30 Juni 2020

Gubernur Minta Dandim Yang Baru Bantu Walikota Pertahankan Zero Konflik

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Gubernur Provinsi Sumatera Selatan H. Herman Deru meminta Komandan Kodim 0418/ Palembang Korem 044/Gapo yang baru, untuk dapat membantu Walikota Palembang dalam mempertahankan label zero konflik yang telah melekat di masyarakat kota Palembang. 


Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi  Kodim secara umum menyelenggarakan pembinaan teritorial untuk menyiapakan wilayah pertahanan darat dan menjaga keamanan wilayah dalam rangka mendukung tugas pokok kodam atau korem. 

“Dandim bantu Walikota, kita ini punya label yang tidak sederhana,  kita ini zero konflik. bersama-sama membantu pak wali dalam menyatukan persepsi masyarakat, untuk menajga keharmonisan ini,” katanya saat memberikan kata sambutan pada Pisah sambut jabatan Komandan Kodim 0418/ Palembang Korem 044/Gapo, di Gedung AEKI (30/6) Siang. 

Dikatakan Herman Deru, Pisah Sambut Jabatan merupakan agenda rutin setiap adanya mutasi kepemimpinan di tubuh TNI, sebagai pengerat tali silaturahmi sehingga kedepan dalam mengemban tugas dengan amanah.


“ Kita dapat bersinergi dimanapun kita bertugas, dengan seluruh jajaran Forkopimda,” tambahnya 

Diakhir kata sambutannya, Ia mengucapkan Selamat Datang di Bumi Sriwijaya kepada Kolonel Inf Heny Setyono, dan berharap senantiasa sehat dan amanah dalam menduduki jabatan yang baru.


“Semoga  seluruh jajaran Komando Distrik Militer 0418/ Palembang di bawah kepemimpinan Bapak semakin jaya, profesional dan disegani dalam mengamankan kedaulatan NKRI. Harapan saya jangan pernah ada satu kelurahan pun yang tertinggal untuk dikunjungi minimal pengenalan wilayah,” pungkasnya 

Hadir pula dalam kesempatan ini Dandim 0418 Palembang yang lama Arm Widodo Noercahyo beserta istri, Danrem 044 Gapo Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji beserta istri, Dan Walikota Palembang Harnojoyo beserta istri.

Cegah Karhutla, Herman Deru Gelontorkan Bantuan Rp 45 Miliar ke 10 Kabupaten

Liputansumsel.com
#Apel Siaga Siaga di Tengah Kebun Raya
PALEMBANG - Liputansumsel.com--Gubernur Sumsel H Herman Deru  terus menunjukkan perhatiannya dalam menangani dan mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla)  di Sumsel. Tahun 2020 ini, Herman Deru Menggelontorkan dana APBD sebesar Rp 45 Miliar untuk mencegah karhutlah kepada 10 kabupaten yang kerap terjadi karhutla

Ia juga menginstruksikan agar kabupaten yang berpotensi karhutla untuk membentuk satuan tugas dan menyiapkan peralatan sebagai upaya penanggulangan.

"Baru tahun ini pemprov Sumsel memberikan bantuan senilai Rp 45 milyar untuk kabupaten terdampak guna membeli alat yang tidak habis pakai," kata HD, usai menjadi Irup Apel Kesiapsiagaan Personil dan Peralatan Penanggulangan Karhutlah Provinsi Sumsel di di Lapangan Kebun Raya Sriwijaya Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (30/6).

Dimana 10 kabupaten yang mendapatkan bantuan anggaran penanggulangan karhutla tersebut yakni, Kabupaten Ogan Ilir, Banyuasin, Pali, Muba, OKI, OKUT, Muratara, Muara Enim, Musi Rawas, OKUS.

"Besaran anggaran yang diberikan untuk tiap kabupaten tersebut jelas berbeda. Itu akan ditentukan dari luas lahan di kabupaten tersebut," paparnya.

Tidak hanya itu, dia menyebut juga ada emapat kabupaten yang diberikan layar informasi indeks standar pencemaran udara (ispu).

"Ada empat kabupaten yang mendapatkab layar informasi ispu tersebut. Dengan begitu bupati maupun masyarakatnya bisa tahu kondisi indeks pencemaran udaranya berapa," tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, Pemprov Sumsel juga saat ini mendorong perusahaan khususnya di bidang perkebunan untuk turut membantu dalam penanggulangan karhutla yang terjadi setiap tahun ini.

"Bukan hanya bantuan moril kepada masyarakat. Kita juga mewajibkan perusahaan tersebut dalam hal penanganan. Dan ini dibuktikan oleh perusahaan tersebut salah satunya bantuan helikopter untuk memonitor lahan-lahan yang rawan terbakar. Karhutlah ini juga ditentukan oleh curah hujan. Jika curah hujan rendah maka potensi karhutlah cukup tinggi, begitupun sebaliknya. Sebab itu kita butuh pengawasan bersama," jelasnya.

Disinggung soal kemungkinan bertambahnya bantu anggaran dari Pemprov Sumsel ke kabupaten rawan karhutla, HD dengan optimis mengiyakannya. 

"Apalagi ini pertama kali, tentu penambahan bantuan sangat memungkinkan. Mungkin tahun ini anggaran tersebut tidak cukup, tapi jika kinerja mereka terlihat tentu bantuan ini akan bertambah," bebernya.

Terlebih, selain bantuan anggaran Rp 45 miliar untuk kabupaten, Pemprov Sumsel sendiri masih memiliki anggaran lebih dari Rp 100 milkar yang diperuntukkan untuk penanggulangan karhutlah.

"Provinsi memiliki anggaran itu, jumlahnya sekitar Rp 100 miliar. Tentu itu digunakan untuk penanggulangan karhutlah ini," imbuhnya.

Dengan bantuan anggaran tersebut dia berharap, Sumsel dapat terbebas dari karhutlah yang selalu menjadi ancaman setiap tahunnya.

"Namun ini juga harus ada peran dari masyarakat. Sejauh ini kesadaran masyarakat untuk tidak membuka lahan secara ilegal dengan cara membakar sudah cukup tinggi. Kalau pun nantinya masyarakt ingin membuka lahan baru bisa berkomunikasi dengan Gapoktan yang telah dibentuk untuk selanjutnya dikomunikasikan kepada Dinas Pertanian untuk peminjaman alat membuka lahan baru seperti eskavator. Dengan kerjasama demikian maka kami yakin karhutlah tidak akan terjadi lagi," timpalnya.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan di Halaman Griya Agung, Apel Kesiapsiagaan Personil dan Peralatan Penanggulangan Karhutla Provinsi Sumsel  kali ini dipusatkan di Lapangan Kebun Raya Sriwijaya Kabupaten Ogan Ilir. 

Sementara itu, Wakil Bupati OKI HM Djakfar Shodiq mengapresiasi langkah yang dilakukan Gubernur Sumsel dengan memberikan bantuan penanggulangan karhutlah. Dimana kabupaten OKI yang memiliki lahan yang berpotensi terbakar paling luas sangat membutuhkan bantuan itu.

"OKI mendapatkan bantuan Rp 8 milyar karena pak Gubernur tahu betul OKI ini memiliki wilayah paling luas," katanya.

Menurutnya, bantuan tersebut salah satunya akan diperuntukan untuk pengadaan alat baru dalam penanggulangan karhutlah.

"Yang jelas utamanya untuk peralatan dan sarana prasarana. Saat inu kami telah membentuk satuan tugas dibeberapa desa yang dinilai luas dan rawan karhutlah. Seperti di Desa Cengal, Tulung Selapan, Pampangan, Pedamaran dan Mesuji," pungkasnya.

Sedangkan, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan menilai langkah dan kebijakan Gubernur Herman Deru dengan memberikan bantuan tersebut merupakan bentuk keseriusan kepala dalam menyikapi persoalan karhutlah.

Sebab itu, sebagai institusi yang terlibat dalam penanggulangan karhutlah di Sumsel, pihaknya menurunkan sedikitnya 1000 personel untuj melakukan pencegahan, pengawasan di titik-titik rawan karhutlah.

"Tentu ini langkah serius dari Gubernur dan haru didukung penuh. Karena itu, kita pun sudah siapkan seribu personil untuk pengawasan dan penanggulangan. Kalau kurang, kita tambah lagi. Tapi intinya kita sudah menyiapkan. Terlebih kita juga sudah membentuk subsatgas di kabupaten/kota, dan ini tinggal berjalan saja," tuturnya. 

Senada dengan itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri mengatakan Karhutla ini sudah setiap tahunnya terjadi. Maka itu dalam menanggulanginya dibutukan edukasi serta ajakan secara masif ke masyarakat agar tidak membuka lahan secara ilegal.

"Beberapa hari kamarin saya sudah mengecek kekuatan personil dan ketersedian peralatan untuk digunakan Karhutla namun alat ini sebagai konsep terakhir dengan harapan karhutlah tidak terjadi tahun ini," katanya.

"Pencegahan ini kita bisa lakukan secara bersama. Kami juga sudah menyebarkan maklumat kepada masyarakat tentang dampak dan bahayanya Karhutla. Bahkan kami juga sudah membentuk relawan peduli karhutla," papar Kapolda.

Untuk diketahui, apel akbar yang diikuti ribuan personil gabungan mulai dari TNI, Polri, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, dan pihak lainnya tersebut yang digelar di Kebun Raya Sriwijaya tersebut merupakan simbol dari keseriusan dan kesiapan pemerintah dalam penanggulangan karhutlah di Sumsel baik kesiapan personil maupun peralatan yang akan digunakan.

Ratu Dewa Kunjungi Kampung Tangkal Covid-19 di Kecamatan Kalidoni

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com  – Sekertaris Daerah(Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa meninjau produk kampung tangkal Covid 19 mulai dari pemanfaatan lahan untuk dijadikan ladang tanaman mulai dari buah dan sayuran, serta pembudiyaan ikan lele yang memanfaatkan saluran air.

Kegiatan ini dilakukan di Jalan Margoyoso Kelurahan Sungai Selayur Kecamatan Kalidoni Palembang, Selasa(30/06/2020). Kegiatan ini mohon untuk menjadi perhatian  camat t untuk ditingkatkan, jangan setelah diterapkan hilang begitu saja harus dipertahankan.

Dewa mengungkapkan, semua warga juga dapat menerapkan Kampung Tangkal Covid 19 bisa diterapkan dimasing masing perkarangan rumahnya dengan cara Memanfaatkan lahan kosong maka akan membawa manfaat sendiri bagi waga,”.

Dewa sangat mengapresiasi program yang telah digencarkan setiap kabupaten dan kota yang dilakukan secara meluas di Indonesia.

"Saya sangat mengapresiasi semua  apa yang dilakukan oleh warga setempat dan camat dalam memberdayakan lahan yang ada dilingkungan tersebut,jelasnya.

Maka dari itu dalam kondisi tersebut alangkah baiknya tetap kita tegakan aturan protokol kesehanan yang telah dianjurkan oleh Pemerintah,” katanya.

Sementara itu, Camat Kalidoni Rahma menjelaskan, kegiatan dan program yang telah dilakukan didasari kerja sama warga. Semangat gotong-royong warga serta aparat kepolisian Kalidoni secara bersama melakukan kegiatan pemanfaatan lahan yang ada dilingkungan warga setempat,” tutupnya.(Rl/A2).

Update 30 Juni 2020 Covid-19 Muba: Kasus Konfirmasi Positif Bertambah 3 dari Sungai Lilin

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com- Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Musi Banyuasin, Selasa (30/6/2020) mengkonfirmasi ada penambahan 3 kasus covid-19.

Dengan bertambahnya 3 kasus tersebut, total kasus konfirmasi covid-19 Muba hingga 30 Juni 2020 ada 48 kasus. Dan Total Kasus Yang Positif saat ini masih dalam perawatan berjumlah   9 kasus Positif

"Ada penambahan 3 kasus hari ini, ketiganya merupakan warga Sungai Lilin," ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Muba, Seftiani Peratita SS MKes.

Sefti merinci adapun penambahan 3 kasus konfirmasi yakni kasus 46 laki-laki 55 tahun asal Desa Sri Gunung Kecamatan Sungai Lilin dirawat di RSUD Sungai Lilin, kasus 47 laki-laki 39 tahun asal Desa Cinta Damai Sungai Lilin dirawat di RSUD Sungai Lilin.

"Kemudian, kasus 48 laki-laki 31 tahun asal Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin dirawat di RSUD Siti Fatimah," tandasnya.(agung/rill).

Pemkab Oi Siap Hadapi Karhutla.

Liputansumsel.com
Indralaya,liputansumsel.com--
Bupati Ogan Ilir H.M Ilyas Panji AlamSelasa pagi (30/6) menghadiri kegiatan apel kesiap siagaan personil dan peralatan penanggulangan hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Sumatera Selatan tahun 2020 yang digelar di Kebun Raya Sriwijaya Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir.

Bertindak sebagai Inspektur upacara Gubernur Sumsel H Herman Deru dan Komandan Upacara Dandim OKI-OI Letkol CZI Zamroni. Kegiatan ini juga dihadiri Pangdam II Sriwijaya, Kapolda Sumsel, Sepuluh Kepala Daerah, sejumlah Dandim, Kapolres dan pasukan dari berbagai unsur TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, Dishub, Menggala Agni dan masyarakat yang peduli lingkungan.

Disela-sela kegiatan tersebut Bupati OI H.M Ilyas Panji Alam, mengatakan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir harus siap menghadapi musim kemarau yang tak lama lagi dan dalam menghadapi karhutlah Pemda OI sudah mematangkan persiapan baik-baik personil maupun peralatan.


"Jelang musim kemarau berbagai persiapan sudah dilakukan untuk penanggulangan karhutlah mulai dari kesiapan personil hingga peralatan pemadam kebakaran,"ungkapnya.


Dalam penanggulangan karhutlah Bupati OI mengajak seluruh lapisan masyarakat turut peduli dalam mengatasi permasalahan tersebut.


"Untuk penanggulangan karhutlah dibutuhkan peran aktif seluruh komponen masyarakat mulai dari TNI, Polri, BPBD, Pemerintah Desa

hingga masyarakat peduli lingkungan dan peduli api,"tegas Bupati OI.(rul)