10 Juli 2022

Musholah Nurul Amal Sukabangun 2 Berkurban 6 Sapi dan 3 Kambing

Liputansumsel.com


Palembang,liputansumsel.com--Kurban merupakan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, untuk itu apa yang dikurbankan oleh warga, baik kurban sapi maupun kurban kambing bukan darah atau dagingnya yang akan sampai kepada Allah, melainkan ketaqwaan yang berkurbanlah yang akan diterima Allah. Demikian khotbah Sholat Id Adha 1443 H yang disampaikan Ust. Fahlepi yang digelar di Lapangan Pasum Lrg Kaur V, RT. 048 RW.009, Kelurahan Sukajaya Sukarami Palembang (10/7/2022). 

"Kurban merupakan kepedulian sosial kita terhadap warga yang kehidupannya dibawah garis kemiskinan. Makanya kurban merupakan membagikan sebagian rizki seseorang atau keluarga kepada orang yang tidak mampu", tutur Ust. Fahlepi


Sementara pengurus mushola Nurul Amal melalui Dasril, SE dalam pembukaan menjelang pelaksanaan sholat Id adha menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua warga RT 048 yang telah memberikan kurban  6 ekor Sapi dan 3 ekor kambing pada Id Adha 1443 H tahun 2022 M ini.

Dikatakan Dasril, ia sebagai pengurus musholah menyampaikan apresiasi atas kepercayaan warga kepada seluruh pengurus musholah Nurul Amal. Menurut Dasril kepercayaan yang diberikan warga tersebut bukan merupakan kebanggaan, melainkan sebagai beban moral dan beban mental yang harus dipikul.

Ke depan harapannya, agar warga lebih banyak lagi dapat berkurban melalui pengurus Musholah Nurul Amal RT. 048.


Selanjutnya usai pelaksanaan Sholat Id Adha, panitia kurban dengan koordinator pelaksana Sutikno, Bsc yang dihadiri langsung oleh Ketua RT. 048, Ngatimin K dan koordinator penyembelih sekaligus eksekusi penyembelih hewan kurban, DR. Abu Mansyur sekira jam 8.30 WIB mulai melakukan penyembelihan 6 Sapi dan  3 Kambing kurban warga dibantu seluruh panitia kurban. Penyembelihan dan penyelesaian pemotongan ternak untuk kurban tersebut dilaksanakan di lapangan Pasum RT. 048 juga.(redaksi)

Perayaan Idul Adha 1443 H dan Penyembelihan Hewan Kurban di Lapas Muara Enim Momentum Ukhuwah Islamiyyah

Liputansumsel.com


Muara Enim, Liputansumsel.com Lantunan takbir berkumandang merayakan hari raya Idul Adha hari ini petugas dan warga binaan Lapas Muara Enim laksanakan Shalat Idul Adha 1443 H/2022 M yang diselenggarakan di Masjid Al-Muzakkir Lapas Muara Enim, Minggu (10/7/2022). 


Kalapas Muara Enim Kemenkumham Sumsel Herdianto beserta Jajaran hadir mengikuti rangkaian Shalat Idul Adha 1443 H/2022 M secara berjamaah. Bertindak sebagai imam dan khotib H Zen Malhani SPdi dari Kemenag Kabupaten Muara Enim. 


Dalam sambutannya, "Selamat Hari Raya Idul Adha 1443 H bagi seluruh warga binaan maupun petugas Lapas Muara Enim. Rangkaian kegiatan ini merupakan sebagai momentum bagi kita dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT," ucap Herdianto. 


Lebih lanjut, "Kendati berada dalam pembinaan di Lapas Muara Enim, Warga Binaan bisa tetap merasakan perayaan Idul Adha, terdapat layanan Video Call Gratis serta Layanan Penitipan Barang dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan," tuturnya. 


"Dari Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail kemudian menjadi dasar kewajiban berkurban bagi Umat Muslim hingga saat ini. Melalui kewajiban berkurban, Umat Muslim diperintahkan untuk bersedekah, saling menolong, memberi, dan mengasihi terhadap sesama. sehingga hikmahnya kehidupan manusia dapat berjalan dengan damai, rukun, dan sejahtera," tambahnya. 


Seusai pelaksanaan Shalat Idul Adha 1443 H, Kegiatan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban, Tercatat ada tujuh ekor hewan kurban yaitu tiga ekor sapi dan empat ekor kambing masing masing dari Penjabat Bupati Muara Enim, PT Bukit Asam, PT Priamanaya serta mitra lainnya. 


Kepala Lapas Muara Enim Kemenkumham Sumsel Herdianto memimpin langsung proses penyembelihan. 


Kalapas Muara Enim Kemenkumham Sumsel Herdianto mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan penyembelihan kurban di lakukan bersama akan bisa menumbuhkan Ukhuwah Islamiyyah yang semakin erat antara kita. 


"Banyak hikmah yang bisa kita petik dari Hari Raya Idul Adha ini, yaitu arti sebuah pengorbanan, keikhlasan, kebersamaan, cinta dan kasih terhadap sesama," imbuh Herdianto. 


Hadir dalam rangkaian kegiatan tersebut Kasi Binadik Taufik, Kasimin Kamtib Agusnadi dan Ka KPLP Ressy Setiawan.

09 Juli 2022

K-MAKI Desak Kejari Muba Usut Dugaan KKN di RSUD Sekayu

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com-Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Indonesia Sumatera Selatan (K-MAKI Sumsel) meminta kepada aparat penegak hukum (APH) dalam hal ini Kejaksaan Negeri Musi Banyuasin mengklarifikasi atau Menindaklanjuti hasil Audit BPK terkait dengan Dugaan adanya temuan kegiatan Pengadaan Obat Anggaran yang bersumber dari BLUD Di Duga Tidak Berdasarkan Katalog Elektronik dan Pemahalan Harga Sebesar Rp547.270.216,62.


Koordinator K-MAKI, kepada awak media,Sabtu(09/07/22) mengatakan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin pada Tahun 2021 menganggarkan Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp1.452.515.316.479,00 dengan realisasi per 31 Desember 2021 sebesar Rp1.269.485.693.192,17 atau 87,40% dari anggaran, yang di antaranya di realisasikan di RSUD Sekayu untuk Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) berupa obat-obatan,alat kesehatan,bahan laboratorium dan radiologi sebesar Rp41.042.059.834,86 yang bersumber dari APBD sebesar Rp9.070.827.725,00 dan BLUD sebesar Rp31.971.232.109,86.


"Kita sudah membuat laporan pengaduan kepada Kejaksaan Negeri Musi Banyuasin untuk meminta agar menindak lanjuti dan mengusut tuntas adaya Dugaan Mark Up Jika di lakukan perbandingan harga BMHP yang sama antara pengadaan langsung dengan katalog elektronik,"jelas Boni Balitong.


Seharusnya, di dilakukan perbandiangan 

maka harga BMHP pengadaan langsung lebih mahal sebesar Rp547.270.216,62,

Atas kemahalan harga BMHP sebesar Rp547.270.216,62 telah dibayar kepada rekanan pada tahun 2021 dan 2022 masing-masing sebesar Rp432.626.796,62, dan Rp102.995.409,00, serta sebesar Rp11.648.011,00 Di Duga belum di bayarkan.


"Hal tersebut, jelas di dalam hasil pemeriksaan ada Permasalahan yang  menyatakan adanya mengakibatkan kelebihan pembayaran sebesar Rp547.270.216,62 dan harus disetorkan kembali terkait kerugian negara tersebut,"tegasnya.


Lanjutnya,dari Hasil pemeriksaan dokumen kontrak dan dokumen pendukung lainnya menunjukkan adanya Pengadaan BMHP yang bersumber dari APBD untuk 27 rekanan berdasarkan katalog elektronik, Sedangkan Pengadaan BMHP yang bersumber dari BLUD untuk 47 rekanan tidak menggunakan katalog elektronik (pengadaan langsung),cetusnya.


Dokumen kontrak pengadaan BMHP yang bersumber dari APBD memuat nama/item obat,jumlah/kuantitas obat,harga satuan,nilai total pekerjaan,dan jadwal pengiriman, Dokumen kontrak pengadaan BMHP yang bersumber dari BLUD tidak memuat nama/item obat, jumlah/kuantitas obat,harga satuan,nilai total pekerjaan,dan jadwal pengiriman,Dalam kontraknya hanya menyebutkan jangka waktu pekerjaan terhitung dari 7 Januari s.d. 31 Desember 2021.


Kontrak kegiatan pengadaan obat yang bersumber dari APBD untuk 27 rekanan sebesar Rp9.070.827.725,00 telah dibbayar pada tahun 2021,sedangkan untuk dana BLUD hanya sebesar Rp16.637.446.902,48 yang telah di bayar dan sisanya sebesar Rp15.333.785.207,38 belum di bayarkan.


"Berdasarkan Azaz Praduga Tidak Bersalah atau "Presumption of Innocence" atas kerja sama dan mitra kerja yang baik di dalam memantau penggunaan aset serta keuangan negara,maka lembaga kami sangat mengharapkan Kepada  kejaksaan Negeri  Kabupaten Musi Banyuasin untuk  menindaklanjuti dari temuan ini demi menciptakan Kabupaten Musi Banyuasin dan negara kita bebas dari KKN yang merupakan program kerja Kejaksaan Negeri Kabupaten Banyuasin yang penuh menunai prestasi,"Tutupnya.(Ag/ril).

Bangun Kebersamaan dan Kesemangatan, FKPPI Gelar Malam Keakraban

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan membangun semangat persaudaraan ,Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan ABRI (FKPPI) gelar kegiatan Malam keakraban Keluarga Besar (KB FKPPI) Sekota Palembang, Jumat (8/7/2022).


Acara yang dilaksanakan oleh pengurus FKPPI Rayon 06.01.15 Kecamatan Alang-alang Lebar tersebut  berlangsung pada pukul 15.00 wib dengan dihadiri dari berbagai keluarga besar pengurus  FKPPI mulai dari pengurus FKPPI kota Palembang dan pengurus FKPPI Rayon sekota Palembang.


Pada sambutannya ketua FKPPI Kota Palembang Ir Agus Kelana yang diwakili oleh sekretaris Arlan mengungkapkan ucapan terimaksih atas antusias pengurus FKPPI  dalam mensukseskan acara tersebut.


"Ini adalah suatu kebanggaan untuk kita bersama, saya ucapkan terimakasih sebesarnya kepada pengurus FKPPI Rayon 06.01.15 Kecamatan Alang-alang Lebar yang telah menggelar kegiatan malam keakraban ini,"ujarnya.


"Semoga  menjadi awal untuk kita bersatu padu meningkatkan persaudaraan dalam wadah FKPPI dan menjadi pemacu semangat bagi pengurus rayon lainya yang ada dikota Palembang dan Kita harapkan melalui kegiatan ini kita dapat terkoneksi kembali sesama pengurus, "ungkapnya.


Ketua FKPPI Rayon 06.01.15 Didi Timur Yanto.SH acara yang dilaksanakan pada hari ini sebagai bentuk menjalin silaturahmi dan meningkatkan persaudaraan dalam wadah FKPPI.


"Tujuan dari kegiatan yang terlaksana ini sebagai langkah untuk mengakrabkan kembali dan membangun kesemangatan seluruh pengurus  putra putri purnawirawan FKPPI,"


"Mari kita bangun kesemangatan kita bersama untuk memajukan FKPPI yang kita cintai ini sehingga kita dapat berbuat untuk bangsa dan negara seperti yang telah diamanah dalam perjuangan FKPPI," Ujar Didi.


"Kebersamaan dan kesemangatan adalah kunci dalam mewujudkan kemajuan FKPPI," tegas Didi


Acara Malam keakraban Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan ABRI (FKPPI)  Kota Palembang tersebut berjalan  kidmat dan lancar diisi dengan rangkain kegiatan pemberian santunan kepada anak yatim, lomba gaple, lomba catur dan acara rama tamah. (Ali)

08 Juli 2022

Derita Petani Sawit Menjerit! Di Pesisir Selatan Harga TBS Anjlok

Liputansumsel.com

#Kota Prabumulih Target Tiga Korsi


Padang,Painan, Liputatansumsel.com -- Anjloknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit sebagaimana juga terjadi di Kabupaten Pesisir selatan (Pessel), tidak saja membuat petani menjerit, tapi juga membuat pedagang mengeluh.


Saat ini harganya sudah berada pada level terendah dengan harga 1 kilogramnya Rp 600. Kondisi itu sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir, bahkan sejak satu pekan ini sebagian besar lahan milik petani dibiarkan begitu saja.


Salman 47, petani kelapa sawit di Nagari Kambang Utara, Kecamatan Lengayang mengatakan kepada Liputansumsel.com Kamis (7/7) mengaku bahwa dia saat ini dihadapkan dengan dua dilema.


“Sebagai petani sawit kami memang dihadapkan dengan dua dilema. Sebab dijual rugi, tidak dijual makin rugi lagi. Sementera biaya produksi tidak bisa dihindarkan setiap harinya,” keluhnya.


Ditambahkanya bahwa biaya yang dikeluarkan untuk operasional panen (angkut sawit red) Rp 300 per kilogram. Kemudian biaya angkut dari lokasi ke pedagang pengumpul Rp 200 pula per kilogram. Belum lagi biaya pemupukan setiap empat bulan nya.


“Nah, jika harga sawit hanya dihargai Rp 600 per kilogram, berarti kami sebagai petani tidak mendapatkan untung. Jika terus begini, bisa-bisa perani sawit benar-benar jatuh miskin, dan tidak lagi bisa mengolah lahan yang ada saat ini,” ungkapnya.


Keluhan yang sama juga disampaikan oleh Alisman 47, pedagang pengumpul di Nagari Kambang Utara, Kecamatan Lengayang.


Diungkapkannya bahwa berdasarkan informasi terbaru dari perusahaan CPO penampung TBS hasil panen masyarakat di daerah itu, sekarang pihak pabrik hanya membeli Rp 630 hingga Rp 885 per kilogram, dengan potongan air 10 persen.


“Ini adalah hasil informasi terbaru dari tiga pabrik CPO yang terdapat di daerah selatan Pessel. Hingga saat ini masih terlihat penumpukan TBS di perusahaan pengolahan kelapa sawit tersebut. Karena menumpuk, sehingga jelas berdampak kepada anjloknya harga. Bahkan truk saya juga sudah parkir sejak ,” katanya.


Dia menambahkan bahwa berdasarkan informasi dari pabrik, saat ini CPO menumpuk karena tidak ada ekspor.


“Ini sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Makanya harga TBS terus merosot hingga Rp 600 dan Rp 500 per kilogram di tingkat petani,” ucapnya.


Ditambahkan lagi bahwa akibat anjloknya harga, membuat para petani sawit juga tidak melakukan panen sejak dua pekan terakhir.


“Kondisi ini tidak saja membuat petani menjerit, tapi juga membuat kami merugi. Sebab akibat harga yang tidak menentu ini, bisa saja dalam waktu singkat harga kembali turun. Ini sudah kami alami beberapa kali. Ketika kami berani membeli TBS Rp 600 per kilogram, tau-taunya pihak pabrik menurunkan harga menjadi Rp 500. Makanya sekarang kami sebagai pedagang tidak lagi berani membeli sawit,” jelasnya.


Anggota Komisi III DPRD Pessel, Erman Syawar, ketika dihubungi Wartawan Kamis (7/7) menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan hearing dengan Dinas Pertanian Pessel, dengan juga mengundang lima pengusaha perkebunan kelapa sawit yang memiliki pabrik CPO di daerah itu.


“Melalui hearing itu kita mendesak agar pihak perusahaan bisa membeli hasil panen TBS milik petani dengan harga yang wajar. Namun harapan itu tidak tercapai dengan alasan CPO menumpuk dan ekspor tidak jalan,” katanya.


Untuk memastikan kondisi itu, sehingga pihaknya bersama anggota Komisi III DPRD Pessel, bersama Dinas Pertanian melakukan sidak ke beberapa barik tersebut.


“Ternyata yang dilihat di lapangan memang benar adanya. Tangki CPO yang terdapat di pabrik melalui sidak itu kita cek, ternyata memang benar menumpuk. Bahkan mobil pengangkut TBS juga ada yang sudah parkir mencapai seminggu,” ujarnya.


Ditambahkannya bahwa sidak ke pabrik CPO itu dilakukan Komisi III setelah melakukan hearing dengan pihak perusahaan.


“Kita ingin membuktikan kebenaran dari yang disampaikan pihak perusahaan saat hearing 15 hari lalu. Ternyata memang benar adanya. Melihat kondisi ini, maka kami meminta pemerintah pusat untuk mencarikan solusinya. Di daerah telah kami coba bersama perangkat daerah terkait, namun tidak ada solusi. Sampai saat ini petani masih membiarkan lahannya terlantar,” tutupnya menegaskan. (EL).