19 April 2024

Pemdes Desa Talang Sawah Laksanakan Titik Nol Pembangunan Tahun 2024

Liputansumsel.com


LAHAT,liputansumsel - Berdasarkan peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 201/PMK 07/2022 tentang pengelolaan Dana Desa tahun 2024 pasal 24 dan sesuai dengan anggaran pendapatan Belanja Desa (APBDES) Bidang kegiatan pelaksanaan pembangunan Desa tahun 2024. Serta peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah tertinggal dan tramigrsi nomor 06 tahun 2023 tentang perubahan atas peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah tertinggal nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.


Sehubungan dengan hal tersebut Pemerintah Desa Talang Sawah Kecamatan Lahat Selatan Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan, melaksanakan kegiatan Titik Nol pembangunan sisa pembangunan Air Limbah (Spal), Desa Talang Sawah Kecamatan Lahat Selatan tahun anggaran 2024. Jum'at (19/04).


Tampak hadir didalam kegiatan tersebut Camat Lahat Selatan, diwakili oleh Sekcam berserta jajaranya, Pihak Koramil Kota, Pihak Polsekta Kota, Pendamping Desa Kecamatan Lahat Selatan, Kepala Desa (Kades) serta Perangkat Desa, Ketua BPD dan anggotanya, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda dan masyarakat setempat.


Dalam sambutanya Kepala Desa Talang Sawah Kecamatan Lahat Selatan Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan Surlen, menyampaikan hari ini Pemdes Desa Talang Sawah melaksanakan titik nol pembangunan sisa pembangunan Air Limbah (Spal), tahun anggaran 2024, dengan volume Panjang 300 Meter Lebar 40 T 60.


Pembangunan sisa pembangunan Air Limbah (Spal), tahun anggaran 2024 terealisasi berdasarkan musyawarah Desa, Kepala Desa, perangkat Desa, tokoh Masyarakat, dan BPD Desa. setelah musyawarah Bersama barulah ada kata mufakat, maka dituangkan Dalam RKPDes Desa dan dianggarkan dalam APBDes Desa Tahun 2024. Saya juga berharap dengan adanya pembangunan ini membantu kenyamanan masyarakat setempat serta mohon kepada seluruh masyarakat mari kita bersama-sama menjaga ketertiban di desa sehingga tercipta masyarakat yang sejahtera,”sampainya.


Sementara dalam arahan Camat Lahat Selatan Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan, yang dalam hal ini disampaikan oleh Sekcam, mengucapkan terimakasih kepada Kades  dan perangkat Desa Talang Sawah yang mana telah mengudang dan melibatkan pihak Kecamatan Lahat Selatan didalam melaksanakan kegiatan- kegiatan seperti ini.


"Dalam kesempatan yang baik ini, saya berharap dengan adanya pembangunan ini mari kita bersama- sama mengawasi dan memantau pelaksanaan pembangunan di desa, demi pembangunan di desa yang kita cintai ini lebih maju untuk kedepannya,”jelasnya.(Ganda Coy)

Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa Bagikan Paket Sembako di Halaman Masjid RATU Cheng Ho

Liputansumsel.com


Palembang,  Liputan Sumsel. Com -  Pemerintah Kota Palembang kembali melanjutkan program pembagian sembako dan pelayanan pembuatan dokumentasi administrasi kependudukan pasca Lebaran Idul Fitri 1445 H.


Kali ini, kegiatan tersebut dipusatkan di halaman Masjid Cheng Ho, Jakabaring, Kamis (19/4/2024).


Penjabat Wali Kota Palembang Ratu Dewa secara langsung membagikan sembako, serta memantau pelaksanaan pelayanan administrasi kependudukan.


"Total ada 580 paket sembako untuk 580 keluarga penerima manfaat (KPM), sesuai janji saya. Sudah dibagikan 100 paket. Sisanya 480 paket dibagikan hari ini," ujar Dewa.


Ia menyebutkan pembagian sembako sebagai ikhtiar

menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Kota Palembang yang berjumlah 12.812 KK.


"Mudah-mudahan bantuan pasca Idul Fitri ini membantu dan bisa dimanfaatkan dengan sebaik baiknya oleh KPM di Jakabaring," kata Dewa.


Ia melanjutkan, program pemberian bantuan paket sembako akan terus dilanjutkan


"Apalagi di kondisi harga yang sekarang, kita berbagi sampai keseluruhan kelurahan dan kecamatan yang ada di Palembang."


Mantan sekda Palembang ini menambahkan, Pemkot Palembang juga berfokus menyelesaikan dokumen kependudukan warga, seperti KK, Akta Kelahiran, KIS, KIP dan KIA.


"Semua kita layani karena sifatnya jemput bola. Jangan sampai warga yang menunggu, tapi kita yang mendatangi warga. Semoga pelayanan ini bermanfaat untuk mereka," pungkas Dewa. (Rl/Al)

Pj Ketua TP PKK Tyas Fatoni Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting di Sumsel

Liputansumsel.com


Palembang, Liputansumsel.com,-. Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak (TP)  Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Tyas Fatoni berkomitmen menurunkan pravelansi stunting di Sumatera Selatan. Ha ini diungkapkan saat menerima audiensi dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumsel Mediheryanto di Griya Agung, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (18/4/2024).


“Untuk dorongan dan kolaborasi TP PKK Sumsel terhadap kegiatan Tim Pendamping Keluarga (TPK) ini akan ditindaklanjuti dengan mengajak Ketua TP PKK Kabupaten/Kota,” kata Tyas.


Tyas mengatakan kegiatan TP PKK Sumsel pada bulan April cukup padat sehingga keikutsertaan Sumsel pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat nasional akan dipertimbangkan. Sedangkan peringatan Harganas tingkat provinsi rencananya akan dijadwalkan.


"Kami juga akan melaksanakan peringatan hari Kartini tingkat provinsi yang puncak peringatannya akan diselenggarakan pada tanggal 30 April bertempat di Griya Agung. Jika dimungkinkan PKK Sumsel dan BKKBN Sumsel bisa bersama-sama melaksanakannya,” ucap Tyas.


Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKKBN Sumsel Mediheryanto memaparkan sejumlah kegiatan yang direncanakan berkolaborasi dengan TP PKK Sumsel, di antaranya Rakerda Bangga Kencana yang dijadwalkan pada tanggal 29 April hingga 1 Mei 2024. Selanjutnya, pelaksanaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat nasional pada bulan Juni mendatang yang dipusatkan di Semarang dan peringatan Harganas tingkat provinsi tahun 2024 yang akan dilaksanakan di Lubuklinggau.


"Jadi bu Tyas, kami melaporkan ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu Rakerda Bangga Kencana pada akhir bulan ini. Dalam kegiatan tersebut nanti Pak Gubernur dan Bu Tyas Fatoni akan dikukuhkan sebagai Ayah-Bunda Asuh Stunting yang pengukuhannya dilakukan oleh Kepala BKKBN Pusat,” katanya.


Mediheryanto mengatakan kedepannya juga akan dilaunching 8 aksi konvergensi penurunan stunting dalam rangkaian Rakerda Bangga Kencana. Selain itu, dalam memperingati hari Kartini, BKKBN Sumsel mengadakan pelayanan KB di mana Kabupaten/Kota pun siap melaksanakan pelayanan KB.


"Untuk peringatan Harganas nanti, BKKBN akan menyelenggarakan layanan seribu akseptor KB,” ujar Mediheryanto.

Buka Webinar Tapak Songket, Pj Gubernur Agus Fatoni Ingatkan Orang Tua Agar Mendidik Anak Secara Optimal

Liputansumsel.com


Palembang, Liputansumsel.com,-. Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengingatkan para orang tua agar mendidik anak mereka secara optimal guna menciptakan generasi emas mendatang. Hal ini diungkapkan Fatoni saat membuka webinar Tepak Songket (Temu Sapa Kader Songsong Keluarga Tangguh) dengan tema 'Pola Pengasuhan Anak Cermin Keluarga Harmonis' edisi April dengan judul 'Kesetaraan Peran Ayah dan Ibu dalam Pola Pengasuhan Anak Untuk Mencetak Generasi Emas Sumsel' di Griya Agung, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (18/4/2024).


"Agar tercipta generasi emas di masa mendatang, maka orang tua harus optimal dalam mendidik anak. Nah agar pendidikan tersebut optimal, tentu saja kapasitas orang tua harus optimal. Dimulai dari orang tuanya terlebih dahulu.  Karena anak akan mencontoh dan meniru orang tuanya. Orang tua menjadi teladan bagi anak,” kata Fatoni.


Menurutnya, anak merupakan generasi penerus keluarga dan bangsa yang memerlukan pengasuhan yang baik agar tumbuh dan berkembang secara optimal. Dia juga mengatakan bahwa masing-masing anak memiliki keunikan tersendiri baik itu sifat, potensi dan minat bakatnya.


Di Indonesia peran pengasuhan anak sebagian besar masih dibebankan kepada perempuan (Ibu). Secara tradisional, peran ibu sebagai pengasuh utama telah mengakar dalam masyarakat, di mana ibu dianggap sebagai sosok yang paling bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak. Namun, pemahaman ini semakin dipertanyakan dengan semakin banyaknya penelitian yang menyoroti kontribusi peran penting ayah dalam perkembangan anak.


"Kesetaraan peran ayah dan ibu atau kesetaraan gender dalam keluarga dimulai dari lingkup paling kecil, yaitu keluarga, ketika suami dan istri dapat berbagi tugas dengan baik. Keterlibatan ayah atau suami dalam pengasuhan anak tidak hanya menunjukkan tercapainya kesetaraan gender, tetapi juga membawa iklim yang positif dalam perkembangan keluarga dan anak,” kata Fatoni.


“Keduanya memiliki peran yang unik dan saling melengkapi untuk memberikan pengalaman yang seimbang bagi anak dalam mengenal diri dan lingkungannya,” sambungnya.


Dalam kesempatan ini, Fatoni juga memberikan apresiasi kepada Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ((PKK) Sumsel yang telah menyelenggarakan acara Tepak Songket dengan menghadirkan narasumber yang kompeten. Salah satunya adalah dr. Aisah Dahlan yang menyampaikan materi tentang kesetaraan peran ayah dan ibu dalam pola pengasuhan anak. Dia mengingatkan para orang tua untuk berhenti memberikan label negatif (buruk) pada generasi baru saat ini, seperti generasi micin atau generasi rebahan. 


"Mari beri label generasi Rabbani, generasi Qurani (bagi yang muslim). Karena pemberian label yang baik ini akan terekam dalam memori anak,” ucap Aisah.


Untuk menjadi orang tua yang baik lanjut dia, harus dipersiapkan dari jauh hari sebelum menikah. Seorang anak (janin) yang dikandung perempuan sudah bisa merekam perkataan/ucapan pada usia dua minggu. 


“Sedangkan ayah juga berperan dalam menjemput rezeki/nafkah dalam hal ini memberikan nutrisi sejak dalam kandungan ibu,” kata Aisah. 


Aisah melanjutkan pada saat bayi lahir, maka tugas seorang ayah (bagi keluarga muslim) adalah melafalkan adzan dan iqomat. Hal ini tentunya akan langsung tersambung ke otak si bayi. 


"Ayahlah yang bertugas untuk menyampaikan/mengajak/menceritakan tentang agama/nasehat hidup sebagaimana Nabi Luqman menasehati anaknya. Selanjutnya detail pelaksanaannya ada pada seorang ibu sebagai pelaksana harian,” tandasnya. 


Tampak hadir mengikuti webinar Tepak Songket, Pj Ketua TP PKK Sumsel Tyas Fatoni, Forkopimda Sumsel, OPD Sumsel, Organisasi Wanita, DWP Sumsel dan TP PKK Kabupaten/Kota se-Sumsel.

Pj Gubernur Agus Fatoni Tinjau Museum Balaputra Dewa dan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya

Liputansumsel.com


Palembang, Liputansumsel.com,-. Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni meninjau Museum Negeri Sumatera Selatan Balaputra Dewa dan Museum Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS). Kedua museum tersebut berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (17/4/2024).


Museum Negeri Sumatera Selatan Balaputra Dewa dipiihnya menjadi destinasi pertama dalam kunjungannya kali ini. Dia juga menyimak secara serius penjelasan dari petugas yang menjelaskan berbagai koleksi benda-benda bersejarah.


Di museum ini banyak sekali koleksi mulai dari zaman prasejarah, masa kerajaan Sriwijaya hingga era perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Selain itu, koleksi Keris Palembang, Pedang Palembang, Keris Siwar dan Kujur, Galeri Malaka dan ruang khusus penemuan benda-benda dari sungai Musi juga dipamerkan di museum ini. Selanjutnya, di belakang museum Fatoni berkesempatan meninjau langsung rumah adat, yakni Rumah Limas dan Rumah Lamban Ulu Ogan yang terletak di bagian belakang museum Balaputra Dewa.


Setelah melakukan kunjungan ke Museum Negeri Sumatera Selatan Balaputra Dewa, Fatoni melanjutkan kunjungannya ke Museum Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS). Di museum ini hanya memiliki satu tema, yaitu Sriwijya.


Di lokasi ini, Fatoni melihat koleksi yang dipamerkan dan diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu arkeologika dan keramologika, disajikan secara kronologis, yaitu pra Sriwijaya, Sriwijaya dan Pasca Sriwijaya. 


Dalam penataan masa Sriwijaya dikelompokkan menjadi lima untuk memudahkan pengunjung memahami tinggalan Sriwijaya yaitu prasasti-prasasti penanda Sriwijaya, maritim Sriwijaya, keagamaan Sriwijaya, arsitektur Candi Bumiayu, dan perdagangan masa Sriwijaya.  


Usai melakukan peninjauan, Fatoni menyebut pentingnya keberadaan museum untuk menyimpan, mengabadikan dan mendokumentasikan peninggalan sejak masa lalu. Tujuannya tidak lain agar masyarakat mengetahui bagaimana masa lalu, masa kini dan untuk melihat masa depan. Menurutnya, pengelolaan kedua museum tersebut sangatlah cukup naik namun perlu ditingkatkan.


“Kepada masyarakat yang memiliki peninggalan-peninggalan atau barang-barang kuno, barang-barang yang lalu itu bisa disampaikan ke pihak museum agar bisa ditulis, kemudian diteliti, dikaji untuk lebih melengkapi lagi tentang Kerajaan Sriwijaya yang ada di Sumatera Selatan,” katanya. 


Menurutnya, dengan adanya museum di Sumsel ini, generasi muda dapat mengetahui bagaimana perjalanan Kerajaan Sriwijaya, mulai dari masa kejayaan Sriwijaya hingga keruntuhan kerajaan Sriwijaya. 


“Jadi dengan melihat museum, kita melihat sejarah, bisa membaca sejarah dan melihat sejarah peninggalan-peninggalannya. Kemudian kita bisa melihat budayanya, adat istiadatnya dan lain sebagainya. Museum ini sangat kaya informasi dan kaya ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya, jadi masyarakat termasuk anak-anak muda, generasi muda, silahkan datang ke museum ini,” ajaknya. 


Nantinya dalam waktu dekat Pemerintah Provinsi Sumsel akan membentuk tim yang akan mencari peninggalan-peninggalan sejarah, baik di dalam negeri maupun luar negeri yang terdiri dari ahli pakar, ahli sejarah dan lain sebagainya. Fatoni juga mengimbau masyarakat untuk bersama-sama merawat dan menjaga museum yang ada di Provinsi Sumsel sekaligus ikut mempromosikannya agar lebih dikenal oleh masyarakat luar Sumsel.


“Ini milik kita, mari kita rawat bersama-sama dan kita perlu jaga bersama-sama, museum-museum ini cukup bagus, banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil, banyak sekali informasi sejarah yang bisa kita ketahui, namun banyak juga masyarakat yang belum tahu kalau ada museum ini,” jelas Fatoni. 


“Mari kita sampaikan kepada masyarakat betapa museum ini juga sangat penting, untuk bisa menambah ilmu pengetahuan kita, untuk kita mengetahui sejarah, dan banyak pelajaran yang kita bisa petik dari museum yang kita cinta ini,” sambungnya.