27 September 2021

Lewat Vendor Day, Pelaku Usaha Lokal Muba Sukses Besar

Liputansumsel.com

Targetkan Semua Vendor Lokal di Muba Tersertifikasi*


Sekayu,liputansumsel.com- Tidak hanya konsen dengan peningkatan kesejahteraan dan kualitas tenaga kerja atau SDM lokal saja, namun Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA juga menginginkan para pelaku usaha atau vendor lokal di Muba juga bisa terus maju dan mampu bersaing.


Hal ini dilakukan Kepala Daerah Inovatif Indonesia tersebut lewat kegiatan Vendor Day yakni sosialisasi dan edukasi CIBD dan CSMS penunjang industri Tema “Pembekalan Pelaku Usaha Lokal (Vendor Lokal) dalam Menunjang Industri Hulu Migas dalam Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2021, Senin (27/9/2021). 


Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin, mengatakan industri Migas membutuhkan barang, jasa yang sangat luar biasa, dari tahun ke tahun. "Suatu perusahaan catering saja bisa mensuplai ke perusahaan Migas raksasa, bahkan potensi-potensi lainnya juga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis yang lain," ujar Dodi Reza yang juga Ketua Umum KADIN Sumsel itu. 


Nah, lanjutnya, di Muba perusahaan-perusahan Migas juga butuh hal-hal demikian, seperti dari sisi catering, maintenence, dari sisi hal-hal outsourching. "Kenapa harus perusahaan dari luar yang mensuplai, kenapa vendor nya tidak dari Muba, Sumsel daerah kita, karena kebutuhan perusahan besar, apalagi punya efek domino ke masyarakat, supplier catering misalnya, tentu akan dibutuhkan bahan-bahan pokok makanan, maka bisa meningkatkan ekonomi masyarakat pertanian, peternakan dan lainnya," urainya.


Dodi mencontohkan, Misalkan catering untuk Chonoco Philips, Repsol Saka Kemang, terus bergulir menghidupkan ekonomi lokal. "Oleh karena itulah ide ini kita harus samakan dulu, tentu perusahan Migas perlu kualitas dan keberlanjutan," terangnya


Oleh sebab itu, lanjutnya, Vendors day hari ini dikumpulkan, diberikan pemahaman dan pelatihan serta pemgawasan yang sama, tentu dari SKK Migas ada juga narasumber, jadi apa yang dilakukan semuanya terintegrasi. "Dari hulu sampai hilir bahwa Muba siap mensuport hulu Migas dari tenaga kerja dan perusahaan lokal, kalau tadi tenaga kerja disertifikasi sekarang vendornya dan outsourcing harus memenuhi syarat dan bersertifikasi," imbuhnya.


"Jadi vendors di Muba bisa ikut serta, ambil bagian, mengadakan proses barang dan jasa, memsuplay perusahaan-perusahaan hulu Migas dengan syarat-syarat yang sudah disetujui dan diterapkan bersama," tambah Dodi Reza. 


Ia mengucapkan terimakasih kepada seluruh stakeholder yang ada di Muba, dari SKK Migas, KADIN Muba, asosiasi retail, pengusaha yang ada di Muba. "Ayo kita sama-sama mulai sekarang, pengusaha Muba mulai dari bawah sampai atas semua dari Muba, dengan syarat dan sertifikasi tertentu, bisa memenuhi kebutuhan perusahaan Migas di Muba," ucapnya.


Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan menyampaikan dengan dilaksanakan edukasi dan sosialisasi kepada pelaku usaha lokal di wilayah Muba terkait CIVD dan CSMS penunjang industri hulu Migas diharapkan dapat memberikan hasil yakni, pengenalan dan pemahaman bagi pelaku usaha lokal di Kabupaten Muba terhadap mekanisme untum dapat menjadi mitra dalam kegiatan usaha hulu Migas.


Kemudian, para pelaku usaha lokal dapat berpartisipasi dalan penyediaan barang/jasa yang memenuhi syarat dan ketentuan di kegiatan hulu Migas. Salah satu pembinaan terhadap pelaku usaha lokal dengan menjadi mitra KKKS muncul rasa memiliki sehingga turut serta membantu kelancaran operasional.


"Menghilangkan kesan yang selama ini ada, bahwa penyediaan barang/jasa di kegiatan huku Migas hanya untuk perusahaan besar padahal dapat dengan cara menjadi mitra pendukung dengan memastikan dapat terdaftar di CIVD," katanya.


"Kegiatan workshop penunjang hulu Migas yang dilaksanakan pada hari ini tentunya akan memberikan pemahaman yang baik kedepannya bagi kita semua terkait mekanisme dan proses pengadaan  barang dan jasa dengan dibukanya kesempatan bagi para pelaku usaha lokal untuk dapat berpartisipasi dalam penyediaan barang/jasa yang memnuhi syarat dan ketentuan di kegiatan hulu Migas," tandasnya. 


Adapun narasumber pada kegiatan ini yaitu, Divisi pengadaan barang dan jasa SKK Migas, Divisi penunjang OPS dan KES Minyak dan Gas Bumi dari SKK Migas, Divisi pengelolaan rantai suplai dan analisa biaya SKK Migas serta Fungsi SCM dari KKKS.


Salah satu Vendor asal Bayung Lencir, Daniel mengungkapkan bahwa dengan adanya kegiatan vendors day ini bisa membuka peluang bagi para pengusaha untuk menjadi mitra para industri hulu Migas di Kabupaten Muba.


"Terma kasih pak Bupati Dodi sudah menggelar Vendors Day ini, sudah lama kami pengusaha lokal mengharapkan bisa menjadi mitra Industri Migas, bisa menjadi penyuplay kebutuhan perusahaan, salah satunya bagi kami di bidang pengusaha jasa konstruksi,"ucapnya.

26 September 2021

Anjeli Aprilia, Kupek Asal Muba Ini Bertengger di 48 Besar KDI 2021

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com- Puteri daerah asli Musi Banyuasin kembali meramaikan kancah hiburan di level nasional, kali ini Anjeli Aprilia binti Naziril (15) putri asli Kecamatan Plakat Tinggi, Musi Banyuasin sejak Jum'at, 24 September 2021 telah menjalani proses karantina di salah satu hotel di Jakarta Selatan dalam rangka seleksi 48 besar audisi nasional Penyanyi KDI 2021.


Putri bungsu dari lima bersaudara ini mengatakan, sebelumnya dirinya terpilih untuk masuk dalam 60 besar nasional, lalu lolos seleksi 48 besar dan bila tidak ada perubahan jadwal pada Rabu (29/09/2021) akan dilaksanakan penjurian oleh juri artis. 


"Mohon do'anya seluruh masyarakat Muba agar saya bisa lolos ke panggung besar dengan membawa nama Kabupaten Musi Banyuasin tercinta ini," ucapnya. 


Peraih juara 2 FLS2N tahun 2019 ini menambahkan bahwa masih ada dua tahap penjurian lagi untuk bisa tampil di pangggung TV yaitu penjurian artis dan penjurian ke panggung besar. 


"Apapun hasilnya, setiap kesempatan adalah pengalaman yang harus Anjeli syukuri. Sekali lagi mohon do'a dan dukungannya," tuturnya. 


Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA mengajak warga masyarakat Muba mendukung dan mendoakan Anjeli agar mendapatkan hasil terbaik. 


"Selamat kepala Anjeli, tetap opitimis semoga mendapatkan hasil terbaik, dan kami dari Muba akan mendoakan," ucap Kepala Daerah Inovatif Indonesia tersebut. 


Sementara itu, terkait salah satu warganya yang berprestasi, Camat Plakat Tinggi Yugo Valentino SSTP MSi, di tempat terpisah mengatakan bahwa dirinya dan khususnya masyarakat Kecamatan Plakat Tinggi merasa senang dan bangga dengan adanya potensi putri daerah yang bersaing di kancah nasional seperti Anjeli ini. 


"Saya, secara pribadi dan atas nama pemerintah Kecamatan Plakat Tinggi mengucapkan selamat berjuang untuk ananda Anjeli, tetap optimis dan semoga bisa menjadi kebanggaan daerah terkhususnya Kecamatan Plakat Tinggi," tutupnya.

Sisi Lain Kuala Dua Belas, Desa Viral Akibat Styrofoam, Gaji Puluhan Juta Hingga Rumah Mewah di Jakarta

Liputansumsel.com

Camat Tulung Selapan bersama Tripika mengunjungi Desa Kuala Dua Belas OKI, LiputanSumsel.Com—Desa Kuala Dua Belas Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mendadak viral lantaran video berdurasi 2 menit tersebar di dunia maya. Video yang direkam orang dewasa tersebut memviralkan tiga anak laki-laki berseragam sekolah dasar (SD) sedang menyeberangi sungai dengan Styrofoam. Video itu diposting ulang jutaan kali oleh warga net bahkan mendapat komentar oleh politikus nasional dan mantan pejabat negara. 


Dibalik video viral tersebut, siapa sangka Desa Kuala Dua Belas dihuni oleh warga yang berpenghasilan puluhan juta bahkan ada yang memiliki rumah mewah di Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta. 

Camat Tulung Selapan bersama Tripika mengunjungi Desa Kuala Dua Belas 

Kisah itu diceritakan Jemi Camat Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir. Pria ini tahu betul kehidupan warga sekitar. Wajar saja dia sudah bertugas  diwilayah pesisir timur OKI Sumatera ini sejak 18 tahun lalu. 


“Saya diangkat tahun 1993 langsung ditempatkan di Pantai Timur ini, sehingga tahu betul kehidupan masyarakatnya” ujarnya dihubungi Sabtu, (25/9) malam. 


Desa Kuala Dua Belas memiliki luas 11.000 Ha dan dihuni oleh 450 an Kepala Keluarga. Jumlah penduduknya mencapai 1.076 orang. Penduduk desa tersebar di beberapa dusun sepanjang muara laut Selat Bangka itu. Penduduk terdiri dari beragam suku. Bugis, Jawa dan di dominasi penduduk lokal. 


“Mereka rukun berdampingan, tidak pernah ada perselihanan meski beragam suku” terang Jemi. 


Mata pencaharian utama penduduk disini 40 persen berprofesi sebagai nelayan, 50 persen petambak udang windu dan sekitar 10 persen pembudidaya burung walet. 


“Secara ekonomi mereka berkecukupan, meski hidup sederhana di desa” tukas Jemi. 

Bupati OKI, H. Iskandar saat meninjau Budi Daya Udang Windu di Wahyuni Mandira OKI (Dokumen Pemkab OKI).

Diceritakan Jemi kehidupan warga di desa ini sangat berdampingan dengan alam. Mereka melaut di Selat Bangka untuk mencari ikan duri atau  disebut warga sekitar baung laut. Ikan tersebut  disalai atau diasap sebelum dijual kepada pengepul yang datang ke desa. 


“Harganya sekitar Rp 45.000 per kg  itu sudah di salai (ikan asap)” terang dia. 


Sementara hasil tambah udang Windu mereka bawa ke Rawa Jitu di Lampung, ke Palembang, bahkan ke Muara Angke Jakarta. 


“Udang Windu itu kalau di Palembang kelas reguler harganya sekitar Rp 62.000 per kg, kalau Black Tiger bisa mencapai Rp 70.000 per kg” ujar Jemi. 


Untuk penghasilan dari budi daya walet, Warga menjual sarang burung tersebut di Palembang. Harganya puluhan juta rupiah per kilogram. 


“Sarang burung walet itu tau sendiri ya, harganya sekitar 8 sampai 10 juta perkilo. Jualnya di Jalan Veteran Palembang” terangnya. 


Meski berpenghasilan puluhan juta, tambah Jemi masyarakat Kuala 12 hidup dengan sederhana. 


“Memang harga sembako mahal disini, karena belinya jauh di daratan” pungkasnya. 


Untuk berbelanja terang jemi masyarakat setempat pergi ke Kalangan  (pasar selang) di Sungai Lumpur, dan Tulung Selapan. 


“Kalau belanjanya banyak mereka ke Muara Angke” ujarnya. 


Sekolahkan Anak di Kota Besar 


Meski berada dipesisir dan jauh dari keramaian, warga Kuala 12 tidak ingin anak-anak mereka terbelakang dan tak mengenyam Pendidikan. Oleh karena itu mereka mengirim anak-anaknya untuk bersekolah dan kuliah di kota-kota besar seperti Palembang dan Jakarta. 


Untuk menyekolahkan anak ini mereka membeli atau menyewa rumah di kota-kota tersebut. 


“Kalau di Palembang sekitaran kampus di daerah Plaju, kalau di Jakarta sekitar Pantai Indah Kapuk, ada juga di kota-kota lain seperti Bandung dan Yogyakarta” ujar Jemi. 


Video Viral Bikin Resah Warga 


Diutarakan Jemi warga Desa Kuala 12 dibuat resah oleh video yang viral di media sosial beberapa hari terakhir. Warga merasa terusik ketenangannya. 


Adapun perekam video tersebut bukan penduduk setempat. Dia adalah pendatang yang sedang cari nafkah di desa. 


“Teknisi alat berat asalnya dari Lampung, bekerja lahan tambak milik warga. Dia belum tahu kebiasaan-kebiasaan warga. Anak-anak disini sudah terbiasa dengan air. Bahkan mereka mampu menyeberangi sungai selebar 120 meter ini dengan berenang” tutur Jemi. 


Dia berharap warga bisa menahan diri. Untuk itu Sabtu (24/9) malam dia bersama Kapolsek, Danramil Tulung Selapan menginap di Desa Kuala Dua Belas untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dia juga menghimbau orang tua siswa tak lagi membiarkan anak-anak menyebrang sungai dengan styrofoam. 


Jemi berharap setelah kehebohan ini warga bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Menjalani hidup mereka yang mesra dengan alam. 



Fitri Harapkan Keberadaan Posyandu Aktif Memberikan Pelayanan Kesehatan

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan wadah pemberdayaan masyarakat khusus menangani layanan kesehatan awal. 


Keberadaan Posyandu sangat penting, terutama di pelosok.


Hal ini diungkapkan Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, usai mengunjungi Posyandu di Jalan Silaberanti Lorong Aur Gading RT 27 RW 07, Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Jakabaring, Jumat (24/9/2021). 


"Posyandu ini garda terdepan bagi pelayanan kesehatan pertama, khususnya bagi masyarakat kecil, ibu hamil, balita serta lansia. Perlu kita ketahui di saat kondisi pandemi, pelayanan kesehatan terus dijalankan oleh Pemkot Palembang melalui Dinas kesehatan namun tetap dengan penerapan protokol kesehatan," ujar Fitrianti. 


Ia berharap, keberadaan Posyandu untuk melayani kesehatan aktif kembali, terutama di kawasan pinggiran kota atau pelosok. 


"Untuk itu kami mohon kepada dinas terkait agar bekerja keras dalam melayani masyarakat. Puskesmas harus lebih proaktif dalam melakukan monitor posyandu khususnya di Palembang," kata Fitrianti.


Apalagi, lanjut Fitrianti, adanya gizi buruk di suatu tempat lantaran kurangnya perhatian. Ia menegaskan, ke depan posyandu harus dilakukan pengawasan dan mana yang tidak aktif dimonitor kembali. Kemudian ada bantuan seperti obat-obatan sehingga posyandu benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat.


"Rencana kita pelayanan posyandu ini akan hadir di setiap RT, khususnya kawasan pelosok kota. Karena pelayanan ini merupakan garda terdepan masyarakat kecil memperoleh kesehatan. Dan kita tetap mengingatkan untuk jaga kesehatan, kalau setiap pasien  datang kita pastikan untuk memakai masker menjaga jarak. (Rl/Al)

Pemkot Palembang Optimis Akhir September Seluruh Sekolah Sudah Mulai PTM

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Pemerintah Kota Palembang optimistis hingga akhir bulan ini seluruh sekolah telah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.


Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, meminta kepada siswa dan wali siswa untuk pro aktif melakukan vaksinasi mandiri. 


"Vaksinasi pelajar ini juga digelar secara bertahap sambil menunggu PTM. Saya juga minta tadi siswa dan wali siswa bisa datangi ke layanan kesehatan untuk vaksinasi mandiri," kata Fitrianti, Jumat (24/9/2021). 


Fitri menambahkan, capaian vaksinasi untuk pelajar saat ini masih minim baru 9 persen.


"Sedangkan total secara keseluruhan baru mencapai di atas 38 persen." 


Fitrianti optimistis akhir bulan ini semua sekolah sudah buka untuk jenjang TK/PAUD, SD hingga SMP di Kota Palembang.


Dia menambahkan, PTM terbatas di Palembang sudah terlaksana tiga pekan dan berjalan lancar


"Alhamdulilah tak ada kendala dan tadi kita mengecek di SMPN 15 Palembang pun berjalan dengan baik," kata Fitrianti. 


Dia melanjutkan, sekolah yang sudah membuka PTM terbatas ini mengikuti semua prosedur. 


Mulai dari sarana dan prasarana protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, masker, handsanitizer hingga jarak antar siswa di dalam kelas pun sudah memenuhi.


"Begitu juga sistem shift yang diberlakukan berjalan dengan baik. Siswa yang masuk dan pulang berjalan dengan baik. wali siswa yang menjemput juga mengikuti peraturan yang ada," kata Fitrianti. (Rl/Al)