05 Februari 2019

Kecamatan Ilir Barat 1 Kota Palembang Mengucapkan Selamat HPN Ke 73

Liputansumsel.com

Baru Sebulan Bebas, lakukan CuRas Sudin Kembali di Tangkap

Liputansumsel.com


LiputanSumSel.com-Samsudin alias Sudin (17) yang tercatat sebagai warga Dusun 1 Desa Tebing Suluh, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang baru satu bulan keluar dari tahanandan telah bebas dan juga masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kembali diamankan petugas Polsek Lempuing, Senin (4/2).

Pelaku yang telah menjadi target operasi (TO) petugas Polsek Lempuing ini harus kembali ditangkap karena diduga telah melakukan pencurian dengan kekerasan berdasarkan laporan yang tertuang dalam LP/B-04/I/2019/sek.Lempuing tgl 25-01-2019 dan LP/B-05/I /2019/ sek.Lempuing tgl 28-01-2019.

Menurut Kapolres OKI AKBP Donni Eka Saputra SH, S.ik, MH melalui Paur SubBag Humas IPDA Suhendri mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang diperolaeh tentang keberadaan pelaku pencurian dan kekerasan yang sudah menjadi TO petugas. Kemudian anggota Opsnal Polsek Lempuing pimpinan Kanit Reskrim IPDA Zendra.K, SH langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku.

“Saat itu anggota Opsnal pimpinan Kanit Reskrim IPDA Zendra mendapat informasi keberadaan pelaku, kemudian langsung bergerak lakukakn penangkapan dan menyelidikinya, dengan tidak melawan pelaku pun pasrah ditangkap,” ungkap Suhendri.

Lanjut Suhendri, pelaku sebelumnya pernah dihukum dalam kasus kepemilikan secara ilegal senjata tajam (Sajam) di Polsek Mesuji. Saat dilakukan pemeriksaan terhadap pelaku, ditemukan sebilah pisau yang diselipkan pelaku di pinggang sebelah kiri, dan setelah itu, pelaku mengakui perbuatannya sesuai dengan dua laporan yang diterima oleh Polsek Lempuing.

“Pelaku adalah resedivis yang baru satu bulan bebas. Saat ini pelaku dan barang bukti berupa sebilah senjata tajam jenis pisau dan satu unit sepeda motor jenis Yamaha Nmax warna putih sudah di amankan ke Mapolsek Lempuing,” tandasnya.(Povi)

Modus Barang Dikereditkan, Elly Diciduk Polisi

Liputansumsel.com


Indralaya.liputansumsel.com--Bermodalkan kereditkan alat elektronik Elly Ermawati (31) warga Desa Tanjung Lubuk Dusun I Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir akhirnya diciduk oleh jajaran Satreskrim Polres OI di Jalan Dobang Diklat 1 Gang. M. Yasin Kelurahan Baru Kecamatan Pasar Rebo Cijantung Jakarta Timur, Sabtu (2/1) dini hari.


Berdasarakan informasi yang berhasil dihimpun pelaku yang merupakan Ibu Rumah Tangga ini sudah melakukan penipuan terhadap seorang pedagang Elektronik dengan melakukan modus untuk membantu menjual barangnya dengan cara mengkreditkan barang.

Namun oleh pelaku barang tersebut dijual dengan cara Kontan atau cash, dan Uang dari hasil penjualan tersebut tidak di setorkan kepada Korban, melainkan digunakan sendiri oleh pelaku untuk keperluan kebutuhan hidup sehari-sehari.


Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian sekitar lebih kurang Rp.26.870.000, dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres OI.

Kapolres OI AKBP Gazali Ahmad SIK MH didampingi Kasat Reskrim AKP Malik Fahrin SH. Membenarkan kejadian tersebut.

"Berdasarkan keterangan korban dan saksi, Pada hari Sabtu, (2/1) di Dobang Diklat 1 Gang M. Yasin Kelurahan baru kecamatan Pasar Rebo Cijantung Jakarta Timur, telah dilakukan penangkapan terhadap pelaku tindak pidana Penipuan dan penggelapan sebagaimana dimaksud dalam pasal 378 dan 372 KUHP,"kata Gazali Ahmad, Senin (4/1).


Masih menurut nya, tim Satreskrim Polres OI yang dipimpin Kanit Pidum Ipda Rachamat Djakatar didampingi Bripda Fitri Erlinda yang di backup oleh Tim Macan Satreskrim Polres Jakarta Timur melakukan penangkapan terhadap pelaku tindak pidana Penipuan tanpa adanya perlawanan.

"Selanjutnya pelaku saat ini sudah di amankan di Polres Ogan Ilir guna pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya. (rul)

Kemkominfo Dan Kantor Staff Presiden Gelar Diskusi" Pengentasan Kemiskinan Berbasis Pembangunan Desa di Sumsel"

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel .Com - Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Kantor Staf Presiden  menggelar Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk “Pengentasan Kemiskinan Berbasis Pembangunan Desa di Sumsel”, di Pendopo Griya Agung Jalan Demang Lebar Daun Palembang, Senin (04/02/2019).

Direktur Pengolahan dan Penyediaan Informasi Kominfo Siti Meiningsih mengatakan,  bersandar pada data Badan Pusat Statistik, Provinsi Sumatera Selatan memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi (6,14%) dan berada di atas rerata nasional (5,17%) (BPS, 2018). Data ini menunjukkan bahwa pembangunan di Sumatera Selatan berkembang cukup baik dengan didukung dengan pembangunan infrastruktur yang semakin pesat karena diadakannya berbagai event internasional termasuk Asian Games 2018. Berbagai program & bidang bantuan sosial pun telah dikucurkan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah, diantaranya Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu lndonesia Pintar (KIP), serta Dana Desa yang alokasinya terus meningkat mencapai Rp190 triliun, dari tahun 2017 hingga tahun 2019 (Kemendes).

"Dana Desa adalah salah satu program yang dilaksanakan pemerintah pusat untuk meningkatkan produktivitas masyarakat di desa agar semakin sejahtera. Hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik juga menunjukkan bahwa, terjadi pengurangan desa tertinggal dan tahun 2014 sebanyak 19.750 desa, menjadi 13.232 desa pada tahun 2018 (BPS, 2018)," ujarnya. 

Siti menjelaskan,  hal ini dicapai antara lain dengan membangun jalan desa dan jembatan desa untuk membuka keterisolasian, membangun embung, irigasi, serta pasar dan BUMDES untuk meningkatkan produktivitas masyarakat desa, serta drainase, saluran air bersih, Polindes, dan MCK untuk menigkatkan kualitas hidup masyarakat, yang tentunya dilakukan dengan bersama dengan pendamping desa.

Kendati demikian,  lanjut Siti,  harus diakui, bahwa berbagai program yang dilakukan dan indkator makro pertumbuhan ekonomi ini belum sepenuhnya mampu menyelesaikan masalah pelik di Sumsel, yaitu tingkat kemiskinan yang masih tinggi khususnya di desa. Tren angka kemiskinan di Sumsel pun walaupun mengalami penurunan tetapi masih belum signifikan.

"Publik perlu mengetahui sejauh mana program Dana Desa mampu mengangkat problem kemiskinan di desa dan meningkatkan produktivitas desa. Bagaimana pemerintah pusat. daerah dan masyarakat berkolaborasi untuk mengentaskan masyarakat desa dari kemanusiaan,"  ungkapnya.

Siti menerangkan,  Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Sumatra Selatan mencatat hingga 29 Oktober 2018, alokasi Dana Desa tahap m baru tersalur pada empat kabupaten/kota di provinsi itu. Keempat kabupaten yang telah mendapat kucuran dana desa yakni, Musi Banyuasin, Muara  Enim, Musi Rawas, dan Kota Prabumulih. Masih kecilnya kucuran di tahap lII ini karena sebagian besar desa belum memberikan laporan hasil pengerjaan atas penggunaan dana di tahap II lalu.

Sementara itu,  Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Anwar Sanusi mengatakan, pihaknya melihat pemerintah memiliki komitmen yang tinggi dalam mensejehtarakan masyarakat desa dengan menyalurkan dana desa awalnya Rp 20,67 triliun, dan Dana 82,72 persen yang terserap.  Namun komitmen presiden tidak berkurang, bahkan  Pemerintah terus menaikkan dana desa.

"Dana desa ini untuk membangunan desa Jumlah 74.957 desa di indonesia.  Dana desa dikucurkan,  karena  lemahnya infrastrktur di pedesaan.  Lemahnya  sarana sosial dasar,  sehingga untuk pemberdayaan masyarakat desa,"ulasnya.

Anwar menjelaskan,  Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Mengeluarkan Permendes No 4 Tahun 2017 yang berisi tentang perubahan atas permendesa no 22 Tahun 2016. Perubahan ini menekankan pada penetapan prioritas penggunaan dana desa. Yakni

(1) Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan di bidangPembangunan Desa dan Pemberdayaan MasyarakatDesa.

(2) Priroritas penggunaan dana Desa diutamakan untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang bersifat lintas bidang.

(3) Program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terutama bidang kegiatan BUMDesa atau BUMDesa Bersama, embung, produk unggulan Desa atau kawasan perdesaan dan sarana olahraga Desa.

(4) Prioritas penggunaaan dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipublikasikan kepada masyarakat oleh Pemerintah Desa di ruang publik atau ruang yang dapat diakses masyarakat Desa.

Berdasarkan Permendes no 4 Tahun 2017 Bumdes menjadi salah satu prioritas dalam penggunaan dana desa.

Sampai saat ini,  lanjut Anwar,  dana desa telah membangun sekitar 191 ribu kilometer jalan desa. Ini bukti konkrit aktivitas ekonomi di desa. Selain itu,  selama 4 tahun dana desa telah membangun 8983 unit pasar desa. Kemudian,  dibangun 24.820 posyandu untuk mengurangi gizi buruk.  Terkait MCK, pelayanan sosial dasar kurang perhatian tapi sangat penting.  Berbagai penyakit masyarakat,  buruknya fungsi MCK. Dengan adanya dana desa dibangun  242.587 unit MCK.

"Jika desa dibangun,  kesempatan orang di desa bekerja lebih lama,  arus urbanisasi bisa diturunkan.  Kedepan dari dana desa,  didorong untuk BAdan Usaha Desa (Bumdes) .Tenaga kerja yang terserap hampir 1 juta," urainya. 

"Ada bumdes memenfaatkan dana desa,  dalam 3 bulan omset 500 juta rupiah.  Bahkan ada Bumdes yang meraih omset duatad Rp 1 mikiar.  Ini untuk menjadikan desa mandiri. Selama 4 tahun perjalnana dana desa,  ini meningkatkan kreativitas desa. Kategori desa ada tiga yakni desa tertinggal,  berkembang dan mandiri. Dengan adanya dana desa,  terdapat 6880 desa teringgal menjadi desa berkembang," papanya.

"Kita ada Satgas dana desa,  kalau ada penyelewengan. Hubungi nomor 1500040 informasikan penyelewenangan dana desa," tambahnya. 

Sementara itu,  Rektor Unsri Anis Saggaf mengatakan, dengan adanya dana desa,  masalah desa seperti sarana dan prasaran,  iptek dan lainnya ini sudah mulai terurai.
Pembedayaan masyarakat,  perlu kebijakan yang berpihak ke masyarakat.

Wagub Sumsel Mawardi Yahya mengatakan,  kemiskinan di Sumsel masih 12,8 persen. Padahal ada dana desa.

"Dalam pengelolaan dana desa adalah padat karya diutamakan. Kami sudah berkomitmen mengurangi kemisikinan satu digit atau sekitar 3 persen. Menurunkan kemiskinan itu tidak gampang," ucapnya.

Menurutnya,  di sumsel yang menikmati ekonomi itu golongan menengah keatas.

"Setelah dievalusi daerah pertanian itu lebih baik perekonomiannya.  Namun daerah yang banyak migas justru miskin. Pimpinan HDMY,  kami mengurangi internasional.  Anggaran 2019 kami arahkan ke infrastktur ke desa desa. 2019 dana infrastktur hampir Rp 1,5 triliun. Bahkan,  kita akan bantu kabupaten dan kota dengan total anggaran Rp 500 miliar untuk infrastkruktur," pungkasnya. (A2)

Dua Oknum Anggota Polres Muba Diduga Ikut Judi Sabung Ayam

Liputansumsel.com
MUBA,liputansumsel -Diduga dua (2) oknum anggota Polres Musi Banyuasin ikut terlibat dalam perjudian jenis sabung ayam lintas kabupaten yang diduga beromset puluhan juta rupiah yang digerebek Jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Muba di Dusun 1 Desa Ulak Teberau, kecamatan Lawang Wetan, kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), sabtu (2/2/2019) kemarin.

Dalam Informasi yang dihimpun wartawan, keterlibatan kedua oknum anggota Polres Muba berinisial "S dan A" ini, setelah issue beredar dari mulut ke mulut dikalangan masyarakat kabupaten Musi Banyuasin, serta diperkuat lagi setelah Kapolres AKBP Andes Purwanti. SE. MM. Menggelar press release pada minggu (3/2/2019).

Pada press release tersebut tercantum beberapa nama, dari nama nama tersebut, diantaranya nama S dan A yang menjadi Daftar Pencarian Orang (Dpo) Polres Muba Banyuasin, pada saat pengerbakan terjadi kedua (2) diduga oknum polisi ini melarikan diri dari lokasi perjudian sabung ayam tersebut.

Seterusnya senin (4/2/2019) awak media kembali mendapatkan informasi bahwa S dan A yang diduga adalah oknum anggota polisi Polres Muba, telah menyerahkan diri ke Mapolres Musi Banyuasin, kemudian awak media pun mendatangi Mapolres Muba guna konfirmasi terkait hal tersebut.

Saat di konfirmasi di ruang kerjanya senin 04/02/19 Paur Subbag Humas Polres Muba, IPDA Nazaruddin Bahar SE. MSi. tidak bisa memberikan penjelasan secara resmi. Namun, ia menjelaskan jika memang ada anggota Polres Muba yang terlibat tentunya akan di tindak lanjuti sejauh mana peran serta dalam keterlibatan perjudian sabung ayam tersebut.

"Kami masih mendalami dan memeriksa apakah ke dua oknum anggota kita itu terlibat dalam permainan ini atau tidak, tapi untuk lebih jelasnya konfirmasi dulu sama Kabag Ops, atau Kapolres saja, karena takut nantinya saya salah dalam memberikan keterangan,"ucap Nazaruddin.

Sementara itu,Kapolres Muba ketika press release, Minggu 03/02/19 menjelaskan bahwa " Jika ada Anggota Saya Yang terlibat Maka akan di tindak tegas sesui aturan,"ujar Kapolres. (Tim/ade)