14 Desember 2021

Kabid SMP Batalkan Dugaan Sumbangan/Pungutan Di SMPN 22 Palembang.

Liputansumsel.com


Palembang, Liputansumsel.com,-Terkait adanya dugaan pungutan/sumbangan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, H. Ahmad Zulinto, S.Pd, M.M melalui Kepala Bidang (Kabid) SMP Hasodo Alpian, S.Pd, M.Si telah memanggil LM selaku Kepala SMP Negeri 22 Palembang.


Kita telah memanggil LM selaku kepala SMP Negeri 22, Kamis, 9/12/2021 yang lalu, menurut keterangan LM pungutan/ sumbangan itu inisiatif dari Komite.


Tak hanya itu, kita juga telah mengintruksikan agar sumbangan/pungutan itu dibatalkan dan kembalikan kepada yang bersangkutan, juga sampaikan kepada komite tidak boleh walaupun komite tidak boleh, biarkan anak anak menyampul dan photo kopi sendiri beber Kabid SMP Hasodo saat dikonfirmasi, Senin sore, 13/12/2021.


Sebelumnya diberitakan, Kepala SMP Negeri 22 Palembang LM didampingi SH selaku Koordinator TU  membenarkan adanya sumbangan/pungutan sebesar Rp.50.000 kepada siswa kelas 9, Namun mereka ini sudah izin komite, Ungkap LM.


Di tempat yang sama SH juga membeberkan kegunaan uang sumbangan/pungutan itu   untuk photo kopi, bungkus raport, bungkus ijazah agar tidak basah, dan penulisan ijazah.


(ARMIN)

13 Desember 2021

Direktur Capil Kemendagri : Camat Jirak Jaya Cocok Jadi Pemateri Dukcapil Mengajar

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com- Berbarengan dengan Imbauan Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh, Pemkab Muba menerapkan pelaporan kematian secara publik. Meski sederhana, Disdukcapil Muba melalui Camat Jirak Jaya, Yudi Suhendra secara real time melaporkan sekaligus berbela sungkawa atas kematian warga. 


Ini sejalan dengan himbauan Zudan pada 2020 lalu yakni  mendorong pemerintah daerah melalui dinas dukcapil di seluruh Indonesia untuk merapikan pencatatan kematian.


"Ini krusial, lantaran dukcapil tidak dapat melakukan pencatatan kematian bila tidak ada masyarakat yang melaporkan adanya kematian penduduk," ujar Zudan dikutip dari siaran pers, Jumat (25/9/2020) lampau. 


"Esensinya adalah dukcapil mendorong pencatatan kematian yang dibuat rapi. Saya mendorong rekan-rekan secara agresif memonitor buku pokok pemakaman (BPP) untuk merapikan, membuat akurat database kependudukan," kata dia sembari membeberkan target 20 persen cakupan kemattian  sesuai renstra Kemendagri.


Harapannya, pencatatan kematian yang akurat akan berguna bagi pelaksanaan sistem jaminan kesejahteraan, pilkada dan lainnya. Pencatatan kematian yang akurat, kata dia, mencegah adanya salah sasaran seperti orang yang sudah meninggal dunia tapi masih menerima bantuan sosial, atau ikut terdata dalam DPT.


"Bersama  Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA), Selasa (7/12/2021) lalu kami meresmikan layanan Cakupan Akta Kematian (PACAK) di Jirak Jaya," kata Camat Jirak Jaya, Yudi Suhendra, Senin.


Inovasi PACAK, beber Yudi, adalah formula sederhana yang pertama ada di Muba. Setelah menjajal formula cakupan kematian setahun lebih, dirinya bersama Plt Kadisdukcapil Muba Sunaryo, memaparkan PACAK di hadapan Sesditjen Dukcapil, Kemendagri. 

"Dan hari ini, Senin 13 Desember digelar zoom meet untuk semua pemangku kepentingan di Muba mulai para camat, dinkes, petugas pencatatan sipil, puskesmas, kepala desa serta persatuan amal kematian. Sebagai nara sumber adalah Direktur Pencatatan Sipil, Dr Handayani Ningrum, SE MSi dan Camat Jirak Jaya sebagai best practice dipandu oleh Plt Kadisdukcapil Muba, " kata dia.


Menurut Sunaryo,  layanan yang disediakan Camat Jirak Jaya wujud kesungguhan,  aktif baik dalam kerja nyata maupun siaran lewat akun medsosnya. " Saya lihat kecamatan Jirak Jaya rajin mengucapkan bela sungkawa pada warga yang sedang menerima musibah. Dan ketika saya tanya apakah ada data  lengkapnya,  ternyata ada dan  lengkap. Inilah yang  kini  menjadi program inovasi Pelayananan Cakupan Akta Kematian (PACAK) di Kecamatan Jirak Jaya dan hari ini bahkan dilakukan zoom meet dengan nara sumber utama Ibu Direktur Pencatatan Sipil Kemendagri," puji Sunaryo. 


Inovasi PACAK disebut oleh Sunaryo sebagai terobosan sederhana yang mampu merekap data secara apik dan real time.


"Saya rasa ini inovasi baru ada dan  yang pertama kali di kecamatan. Alhamdulillah kini formulanya sudah dibocorkan dan dibagi kepada kecamatan - kecamatan di Muba  agar mampu ditiru serta diterapkan ," harap dia.


Usai menjadi narasumber zoom meet cakupan angka kematian dan inovasi layanan PACAK, Yudi menambahkan, inovasi PACAK memangkas proses yang selama ini  pajang menjadi terukur.  Dengan PACAK,  tambahnya, di hari ke tujuh setelah kematian surat menyurat sudah selesai. 


"Yang kami lakukan hari ini sekaligus menindaklanjuti Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 472.1/4996/SJ tanggal 14 September 2021 perihal Peningkatan Cakupan Akta Kematian yang ditujukan kepada Bupati/Walikota di Seluruh Indonesia. Hari ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Musi Banyuasin menggelar Rapat Koordinasi dalam rangka peningkatan pelaporan peristiwa kematian di desa/kelurahan dalam kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin.


Inovasi PACAK (Pelayanan Cakupan Akta Kematian) berhasil meningkatkan cakupan akta kematian di Dinas Dukcapil sebanyak 76%.


Dr Handayani Ningrum, SE MSi dalam kesempatan yang sama sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Camat Jirak Jaya dan akan mereplika inovasi ini untuk dapat diaplikasikan di seluruh wilayah di Indonesia. 


Bahkan dalam waktu dekat akan mengundang Camat Jirak Jaya sebagai narasumber dalam program Dukcapil Mengajar.


Di Muba, PACAK mendapat apresiasi dari Kadinkes, para camat seperti Camat Bayung Lencir, Lalan, Sungai Lilin dan lainnya. Mereka sangat mensupport dan akan mereplika kegiatan ini.


Rakor juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Sosial, BPBD, para camat, Kepala UPT Puskesmas se Muba.

Semarak dan Meriah Rangkaian HUT PGRI dan HGN di Muba

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com- Peringatan Hari Ulang Tahun ke-76 Persatuan Guru

Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN)

Tahun 2021 di Kabupaten Musi Banyuasin berlangsung semarak di Pendopoan

Griya Bumi

Serasan Sekate, Senin (13/12/2021).


Puncak peringatan PGRI dan HGN ini dihadiri langsung oleh Plt Bupati Muba Beni Hernedi SIP. Dalam kesempatan ini, ia mengucapkan selamat memperingati hari Persatuan Guru

Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN).


"Kami sangat bangga berada dihadapan guru guru yang hebat, guru guru yang profesional yang memiliki integritas dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas. Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi, komitmen dan segala ikhtiar yang dilakukan oleh para guru dan tenaga pendidik disini dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan semangat juang tinggi dan kesabaran bapak ibu guru semua, pembelajaran tetap berjalan meski dengan keterbatasan dan terkendala COVID-19 saat ini,"ungkapnya.


Selain itu, Beni menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap perjuangan para Guru di seluruh dunia, terkhususnya guru di Kabupaten Musi Banyuasin yang telah menciptakan perubahan dan inovasi yang sangat luar biasa.


Dikatakannya, sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan para guru, Pemkab Muba memberikan insentif tambahan bagi kepala SD dan SMP serta Korwil dalam kabupaten Muba.


Tidak hanya itu, Lanjut Beni Pemkab Muba juga memberikan tunjangan insentif bagi PPPK yang dinyatakan lulus tahun 2020, meski nominalnya tidak terlalu besar tapi ini bentuk perhatian Pemkab Muba kepada guru dan satu satunya di Sumsel.


Kemudian, Pemkab Muba melalui Dinas pendidikan juga memberikan bantuan beasiswa bagi 157 guru yang melanjutkan jejang S2 dan 4 mahasiswa S3, dan juga memberikan beasiswa bagi 655 mahasiswa jenjang S1.


"Mudah mudahan dengan bantuan ini, kami harapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk dapat terus berprestasi, dan menjadi SDM unggul dimasa yang akan datang,"tandasnya.


Sementara itu, Ketua PGRI kabupaten Muba Nazarul Hasan SPd MPd dalam sambutannya, mengaku kagum dengan peringatan PGRI dan HGN di Muba, begitu juga dengan komitmen dan perhatian Pemkab Muba terhadap kesejahteraan para guru.


"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemkab Muba khususnya pada Plt Bupati Muba Beni Hernedi terhadap kesejahteraan para guru dan perkembangan pendidikan di kabupaten Muba,"pungkasnya.

12 Desember 2021

Di Pesisir Selatan Wali Murid Laporkan Oknum Kepala Sekolah.

Liputansumsel.com



Padang, Painan,Liputansumsel.com -- Di dunia Pendidikan Kepala Sekolah merupakan salah satu bagian penting dalam struktur komite sekolah, selain itu sebagai pemimpin yang menjalankan segala bentuk kegiatan sekolah, baik kegiatan operasional, maupun kegiatan non operasional yang berhubungan dengan sekolah dan strukturnya, bahkan yang terjadi di wilayah sekolah di lakukan guru juga menjadi tanggung jawab kepala sekolah.


Menindak lanjuti laporan salah seorang wali murid UPT SD Negeri 35 Muara Gadang, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, adanya dugaan pemukulan terhadap seorang siswa yang di lakukan oknum guru honorer, Ketua DPD Pekat-IB Kabupaten Pesisir Selatan Nasotion di dampingi Ketua Bidang OKK, Rudi Hartono, Bidang Nelayan dan Danprovos Pekat-IB DPD Pessel turun kelokasi, hari Selasa kemaren.


Ketua DPD Pekat-IB Kabupaten Pesisir Selatan Nasotion di dampingi Ketua Bidang OKK Rudi Hartono menjelaskan, pemukulan yang di lakukan oknum guru honorer ini berdasarkan informasi dari anggota Pekat IB Bidang Nelayan, dari laporan itu tim ormas pekat IB langsung merespon serta melakukan pengumpulan data kelapangan.


“Kita bersama tim lakukan kroscek kebawah menemui orang tua siswa, dan meminta kejelasan untuk memastikan kejadian tersebut,” kata Nasotion kepada wartawan, Jumat (10/12).


Berdasarkan keterangan sementara orang tua wali murid Andika (Kelas II Sekolah Dasar), bahwa pemukulan pada anaknya terjadi pada saat jam sekolah oleh oknum guru honorer disekolah.


Berawal anaknya tidak mau di pindahkan tempat duduk yang berdampingan dengan siswa perempuan. Pada kejadian itu andika mendapat ejekan dari teman-temannya sehingga sampai menangis, tiba-tiba oknum guru honorer ini mengambil sebuah benda di duga kayu langsung memukul bahu sebelah kanan andika.


Terjadinya pemukulan itu, Ketua Pekat IB Pessel bersama tim terkejut melihat ada memar di bagian paha andika, padahal yang di pukul bagian bahu sebelah kanan.


Oknum guru honorer dari keterangan orang tua wali murid saat dihubungi melalui Hand Phone membenarkan pemukulan tersebut, namun hanya pelan dan tidak kencang, sedangkan luka memar di bagian paha Andika oknum guru tidak tahu.


“Akibat kejadian pemukulan itu Andika sempat tidak masuk sekolah karena mengeluh sakit” sebut Nasotion.


Terkait dengan surat pemindahan sekolah dari SD Negeri 35 Muara Gadang ke SD Negeri 09 Labuhan Tanjak oknum guru honorer mengungkapkan, hal itu kewenangan pihak kepala sekolah, terangnya saat di tanya tim Pekat IB Pessel kepada oknum guru honorer.


“Selain Andika, Gilang (Kelas 1 SD) adik kandung Andika yang bersekolah ditempat yang sama juga ikut dipindahkan,” ucap orang tua murid pada tim Pekat IB Pessel.


Karena surat pindah telah dikeluarkan oleh oknum kepala sekolah tersebut atas keterangan pihak orang tua wali murid membawa kedua anaknya Andika dan Gilang memakai seragam lengkap ke SD Negeri 09 Labuhan Tanjak, namun jawab pihak kepala sekolah silahkan melapor dulu ke pihak wali nagari.


“Karena tidak bisa masuk sekolah, membuat adik Andika, Gilang menangis dan tidak jadi masuk sekolah, kembali pulang kerumah,” sambungnya.


Mendapatkan jawaban kurang mengenakan dari pihak kepala sekolah SDN 09 Labuhan Tanjak, Nasotion bersama tim pekat IB Pessel pada hari berbeda mendatangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pesisir Selatan mencari jalan keluar agar kedua anak ini bisa sekolah, apalagi tiga hari lagi akan berlangsung ujian.


“Kita ingin anak-anak calon penerus tongkat estafet bangsa Indonesia untuk memiliki hak sama dengan anak-anak lainya untuk bisa ikut belajar. Alhamdulilah respon positif dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pessel kedua anak tersebut bisa kembali bersekolah di SD Negeri 09 Labuhan Tanjak” sebutnya.


Namun begitu, kata Nasotion ada hal lain patut menjadi perhatian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pesisir Selatan pada oknum kepala sekolah SD Negeri 35 Muara Gadang, seharusnya surat pemindahan ini di musyawarahkan dengan pihak wali murid.


“Kemudian seorang kepala sekolah tidak boleh lepas tangan atas surat pemindahan dan bukan menjadi tanggung jawabnya dan ketiga, tidak sepantasnya seorang kepala sekolah mengeluarkan kata yang tinggi ” Siapa yang berani memindahkan Saya,” ujar Kakek Andika.


Sekali lagi, apa dilakukan oleh guru pengajar menjadi tanggung jawab dari pihak kepala sekolah, jadi kita berharap pada dinas pendidikan dan kebudayaan Pessel mengambil tindakan tegas pada oknum kepala sekolah. Terakhir hampir 75 % masyarakat di sekitar sekolah tersebut menginginkan oknum kepala sekolah di pindahkan.


“Kita memiliki data dan rekaman lengkap dari pihak oknum guru. Kita by data menerangkan tidak ada dikurang dan ditambah, semua sesuai dengan keterangan yang dirangkum” tutupnya.

11 Desember 2021

Warga GBL mengeluhkan bengkak nya pembayaran tarif jargas

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com-PT.Perusahaan gas negara (PGN) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi berkomitmen untuk meneruskan Energi Baik hingga ke pelosok seperti halnya dengan mendatangi perumahan griya bumi lestari (GBL) melakukan Sosialisasi dan edukasi dan sesi tanya jawab terhadap masyarakat GBL dan memberikan sembako puluhan paket,Sabtu(11/12/21),bertempat di halaman rumah Ketua RW11.


Meskipun program jaringan gas (jargas) sudah mengalir ke rumah-rumah masyarakat Komplek Griya bumi lestari (GBL) dari sejak beberapa tahun lalu,akan tetapi masih ada warga yang mengeluhkan terkait tarif membengkaknya hingga berlipat-lipat pembayaran setiap bulan nya.


Keluhan tersebut di paparkan masyarakat yang di wakili oleh Ketua RW 11 Ahmad saldi,mempertanyakan persoalan tarif penggunaan jargas, Pasalnya seluruh masyarakat GBL mengeluhkan membengkak nya hampir puluhan lipat pembayaran setiap bulan nya contoh saja seperti rumah milik Rendi yang berada di Blok A1 nomor 52 RT43 semenjak rumah tersebut di pasang aliran jargas tidak pernah di huni bahkan pembayaran setiap bulan sangat membengkak mencapai 150ribu setiap bulan nya,papar Saldi mewakili warga pada saat sesi tanya jawab dengan pihak PGN.


saat di singgung Saldi,untuk standarisasi kedalaman pipa aliran jargas di dalam timbunan tanah berapakah kedalaman nya"pihak PGN mengatakan 30cm, kegiatan tersebut di kerjakan oleh pihak ketiga ataupun kontraktor yang mengerjakannya,papar Amal selaku koordinator PGN.


Sementara,Rudi warga RT43 angkat bicara,dalam pantauan kami untuk kedalaman pipa jargas yang di tanam kedalam tanah tersebut di duga hanya setengah CM kami warga GBL khawatir,seperti yang terjadi kemarin ada kebocoran pipa jargas Sampai mengeluarkan Gas dan api kami khawatir takutnya berdampak pada korban jiwa,seharusnya pihak PGN harus memberikan solusi yang terbaik guna mengantisipasi terjadinya kebocoran Hingga ketingkat kebakaran,harap nya


Di tambahkan Rudi kami Menduga adanya permainan dari Oknum PGN terkait dengan melonjaknya pembayaran setiap bulannya untuk meraup keuntungan, termasuk pembayaran jargas punya saya dari pembayaran 63ribu sampai saat ini menjadi 126ribu setiap bulan naik,di tambah mustahil lagi ada rumah tidak di huni milik Rendi pembayaran membengkak mencapai 150ribuan perbulan nya,jelas rudi.


"kami berharap kepada pihak PGN pusat untuk lebih jelih dan memberikan jalan keluar nya terkait dengan beberapa keluhan kami masyarakat komplek griya bumi lestari mengingat perekonomian masyarakat masih masih lemah di tengah pandemi covid-19,harap Rudi".


Koordinator jargas/PGN amal menambahkan,terkait dengan beberapa keluhan masyarakat griya bumi lestari (GBL) akan kami tampung dan akan kami sampaikan kepada atasan.