14 September 2021

Kuasa Hukum Desak Inspektorat Usut Dugaan Perselingkuhan PNS Prabumulih

Liputansumsel.com


Prabumulih,liputansumsel.com – Laporan kasus dugaan perselingkuhan oknum Pekerja Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Prabumulih antara HS dan MTP masih terus di Proses oleh pihak Inspektorat Kota Prabumulih.


Hal tersebut di utarakan langsung oleh Kepala Inspektorat, Toni Salfriansyah SH saat dikonfirmasi oleh awak media melalui via telpon, Selasa (04/09/2021).


“Iya, lagi proses. Karena butuh waktu, guna mengklarifikasi dugaan perselingkuhan tersebut. Butuh waktu, memanggil sejumlah pihak. Setidaknya, butuh waktu 1-2 bulan prosesnya,” tukasnya.


Dalam kesempatan itu ia juga mengakui telah menerima sejumlah bukti dari pelapor. Tetapi, hal itu merupakan bukti permulaan dan perlu pendalaman lagi. 


“Memang ada bukti diserahkan kepada kita, tetapi belum bisa membuktikan dugaan perselingkuhannya,” pungkasnya.


Sementara itu, Abi Samran SH dari Law Office SAW selaku Kuasa Hukum dari CL yang merupakan istri sah HS mendesak pihak Inspektorat memproses laporan dugaan perselingkuhan itu secepatnya. 


Apalagi, hal ini melibatkan oknum PNS di salah satu OPD di lingkungan Pemkot.


“Kita menginginkan proses di Inspektorat cepat selesai, apalagi sejumlah barang bukti baik itu soft copy foto dan video serta rekaman telah diserahkan guna memperkuat laporan tersebut terkait dugaan perselingkuhan antara HS dan MTP,” ujar Abi kepada awak media, Selasa (14/9/2021).


Dikatakan Abi, laporan dugaan perselingkuhan telah dilaporkan sejak Agustus lalu. Dan, ia berharap jika memang benar dugaan tersebut jelas harus ada sanksi tegas.


“Karena, dugaan perselingkuhan ini melibatkan oknum PNS di OPD, juga akan mencemarkan nama baik. Akibat dugaan perselingkuhan itu,” terangnya.


Sejauh ini, aku Abi, kasusnya masih diproses di Inspektorat dan diharapkan prosesnya tidak lama. Sehingga, jelas HS terbukti berselingkuh dengan MTP atau tidak. 


“Kalau terbukti, sudah aturan jelas soal sanksi oknum PNS berselingkuh,” terangnya.


Di tempat yang sama, CL mengaku, mengetahui dugaan perselingkuhan sang suaminya HS bersama MTP sejak April 2021.


“Puncaknya, suami saya HS tanpa sepengetahuan saya membeli rumah di Kawasan Sukajadi, alasan mengontrak penghuninya MTP. Belakangan saya tahu, MTP merupakan dugaan selingkuhannya,” akunya.


Setelah berkordinasi dengan KH, akhirnya kejadian ini dilaporkan ke Inspektorat. 


“Saya sudah dipanggil Inspektorat, guna mengklarifikasi dugaan perselingkuhan saya laporkan. Dan, sudah dijelaskan kepada petugas Inspektorat,” terangnya.


Ia berharap, kasus dilaporkan ke Inspektorat segera selesai. Sehingga, jelas apakah bersalah atau tidak suaminya HS dan MTP. 


“Kalau terbukti, kita berharap disanksi tegas sesuai hukum berlaku,” bebernya.


Bukan hanya istri HS, tetapi suami MTP yaitu RB, juga telah melaporkan kejadian itu juga ke Inspektorat didampingi KH, Wahyu Dwi Saputro SH.


“Sudah kita laporkan ke Inspektorat bersamaan dengan laporan istri HS, CL. Iya, terkait dugaan laporan perselingkuhan HS dan MTP,” bebernya.


Sekarang ini, kliennya, ujar Dwi telah dilaporkan MTP ke Pengadilan Agama (PA) dengan gugatan cerai tuduhan KDRT. 


“Tetapi, tudingan itu tidak benar dan telah kita bantah. Mseba sebaliknya, MTP diduga berselingkuh dengan teman kerjanya. Apalagi, sering DL bersama,” sebutnya.

Kadis Dikbud Pastikan Pelaksanaan Tes Berjalan Lancar

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com- Selasa 14 September 2021 merupakan hari kedua pelaksanaan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi Guru di Kabupaten Musi Banyuasin. 


"Alhamdulilah pelaksanaan tes PPPK di Muba hari pertama dan hari kedua berjalan  lancar. Fasilitas yang telah disiapkan sudah baik walaupun memang persiapannya cukup singkat,"ucap Bupati Musi Banyuasin Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA melalui Sekretaris Daerah Muba Drs H Apriyadi MSi saat melakukan peninjauan di 2 (dua) titik lokasi pelaksanaan tes PPPK.


Apriyadi menjelaskan beberapa sekolah dijadikan lokasi tes PPPK di Muba  dan semuanya akan dilakukan peninjauan. "Kemarin di SMAN 1  Sekayu ditinjau langsung oleh Bupati Muba dan hari ini saya melakukan peninjauan di SMKN 2 Sekayu dan SMKN 3 Sekayu,"ulasnya.


Dari hasil peninjauan ini ada peserta yang tidak bisa ikut tes, dan tidak ketahui masalah ataupun kendalanya apakah terkait transportasi atau sakit, sampai sekarang tidak ada konfirmasi dari yang bersangkutan.


"Kalau yang seperti ini sangat disayangkan karena tidak ada keterangan atas ketidakhadirannya. Untuk itu gunakanlah kesempatan ini dengan sebaik mungkin. Dalam pengerjaannya harus penuh dengan kehati-hatian. Ikuti petunjuk agar kesempatan yang diberikan ini bisa dimaksimalkan dan kalaupun belum berhasil di kesempatan pertama masih ada kesempatan kedua. Belum juga berhasil di kesempatan kedua masih ada kesempatan ketiga. Dari tiga kesempatan ini semoga cukup digunakan sekali yakni kesempatan pertama dan langsung berhasil,"bebernya.


Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Muba Musni Wijaya SSos MSi menyampaikan, tes PPPK yang berlangsung selama 4 hari ini, untuk lokasi dan juga kesehatan dari para peserta dapat di pastikan aman dengan fasilitas yang mumpuni. 


"Atas dukungan serta support dari Pemkab serta OPD yang terkait maka bisa dikatakan fasilitas dalam pelaksanaan PPPK di Kabupaten Muba sudah baik, meskipun ada pergerakan yang dadakan dalam persiapan. Adapun 

jumlah peserta yang hadir hari ini mengikuti seleksi PPPK di SMKN 2 Sekayu ada 178 dan di SMKN 3 Sekayu 135 yang hadir,"ungkapnya. 


Seleksi PPPK ada tiga tahapan yaitu, tahap pertama bersaing dengan sesama mereka yang berada di sekolah. Tahap kedua, jika mereka gagal di tahap pertama maka bisa mengikuti tahap kedua yaitu bersaing dengan guru-guru antar kecamatan, boleh mendaftar di dalam wilayah 1 Kabupaten. Selajutnya tahap tiga, jadi nanti mereka persaingannya itu bisa dari guru-guru yang berasal dari luar Kabupaten Muba, saingannya dengan guru-guru di luar daerah.


"Semoga para peserta dapat bersaing dengan baik kemudian memberikan hasil yang maksimal,"pungkasnya.

Kemkeu Apresiasi Pemkab OKI atas Capaian WTP 10 Kali

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com---Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berhasil meraih penghargaan dari Kementerian Keuangan (Kemkeu) atas perolehan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan selama 10 tahun terakhir secara berturut-turut. 


Penghargaan ini diberikan oleh Menkeu Sri Mulyani Indrawati pada puncak acara Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2020 yang digelar secara daring, Selasa (22/9/2020). 


Pada kegiatan tersebut, terdapat tiga kategori penghargaan.

Pertama bagi kementerian atau lembaga dan pemerintah daerah, kabupaten, kota yang berhasil memperoleh penilaian WTP selama 10 kali berturut-turut. Kategori kedua ditujukan untuk perolehan predikat WTP selama lima kali berturut-turut dan ketiga bagi perolehan WTP pada tahun pelaporan 2019. 


"Apresiasi dan penghargaan terus kami berikan, bagi yang konsisten 10 kali berturut-turut dapat dijadikan contoh, dan bagi semua yang memperoleh terus pertahankan dan tingkatkan karena ini merupakan indikator meningkatnya tata kelola keuangan negara yang semakin baik," kata Sri Mulyani. 


"Bagi yang belum, kami terus berharap dapat melakukan langkah-langkah efektif dan terukur dalam menindaklanjuti temuan-temuan sebagaimana yang di-review oleh BPK RI sebagai audit eksternal kita," tambahnya.

Diketahui, Kabupaten Ogan Komering Ilir berhasil meraih opini WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 10 tahun terakhir secara beruntun. 


Menurut Bupati OKI, H. Iskandar, SE pencapaian ini merupakan motivasi bagi jajaran pemerintah daerah untuk meningkatkan tata kelola dan reformasi birokrasi.

"Opini atau predikat WTP ini menjadi hal yang harus dipertahankan. Dijadikan sebagai budaya birokrasi dan menjadi tanggung jawab atas keuangan negara yang masuk dalam anggaran Pemkab OKI," kata Iskandar. 


Iskandar menyebut dukungan DPRD selaku lembaga legislatif, Forkopimda dan masyarakat OKI sangat maksimal dalam upaya mempertahankan capaian opini WTP selama 10 kali. 


“Mempertahankan kinerja baik memang tidak mudah. Kami berterimakasih karena di dukung penuh oleh DPRD, Forkopimda dan terutama masyarakat OKI” terangnya.(PD/DK)

Kebut Kinerja Birokrasi, Bupati OKI Komitmen Terapkan Sistem Merit

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com---Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE berkomitmen menerapkan sistem merit (merit system) secara objektif dalam memanajemen birokrasi di Ogan Komering Ilir. 


Upaya ini dilakukan sebagai upaya mengakselerasi kinerja birokrasi di OKI untuk pencapaian visi misi Ogan Komering Ilir serta sebagai tindaklanjut rencana aksi korsupgah KPK bidang Sumber Daya Manusia (SDM). 


“Secara politis reformasi birokrasi telah menjadi prioritas utama Bupati dan Wakil Bupati OKI terpilih, yaitu Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih dan Berwibawa”, ungkap Bupati OKI melalui Sekretaris Daerah, H. Husin, S. Pd, MM pada acara akselerasi Penerapan Sistem Merit dalam Rangka Pemenuhan Rencana Aksi Korsupgah KPK Bidang SDM di Ruang Bende Seguguk I Setda OKI, Senin, (13/9). 


Husin mengatakan birokrasi merupakan lokomotif untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan melayani. 


“Kita ingin aparatur pemerintah di Ogan Komering Ilir di isi oleh ASN yang profesional terampil, melayani dan berkinerja baik. Birokrat yang bersih, jujur, bertanggungjawab, kredibel sebagai cerminan pemerintahan yang berwibawa” terangnya. 


Sistem merit terang Husin diharapkan dapat memicu perubahan mendasar manajemen ASN di Ogan Komering Ilir ke arah yang lebih baik, memiliki kualifikasi, berkinerja dan kompetitif. 


“Artinya ke depan mutasi, promosi, penggajian, penghargaan dan pengembangan karier pegawai didasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja pegawai. Strateginya melalui manajemen talenta” ujarnya. 


Pelaksanaan sistem merit di OKI diasistensi oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Salah satu penilaiannya adalah penggunaan instrumen talent management dalam melakukan rotasi, mutasi, maupun promosi. 


"Kami mengapresiasi Pemkab OKI yang telah memulai langkah baik dalam manajemen ASN. OKI bisa menjadi pilot project di Sumatera Selatan dalam manajemen talenta ASN” Ujar Asisten Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah I Mugi Syahriyadi, S. IP, MM. 


Penerapan sistem merit ujar Mugi untuk menjaga kualitas, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar serta bisa dipertanggungjawabkan proses pengusulan dan prestasinya. 

.

"Karena menggunakan berbagai indikator, termasuk peer review bawahan, atasan, dan kolega yang setara, juga dari kompetensi dan pendidikan," ucap dia. 


Kepala Kantor Regional VII Badan Kepegawaian Negara (BKN), Drs. Margi Prayitno, MAP mengatakan penerapan manajemen talenta di Ogan Komering Ilir merupakan langkah baik Pemkab OKI untuk membenahi birokrasi. 


“Penerapan Sistem Merit bertujuan memastikan jabatan yang ada di birokrasi pemerintahan diduduki pegawai yang memenuhi persyaratan kualifikasi dan kompetensi” ujar Margi.

Untuk diketahui, tambahnya sistem merit telah diamantkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN. 


“Dengan begitu, tujuan pembangunan bidang SDM Aparatur untuk mewujudkan pegawai ASN yang profesional, berintegritas, netral, dan berkinerja tinggi dapat terwujud” pungkasnya.

Sementara Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan OKI, Maulidini mengatakan penerapan sistem merit di OKI dimulai dengan penilaian jabatan oleh atasan langsung. 


“Jadi para Pimpinan OPD menilai pejabat setingkat dibawahnya. Demikian dengan pejabat Administrator menilai pejabat pengawas di bawahnya. Lalu di tanggal 20 nanti akan dilakukan penilaian potensi dan kompetensi kepada seluruh pejabat administrator. Hasil penilaian ini akan menjadi peta talenta kebutuhan SDM di Ogan Komering Ilir” terangnya. 


Penerapan sistem merit dalam kebijakan dan manajemen ASN di OKI terang Deni merupakan langkah konkrit pelaksanaan pengisian jabatan serta menegakkan nilai dasar ASN, kode etik dan kode perilaku ASN di lingkungan Pemkab OKI.(PD/DK)

OKI Gelar Vaksinasi Massal, Sasar Ibu Hamil dan Menyusui.

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com----,Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus mengencarkan vaksinasi massal guna mendukung percepatan cakupan vaksinasi Covid-19. Kali ini, vaksinasi massal menyasar Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Lansia, Anak Usia 12-17 Tahun dan Disabilitas di halaman kantor Dinas Kesehatan Kab.OKI, Senin (13/09/2021). 


Vaksinasi masal ini menarget 12.863 penerima. Dan digelar selama 1 bulan di 32 Puskesmas se Kabupaten Ogan Komering Ilir, Klinik Polres OKI, Klinik Kodim dan halaman kantor Dinas Kesehatan Kab. OKI. 


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI, Iwan Setiawan, SKM, M.Kes mengatakan akselerasi vaksinasi untuk mencapai target herd immunity. 


"Agar Herd Immunity segera terbentuk di OKI maka vaksinasi salah satu solusinya. Di Kabupaten OKI ada 12.863 Ibu Hamil dan 5.862 Ibu Menyusui. Kedua kelompok ini memiliki imunitas yang lemah dengan vaksinasi bisa meningkatkan imunitas bumil dan busui di OKI", terang Iwan Setiawan. 


Iwan menambahkan vaksinasi untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui tidak hanya baik untuk kesehatannya tetapi juga bisa memproteksi janin dan balita Ibu tersebut. 


Hal ini juga selaras dengan Program Revolusi KIA Dinkes OKI yang membantu Persalinan Ibu Hamil. Melalui program ini sebanyak 2.409 kelahiran mampu ditangani secara profesional oleh petugas kesehatan. Tahun 2020, untuk pertama kali OKI Zero kematian Ibu melahirkan. 


"Vaksinasi untuk Ibu Hamil (usia kehamilan 13-40 Minggu) dan Menyusui  mulai  dilaksanakan dari 13 September 2021 hingga 13 Oktober 2021). Dengan begitu, maka target 70% vaksinasi di bulan Desember dapat tercapai", imbuhnya. 


Sementara itu, Bupati Ogan Komering Ilir melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejaterahan Rakyat, Drs. H. Antonius Leonardo, M.Si  menyampaikan vaksinasi ini sangat penting karena bertujuan untuk melindungi para ibu hamil dan menyusui dari potensi tertular COVID-19. 


"Jadi vaksinasi ini upaya kita bersama untuk perlindungan bagi ibu hamil dan menyusui juga bisa maksimal. Oleh karena itu, penting sekali bagi kita semuanya untuk menginformasikan kepada masyarakat terkait dengan pentingnya vaksin," tuturnya. 


Meskipun telah divaksinasi, ia berharap masyarakat OKI untuk terus menerapkan Protokol Kesehatan dan mematuhi kebijakan pemerintah karena hal itu untuk kebaikan bersama. 


Turut hadir dalam launching vaksinasi untuk Ibu Hamil dan Menyusui di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ketua POGI Cabang Sumsel, Dr. dr. KMS.Yusuf Effendy, S.pOG (K) beserta jajaran, Ketua PB IBI Provinsi Sumatera Selatan, Hj. Lisamora Braksan, S.Sos.M.Kes serta Direktur RSUD Kayuagung.(PD/DK)