15 April 2022

Herman Deru Salurkan Bantuan Sembako Untuk Masyarakat Desa Campang Tiga

Liputansumsel.com


OKU T lIMUR, Liputansumsel.com,– Gubernur Sumsel H Herman Deru menyerahkan bantuan berupa paket sembako kepada masyarakat di dua desa di Kecamatan Cempaka Kabupaten OKU Timur, Jum’at (15/4).

Masyarakat di dua desa di Kecamatan Cempaka yang mendapatkan bantuan tersebut yakni Desa Campang Tiga Ulu dan Campang Tiga Ilir.

Diketahui, bantuan tersebut sebagai bentuk perhatian Pemprov Sumsel dan berbagai pihak lainnya, termasuk PT Campang Tiga kepada masyarakat.

“Bantuan ini merupakan bentuk perhatian kepada masyarakat. Masing-masing kepala keluarga di Desa Campang Tiga baik Ulu maupun Ilir tanpa terkecuali kita berikan bantuan ini,” kata Herman Deru.

Bantuan tersebut juga merupakan bentuk rasa saling berbagi di bulan suci Ramadhan saat ini.

“Kita tentu apresiasi adanya bantuan ini. Apalagi di momen bulan suci Ramadhan ini. Semoga langkah ini dapat memantik pihak lainnya untuk dapat saling berbagi,” tuturnya.

Dikesempatan itu juga, Herman Deru juga berjanji akan segera melakukan normalisasi sungai pauh yang ada di kawasan Desa Campang Tiga.

“Ada permintaan masyarakat untuk normalisasi sungai disini. Sebetulnya ini bisa langsung dilakukan sehingga kemali bisa dilakukan untuk sarana lalu lintas air. Tapi memang harus ada kesepakatan antara dua desa di sisi kanan dan kiri sungai,” terangnya.

Sebab, jalannya normalisasi tersebut tentu akan berdampak pada sedikit terganggunya aktivitas masyarakat.

“Kapan pun bisa dikerjakan. Dalam pengerjaannya tentu akan sedikit mengganggu masyarakat karena normalisasi itu membutuhkan alat berat. Kita tinggal menunggu kesepakatan dua desa di sisi kanan dan kiri tersebut,” paparnya.

Sementara itu, Bupati OKU Timur H Lanosin menyampaikan rasa terima kasihbatas bantuan yang diberikan Pemprov Sumsel dan PT Campang Tiga.

“Bantuan yang diberikan tentu akan membawa manfaat bagi masyarakat. Ini menandakan Pemerintah memang memperhatikan masyarakatnya,” pungkasnya.

Turut hadir, Wakil Bupati OKU Timur H M Adi Nugraha Purna Yudha, Kapolres OKU Timur AKBP Nuryono, Komisaris Independen BSB Noversa, Direktur Penjamin PT Jamkrida Irwansyah dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Sumsel serta Pemkab OKU Timur.

20 Orang Bukan Suami Istri Terjaring Razia.

Liputansumsel.com

# Dibulan Suci Ramadhan.


LUBUK LINGGAU,liputansumsel.com-   Memasuki hari ke 13 bagi umat beragama Islam menunaikan ibadah puasa di bulan suci ramadhan,guna menjaga ketertiban masyarakat yang sedang melaksanakan kegiatan sholat tarawih berjamaah di masjid.


Tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, TNI-Polri, dan Polisi Militer melakukan kegiatan razia di wilayah Kecamatan Lubuklinggau Utara dan Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kamis (14/4) malam hingga Jumat (15/4).


Razia penyakit masyarakat di bulan suci ramadhan 1443 hijriah,tim gabungan menyisir sejumlah tempat hiburan malam mulai dari hotel dan penginapan yang ada di Kota Lubuklinggau.


Kasatpol PP Kota Lubuklinggau, Walyusman menerangkan dari hasil razia tersebut,tim gabungan juga menjaring lima orang cewek dan beberapa cowok di Kost Pelangi di Jalan Junaidi, Kelurahan Watervang Kecamatan Lubuklinggau Timur I.


Selain itu juga ada sebanyak 20 orang yang terjaring razia, 9 orang perempuan dan 11 orang laki-laki .


Dan empat pasangan pria maupun wanita yang bukan suami istri malam ini kita temukan, ada juga yang agak aneh, kita temukan pasangan sesama jenis didalam kamar hotel, diduga pasangan sesama jenis,” kata Kasatpol PP.


Walyusman juga membenarkan bahwa ada satu pasangan yang terjaring di wilayah Utara II yang mana si wanitanya merupakan tenaga honorer di lingkungan Pemkot Lubuklinggau.


” Untuk sanksi kita berikan sanksi sosial, semuanya kita data dan kita minta membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya,”ucapnya.


Lanjut dia lagi sejumlah laki-laki dan perempuan yang bukan pasangan sah terjaring dalam razia ini.


Tim gabungan berhasil menjaring dua pasangan pria dan wanita bukan suami istri di Indo Hotel, bahkan salah satu perempuannya merupakan honorer Pemkot Lubuklinggau.


Kemudian tim gabungan juga menjaring dua laki-laki didalam kamar hotel tanpa busana, yang diduga pasangan sesama jenis (gay/homo) di Hotel 929.


Begitu juga tim menjaring satu pasangan pria dan wanita dikamar hotel Aura, dan seorang wanita yang didalam kamarnya ditemukan tiga buah kondom yang sudah digunakan.


" Setela itu tim gabungan juga menjaring, tiga pria dan satu wanita di satu kamar di Hotel Paris,"pungkasnya.(Zul)

Berpamitan Ikut Les,Kakak Beradik Belum Pulang.

Liputansumsel.com


LUBUK LINGGAU,liputansumsel.com -   Dua pelajar di Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan (Sum-Sel) sejak 11 April 2022 yang lalu,hingga saat ini belum kembali ke rumah orang tuanya.


Pasalnya kedua pelajar yang masih duduk di bangku Sekola Menengah Atas (SMA) dan Sekola Menengah Pertama (SMP) bernama Dewi Septasari (18) sering dipanggil Dewi serta adiknya Susilawati (14) akrab di panggil Susi.


Sebelum hilangnya kedua putri Kamaludin dan ibu Rosida tersebut,awalnya berpamitan hendak mengikuti pelajaran les atau belajar di luar sekolah.


Namun kendati demikian kepergian kedua putri Kamaludin dan ibu Rosida membuat khawatir hingga cemas , karena sejak kepergian mereka sampai saat ini belum kembali.


Menurut orang tua Dewi Septasari (18) dan Susilawati (14),Kamaludin yang turut didampingi ibu Rosida (15/4) yang merupakan warga jalan Sardam, Kelurahan Watervang,Kota Lubuklinggau.


Memang awal kejadian hilang tanpa kabarnya,kedua putri kami tersebut bermula hendak mengikuti pelajaran les diluar sekola.


Selaku orang tua yang ingin melihat anak-anak memiliki masa depan yang cerah di masa yang akan datang,maka kamipun memberikan izin mereka mengikuti les tersebut.


" Akan tetapi sejak berpamitan pada 11 April 2022 lalu sampai saat ini , belum ada kabar sama sekali tentang keberadaan dan dinyatakan hilang kedua putri kami tersebut , " katanya.


Dia menjelaskan sewaktu kepergian kedua putri kami itu kalau pakaian yang digunakannya Dewi baju tangan panjang warna hitam dominan, sedangkan adiknya menggunakan baju warna merah dengan garis warna cream.


Ciri-ciri untuk Dewi memiliki postur yang pendek sedangkan Susi berpostur agak tinggi namun agak kurus,akibat tidak kembali kerumah kedua kakak beradik itu.


" Kami dan keluarga sudah bertanya kepada teman-teman  dekatnya, terakhir pergi membawa tas dengan berboncengan dengan cowok-cowok,"jelasnya.


Ia mengharapkan bagi teman atau pacar kedua putri kami tersebut agar segera mungkin diantar kerumah,sebab Dewi dan Susi  masih bersekola.


Begitu juga bagi masyarakat di Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Mura maupun Muratara jika ada yang melihat 

mereka sedang melintas atau bertemu langsung.


Segera hubungi kami sekeluarga dengan nomor ponsel yang bisa dihubungi yakni 083177269729. 0895323200236 atau bisa langsung mengantar ke rumah orang tuanya langsung yang beralamat di jalan Sardam, Kelurahan Watervang, Kota Lubuklinggau. 


" Sebelum kejadian kehilangan ini kami laporkan ke pihak Mapolsek Mapolres Lubuklinggau,ditakutkan terjadinya kecelakaan sepeda motor maupun hal yang tidak diinginkan,"haranya.(Zul)

Momentum Ramadhan, Mts Daarul Qur'an Pedamaran Perkuat Silahturahmi dengan Buka Bersama

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com- Bulan Ramadan momentum terbaik untuk bermuhasabah diri, meningkatkan kualitas ibadah serta memperkuat silahturahmi dan Ukhuwah Islamiyah. Kepala Sekolah MTS Daarul Quran mengatakan bahwa esensi berpuasa adalah cara menahan diri segala macam godaan dan kesempatan untuk menjalin kedekatan dengan seluruh civitas akademika.  

.

“Puasa mendidik sesorang menjadi pribadi yang sabar, mampu mengelola emosi, serta menguatkan aspek spiritual relasi hamba dan Tuhannya,” kata Neli Darmayanti, Kepala Sekolah MTS Daarul Quran, Kamis (14/04/2022).

.

Dikatakan Neli untuk memperkuat solidaritas dan menjaga nilai kekeluargaan tahun ini MTS Daarul Quran gelar Buka Bersama. 

.

"Meskipun menu santap bersamanya sederhana, 

namun melalui buka bersama ini masing-masing pelajar, guru, dan tenaga kependidikan lainnya dapat menjadi lebih dekat, akrab dan harmonis dibalut dengan semangat ramadan", terang Neli.

.

Neli menyampaikan buka bersama ini menjadi momentum yang tepat untuk memupuk rasa persaudaraan, memahami esensi bahwa dengan berpuasa kita bisa merasakan nasib saudara yang kurang beruntung sehingga mampu menjadi hamba tuhan yang pandai bersyukur. 

.

"Setelah dua tahun kita buka puasa di rumah saja, alhamdulillah tahun ini setelah mendapatkan program vaksinasi dan juga displin protokol kesehatan kita bisa buka bersama. Dengan buka bersama ini semoga makin kompak dan lebih baik lagi", harapnya. 


Sementara itu di tempat yang sama Ahmad Syarmidi selaku guru Olahraga sekaligus yang dituakan di sekolah tersebut mengatakan" acara buka bersama ini bukanlah kali pertamanya dilakukan, namun dikarenakan kita masih berada dalam masa pandemi maka acara acara yang berkaitan dengan kerumunan tidak diperbolehkan pemerintah, dan Alhamdulillah ditahun ini walaupun tidak semua semua siswa dapat mengikuti acara ini, namun buka bersama dapat terlaksana dengan baik, guru dan siswa mereka dapat menjalin kekompakkan dan menjaga tali silaturahmi" Terang Ahmad (begitu sapaan akrabnya). ( Povi )

OKI Susun Dokumen RPPEG, Lindungi 1,03 Juta Hektar Gambut

Liputansumsel.com


OK, LiputanSumSel.Com---Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel menyusun dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (RPPEG) dengan melibatkan multipihak untuk mengelola 1,03 juta hektare lahan gambut.

Dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (RPPEG) merupakan perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah ekosistem gambut, serta upaya perlindungan dan pengelolaannya. Perlindungan ini dinilai krusial mengingat Ekosistem gambut di Ogan Komering Ilir mencapai 1,03 juta hektar atau 49,3 persen dari total area ekosistem gambut Sumatera Selatan.

"Dokumen RPPEG merupakan sebuah dokumen perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah ekosistem gambut, serta upaya perlindungan dan pengelolaannya," ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten OKI melalui Sekretaris Dinas, M. Denin pada rakor yang digelar di Kantor Bupati OKI, Kamis, (14/4). Rakor ini diikuti oleh perwakilan Bappeda, BPBD, Forum DAS Sumsel, ICRAF serta berbagai stakeholder lainnya. 

Sebagai kabupaten dengan luas KHG terbesar di Sumatera Selatan, Kabupaten OKI menempati urutan teratas dalam luasan fungsi lindung maupun fungsi budidaya ekosistem gambut Sumatera Selatan. Lebih dari 50 persen luasan fungsi budidaya atau setara 0,448 juta hektar berada di wilayah adminstratif kabupaten ini, 

“Dokumen RPPEG, merupakan sebuah upaya corrective action dalam pengelolaan ekosistem gambut” terang Denin.

Dr. Ir. Karlin Agustina, M. Si Wakil Ketua Forum DAS Sumsel mengatakan RPPEG merupakan amanat Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2014 sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 57 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut.

”PP tersebut memberikan mandat kepada Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota untuk menyusun dan menetapkan RPPEG sesuai kewenangannya,” kata Karlin.

Karlin menjelaskan, penyusunan dokumen RPPEG tersebut memuat rencana jangka panjang pengelolaan dan perlindungan lahan gambut untuk 30 tahun ke depan. Dia juga mengungkapkan bahwa dokumen RPPEG ini berisi analisa dan rekomendasi terhadap berbagai bentuk pengelolaan ekosistem gambut ideal, yang kemudian dirangkum dalam dokumen rencana perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut tingkat Provinsi dan Kabupaten.

"Kenapa Dokumen ini sangat penting karena, latar belakang  Kabupaten OKI memiliki lahan gambut yang luas kurang lebih 49,3 persen sehingga rentan terhadap risiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan timbulnya kerugian yang besar secara sosial, ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat” terang dia.(PD)