17 September 2021

Mawardi Yahya : Harhubnas, Momentum Insan Perhubungan Tingkatkan Kinerja

Liputansumsel.com
Wagub Bertindak Sebagai Irup Peringatan  Harhubnas 2021


PALEMBANG, Liputansumsel.com, - Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Mawardi Yahya mengajak semua insan perhubungan terus memperbaiki kinerja di sektor transportasi. Pernyataan itu disampaikan Mawardi usai menjadi Inspektur Upacara (irup) pada peringatan hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tahun 2021 yang dipusatkan di Dermaga Pelindo II Cabang Palembang, Jumat (17/9). 

 

Dalam amanat Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi yang dibacakan Wagub Mawardi Yahya menyebut  Harhubnas 2021 ini merupakan momentum yang tepat bagi Insan Perhubungan untuk terus memperbaiki kinerja di sektor transportasi, sekaligus merefleksikan apa yang sudah dilakukan dan karya apa lagi yang dapat diwujudkan ke depannya bagi bangsa dan negara. 

 

"Seperti kita ketahui bersama, Indonesia telah masuk tahun ke dua pandemi Covid 19. Akibatnya, tatanan di berbagai sektor mau tidak mau harus berubah, termasuk di sektor transportasi. Di Sisi Iain kita harus tetap bekerja membangun berbagai infrastruktur transportasi sebagai tugas dan fungsi utama kita," katanya. 

 

Namun lanjut Wagub hal ini tentu tidak mudah makanya perlu inovasi dan terobosan tapi juga kehati-hatian. Disisi lain yang tidak kalah penting kata Wagub adalah perubahan cara pandang untuk melihat perubahan lingkungan ini sebagai sebuah tantangan yang di baliknya selalu ada peluang bagi masa depan baik untuk Sumsel dan khususnya bangsa Indonesia. 

 

"Kita memiliki tugas yang mulia untuk mewujudkan konektivitas yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah di seluruh Indonesia," ungkapnya. 

 

Tidak hanya untuk saat ini, tetapi lebih lanjut Wagub untuk jangka panjang juga, dimana tantangan yang di hadapi tentu juga akan lebih besar. Transportasi yang lebih berkelanjutan, lebih ramah lingkungan akan menjadi sebuah keniscayaan. 

 

Oleh karenanya, Wagub menilai Harhubnas 2021 kali ini mengambil tema Bergerak Harmonikan Indonesia sangat tepat karena tema ini memiliki makna yang dalam. 

 

"Artinya seluruh unsur di sektor transportasi harus terus bergerak maju, berani berubah untuk memberi sumbangsih terbaik bagi kemajuan transportasi, yang pada akhirnya memberi harmoni bagi bangsa dan negara Indonesia. 

 

Turut hadir pada kesempatan ini Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel, Ari Narsa, Kasat Pol PP Provinsi Sumsel, Aris Saputra, Kepala Basarnas Sumsel, Heri Marantika, GM. PT. Pelindo II (Persero) Cabang Palembang, Silo Santoso, Danlanal diwakili Komandan Unit Intel Lanal Palembang, Kapten Laut Budi Sumarianto, Dir Polairud Polda Sumsel diwakili Wadir Polairud, AKBP Zahrul Bawadi. Kemudian Kepala OPD Sumsel/mewakili serta Kepala Dinas Perhubungan se Kabupaten/Kota di Sumsel.

ODGJ di Seribanding Tewas Dibunuh Dengan Luka Sayetan Dileher

Liputansumsel.com


Indralaya,liputansumsel.com -Kapolres Ogan Ilir, AKBP Yusantiyo Sandhy mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang tewas mengenaskan di Desa Seribanding, Kecamatan Pemulutan Barat, Ogan Ilir,  mayat korban pertama kali ditemukan oleh warga yang baru selesai menunaikan salat Subuh di masjid. 


"Tadi pagi sekitar pukul 05.15, ada warga yang menemukan mayat tergeletak di pinggir jalan Desa setempat," kata Yusantiyo kepada wartawan di Mapolres Ogan Ilir, Jumat (17/6). 


Saksi mata yang pertama melihat ada mayat langsung melapor ke perangkat Desa Seribanding, 

Oleh perangkat desa, kejadian ini dilaporkan kepada pihak kepolisian. 


"Petugas dari Unit Pidum dan INAFIS Polres Ogan Ilir sudah menuju TKP untuk mengidentifikasikan mayat tersebut," ujar Yusantiyo. 


Dari hasil identifikasi, diketahui mayat berjenis kelamin perempuan itu berinisial TB (52 tahun) yang merupakan warga Desa Seribanding, berdasarkan hasil pemeriksaan luar, terdapat satu luka sayatan di leher korban. 


"Leher korban nyaris putus. Kalau luka lain, bekas-bekas penganiayaan di bagian tubuh lain tidak ada," terang Yusantiyo. 


Masih menurutnya, Diduga kuat korban merupakan korban pembunuhan karena ada belas luka sayatan senjata tajam di lehernya. 


"Dugaannya pembunuhan. Kami masih mengidentifikasi pelakunya, korban merupakan ODGJ atau berkebutuhan khusus sejak hampir 30 tahun lalu, atau sejak usia remaja,, hal ini kita peroleh dari keluarga korban," terang Yusantiyo. 


Oleh polisi, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri di Palembang. 


"Saat ini sedang proses autopsi. Polisi juga masih melakukan penyelidikan dengan menggali, berbagai informasi dari saksi-saksi," terang Kapolres.(rul)

Optimalkan PAD, Petugas BPPD Turun Langsung ke Wajib Pajak

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Badan Pengelolaan Pajak Daerah (BPPD) Kota Palembang mendatangi Wajib Pajak (WP) secara langsung atau jemput bola.


Upaya ini untuk mengoptimalkan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang akan segera memasuki masa akhir pembayaran pada 30 September mendatang.


"Ini kita keliling, dengan dibantu pihak kecamatan, mendatangi WP PBB agar mau membayar pajak. Kalau hanya berdiam mana mau bayar WP. Jadi kita jemput bola,” kata Kepala BPPD Kota Palembang, Sulaiman Amin, Jumat (17/9/2021).


Ia menjelaskan, jika PBB ini mestinya sudah dibayarkan oleh WP. Karena, untuk Surat Pemberitahun Pajak Terutang (SPPT) nya sudah lebih dulu dibagikan, bahkan dipercepat untuk tahun ini.


"Sejak Maret lalu kita bagikan. September akhir merupakan batas akhir pembayaran untuk tahun 2021 ini. Lewat dari periode tersebut, maka akan kena sanksi sebesar 2 persen setiap bulannya," ujar Sulaiman.


Ditanya berapa realisasi PBB yang sudah dihimpun BPPD, Sulaiman mengatakan belum bisa menyebutkan.


“Prosesnya masih berlangung. Nanti saja tunggu selesai semua, baru kita sampaikan. Sekarang kita masih fokus penagihan.”


Sebelumnya, berdasarkan data terakhir yang didapat untuk capaian PAD pemkot Palembang dari pajak masih di 30 persen. Dan untuk penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB) sebesar Rp74,4 miliar dari target Rp325 miliar atau 22, 92 persen.


Wali Kota Palembang, Harnojoyo mengatakan, jika PAD tahun ini secara realisasi mestinya lebih baik dari tahun sebelumnya.


"Kalau melihat kondisi sekarang, lebih baiklah dari tahun 2020 kemarin.”


Meksi begitu, karena kondisi PAD belum begitu maksimal. Dan APBD juga mengalami defisit, maka Pemkot Palembang juga merevisi PAD.


"Iya kita revisi, dan masih pembahasan di Dewan,” kata Harnojoyo. (Rl/Al)

Pemkot Metro Gelar Studi Mengenai MPP ke Pemkot Palembang

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Jajaran Pemerintah Kota Metro, Provinsi Lampung, berkunjung ke Pemerintah Kota Palembang, Jumat (17/9/2021).


Rombongan dipimpin Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, didampingi Wakil Wali Kota Qomaru Zaman, Sekda Metro Bangkit Haryo Utomo.


Mereka disambut Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa, beserta kepala OPD di lingkungan pemerintah kota, di rumah dinas wali kota Palembang.


Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin, mengatakan, selain bersilaturahmi, kunjungan mereka ini untuk belajar terkait mal pelayanan publik (MPP).


Seperti diketahui, Pemerintah Kota Palembang memilik MPP yang berlokasi di Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Jakabaring. MPP di Palembang termasuk yang terlengkap di Indonesia. Di sini dilayani pengurusan administrasi dan dokumen.  


“Metro ke Palembang jaraknya sekitar tiga jam, lewat tol. Jalan perjalan kami lebih dekat dan cepat. Tidak salah kami memilih Palembang, untuk belajar khususnya terkait sistem pelayanan publik,” ujar Wahdi.


Selain itu, kata Wahdi, Metro dan Palembang punya kesamaan sebagai kota jasa. Ini memungkinkan kedua pihak menjajaki kerja sama terkait pengembangan potensi daerah.


Sekda Kota Palembang, Ratu Dewa, menyambut positif silaturahmi dan kunjungan Wali Kota Metro dan jajaran, yang salah satunya untuk melakukan studi tiru sistem MPP. Mulai dari standar operasionalnya, regulasi dan lainnya.


"Kita harap silaturahmi ini sama-sama saling mengisi, untuk belajar demi kemajuan kedua pemerintah kota,” ujar Dewa.


Dari rumah dinas wali kota Palembang, rombongan Pemkot Metro bertolak ke MPP Palembang di Jakabaring.


Untuk diketahui, Mal Pelayanan Publik (MPP) Palembang diresmikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumulo, pada 27 November 2020.


Mal yang dikelola Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Palembang, ini dibangun di lahan seluas 2 hektare, hibah dari Pemprov Sumsel. 


Sebelum jadi MPP, gedung ini bekas dipakai sebagai Media Center Asian Games 2018. Di MPP Palembang ada 373 layanan dari 28 instansi yang bergabung.


Yakni, Bank BNI, Bank BRI, Bank Sumsel Babel, PLN, PDAM, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, BPOM, PT Pos, PT Taspen, Pegadaian, Jasa Raharja, Kejaksaan Negeri, Polresta, Samsat, Imigrasi, Kementerian Agama, Ombudsman RI.


Ada pula Kanwil Pajak, ATR/BPN, DPMPTSP Provinsi, PUPR, BPPD Kota dan Provinsi, Kesbangpol dan Disnaker, Disdukcapil, Dinas Arsip dan Perpustakaan, serta Ikatan Arsitek dan PMI.


Hal ini menjadikan MPP Palembang menjadi MPP yang memiliki unit layanan terbanyak dan fasilitas terlengkap se-Indonesia. Di MPP juga tersedia layanan drive thru SIM dan STNK.


Mal ini, yang menggunakan gedung bekas Media Center Asian Games 2018, juga yang terluas di Indonesia. Total luas areanya 2 hektare, lebih luas dari MPP Batam yang hanya 5.000 meter persegi. MPP Kota Palembang luas bangunannya saja sudah 12.000 meter persegi. 


Ada beberapa keunikan yang membedakan MPP Kota Palembang dengan MPP lain di Indonesia. 


Antara lain adanya Anjungan Disdukcapil Mandiri (ADM) yang menyediakan fasilitas cetak Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Identitas Anak (KIA).


Ada pula layanan pijat urut tunanetra, sudut UMKM, layanan Ombudsman, layanan konsultasi ter-digitalisasi, photobooth yang terkoneksi dengan seluruh layanan, layanan konsultasi hukum, dan ruang komunitas.


Selain menyediakan layanan administrasi, perizinan dan non-perizinan, di dalam MPP Kota Palembang juga disediakan berbagai sarana dan prasarana penunjang pelayanan. 


Antara lain Drive Thru SIM dan STNK, layanan antrean terintegrasi, layanan khusus disabilitas, layanan investasi, layanan mandiri, balai nikah gratis. 


Ada pula area bermain anak, ruang laktasi, ruang rapat kapasitas gratis, arena/sudut baca, dan layanan foto digital gratis.


Keberadaan pusat pelayanan modern di Palembang, Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan, ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan administrasi, perizinan, dan non-perizinan dengan sistem yang cepat, murah, dan terintegrasi. (Rl/Al)

Berstatus Zona Kuning, Tempat Wisata di Palembang Mulai Dibuka

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Status Palembang yang sekarang sudah zona kuning Covid-19, berdampak positif bagi pariwisata. Sejumlah kawasan wisata di kota tertua di Indonesia ini sudah mulai dibuka.


"Ya, tempat wisata sudah mulai dibuka. Seperti Benteng Kuto Besak (BKB). Sudah mulai ramai pengunjung. Tapi, tetap kita minta untuk terapkan protokol kesehatan (Prokes)," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani.


Untuk Pedestrian Sudirman, sementara memang belum dibuka. Isnaini mengatakan pihaknya sedang  melakukan survei lokasi untuk pedestrian Sudirman yang baru.


"Lokasi lama memang sudah tidak layak lagi. Jadi, kita cari tempat baru. Rencananya, di Sekanak Bersolek dan kawasan Gedung Boencit.”


Isnaini menambahkan, rencananya untuk Pedestrian Sudirman ini akan dibuka Oktober. Tapi, kemungkinan akan dibagi per zona.


"Ada zona kuliner, zona atraksi, zona musik, animal, dan lainnya. Supaya tidak terjadi kerumunan. Pengunjung tetap kita harapkan jaga Prokes. Tapi sekarang kita survey dulu. Kalau sudah memungkinkan baru kita buka lagi," kata Isnaini. (Rl/Al)