22 Juni 2018

Program TPP Ishak – Yudha Bertujuan untuk Meningkatkan Good Governance Sumsel

Liputansumsel.com
Palembang.liputansumsel.com--
Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Selatan (Sumsel) Nomor Urut Tiga (3), Ishak Mekki – Yudha Pratomo Mahyuddin dapat dibilang pasangan calon yang paling serius mengusung pemaksimalan program Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) untuk aparatur sipil negara (ASN) di Sumsel.



Cagub Ishak menjelaskan alasan dibuatnnya program itu adalah untuk meningkatkan kualitas kerja ASN yang ada. Yakni semakin professional, transparan, indeks kinerja yang tinggi dan peluang korupsi yang rendah melalui kontrol terhadap pelayanan publik dari masyarakat Sumsel.



“Dengan begitu progam ini dapat meningkatkan good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik untuk masyarakat Sumsel,” ujar Ishak pasca debat publik kedua di Palembang, Kamis (21/6) malam.



Ishak yang juga Wakil Gubernur Sumsel non aktif ini menerangkan jumlah peningkatan TPP akan mencapai sebesar Rp. 25 juta untuk Eselon 2. Dan ke bawah mengikuti kenaikannya.



Selain itu, Ishak yang juga anak dari Ulama Hafidz Quran, KH. Achmad Mekki ini menjelaskan anggaran untuk program TPP diambil dari anggaran perjalanan dinas yang selektif. Sebagai ilustrasi biaya  perjalanan dinas luar negeri tahun ini mencapai Rp. 500 Miliar atau setengah Triliun, dana inilah yang akan kita pakai.



“Jadi kami pikir perjalanan dinas harus dibuat lebih selektif lagi. Nah dari sinilah yang akan kami pakai untuk meningkatkan TPP ASN tersebut,” kata Ishak.



“Semoga program ini dapat bermanfaat untuk Sumsel yang lebih baik lagi kedepannya, Insyaallah,” pungkas Ishak.(rul)

Pj Walikota Musni Wijaya Pimpin ASN Bersih-Bersih Kawasan Wisata Pagar Alam

Liputansumsel.com
Pagaralam,Liputansumsel.com - Pj Walikota Pagar Alam Musni Wijaya memimpin langsung Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Pagar Alam melakukan aksi bersih-bersih di kawasan wisata Gunung Dempo, dari Tangga 2001 hingga Tugu Rimau, Jumat (22/6/2018). 

Gotong royong ini dilakukan untuk membersihkan sampah-sampah yang dibuang sembarangan oleh pengunjung di kawasan tersebut saat liburan lebaran beberapa waktu lalu.

Dengan membawa kantong plastik dan sapu, para ASN menyusuri jalan untuk memungut seluruh sampah yang akan dikumpulkan untuk diangkut truk pengangkut sampah. Sebelumnya seluruh ASN diwajibkan membawa kantong plastik untuk memungut sampah di sepanjang obyek wisata favorit masyarakat Sumsel tersebut.

Untuk diketahui, setiap musim liburan tiba, kawasan wisata di Kota Pagar Alam selalu dipadati pengunjung dari berbagai daerah. Namun disebabkan kurangnya kesadaran pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya, membuat banyak sampah berserakan di sepanjang jalan di kawasan kebun teh Gunung Dempo.

Pj Walikota Musni Wijaya mengimbau kepada para wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Kota Pagaralam untuk peduli dengan kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Pj Walikota mengatakan, kegiatan rutin mengajak seluruh ASN dan masyarakat untuk bersih-bersih tersebut, bertujuan untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap kebersihan kawasan wisata Pagaralam. (Rico)

JALAN PENGHUBUNG DUA DESA SEPERTI KUBANGAN KERBAU

Liputansumsel.com
Muba,liputansumsel.com - jalan kasmaran kecamatan babat toman menuju dua Desa yaitu desa Pinggap dan Desa pengaturan kecamatan batang hari lekoh kab.musi banyuasin rusak parah sehingga masyarakat sangat mengeluhkan akses jalan rusak di dua Desa tersebut, pasalnya Jalan utama satu - satunya yang dimiliki penghubung dari desa kasmaran Kecamatan Babat Toman yang menuju Desa Pingap dan Desa Pengaturan Kecamatan Batang Harileko ini nyaris tidak bisa dilalui.


Menurut keterangan warga masyarakat desa pinggap Somad(46)menjelaskan kepada liputansumsel.com,kamis(21/06/18). bahwa masyarakat di Desa Pingap dan Pengaturan sangat mengeluhkan kondisi jalan utama yang hancur.


"Kami warga masyarakat yang mayoritasnya bertani karet, mau menjual keluar hasil tani saja sampai berminggu miggu lamanya, dikarenakan kondisi jalan yang lumpuh total".


Somad(46)menambahkan, jika keadaannya seperti ini warga Desa Pinggap dan Pengaturan merasa terisolir sekali, karena Desa kami termasuk Desa paling ujung di Kecamatan Batang Hari Lekoh kab.musi banyuasin.


Menurut Kepala Desa Pinggap dan Pengaturan mengatakan bahwa kondisi jalan tersebut sudah lama sekali mengalami kerusakan. Bahkan, menurut Kades sudah berkali kali di ajukan melalui Musrenbangcam atau proposal tetapi respon pemerintah sampai sekarang belum kelihatan.


"Jalan yang sudah pernah di aspal tersebut, akibat kondisi alam kini rusak parah, jadi harapan Pemerintah Desa dan warga masyarakat agar Pemerintah Kabupaten segera memperbaiki jalan yang menuju ke desanya supaya warga masyarakat bisa merasakan pembangunan jalan yang nyaman untuk di lewati".(agung)

Simpan Sabu Arif Di Amankan Polisi

Liputansumsel.com
PRABUMULIH,--liputansumsel.com-- Satuan Reserse Narkoba Polres Prabumulih kembali mengungkap kasus
peredaran gelap narkotika jenis sabu seberat 10 gram. Tersangka yaitu Arif Sulaiman (35) warga jalan R.A Kartini, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih.


Penangkapan Tersangka bermula, saat pihak kepolisian mendapatkan informasi dari masyarakat yang menyatakan bahwa dirumah tersangka sering dijadikan tempat transaksi jual beli narkoba. Untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, Satres Narkoba mengumpulkan bahan keterangan dan melakukan penyelidikan ke daerah kediaman tersangka.


Berdasarkan kelengkapan data dan kebenaran informasi yang didapat,  Satres Narkoba pimpinan AKP M Ali Asri, SH langsung melakukan tekhnik penyamaran khusus penyelidikan narkoba. Hasilnya tersangka berhasil diringkus saat tengah berada di kediamanya, Kamis (21/6) sekitar pukul 10.00 WIB.


Meski sempat mengelabui petugas dengan cara membuang sebagian besar dari BB sabu ke dalam kamar mandi. Namun Hal itu berhasik di ketahui petugas, saat mengeledah seluruh sudut ruangan rumah tersangka.


Dari hasil pengeledahan, ditemukan 2 buah plastik klip bening diduga sabu seberat  1.00 gram, 2 paket sedang sabu 1,80 gram dan 11 paket kecil lainya dengan berat bruto 1,74 gram berikut 1 buah timbangan digital warna hitam, diduga digunakan untuk menakar jumlah berat sabu.


Turut disita dari tangan tersangka, 1 dompet hitam tempat menyimpan 4 bal plastik klip bening, Sepatu Bot warna kuning tempat BB disimpan, Uang tunai sebesar Rp. 250.000 diduga hasil dari transaksi jual beli sabu penjualan sabu serta satu unit Handphone merk Stawberry warna hitam. Guna proses penyidikan dan pengembangan, tersangka berikut barang bukti dibawa ke Mapolres Prabumulih.


Kapolres Prabumulih AKBP Tito Travolta Hutauruk, SIK, MH melalui Kasat Narkoba AKP M. Ali Asri, SH membenarkan penangkapan tersebut. Saat ini tersangka masih dalam proses penyidikan lebih lanjut guna mengungkap jaringan peredarannya.


"Tersangka kita tangkap dikediamanya. Tersangka tak bisa mengelak saat petugas kita menemukan barang bukti atas  keterlibatannya dalam tindak kejahatan transaksi narkoba," Ujar AKP M Ali Asri.


Menurut M Ali Asri, Dari Introgasi yang dilakukan, Tersangka mengaku membeli sabu seharga 8 juta rupiah di Wilayah Air Hitam Kabupaten PALI. Kemudian sabu 10 gram tersebut akan dibagi bagi menjadi peket kecil untuk dijual di wilayah Kota Prabumulih.


"Sejauh ini, kita masih menelusuri sumber penyuplai dan jaringan peredaranya. Akibat perbuatanya tersangka akan dijerat sesuai pasal 112 No 35 Tahun 2009 tentang narkotika," Tegasnya. 

21 Juni 2018

Dua Pelaku Pengedar Uang Palsu Di Bekuk Polisi

Liputansumsel.com
PRABUMULIH,--liputansumsel.com -- Gabungan Timsus Gurita Polres Prabumulih berhasil menangkap dua orang pengedar uang palsu diwilayah Kota Prabumulih. Modusnya, kedua pelaku membeli rokok di warung kelontongan, namun belum sempat membelanjakan semua uang tersebut, aksi Kedua kawanan ini harus berakhir di tangan pihak kepolisian.


Para tersangka yang ditangkap masing-masing Mulyono (43) dan Restu Napalion (27). Keduanya merupakan warga Dusun Tambang Kelekar, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muaraenim.


Kapolres Prabumulih AKBP Tito Travolta Hutauruk SIK MH melalaui Kasat Reskrim AKP Eryadi Yuswanto, SH MH mengatakan, terungkapnya kasus ini setelah petugas mendapatkan laporan pengaduan dari Helsa yang beralamat di jalan RA Kartini, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Prabumulih Timur.


Dijelaskan kasat Reskrim, pemilik warung Helsa menerima uang Rp100 Ribu, dari penjualan rokok, seketika itu muncul kecurigaannya saat melihat lembaran fisik uang yang berbeda dari biasanya. "Pemilik warung sadar bahwa uang yang diterimanya ternyata palsu setelah para pelaku pergi," kata Eryadi saat Pers Release, Kamis (21/6).


Mendapat laporan tersebut, petugas langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Setelah mengetahui ciri ciri pelaku, petugas langsung menyisir beberapa tempat di sekitar lokasi.


Tepatnya di Jalan Lingkar, Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Prabumulih Timur. Kedua pelaku berhasil ditangkap usai membeli rokok dan BBM di sebuah warung milik Citra (27), Rabu (20/06) sekitar pukul 22.30 WIB.


Dari tangan keduanya, petugas berhasil mengamankan barang bukti sebanyak 23 lembar uang palsu pecahan Rp100000, uang kembalian belanja dari warung Rp 66.000, 3 bungkus rokok serta 1 unit motor Yamaha Mio warna hitam tanpa nomor polisi.


"Saat ditangkap, tersangka Restu Napalion sempat membuang barang bukti uang palsu tersebut. Namun petugas yang jeli berhasil menemukan uang tersebut dan langsung meringkus pelaku. Akibat perbuatan itu, Kedua pelaku terancam UU nomor 7 tahun 2011 tentang mata uang dengan hukuman 10 sampai 15 tahun," tegasnya.


Sementara itu, Dihadapan pihak kepolisian kedua tersangka mengaku mendapatkan uang palsu tersebut dari seorang pelaku berinisial SN, warga Desa Modong, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Pali dari hasil menjual sepeda motor.


"Motor itu nak kami jual Rp 3,5 juta. Tapi dio galak beli Rp 4,5 juta dengan mencampur uang asli dengan uang palsu. Uang palsunyo Rp 3 juta dan uang asli Rp 1,5 juta," terangnya.


Awalnya kedua pelaku sempat ragu, namun lantaran tergiur dengan nilai uang lebih, kedua pelaku pun akhirnya sepakat untuk bertransaksi. Sialnya, aksi kedua pelaku harus berakhir di tangan kepolisian setelah tertangkap tangan mengedarkan uang palsu tersebut.


"Duit itu sengajo kami belanjoke ke warung kelontongan di Prabumulih sebab tempat nyo jauh dari rumah kami. Tapi duit palsu belum abis kami la tetangkap," sesalnya