MUBA,liputansumsel.com-Listrik adalah salah satu sumber yang penting dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam beraktivitas guna menunjang perekonomian masyarakat.
03 Februari 2022
MUBA,liputansumsel.com-Listrik adalah salah satu sumber yang penting dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam beraktivitas guna menunjang perekonomian masyarakat.
MUBA,liputansumsel.com- Kabupaten Musi Banyuasin segera gelar Liga Muba Corporate Forum (MCF) U-20
dari seluruh Kecamatan dalam Kabupaten Muba pada tanggal 7 Februari -27 Maret 2022 ini.
Liga MCF 2022 adalah kompetisi sepakbola amatir yang dikemas secara profesional oleh departemen program MCF, tujuannya untuk mendukung dan menciptakan industry sepakbola profesional sejalan dengan pemerintah Kabupaten Muba melalui sport branding program.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Askab PSSI Muba Akhmad Toyibir SSTP MM bersama Pengurus MCF, Kamis (03/02/2022) di Lapangan Gedung Dharma Wanita.
"Lingga MCF 2022 diikuti oleh 15 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Muba, MCF ini dibagi menjadi 3 group yaitu group A (Bayung Lencir, Lalan, Sungai Lilin, Batang Hari Leko, Tungkal Jaya), Group B (Sekayu, Lais, Lawang Wetan, Babat Supat, Keluang) dan C (Jirak Jaya, Plakat Tinggi, Sanga Desa, Babat Toman, Sungai Keruh), masing-masing grup berjumlah 5 kecamatan dan ditambah 1 group (wild car partisipants) yang dari tim sepakbola OPD, FKPD Muba, dan PPLPD Muba,"ungkapnya.
Menurut Ibir, antusias kecamatan cukup baik dan sangat mendukung. Ibir juga menjelaskan Ada tiga tuan rumah diluar kecamatan Sekayu, diantaranya Sungai Lilin, Plakat Tinggi dan Keluang.
"Kick off pertama di group A Sungai Lilin selaku tuan rumah digelar tanggal 7 Februari-13 Februari 2022, kemudian di group B kecamatan Keluang 21 Februari-27 Februari, di group C kecamatan Plakat Tinggi tanggal 7 Maret-13 Maret, dan di Group D ini akan digelar terakhir sekali karena di kota Sekayu di tanggal 16-20 Maret 2022. Jadi kita harapkan MCF ini tidak dilakukan secara bersamaan, agar gema gaung MCF ini panjang dan mudah-mudahan tahun berikutnya menjadi suatu event yang dinantikan khususnya dari pencipta sepakbola,"tandasnya.
Sementara Dir Technic Pelaksana Liga MCF Giri (PSSI Muba) berharap liga MCF dapat menjadi kontribusi nyata perusahaan- perusahaan yang beroperasi dalam wilayah Kabupaten Muba dalam upayanya mendukung program pemerintah sebagai bagian dari kegiatan corporate social responsibility yang di kemas dalam bentuk crowd funding sponsorship dan MCF Branding Colloborate.
"Liga MCF merupakan event 2 tahunan, melibatkan seluruh kecamatan dalam wilayah Kabupaten Muba untuk mendapatkan team sepakbola profesional bertalenta, putra-putra terbaik Muba dibidang olahraga sepakbola guna mengikuti kompetisi tingkat nasional yang digelar PSSI setiap tahunnya (liga 3, liga 2, dan liga 1 Indonesia),"pungkasnya.
Lahat,liputansumsel.com - Pembangunan jalan EX transmigrasi mulai dari SP3 Desa Sukamakmur Kecamatan Gumai Talang Kabupaten Lahat menuju ke arah kota Lahat benar-benar dikerjakan dengan Swadaya dan Swadana masyarakat.
Hal ini dilakukan karena hingga saat ini belum ada gerakan dari pihak terkait khususnya baik Pemerintah maupun perusahaan-perusahaan yang ada di dalam sekitar lokasi lahan eks transmigrasi tersebut masih belum ada tanda-tanda untuk berencaba jalan.
Padahal kondisi jalan ini sudah semakin parah.
Demi kelancaran transportasi antar Desa atas dasar pentingnya akses jalan yang baik warga dengan cara gotong royong hari ini Warga 5 Desa timbun jalan yang saat ini sudah tidak layak dilalui kendaraan R2 maupun R4.(3/2/22)
Ketua Forum Masyarakat Palembaja Suwandi kepada wartawan mengatakan bahwa jalan tersebut rusak semakin parah bahkan sudah bertahun-tahun. dan berbagai upatapun stsah dilakukan bahkan wargapun sudah berkali-kalu nenghadap pejabat daerah baik tingkat Kabupaten maupun Provinsi.
"Hari ini kita lakukan Swadaya gotong royong dengan dana dari masyarakat di 6 di 5 Desa dimana setiap desa mengirimkan batu koral setiap Desa membantu 10 Dumtruck batu koral namun tidak cukup sampai di sini saja, kami berharap dari pihak pemerintah khususnya dari dinas terkait untuk dapat setidaknya dapat terjun kelokasi turun gunung untuk melihat lokasi yang sebenarnya, meringankan beban masyarakat karena kondisi jalan ini sudah sangat parah mulai dari SP 3 sampai ke SP 6 Saribungamas Kecamatan Lahat, penimbunan ini dikerjakan secara Swadaya dan dana masyarakat, kalau kami tidak mengambil sikap swadaya masyarakat dari material sampai alat-alat berat dari swadaya masyarakat beberapa waktu kedepan bukan hal yang mustahil desa kami akan terisolir , intinya belum ada sentuhan dari pihak terkait untuk masalah pembangunan jalan ini." ujarnya.
Tokoh Masyarajat yang akrab. Disapa Mas Wandi ini menambahkan bahwa adanya akses jalan yang rusak parah apalagi di musim penghujan ini, menjadikan terhambatnya warga Desa untuk mendapatkan Fasilitas salahsatunya fasilitas Kesehatan.
"Didesa kami kalau ada yang sakit sulit untuk mendapatkan penanganan medis yang cepat, bahkan kemarin kegiatan Vaksin Wargapun menjadi batal dengan alasan bahwa Tim Medis dan petugas akses menuju lokasi tidak dapat dilalui," pungkas Suwandi.
Muba,liputansumsel.com-- Talang Selarai Mulai di Padati penduduk karena pembangunan rumah masyarakat mulai padat, namun pasca dengan adanya musim penghujan terus menerus jalan talang selarai menuju Desa Bandar Jaya ke kecamatan Keluang,akhir-akhir ini jadi perbincangan pengguna pasalnya jalan ,tersebut sudah mulai rusak dan berlobang, di musim penghujan lobang Jalan di sepanjang jalan talang selarai penuh di genangi Air hujan,kamis(03/02/22).
Jalan Talang Selarai termasuk jalan yang terdekat yang menghubungkan antara kecamatan sekayu dengan kecamatan Keluang bahkan juga terhubung dengan kecamatan Lawang Wetan,kecamatan Batang Hari Leko (BHL).
Namun sangat di sayangkan kondisi jalan penghubung tersebut sangat memprihatinkan.
Pasalnya jalan sudah banyak di penuhi dengan Lobang, dan di perkirakan sangat berbahaya bagi pengguna jalan, terutama bagi anak anak yang pergi dan pulang dari sekolah.
Anak anak yang pergi ke sekolah tersebut, berasal dari Desa Bandar Jaya, dan sekitarnya karena untuk sekolah Menengah Atas (SMA), di desa tersebut belum ada sekolahnya dan mereka harus meneruskan sekolah ke kota Sekayu, kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan.
"jalan talang Selarai merupakan jalan satu satunya penghubung menuju Desa Bandar Jaya ke kecamatan Keluang, bagi warga masyarakat untuk pergi beraktifitas, mencari nafkah keluarga mereka".
Salah satu warga talang Selarai Sering di sapa Mak Uban saat di bincangi awak media ini mengatakan, bahwa jalan talang Selarai ini sudah banyak yang rusak, serta berlobang jalan pun sudah dalam semua, kami selaku warga masyarakat bagian dari kelurahan Balai Agung, dan masih wilayah kecamatan Sekayu walaupun sudah berada di pinggir kota.
Lanjutnya, sangat berharap kepada pemerintah kabupaten Musi Banyuasin (MUBA), khususnya dinas PUPR agar bisa memperhatikan Jalan Kami ini yang mengalami kerusakan yang sangat parah sebelum bertambah parah jalan segera di perbaiki pungkas warga Talang Selarai.
Sedangkan ketua RT yang ada di talang selarai sangat berharap kepada pemerintah untuk bisa sesegera mungkin untuk memperbaiki jalan satu satunya penghubung yang ada di kecamatan sekayu talang selarai menuju bandar jaya,tutupnya.
Sementara Ketua umum LSM GTPK Warto ikut berkomentar dan berharap,agar Pemkab Muba bisa secepatnya untuk sesegera mungkin membangun jalan talang selarai menuju desa Bandar Jaya tersebut.
Lanjut Warto di karenakan jalan selarai ini adalan urat nadi bagi masyarakat untuk mereka mencari nafkah di samping berkebun,mereka juga berdagang kepasar kota Sekayu, dan jalan yang sudah banyak yang berlubang ini juga membahayakan anak anak yang pergi ke sekolah,karena banyak sekali anak anak dari desa bandar jaya, dan talang selarai ini melanjutkan sekolah ke SMA,SMK di sekayu, karena di Desa Bandar Jaya belum ada Sekolah SMA maupun SMK,tutup nya.(agung)
JAKARTA,liputansumsel.com- Digitalisasi belum merata hingga seluruh wilayah Indonesia. Keadaan seperti itu tidak akan menghentikan jalannya peradaban digital terbaru yang masih dalam kategori fase 4.0.
Menjadi tidak adil apabila kemajuan teknologi dihentikan dengan alasan banyak warga di berbagai pulau di Indonesia belum seluruhnya paham metaverse, atau bahkan masih ada yang belum mengenal internet.
Biarkan saja pintu kemajuan teknologi tetap terbuka lebar, dan penduduk yang belum paham supaya pelan-pelan mengikutinya.
Demikian benang merah pemikiran yang mengemuka dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Diskusi SMSI Lingkar Merdeka, Rabu 2 Februari 2022 di Kantor SMSI Jalan Veteran, Jakarta Pusat.
Hadir sebagai pembicara pendiri Bukit Algoritma Budiman Sudjatmiko dan Tedy Tri Tjahyono Dalam diskusi rangkaian menjelang ulang tahun Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) ke-5 di Jakarta 7 Maret 2022 ini hadir juga antara lain Ketua Umum SMSI Firdaus, Sekjen SMSI Mohammad Nasir, Anggota Dewan Penasihat SMSI Pusat Ervik Ari Susanto, dan Nishal Dillon (Forum Diskusi Lingkar Merdeka).
“Pintu perkembangan jangan ditutup untuk kemajuan teknologi, untuk mereka yang sudah menguasai teknologi, maupun yang belum,” kata Budiman Sudjatmiko.
Kalaupun masih banyak yang belum paham dengan perkembangan teknologi digital terkini, kata Budiman, itu tanggung jawab bersama untuk memberi tahu, mengajari mereka. “Itu kewajiban kita semua, pemerintah, dosen, guru, dan para senior yang paham soal teknologi baru, soal metaverse,” tutur Budiman.
“Jangan karena banyak yang belum paham kemudian dilarang. Di era demokrasi pintu harus dibuka selebar-lebarnya, untuk siapa saja yang mau ikut masuk,” tambah Budiman.
Menurut Tedy Tri Tjahyono (dari Bukit Algoritma), sekarang ini masih di era 4.0, belum masuk 5.0. Nanti menurut perkiraan, kalau sudah memasuki era 5.0, orang sedang melamun, atau sedang berpikir, isi pikirannya bisa di-download. Dan, ini belum terbayangkan bagaimana teknologinya.
Sepakat dengan Budiman, Ketua Umum SMSI Firdaus mengatakan, pihaknya telah mengajak seluruh anggotanya berjumlah 1.700 pemilik perusahaan media siber untuk beradaptasi dengan teknologi terbaru, metaverse dan pola bisnisnya.
Bahkan SMSI juga membentuk jaringan di kalangan remaja di seluruh Indonesia dengan nama Millennial Cyber Media. “Semua ini berjalan seiring dengan teknologi digital terbaru,” kata Firdaus.
Sementara itu, Ervik Ari Susanto berharap pemerintah membantu menyediakan jaringan infrastruktur pendukung internet di seluruh Indonesia. Hal ini penting untuk pemerataan pemanfaatan digital untuk berbagai keperluan, terutama pengembangan ekonomi di seluruh Tanah Air.
“Tujuannya ya membawa kemajuan luhur bangsa Indonesia, untuk kesejahteraan bangsa ini,” tutur Budiman. (***)