03 Juni 2022

Herman Deru Pesan Masjid Atqo Kumandangkan Adzan Dengan Merdu

Liputansumsel.com


PALEMBANG, Liputansumsel.com, – Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru mengharapkan para pengurus masjid untuk dapat menunjuk para muazin yang memiliki suara merdu sehingga  saat masuk waktu sholat lantunan azan yang dikumandangkan bukan saja  terdengar secara merdu namun yang lebih penting mampu  menggugah umat muslin  untuk sesegera mungkin memenuhi panggilan azan  guna melaksanakan sholat berjemah di masjid.

 

“Keberadaan menara masjid sangat penting   untuk menyebar luaskan syiar  Islam   utamanya  panggilan sholat melalui kumandang  adzan. Namun nyaring saja tidak cukup,   yang tak kalah pentingnya   suara muazin juga   harus merdu  karena azan adalah  tanda waktu masuk sholat sekaligus   panggilan  sholat berjemaah di masjid,” tegas Herman Deru saat menyampaikan sambutan disela-sela safari jumatnya di Masjid Atqo  yang terletak   di jalan Suka Mulya Lebong Siarang Palembang, Jumat (3/6).

 

Menurut  Herman Deru  proses pembangunan menara masjid  Atqo yang  masih dalam pengerjaan butuh perhatian dari semua jemaah. Sebab kumandang azan tidak akan terdengar secara maksimal tanpa ada menara. Untuk itu dirinya juga berkesempatan memberikan bantuan agar proses pembangun menara masjid tersebut segera dirampungkan.

 

"Saya lihat menara sudah dibangun, tapi masih ada yang belum selesai. Kumandang adzan merupakan bagian dari  syiar karena itu perlu dibangunkan menara selain itu muazinnya juga haruslah dengan suara yang merdu dan enak didengar,”  imbuhnya.

 

Dikesempatan ini Herman Deru juga kembali mengingatkan masyarakat untuk  tidak kendor dalam menerapkan protokol kesehatan meski saat ini pandemi covid-19 sudah diturunkan menjadi   endemi. 

 

"Meski saat ini sudah menurun menjadi endemi tapi kita harus tetap menjaga prokes," tambahnya.

 

Herman Deru mengaku bangga bisa sholat berjemah  dengan warga sekitar. Selain bisa menjadi ajang  silaturahmi,  safari jumat  juga menjadi media  bagi dirinya melihat langsung kondisi dilapangan  apa yang menjadi harapan masyarakat.

 

"Saya merasa bangga dan ada kenikmatan tersendiri bisa sholat di masjid ini. Selain bisa silaturahmi saya juga bisa melihat kondisi wilayah sekitar secara  nyata dilapangan," ungkapnya. 

 

Sementara itu Ketua Masjid Atqo, Junaidi Dahlan menyampaikan mengucapkan terima kasihnya  kepada Gubernur Herman Deru yang sudah menyempatkan sholat jumat berjamaah di Masjid Atqo. 

 

"Saat ini Masjid Atqo masih membangun menara masjid dengan ketinggian 29 meter. Pembangunan sudah berjalan dua tahun secara bertahap dan mohon bantuan dari bapak Gubernur," harapnya.

Tinjau Kantor Baru, Apriyadi Minta MEP Beri Layanan Prima ke Masyarakat

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com- Pj Bupati Musi Banyuasin Drs H Apriyadi MSi meminta PT Muba Elektronik Power (MEP) serius tangani kebutuhan listrik di wilyah Kabupaten Muba. Sebab, sampai saat ini, masih banyak daerah yang belum tersentuh listrik negara, terutama di daerah Muba masih ada kecamatan yang belum tersentuh listrik negara (PLN).


"Harapan Kami dengan berdirinya gedung baru PT Muba Elektronik Power ini, MEP harus bisa memberikan pelayanan prima, pelayanan yang lebih baik lagi bagi masyarakat khususnya pelanggan PT MEP di dalam wilayah Muba ini," ujar Apriyadi saat mengunjungi kantor PT MEP, Jumat (3/6/22).


Untuk memastikan kualitas pelayanan tersebut, Pj Bupati Muba Apriyadi periksa setiap ruang bangunan gedung PT MEP. Pada tinjauan ini, Apriyadi mengakui bahwa dirinya sangat takjub dengan segala fasilitas yang disediakan oleh Direktur PT MEP   Augie Yahya Bunyamin semuanya tertata rapi, lengkap dan berkualitas.


"Hari ini saya sengaja meninjau langsung gedung PT MEP yang baru, saya pun sudah cek satu persatu fasilitas yang ada dan saya sangat apresiasi sekali dengan segala fasilitas ini, dan pastinya dengan gedung yang baru ini, harapan kita apa yang menjadi kendala PT MEP kemarin segera kita tuntaskan secepatnya,"tandas Apriyadi.


Menanggapi yang disampaikan PJ Bupati Apriyadi, Direktur PT MEP Augie Yahya Bunyamin, menyatakan siap memberikan pelayanan prima untuk masyarakat Muba.


"Kami bersama pak komisaris beserta seluruh manejemen dan staf PT MEP sudah bekerja sudah hampir satu setengah tahun yang lalu untuk peruntukkan kantor ini. Kami berdua dengan Pak Komisaris Rusli sedang berbenah. Alhamdulillah harapan kami kemarin itu, baik dari Plt Bupati maupun pak Pj Bupati sampaikan kepada kami berdua agar perpindahan kantor ini lebih memicu kepada kawan kawan seluruh karyawan PT MEP untuk bekerja lebih baik lagi terutama dari sisi pelayanan. Kami berdua sadar sedang bekerja keras untuk pembenahan khusus namanya jaringan, namun tidak terlepas jaringan suatu hal, pelayanan adalah hal lain. Inilah kami berdua berbenah jaringan, saat ini kita sudah NOC, sudah memiliki call center jadi keluhan pelanggan lari ke satu pintu,"terangnya.

 

Dirinya juga menyampaikan bahwa pihaknya juga menanggapi aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat di Tungkal Jaya.


"Saya dan Pak Komisaris Rusli menanggapi mengenai issu peralihan dari pelanggan PT MEP kepada PLN. Itu sebetulnya konsep kami berdua semenjak hari pertama demo yang terjadi di tungkal Jaya. Pak Rusli memerintahkan kepada saya untuk berbuat surat langsung kepada PLN langsung untuk segera kalau ingin diambil alih oleh PLN monggo, dan suratnya jelas, lengkap dan administrasi kita juga lengkap,"ungkapnya.


Lanjut diterangkannya pihaknya sudah bersurat di tahun 2021 di bulan Maret, yang utamanya saran Pak Rusli serahkan aja dulu yang Tungkal Jaya, Kalau memang dia mau, itu ada 16.000 ribu pelanggan.Kita sudah bersurat resmi artinya hubungan kami dengan PLN sangat baik, artinya kalaupun ada isu ingin peralihan dari pelanggan MEP kepada PLN itu bukan hal yang  baru untuk kami ataupun untuk manajemen serta Staf keluarga besar PT MEP.


"Kami sangat mendukung penuh, intinya juga selama itu untuk masalah orang banyak kami siap. karena kami terus terang hanya mengelola map ini mencoba semaksimal mungkin, untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan, kalau misalkan PLN dapat memberikan pelayanan yang bisa lebih daripada MEP ya kenapa tidak, ini suatu terobosan yang sangat baik yang perlu dilakukan oleh Pemda.

Namun kami berdua sudah komitmen agar tidak terjadi tuntutan hukum di kemudian hari, kami harus berhati-hati. Cara pengambil alihannya harus resmi, cara kita mengembalikannya bukan kepada Pemda, kami harus mengembalikannya kepada Petro karena pemilik saham ini Petro bukan Pemda. Pemda itu hanya aset yang tercatat saja, aset ini aset yang sudah dipisahkan kepada Petro, Petro menyerahkannya kepada MEP ini adalah 100% swasta murni bukan BUMD yang BUMD itu Petro,"terangnya.


Jadi pendekatannya pun, dikatakan Augie secara pendekatan hukum adalah pendekatan perseroan. Kita sudah selalu berkomunikasi dengan pak Rusli, kita hantarkan Pemkab Muba agar menyerahkan dengan PLN ini dapat berjalan dengan baik.


"Itulah tupoksi kami berdua yang ada di sini. Kita sudah sampaikan apa saja yang terlibat yang ada di MEP, investor mana saja yang sudah terlibat di MEP sudah kita sampaikan seluruhnya agar segera ditindaklanjuti oleh Petro," imbuhnya. 


"Petro harus berkomunikasi dengan Pemda bahwa nanti MEP harus disampaikan seluruhnya. Kami sedang menunggu saja keputusan dari Pemkab mau dibawa kemana, intinya untuk mengambil pengalihan atau mengalihkan pelanggan MEP kepada PLN, intinya  kami support penuh keinginan Pemkab Muba,"pungkasnya.

Dinkes Muba Serahkan Sertifikat Eliminasi Malaria ke Pj Bupati Apriyadi

Liputansumsel.com


MUBAliputansumsel.com- Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) secara tegas dan lugas dinyatakan Kementerian Kesehatan menjadi daerah yang bukan wilayah endemis Malaria. 


Hal ini dipertegas dengan peraihan Sertifikat Eliminasi Malaria yang diserahkan secara langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia (RI) Budi Gunadi Sadikin pada puncak Peringatan Hari Malaria di Mandalika Lombok, Selasa (31/05/22) lalu. 


"Ya, jadi hari ini secara langsung Dinas Kesehatan Muba menyerahkan sertifikat eliminasi Malaria yang diperoleh dari Menteri Kesehatan," ungkap Pj Bupati Muba, Drs Apriyadi Msi, Jumat (3/6/2022). 


Kandidat Doktor Universitas Sriwijaya ini menerangkan, ini menjadi nilai plus dari Kabupaten Muba dengan peraihan sertifikat tersebut. 


"Tentu ini tidak bisa dipisahkan dengan kegetolan masyarakat, perangkat desa dan RT serta Dinkes Muba yang gencar menjaga kebersihan agar terhindar dari endemik Malaria," terangnya. 


Apriyadi juga mengatakan, bahwasanya Kabupaten Muba

memiliki kondisi geografis. Daerah  Muba dapat disimpulkan merupakan daerah rawa-rawa, sungai besar dan sungai kecil, wilayah Muba juga terdapat danau-danau kecil dan lebak-lebak. 


"Untuk itu, saya atas nama pemerintah Kabupaten Muba mengucapkan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya. Saya tahu ini bukan hal yang mudah.  Dengan didapatkannya Sertifikat Eliminasi Malaria dari Pemerintah Pusat, bukan berarti upaya penanggulangan kasus malaria tidak diperhatikan lagi, namun justru predikat ini akan semakin meningkatkan sinergi, kerjasama semua pihak untuk mempertahankan predikat ini sebagai Kabupaten bebas malaria," ungkapnya. 


Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Muba dr Azmi Dariusmansyah MARS mengatakan selain kebanggaan dengan mendapatkan sertifikat tersebut merupakan nilai tambah dan memberikan keyakinan kepada masyarakat di luar untuk berinvestasi dikarenakan daerah Musi Banyuasin bukan daerah endemis malaria. 


"Terima kasih kepada seluruh yang sudah membantu mulai dari RT, Kades, dan Kades serta petugas kesehatan baik di desa maupun di puskesmas yang bersama-dama dalam melakukan survei komunitas," imbuhnya. 


"Harapan kita bisa mempertahankan wilayah kita dengan tetap menjaga lingkungan dan kebiasaan hidup sehat," tandasnya.

Pelantikan PWI Muara Enim, Plh. Bupati Rangkul Media Jadi Mitra Dalam Pembangunan Daerah

Liputansumsel.com

 


Muara Enim, Liputansumsel.com Pemerintah Kabupaten Muara Enim  mendukung penuh atas kontribusi positif keorganisasian PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dan pembangunan daerah, hal tersebut disampaikan Plh Bupati Muara Enim Kurniawan AP MSi. Saat menyaksikan pelantikan PWI Kabupaten Muara Enim Periode 2022-2025 yang dilantik oleh Ketua PWI Provinsi Sumsel Firdaus Komar SPd MSi yang diketuai oleh Al-Azhar, bertempat di Balai Agung Serasan Sekundang (BASS) Muara Enim, Kamis (02/06/2022). 


Pada kegiatan yang juga dihadiri Forkopimda Kabupaten Muara Enim, Plh Bupati mengucapkan selamat atas pelantikan dan pengukuhan PWI Kabupaten Muara Enim, dirinya juga berterima kasih kepada pengurus yang lama atas kontribusi dan pemikiran selama ini, dirinya berharap kepada PWI Muara Enim untuk dapat  bekerja dengan profesional, konsisten menyajikan pemberitaan yang berimbang. 


Dirinya juga berpesan kepada kepengurusan yang baru untuk dapat bekerjasama memberikan nilai manfaat bagi masyarakat dengan memberikan pemberitaan yang informatif, edukatif dan menghindari pemberitaan yang bersifat bohong (hoax). 


Dijelaskan bahwa pemerintah tidak akan mampu mewujudkan pembangunan jika tidak didukung oleh peran serta seluruh pihak ataupun pemangku kepentingan, termasuk PWI sebagai insan pers. 


Lebih lanjut dirinya juga memberikan peluang serta membuka pintu selebar-lebarnya sebagai ruang silaturahmi bagi insan pers, melalui kerjasama yang baik dirinya berharap program kerja PWI dapat berjalan dengan optimal dan maksimal dengan berbagai inovasi yang diciptakan dengan manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat dalam pembangunan daerah.

02 Juni 2022

Herman Deru Bersama Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Hermanto Canangkan Kampung Tangguh di OKU Timur

Liputansumsel.com


OKU Timur, Liputansumsel.com, - Gubernur Sumsel H Herman Deru bersama dengan Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Hermanto mencanangan Desa Batu Mas dan Desa Mangulak di Wilayah OKU Timur sebagai kampung tangguh anti intoleransi dan radikalisme.



Pencanangan kampung tangguh ini dilakukan di Balai Rakyat Pemda OKU Timur, Kamis (2/6).



Menurut Herman Deru langkah  deteksi  dini yang dilakukan Polda Sumsel, Pemkab OKU Timur  dan Forkopimda dengan membentuk kampung tangguh Anti Intoleransi dan Radikalisme patut diapresiasi. 



Bahkan sebagai putra daerah lanjut  Herman Deru dirinya merasa  terharu dan bangga kepada semua pihak 


karena berhasil melakukan dengan pendekatan dengan masyarakat. 





Herman Deru menceritakan sejak dirinya menjadi Bupati OKU Timur  yang pertama kalinya dimana masa pemerintahannya telah menginventalisir persoalan yang ada di daerah. Bahkan OKU Timur  ini pertama kali dimekarkan  pada tahun 2003 dan diresmikan 2004. 




Bapak Pembangunan itu menyebutkan OKUT mempunyai warga dari berbagai suku, adat dan agama dengan memiliki desa yang luas dan penduduk yang padat bahkan memiiki ponpes yang dari 60 Ponpes hingga bertumbuh menjadi 101 ponpes.



"Sehari-hari kita mendeteksi kejadian karena kita ingin mensejahterakan rakyat. Sebab dulu OKU Tingkat  tingkat kemiskinannya tinggi. Dengan modal utama kenyamanan sehingga masyarakat lebih produktif lagi. Alhamdulilah kesejahteraan tercapai bahkan Kabupaten ini dinilai kabupaten pemekeran dengan nilai kemiskinan terendah di Indonesia," terangnya.



Untuk itu, Herman Deru meminta kepada 39 warga  yang telah mengucapkan deklarasi cinta NKRI untuk menjadi pion yang mengingatkan warga lainnya sehingga OKU Timur dengan taglinenya Maju Lebih Mulia ini benar-benar tercapai.



"Mudah-mudahan acara ini menjadi sebuah pemicu  yang resonansinya berkepanjangan. Bahwa kita ingin bersatu, sejahterah dan maju, tentu kuncinya nyaman dan guyub," pungkasnya.



Sementara itu Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Hermanto, mengatakan  pencanangan kampung Tangguh Anti Intoleransi dan Radikalisme akan ada langah-langah keberlanjutan baik dari Forkompimda tingat Provinsi dan OKU Timur



"Kita berharap OKU Timur menjadi contoh dan model buat tempat yang lain," ujarnya. 



Dilain pihak  Bupati OKU Timur, Lanosin Hamzah SE  mengatakan dalam menciptakan suasana yang aman dan damai kami perlunya sinergitas semua elemen masyarakat dan pemerintah . 



" Kami harapkan FGD ini akan membangun komitmen kita semua dalam pencegahan radikalisme yang berbasis kekersan mengarah terorisme," tutupnya.



Dikesempatan ini juga dilakukan  tausiyah kebangsaan dari salah satu mantan Anggota NII, Ken Setiawan dimana dia mengaku dulunya   adalah mantan NII dan kini sudah kembali kepada pangkuan NKRI. 




"Dulu kami dikejar-kejar aparat. Alhamdulilah kami sekarang bermitra dengan aparat. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur dan Pak Kapolda serta Bupati dan Forkopimda yang sudah merangkul sudara kami," pungkasnya.



Pada kesempatan ini juga dilakukan proses pembacaan naskah pencabutan baiat NII, penandatanganan surat pernyataan dan proses menciuman bendera merah putih dari perwakiam Eks partisipan NII.



Turut hadir, Wakapolda Sumsel, Brigjen Pol Rudi Setiawan, Dandim 0403/OKU Letkol Inf. Ferizal , Danpuslatpur Kodilaktad Martapura, Brigjen TNI Judi Paragina Firdaus. Ketua MUI Sumsel, Prof Aflatun Mucthar, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Sumsel, Ahmad Roni Apriansyah.