat

Liputansumsel.com


Muara Enim, Liputansumsel.com --Guna meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata di seluruh wilayah Kabupaten Muara Enim, Kamis petang kemarin (19/8/2021), Pj. Bupati Muara Enim, Dr. H. Nasrun Umar, S.H., M.M., meletakkan batu pertama pembangunan Puskesmas Kecamatan Empat Petulai Dangku di Desa Gunung Raja. Dalam kesempatan ini diserahkan pula dana santunan kepada keluarga Almarhum Nurul Hidayat, warga Dusun II, Desa Gunung Raja, pekerja PT. Lematang Coal Lestari yang meninggal akibat kecelakaan kerja beberapa hari sebelumnya. 


Dalam sambutannya Pj. Bupati yang didampingi oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerinhan, Hukum dan Politik, Alfarizal, S.H., M.H., menyampaikan bahwa Pemkab. Muara Enim melalui dana belanja APBD Kabupaten Muara Enim Tahun Anggaran 2021 telah mengalokasikan pembangunan tahap pertama Gedung Puskesmas Kecamatan Empat Petulai Dangku di Desa Gunung Raja dengan total pagu anggaran di tahap pertama ini sebesar Rp. 3,1 milyar dengan lama waktu pengerjaan 150 hari dan diperkirakan selesai 48% dari total pengerjaan, kemudian sisanya atau tahap 2 akan dilanjutkan pada tahun 2022. Menurut Pj. Bupati, Puskesmas yang berdiri diatas lahan seluas 5.600 meter persegi dengan luas bangunan 618 meter persegi dan gedung 2 lantai yang dilengkapi 1 ruang unit gawat darurat dan 25 unit ruangan lainnya ini, nantinya siap menerima dan melayani kesehatan masyarakat Gunung Raja dan sekitarnya, di Kecamatan Empat Petulai Dangku. 


Pj. Bupati menjelaskan bahwa semua usaha dan pembangunan ini dipersembahkan kepada masyarakat agar lebih mendekatkan akses pelayanan kesehatan dan pemerataan pembangunan demi meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sementara itu kepada keluarga Almarhum Nurul Hidayat, Pj. Bupati menyampaikan duka cita yang mendalam. Terkhusus kepada pihak perusahaan, dirinya berharap kejadian serupa tidak  terulang dengan  disiplin menerapkan prosedur keamanan dan azas kehati-hatian dalam bekerja.

Ragukan Integritas Tim Investigasi KONI Sumsel

Liputansumsel.com


PRABUMULIH ,liputansumsel.com- Kubu Arafik sangat menyayangkan peryataan dari tim mediasi dan investigasi KONI Sumsel terkait musorkot KONI Kota Prabumulih. Dan mereka menuding kalau tim yang diturunkan tidak independen. 

"Mereka menyatakan kalo pemilihan KONI Kota Prabumulih sudah sesuai aturan. Yang kita pertanyakan aturan yang mana?, " tegas Sekretaris FHI Kota Prabumulih, Junifer Manurung SH kepada wartawan, kemarin. 

Sebab kata Junifer, peraturan perundang-undangan sudah tegas melarang pejabat publik dan pejabat struktural menjadi ketua KONI. Selain itu, larangan itu juga termaktub dalam peraturan pemerintah dan juga ada edaran mendagri serta KPK. Belum lagi kata dia, tim penjaringan dan penyaringan (TPP) sudah membuat persyaratan yang salah satunya larangan pejabat publik dan struktural untuk maju. "Tapi kenyataannya aturan itu diabaikan dan tidak dipatuhi. Jadi kalau mereka bicara sudah sesuai aturan, aturan yang mana," kata dia. 

Senada disampaikan dari perwakilan Siwo PWI, Harsono kalau Musorkot KONI kota Prabumulih cacat hukum dan dipaksakan. "Musorkot yang dilaksanakan kamarin benar-benar cacat hukum," tegasnya. 

Dikatakan cacat hukum kata dia, pertama yang dimenangkan tidak mendaftar sebagai calon. "Kalau dikatakan ada surat kuasa, seharusnya nama Beny Rizal yang didaftarkan. Tapi kenyataannya tidak ada nama yang bersangkutan," bebernya. 

Belum lagi sistem verifikasi yang dilakukan  TPP yang terkesan ada keberpihakan. "Kalau dilakukan verifikasi secara benar, harusnya Beny Rizal yang notabenenya pejabat struktural tidak lolos. Tapi kenyataannya TPP masih meloloskan," tukasnya. 

Menurut Icun begitu ia akrab disapa, banyak lagi pelanggaran yang dilakukan pihak TPP maupun pihak yang dimenangkan. "Kita sudah kantongi semua, bahkan ada indikasi pidana akan kita laporkan ke Polda Sumsel," kata Icun didampingi sejumlah cabor pendukung Arafik.

Pihak nya tetap berharap agar Ketua Umum KONI Sumsel tetap tidak mengesahkan hasil musorkot KONI Kota Prabumulih. "Kami sudah komunikasi ke KONI Pusat dan juga sudah menyampaikan laporan, memang ada beberapa daerah yang ketua KONI dijabat pejabat publik dan pejabat struktural. Tapi didaerah tersebut tidak ada calon lain yang maju. Kalo di Prabumulih inikan jelas ada calon yang secara dukungan memenuhi persyaratan," bebernya. 

Bahkan ia menantang kalau pihak sana bisa menunjukkan  ada aturan yang membolehkan, maka pihaknya akan menerima.

18 Agustus 2021

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Wali Kota Palembang H Harnojoyo, Rabu (18/8/2021) pukul 04.30 WIB, mengejutkan sejumlah warga yang tengah memulai aktifitas.


Menumpang mobil Patwal, orang nomor satu di Palembang ini tiba-tiba , menghampiri warga pemulung yang tengah mengais rezeki di Jalan Silaberanti dan penyapu jalan di R. Sukamto dan di Jalan Residen Abdul Rozak.  


Dari dalam mobil, tanpa pengawalan protokol Pemerintah Kota Palembang, Harnojoyo mengangkut sejumlah sembako yang berisi beras, minyak dan kebutuhan lainnya, dan sejumlah uang, lantas membagikan kepada pemulung dan penyapu jalan. 


"Kita hanya ingin memotivasi warga agar tetap semangat di tengah pandemi Covid 19 ini," kata Harnojoyo.


Blusukan diam diam yang dilakukan ini, kata Harnojoyo juga untuk mengingatkan warga agar selalu mentaati protokol kesehatan (Prokes) dalam menjalankan aktivitas, baik di dalam maupun luar ruangan.


"Jaga terus protokol kesehatan. Memakai masker, cuci tangan, jaga jarak. Ini salah satu upaya kita untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," ujar Harnojoyo. (Rl/Al)

Prokes Ketat, SD-SMP di Muba Mulai Uji Coba PTM 23 Agustus

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com- Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin memulai uji coba pembelajaran tatap muka pada jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama pada tanggal 23 Agustus 2021 mendatang.


Keputusan tersebut merupakan hasil kesepakatan Rapat Penentuan Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas Satuan Pendidikan SD dan SMP dalam Kabupaten Muba, yang dipimpin Bupati Musi Banyuasin Dr H Dodi Reza Alex Noerdin diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Drs H Apriyadi MSi bersama Satgas COVID-19 Kabupaten Muba, Perangkat Daerah Terkait, dan para camat yang mengikuti secara virtual, di Ruang Rapat Serasan Sekate Sekretariat Daerah Muba, Rabu (18/8/2021).


"Kita sepakat semua kecamatan tanggal 23 Agustus ini akan mulai uji coba PTM, untuk TK akan dilaksanakan satu bulan kedepannya setelah evaluasi PTM SD dan SMP," ujar Sekda.


Dikatakannya PTM terbatas dapat dijalankan jika guru pada sekolah tersebut minimal 80%  sudah divaksin, serta sarana dan prasarana penerapan protokol kesehatan terpenuhi.


"Terkait hasil ini jangan ada tawar menawar. Kalau belum 80% di vaksin, di tunda dulu," kata Apriyadi.


Lanjut Sekda hal ini adalah Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri No 32 tahun 2021 terkait pembagian level dalam penerapan protokol kesehatan COVID-19, dan di Muba masuk level III kemudian dari 17 Kabupaten kota di Provinsi Sumatera Selatan Muba masuk zona orange.


"Terkait hal ini kita lakukan pelonggaran sedikit demi sedikit , disamping pelonggaran kita harus tetap saling menjaga. Kita masih belum membolehkan resepsi pernikahan, karena hasil analisa dari Satgas COVID-19 Kabupaten bahwa penyumbang terbesar positif di Muba ini banyak dari cluster resepsi pernikahan. Untuk itu mohon maaf untuk yang ini belum kita bolehkah, akad nikah boleh tapi terbatas," tandasnya.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muba Musni Wijaya diwakili Kabid Pembinaan SMP  Nazarul Hasan dalam paparannya mengatakan prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi COVID-19, kebijakan pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan secara terbatas pada semua zona, namun tetap mempertimbangkan peta risiko penyebaran COVID-19 dan senantiasa berkoordinasi dengan satuan tugas COVID-19 di daerah. Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran. Dan dilaksanakan paling banyak dua kali seminggu 2 jam sehari dan 50% dari jumlah peserta didik.


"Alasan mendasar penyelenggaraan KBM tatap muka adalah semakin lama pembelajaran tatap muka tidak dilaksanakan maka semakin besar dapat negatif yang terjadi pada anak seperti ancaman putus sekolah, kendala tumbuh kembang, tekanan psikososial dan kekerasan dalam rumah tangga, serta meningkatnya angka pernikahan dini," tuturnya.


Lebih lanjut ia menyampaikan, sekolah dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas berdasarkan rekomendasi Camat setelah berkoordinasi dengan korwil Dikbud dan Gugus Tugas COVID-19 di kecamatan masing-masing dan mendapat persetujuan Bupati.


"Jika ada guru atau tenaga pendidik atau peserta didik yang terpapar COVID-19 maka camat dapat menutup sekolah tersebut sementara waktu dan segera melaporkan kepada Bupati Muba dengan tembusan disampaikan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muba pada kesempatan pertama," imbuhnya.


Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan Muba Dr Azmi Dariusmansyah diwakili Kabid Kesehatan Masyarakat Maryadi mengungkapkan Kondisi Perkembangan COVID-19 Muba pada Dashboard KPCPEN dari data per tanggal 15 Agustus 2021 berada pada zona orange (resiko sedang) dan Asesment situasi COVID-19 per tanggal 16 Agustus 2021 berada di tingkat III.


"Data kita, masih pada zona orange. Total kasus COVID-19 yang masih dalam perawatan berjumlah 172 orang, ada pelandaian. Hasil analisa kita peningkatan kasus positif memang dari kerumunan atau persedekahan," kata Maryadi.


Camat Lawang Wetan Candra SKM secara virtual melaporkan sampai hari ini, tinggal 2 (dua) sekolah yang belum 80% tenaga pendidikan dan kependidikan belum divaksin, namun sarana dan prasarana Prokes sudah siap.


"Dan kami sudah melakukan survei pada awal rencana pertama pelaksanaan PTM ini, semua Satgas COVID-19 kecamatan turun survei di sekolah, terkait persetujuan orang tua semua setuju, intinya Kecamatan Lawang Wetan siap PTM," ucapnya.


Sementara Kasdim 0401 Muba Mayor Inf M Daud bersama Jajaran Polres Muba siap mendukung rencana pembelajaran tatap muka di Kabupaten Muba.


"Semoga rencana kita ini bisa terlaksana dengan baik," pungkasnya.

Bupati Dodi Reza Pastikan Atlet Muba di Suntik Vaksin, Menuju Porprov XIII Sumsel dan PON Papua

Liputansumsel.com

*Seluruh Atlet dan Pelatih Harus Diberi Rasa Aman dan Nyaman*


SEKAYU,liputansumsel.com - Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dr H Dodi Reza Alex Noerdin memastikan semua atlet telah divaksin sebelum Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIII di OKU Raya pada 21-28 Nopember 2021 dan Pekan Olimpiade Nasional XVI  Oktober 2021 mendatang di Papua. 


Saat ini para atlet sedang fokus menyiapkan diri jelang perhelatan olahraga tingkat provinsi dan nasional. Vaksinasi massal bagi para atlet merupakan komitmen Pemkab Muba untuk memberikan ketenangan dalam berlatih dan keselamatan saat pertandingan nanti.  


Demikian dikatakan Bupati Dodi Reza saat meninjau Vaksinasi COVID-19 massal Bagi Atlet dan Pelatih Pekan Olahraga

Provinsi (PORPROV) XIII Kabupaten Musi Banyuasin dan

Atlet Pelatih Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah

(PPLP-D) Kabupaten Musi Banyuasin bertempat di Stadion Serasan Sekate Sekayu, Rabu (18/8/2021).


"Ini merupakan komitmen kami kepada para atlet, pelatih dan official Kabupaten Muba, jumlahnya total 564 orang supaya mereka tenang dalam berlatih. Sudah diputuskan Porprov akan diselenggarakan Nopember tahun ini di OKU Raya, kita sudah bekerja keras,” imbuhnya.


Pembina dan penggerak Olahraga terbaik Nasional ini juga mengatakan, atlet dan pelatih harus diberikan rasa aman dan nyaman, aman disini segala kebutuhan atlet dan pelatih baik itu gaji, operasional, peralatan latihan dan lainnya tidak jadi fikiran lagi. 


"Sedangkan rasa aman disini termasuk dilakukan vaksinasi, sehingga dengan rasa aman dan nyaman sudah ada maka para atlet dan pelatih bisa fokus berlatih dan bertanding di lapangan secara maksimal, maka InsyaAllah akan mendapatkan gelar juara,"pungkas Dodi.


Dikatakan Dodi, simbol dilaksanakan vaksin massal bagi atlet pada hari ini, bukan hanya atlet Muba saja namun seluruh atlet di indonesia juga harus di vaksin artinya penting disini bagi patriot olahraga untuk menjalankan pola hidup bersih dan menjaga diri agar tetap aman dari wabah COVID-19 dengan melakukan vaksinasi.


"Sehingga nantinya jika atlet dan pelatih di Muba akan mengikuti multievent seperti Porprov maupun PON mereka akan aman terlindungi dari wabah penyakit. Semangat juang mereka sudah teruji tapi tetap harus tetap waspada, harus menerapkan protokol kesehatan selama bertanding, saya tidak mau atlet Muba jadi korban kluster COVID-19,"sebutnya.


Sementara itu Ketua KONI Muba Raplen ST menyampaikan, bahwa vaksin dilakukan menjelang perhelatan Porprov ke-13 yang akan dilaksanakan di OKU Raya pada 21 - 28 Nopember 2021 mendatang, dan vaksin menjadi syarat para atlet untuk bisa ikut bertanding. 


"Adapun jumlah atlet yang akan di vaksin yaitu 146 atlet binaan KONI dan 73 atlet PPLPD binaan Dispopar, jumlah seluruhnya 564, selain atlet yang akan turut di vaksin pelatih dan official. Kegiatan vaksin hari ini bekerjasmaa dengan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Balai Agung,"paparnya.


Salah satu atlet PPLPD Cabor Volly Putri, Lestri mengucapkan terima kasih kepada Bupati Dodi Reza yang telah memprioritaskan jatah vaksin bagi para atlet dan pelatih Kabupaten Muba.


"Alhamdullilah persiapan mengahadapi Porprov ke-13 di OKU Raya Nopember mendatang, kami sudah mendapatkan jatah suntik vaksin, kami bersyukur Pak Bupati memikirkan keselamatan kami. Alhamdulillah ini suntik vaksin pertama, saya pribadi dan teman yang lain tidak merasakan gejala apapun, kami semua sehat-sehat saja, semoga kami tambah semangat untuk bertanding nantinya,"ucapnya.